HIDROLIKA ALIRAN AIRTANAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
AIR TANAH DAN AIR BAWAH TANAH
Advertisements

DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN
DAYA REMBESAN (PERMEABILITY) (1)
Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT
Pertemuan 11 Sistem Drainase Khusus
INSTALASI POMPA SENTRIFUGAL (single line installation)
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
BAB 3 HUKUM GAUSS PENGERTIAN FLUKS FLUKS MEDAN LISTRIK HUKUM GAUSS
Tugas Mekanika Fluida Oleh Komariah NIM :
Permeabilitas dan Rembesan (seepage)
FLUIDA BERGERAK ALIRAN FLUIDA.
AKIFER DAN BERBAGAI PARAMETER HIDROLIKNYA
PENGUJIAN AKUIFER Metode Theis Metode Cooper – Jacob
Mekanika Fluida Membahas :
HIDROLIKA PENGARUH PEMOMPAAN SUMUR BOR
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
PERSAMAAN DIFFRENSIAL
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
Pengelolaan airtanah terintegrasi pada kawasan pengembangan
Mekanika Fluida – Fani Yayuk Supomo, ST., MT
GROUND WATER FLOW (ALIRAN AIRTANAH)
MODEL DAN SIMULASI Pemodelan, Governing Equation
ALIRAN SERAGAM.
18. Hukum Gauss.
Potensi Sumber Daya Air
Kehilangan Energi pada
DEFINISI DASAR GEOMETRI SALURAN TERBUKA
KEGIATAN INTI.
Lingkaran.
17. Medan Listrik (lanjutan 1).
Pertemuan Hidrolika Saluran Terbuka
Mempelajari gerak partikel zat cair pada setiap titik medan aliran di setiap saat, tanpa meninjau gaya yang menyebabkan gerak aliran di setiap saat, tanpa.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
METODE NUMERIK Interpolasi
AIR TANAH DAN AIR BAWAH TANAH
METODE LUASAN BIDANG MOMEN (MOMENT AREA METHOD)
Bab 5 : PENDAHULUAN ANALISA DIFFERENTIAL PADA GERAKAN FLUIDA
Hubungan Air-Tanah-Tanaman
DINAMIKA FLUIDA.
Bab 8 : ALIRAN INTERNAL VISCOUS INKOMPRESIBEL
DASAR PERPINDAHAN PANAS
Presented by: M. ZAHRI KADIR
BAB 3 HUKUM GAUSS PENGERTIAN FLUKS FLUKS MEDAN LISTRIK HUKUM GAUSS
MEKANIKA ZAT PADAT DAN FLUIDA
Pertemuan 21 Pergerakan air tanah
Pertemuan 26 Hidrolika Aliran Air Tanah
Prof.Dr.Ir. Bambang Suharto, MS
Kuliah Mekanika Fluida
PERILAKU BATUAN terhadap
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Zuherna Mizwar HIDROLIKA 1 UBH 2017 Zuherna Mizwar
Kuliah Mekanika Fluida
FLUKS LISTRIK, RAPAT FLUKS LISTRIK, HK. GAUSS
SUMUR DAN PARIT RESAPAN
BAB II PERSAMAAN DIFFRENSIAL
AIR TANAH Air Tanah adalah Air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui persipitasi atau perkolasi. Banyaknya air yang tertampung di bawah permukaan tergantung.
STATIKA FLUIDA Suatu padatan adalah bahan tegar yang mempertahankan bentuknya terhadap pengaruh gaya-gaya luar Fluida (zat alir) adalah bahan tak tegar.
Kinematika Partikel Pengertian Kecepatan dan Percepatan
Penggunaan persamaan energi pada aliran berubah cepat
BAB VII PERSAMAAN DIFFRENSIAL SIMULTAN
Rekayasa Air Tanah by Yulinda Sari, ST., M.Eng. August 8, 2018
PERTEMUAN 1.
ASPEK HIDRAULIKA Kuliah ke-3 Drainase.
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
DAYA REMBESAN (PERMEABILITY) (1)
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
PDB#3 Metode Beda Hingga (Finite Difference Method)
SALURAN PEMBERHENTIAN
Heat Conduction Equation
Transcript presentasi:

HIDROLIKA ALIRAN AIRTANAH ALIRAN TUNAK RADIAL (RADIAL STEADY FLOW) PADA AKUIFER TERKEKANG PADA AKUIFER BEBAS PADA AKUIFER SETENGAH TERKEKANG

ALIRAN TUNAK RADIAL (RADIAL STEADY FLOW) PADA AKUIFER TERKEKANG

PEMOMPAAN PADA AKUIFER TERKEKANG Q h0 hw h1 h2 sw s1 s2 r2 r1 Grs tekan Lap. kedap air D Lap. kedap air

Persamaannya : dimana : A = Luas penampang aliran A = (2.r).D Vr = Kecepatan aliran D = Tebal akuifer K = Konduktivitas hidraulis r = radius pengamatan

Dalam bentuk lain dapat dituliskan sebagai : ………………………..(1) Disebut sbg Pers. tinggi tekan aliran tunak pada akuifer terkekang Karena ho dan ro perlu dihitung terlebih dahulu, maka untuk keperluan praktis di lapangan, pengamatan dilakukan pada 2 sumur pengamatan yang berjarak r1 dan r2 dari sumur pompa sehingga pers. 1 dpt dituliskan sbb : ………………………..(2) ………………………..(3)

