PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KULIT & DERIVAT-DERIVATNYA
Advertisements

PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI.
PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI.
HEMATOLOGI DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
KEMATIAN SEL drh. Herlina Pratiwi.
1. Gangguan Cairan & Aliran darah 2. Penuaan
PENUAAN SEL.
SISTEM INTEGUMEN Ananda PB.
GANGGUAN PERTUMBUHAN drh. Handayu Untari.
HEMATINIKA.
HORMON Suwandito,dr,MS.
PERUBAHAN ANATOMIS DAN FISIOLOGIS WANITA HAMIL
DEGENERASI DAN NEKROSIS SEL
KP Dr. Yenita, M. Biomed, SpPA Page  1.
Metabolisme Karbohidrat
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
Hormon Burhannudin Ichsan.
Sistem endokrin oleh : maria poppy herlianty. mariapoppyherlianty anatomifisiologi - uieu gambaran umum Sist endokrin b’interaksi dg sist saraf.
Ns. Muhammad Ardi, M.Kep., Sp.Kep.M.B.
PENGANTAR FISIOLOGI MANUSIA
ORGANISASI TUBUH MANUSIA
LANJUTAN GANGGUAN SIRKULASI
MALNUTRISI Abdullah Luthfi (D ) Agistha Ghina R (D ) Dini Rizki (D )
Kelompok 3 biologi  Sembada Isnan Iman Fajri Filzha Nabilah Nazara
KISTA GINJAL Rudy Afriant Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Organisasi Kehidupan (Sel)
Nama : Elsa Tri Monika Nim :
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
Pendahuluan dan Kontrak Belajar Patology Kesehatan Masyarakat
PENUAAN SEL Oleh Dr. Hasnar Hasjim.
Emeralda Zakia Gunawan Fathia Ailani Regita Diandra XI IPA-2
NAMA : ISTIQAMAH NIM : T.I DIII KEBIDANAN
OLEH : FUJA ARIKA YUSTISIYA
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
CARA KERJA HORMONE BY. TIA ELPIKAA.
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
Sistem endokrin RESTI RIANI I A
ANATOMI & FISIOLOGI.
FEBRINTI MAFIKA SARY IB
PATOFISIOLOGI Dan PATOLOGI KLINIK NUMLIL KHAIRA RUSDI,MSi, Apt.
INTERAKSI ANTARA Fe DAN Cu
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
SISTEM INDERA PERABA.
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
ANATOMI FISIOLOGI Pengampu : 1. Moh. Nur Ihsan 2. Dr. Tri Eko Susilorini, MS Penilaian : UTS, Kuis, UAS dan praktikum.
Penyakit Albino dan Anemia Sel Sabit
By. Dr Tonny Ertiatno.Sp.OG (K)
Nama : Era Mustika Rati Nim : Tingkat : I.B Dosen bimbingan:
ASKEB 1 SISTEM INTEGUMEN PADA TM 1,2,3
Jejas, Adaptasi, dan Kematian Sel
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Wahyu Siswandari Bagian Patologi Klinik PPD UNSOED
Perdarahan (Hemorrhagi)
Sistem Integumen.
Hormon Hormon adalah senyawa kimia yang membantu mengatur proses-proses metabolisme tubuh. Hormon beredar di dalam darah sepanjang pembuluh darah untuk.
BIOLOGI B 2013 R.ADITIAS HERMAWAN ( )
Atika Widiarti Tugas Sistem Intergumen ( Anatomi Fisiologi Kebidanan)
FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
ASKEB KEHAMILAN ST. SUBRIANI P
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
Adaptasi Fisiologi Hormon Sistem Endokrin Pada Masa Pubertas Oleh: Mahasiswa NIM Ganjil DIII Keperawatan STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR.
KONSEP LUKA Esti Widiani.
MALNUTRISI.
Restuningtyas Saraswati Agustina Ririn W Deora Novianti Yustina Sri Lestari.
Sistem dan Fungsi Hormon
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Kelompok 5 Asmiati MulkinHorlina Bontea. 1. HIPERTROFI Hipertrofi adalah peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran komponen sel. Hipertrofi.
Transcript presentasi:

PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI

ADAPTASI SELULER Rangsang yg lama berkepanjangan, atau jejas kronik pd sel / jaringan akan menyebabkan kondisi penyesuaian (adaptasi). Reversibel maupun ireversibel. Adaptasi seluler/jaringan : - Atrofi - Hipertrofi - Hiperplasia - Metaplasia - Displasia Respon Rangsang 1. Kurang  atrofi 2. Berlebihan  hipertrofi / hiperplasi 3. Kurangnya kemampuan tumbuh : agenesis , hipoplasia , aplasia 4. Diferensiasi sel : displasia, metaplasia

ATROFI Mengecilnya ukuran organ/jar akibat mengecilnya ukuran sel dan/atau jumlah sel.  Inti dan sitoplasma mengecil FISIOLOGIK - atrofi timus setelah umur 40 tahun  involusi - atrofi uterus post partum (involusi uterus) - hilangnya arteri & vena umbilikalis stlh bayi lahir - ortu : atrofi uterus, testis, mammae

