Validitas dan Reliabilitas Pengantar Penelitian yang baik bila alat pengumpul yang digunakan untuk mengumpulkan data memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Alat pengumpul data dalam penelitian kuantitatif sering digunakan angket atau kuesioner. Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden perlu diuji validitas dan reliabilitasnya.
Validitas Validitas dapat diartikan, alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa obyek yang akan diukur. Alat ukur yang valid dapat dilihat contoh: Untuk mengukur panjang gunakan meter Untuk mengukur isi gunakan liter Untuk mengukur sikap gunakan tekanan udara gunakan barometer, Dalam ilmu pasti, alat ukur sudah tersedia dan memiliki akurasi yang standar. Dalam ilmu sosial, alat ukur gejala-gejala sosial belum tersedia yang standar.
Validitas Validitas berasal dari kata valid Standarisasi alat ukur ilmu sosial adalah prosedur validitas dan reliabilitas. Validitas berasal dari kata valid Valid = benar (dapat diandalkan) Melihat kehandalan alat ukur instrument ditinjau dari empat hal: Face Validity Criterion validity Construct validity Content validity
Face validity Face validity terpenuhi bila alat ukur yang disusun secara gamblang dapat diketahui bahwa ia mengukur obyek yang akan diukut. Misalnya : Untuk mengukur sikap tidak dibuat dalam bentuk pertanyaan tetapi pernyataan. Bila kuesioner dibuat dalam pertanyaan dari permukaan saja sudah bisa dilihat bahwa kuesioner tersebut tidak valid.
Criterion Validity Criterion validity terpenuhi bila alat ukur yang dibuat dapat mengukur secara baik obyek yang diukur dari nilai terendah hingga yang tertinggi. Alat ukur tidak hanya memperhatikan nilai yang tertinggi saja. Misalnya untuk mengukur minat baca tidak hanya ditanyakan membaca buku teks, tetapi semua kegiatan membaca.
Construct Validity Construct validity terpenuhi bila konsep atau variabel yang akan diukur benar merangkai indikator-indikator (nilai-nilai) yang merujuk konsep/variabel tersebut. Untuk memenuhi ketentuan ini, pembuatan definisi operasional variabel harus benar merujuk pada literatur yang memadai. Misalnya untuk mengukur citra perusahaan dibuat definisi operasional. Citra adalah penilaian seseorang atas perusahaan secara komprehensif (menyeluruh). Dalam hal ditemukan indikator, keuangan, sdm, manajemen, prasarana, iklim, teknologi, dll.
Content validity Content validity terpenuhi bila alat ukur yang digunakan mengukur semua masalah dari setiap indikator yang tersedia. Content validity akan terpenuhi bila definisi operasional dibuat dengan baik dan indikator terangkum semuanya. Ini merupakan kelanjutan dari construct validity. Bila Contoh Citra perushaan akan diukur, dari indikator sdm perlu tanyakan semua hal yang berhubungan dengan sdm. Misalnya : rekruitmen, promosi jabatan, asuransi, hak dan kewajiban, pengembangan, dsb. Untuk dapat memenuhi validitas dalam penelitian, biasanya dilakukan konsultasi dengan para ahli
Reliabilitas Reliabilitas, adalah alat ukur yang dapat dipercaya, karena memberikan hasil yang konsisten. Alat ukur tidak memberikan hasil yang berubah-ubah. Pertanyaan tidak ditafsirkan berbeda-beda oleh responden. Untuk memenuhi reliabilitas alat ukur ditetapkan tiga hal yaitu: Stability Representative Equivalence
Reliabilitas Stability artinya alat ukur tersebut stabil, tidak dipengaruhi oleh waktu. Bila diujikan berulang-ulang, hasilnya tetap sama. Representative, artinya alat ukur tersebut berlaku untuk semua kelompok. Bila diujikan kepada kelompok lain, hasilnya tetap sama. Equivalence, artinya bila indikator-indikator yang ada diujikan memberikan hasil yang sama. Hal ini dapat terjadi bila indikator-indikator memiliki variasi dan mengukur variabel yang sama.
Koefisien Validitas dan Reliabilitas Untuk meyakinkan bahwa alat ukur memenuhi validitas dan reliabilitas sekarang dikembangkan alat uji statistik. Untuk mengukur validitas digunakan rumus alpha cronbach. Untuk mengukur reliabilitas digunakan cara test – retest atau split half. Hasil dari test-retest atau split half ini selanjutnya diuji statistik korelasi.
Validitas & Reliabilitas Penelitian Kualitatif Peneliti kualitatif tetap berusaha untuk dapat memenuhi validitas dan reliabilitas. Untuk menjaga validitas, peneliti kualitatif melakukan pendekatan otektik data, yaitu fair, dapat dipercaya, seimbang. Untuk menjaga relibialitas, peneliti kualitatif langkah-langkah yang berulang, selain wawancara, observasi, dan dokumentasi, yang tersedia di lapangan untuk mendapatkan konsistensi data.