Contoh Soal : Sebuah sumur dalam A mempunyai jari-jari 0,25 m menembus aquifer tekan dengan ketebalan seragam 12 m yg mempunyai tinggi tekan sebesar 20 m dari lapisan kedap air atas. Setelah dilakukan pemompaan dengan debit konstan sebesar 0,55 m3/dt, penurunan tinggi tekan dalam keadaan tunak pada sumur-sumur pengamatan yang berjarak 10 m dan 61 m dari sumur A masing-masing adalah 5,3 m dan 2,1 m. 1. Hitung nilai konduktivitas hidraulis dari aquifer tersebut. 2. Berapa penurunan muka air yang terjadi pada sumur artesis A? 3. Jika terdapat sumur yang berjarak 125 m dari sumur A, berapa penurunan muka air yang terjadi?

Penyelesaian : 1. = 4,12. 10-3 m/dt 2. hw = 8,172 m hw + sw = h1 + s1 = h2 + s2 = h0 Maka : hw = h0 – sw h1 = ho – s1 = 20 – 5,3 = 14,7 m h2 = ho – s2 = 20 – 2,1 = 17,9 m Penyelesaian : 1. = 4,12. 10-3 m/dt 2. hw = 8,172 m Maka sw = h0 – hw = 20 – 8,172 = 11,828 m

3. hL = 19,17 m Maka sL = h0 – hL = 20 – 19,17 = 0,83 m

ALIRAN TUNAK RADIAL (RADIAL STEADY FLOW) PADA AKUIFER BEBAS

PEMOMPAAN PADA AKUIFER BEBAS Q h0 hw h1 h2 sw s1 s2 r2 r1 Muka airtanah Lap. Kedap air

Persamaannya : dimana : A = Luas penampang aliran A = (2.r).h Vr = Kecepatan aliran h = Tinggi muka airtanah K = Konduktivitas hidraulis r = radius pengamatan

Dalam bentuk lain dapat dituliskan sebagai : ………………………..(4) Disebut sbg Pers. tinggi tekan aliran tunak pada akuifer bebas Karena ho dan ro perlu dihitung terlebih dahulu, maka untuk keperluan praktis di lapangan, pengamatan dilakukan pada 2 sumur pengamatan yang berjarak r1 dan r2 dari sumur pompa sehingga pers. 4 dpt dituliskan sbb : ………………………..(5) ………………………..(6)

Contoh Soal : Sebuah sumur dalam A mempunyai jari-jari 0,29 m menembus aquifer bebas seragam dan mencapai lapisan kedap air yang terletak 22,11 m di bawah elevasi muka air tanah. Setelah dilakukan pemompaan dengan debit konstan sebesar 0,55 m3/dt, penurunan elevasi muka airtanah dalam keadaan tunak pada sumur-sumur pengamatan yang berjarak 14,74 m & 64,74 m dari sumur A masing-masing adalah 4,74 m dan 1,92 m. 1. Hitung nilai konduktivitas hidraulis dari aquifer tersebut. 2. Berapa penurunan muka air (sw) yang terjadi pada sumur artesis A? 3. Jika terdapat sumur yang berjarak 110,53 m dari sumur A, berapa penurunan muka air yang terjadi?

Penyelesaian : 1. = 2,41. 10-3 m/dt 2. hw2 = 14,1959 hw = 3,768 m Maka sw = h0 – hw = 22,11 – 3,768 = 18,342 m

3. hL2 = 446,5496 hL = 21,132 m Maka sL = h0 – hL = 22,11 – 21,132 = 0,978 m

ALIRAN TUNAK RADIAL PADA AKUIFER SETENGAH TERKEKANG : Apabila pemompaan dilakukan pada alapisan atas akan menyebabkan muka airtanah pad alapisan tsb akan mengalami penurunan. Akibatnya sumur-sumur penduduk akan menjadi kering. Oleh karena itu sebaiknya pemompaan dilakukan dari lapisan di bawahnya (di bawah lapisan setengah kedap air) sehingga di lapisan atas muka airtanah hanya turun sedikit, tetapi meliputi daerah yang luas.

Pemompaan pada Akuifer Setengah Terkekang Q h0 hw h sw s r D Lap. Setengah kedap air Lap. Kedap air

Persamaan dasar akuifer setengah terkekang : ………………….(7) Untuk kebocoran dari satu arah saja amaka persamaan dasar menjadi : ………………….(8) Pers. ini dapat dibawa menjadi pers. penurunan muka air : Misal :

Jika diambil r = x., dimana S dan X adalah variabel baru maka : ; dimana : dan Sehingga bila pers di atas dimasukkan ke dalam pers dasar akan menjadi : ………………….(9)

Jika disederhanakan menjadi : ………………….(10) Pers tersebut berupa pers diffrensial orde dua, maka penyelesaiannya dapat ditulis sebagai : ………………….(11) dimana : A dan B : Konstanta integrasi Io(x) dan Ko(x) : Fungsi-fungsi baru*) *) selanjutnya disebut dengan Modified Fungsi Bessel orde nol. Io(x) jenis pertama dan Ko(x) jenis kedua. (dapat dilihat di Tabel)