PATOLOGIK Terjadi pada keadaan : - Disuse atrophy  tdk digunakannya organ tertentu (cth : tiduran lama) - hilangnya inervasi - hilang atau berkurangnya hormon (cth : atrofi tiroid, adrenal, , gonad stlh reseksi pituitary) - iskemia - malnutrisi

Bertambah besarnya organ/ jar, akibat HIPERTROFI Bertambah besarnya organ/ jar, akibat membesarnya sel penyusun organ, tanpa penambahan jumlah sel. Tanpa penambahan jumlah sel. Hipertrofi murni (tanpa hiperplasia) hanya @ jantung & otot skelet.  Inti membesar & sitoplasma >> protein, jmlh DNA RNA dlm inti meningkat. HIPERPLASIA bertambahnya jumlah sel pembentuk organ kl

HIPERTROFI FISIOLOGIK - hipertrofi otot pd olahragawan - hipertrofi &hiperplasia uterus waktu hamil PATOLOGIK - hipertrofi jantung pada kelainan katup HIPERPLASIA - hiperplasia sumsum tulang yg tinggal di gunung - hiperplasia mammae waktu pubertas, laktasi - hiperplasia & hipertrofi uterus waktu hamil - hiperplasia endomerium akibat estrogen >> - hIperplasia epitel akibat radang kronik (cth servisitis kronik)

METAPLASIA perubahan bentuk dr satu jenis sel/jar ke jenis lain yg serupa diferensiasinya & reversibel.  >> o.k radang kronik Met epitel : ~ met skuamosa  epitel gepeng jd epitel gepeng berlapis (cth: kolesistitis + kolelitiasis, inf kronik ginjal + batu ginjal ) ~ met kolumner  jd epitel kolumner ( cth : GERD, jd Barrett esophagus) Met mesensimal cth pembentukan tulang pada jar.parut & kalsifikasi diftrofik, pd otot o.k trauma lokal

DISPLASIA merupakan kondisi PREMALIGNA DISPLASIA merupakan kondisi PREMALIGNA. Ditandai dgn peningkatan pertumbuhan sel yg atipik dgn kelainan diferensisasi. (kadang disebut hiperplasia atipik) Bentuk awal : reversibel Bentuk akhir : displasia berat ireversibel bila berkembang jd neoplasma ganas.

AGENESIS Kegagalan total sebagian organ  tidak terbentuk HIPOPLASIA Kegagalan tidak total, masih terbentuk organ APLASIA Biasanya dipakai pada kelainan hematologik  aplastik anemia

PENIMBUNAN PIGMEN MELANIN Pigmen endogen diproduksi sel tertentu tubuh, cth : melanin, hemoglobin Pigmen eksogen dr luar tubuh, cth: carbon, silika, β-caroten, debu asbes MELANIN - Memberi warna terutama pd kulit, rambut, mata. - Dibentuk dr tirosin, disintesis di melanosom dlm melanosit epidermis, kmdn ditransfer oleh melanosit ke keratinosit & makrofag (melanophere) di dermis. - Hiperpigmentasi menyeluruh, misal chloasma gravidarum, ACTH >>  penyk Addison - Hiperpigmentasi lokal, misal bercak tanpa penambahan melanosit (ephelides), neurofibromatosis - Hipopigmentasi menyeluruh, pada albino  defek pd aktf melanosit << / (-)  autosomal resesif - Hipopigmentasi lokal, misal vitiligo, bekas luka, lepra

HEMOGLOBIN Ada 3 bentuk hasil pemecahan Hb : 1. Methaemoglobin,Sulphaemoglobin, Carboxyhaemoglobin 2. Porphyrin  konversi jd bilirubin 3. Ferritin dan Hemosiderin BILIRUBIN Kandungan bilirubin > 50 mmol/L  ikterus . Ikterus ditemukan pd : ~ Anemia hemolitik ~ Obstruksi biliaris, intra/ekstrahepatal ~ Peny. Hepar yg menyebabkan kegagalan konjugasi bilirubin

HEMOSIDERIN Merupakan pigmen besi yg tdpt pd jaringan, terlihat sbg masa amorf berwarna coklat keemasan pd pewarnaan Biru Prussia. Normal : ditemukan dlm jumlah sgt sedikit dlm makrofag jaringan (ss. Tlg, hepar, lien) sbg penyimpanan besi Penimbunan berlebihan : 1. Hemosiderosis lokal - hematoma pd trauma tumpul, fraktur, - hems. Pulmoner pd dekomp cordis kiri  sel payah jantung 2. Hemosiderosis sistemik o.k diet Fe berlebihan (@ jantung, pankreas, ginjal, hati), tranfusi darah berulang.

3. Hemokromatosis >> luas & hebat dr hemosiderosis - o.k hems sistemik - >> o.k kelainan herediter (autosomal dominan), abs. Fe berlebihan  idiopatik hemokromatosis - deposit dlm organ  manifes sir hepatis, gagal jantung