Oleh Mukh Doyin FBS Universitas Negeri Semarang Kajian Kritis Oleh Mukh Doyin FBS Universitas Negeri Semarang
Latar Belakang Adanya pemahaman yang berbeda antara pembaca dan penulis Adanya pemahaman yang berbeda antara orang yang satu dan yang lain Adanya tingkat keterbacaan yang berbeda antara bacaan yang satu dan yang lain Adanya tuntutan kontekstual dalam proses belajar-mengajar
Berpikir Kritis Berpikir kritis adalah kegiatan berpikir yang mendalam, komprehensif, argumentatif, logis, dan evaluatif Ciri orang berpikir kritis: (1) menggunakan bukti yang kuat, (2) tidak memihak, (3) pengungkapan masuk akal, (4) dapat membedakan antara simpulan yang valid dan yang tidak valid, (5) menggunakan penilaian, (6) mampu mengantisipasi kemungkinan konsekkuensi dari suatu tindakan, (7) dapat mencari kesamaan dan analogi , (8) dapat belajar secara mandiri, (8) menerapkan teknik pemecahan masalah (problem solving), dan (9) mengakui kekurangan terhadap pendapatnya sendiri
Membaca Kritis Membaca kritis (critical reading) adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya Tujuan membaca kritis adalah untuk: (1) mengetahui tujuan penulis membuat tulisan; (2) memahami bagian-bagian yang diyakinkan dan yang ditekankan oleh penulis; dan (3) mendapatkan bagian-bagian mana penulis melakukan bias (penyimpangan dari maksud sebenarnya). Langkah membaca kritis: (1) mengerti isi bacaan, (2) menguji sumber penulis, (3) ada interaksi antara penulis dan pembaca ( tidak hanya mengerti maksud penulis tetapi harus membandingkan dengan pengetahuan yang kita miliki, serta dari penulis lainnya), dan (4) menerima atau menolak; mempercayai, mencurigai, meragukan, mempertanyakan, atau tidak percaya.
Kajian Kritis Dalam bahasa Indonesia istilah “Critical Review” diterjemahkan menjadi “Kajian Kritis” atau “ Telaah Kritis”, atau “Tinjauan Kritis”. Kajian kritis merupakan suatu kegiatan membaca, menelaah, dan menganalisis suatu bacaan untuk memperoleh ide-ide, penjelasan, data-data pendukung yang mendukung pokok pikiran utama, serta memberikan komentar terhadap isi bacaan secara keseluruhan dari sudut pandang kepentingan pengkaji. Tujuan kajian kritis adalah untuk menilai dan memberi masukan terhadap tulisan Prinsip kajian kritis: (1) objektif, (2) prediktif, dan (3) sistematis dan holistik
Aspek Kajian Kritis Aspek Bahasa Aspek Pembacaan Teks Aspek Konteks Aspek Keutuhan Bacaan Aspek Pembaca
Bahan Kajian Kritis Makalah Artikel Populer Artikel Ilmiah Buku
Manfaat untuk meningkatkan kompetensi pendidik/guru dalam berpikir kritis dan membaca kritis Mendapatkan keuntungan yang banyak dari bahan kepustakaan dan tidak terjebak pada opini atau pendapat yang keliru dari suatu tulisan Menghindar kan diri dari persepsi dan konsepsi yang salah terhadap suatu tema tertentu Melatih keterampilan dasar penelitian (research) dalam menelaah, menganalisis, dan memilih bahan kepustakaan
Isi Kajian Kritis Pendahuluan Ringkasan Kritik Simpulan
Pijakan Kajian Kritis Pengalaman Pengamatan Imajinasi Pendapat dan keyakinan
Langkah Kajian Kritis Mengidentifikasi informasi permukaan dari bacaan yang akan dikritisi Menelaah informasi isi bacaan Menuliskan hasil kajian Menyunting laporan hasil kajian
Identifikasi Bacalah judul dan subjudul! Bacalah pendahuluan atau paragraf pertama! Bacalah heading yang ditebalkan (bila ada)! Bacalah kalimat pertama tepat di bawah heading! Perhatikan aneka piranti penulisan yang mencolok lainnya! Bacalah paragraf terakhir atau simpulan!
Menelaah Mengenali pokok pikiran setiap paragraf Menangkap makna/pesan yang terkandung dalam bacaan Meyakini atau menyangkal kebenaran isi bacaan Mencari informasi kelengkapan bacaan