Pertemuan <<26>> <<BESI & BAJA>>

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Jenis, sifat dan penggunaannya
Advertisements

Teknologi bahan konstruksi
Pengetahuan Bahan Nama : Verawati H ( ) Agatha ( )
Sifat dan Karakteristiknya
PENGUJIAN SIFAT MEKANIK LOGAM
Bahan Logam dan Non Logam
MATERIAL TEKNIK Baja.
PENEMPAAN (FORGING).
Nama. : Eko Budiono NPM. : Jurusan. : Teknik Mesin Pembimbing
MEKANISME SLIP DAN DISLOKASI
Pengaruh Panas Las pada Struktur Mikro
CUTTING TOOLS (PAHAT POTONG)
Besi Tuang (Cast Iron).
Besi Cor.
Klasifikasi baja Menurut komposisi kimianya: Baja karbon (carbon steel) Baja karbon rendah (low carbon steel) Baja karbon menengah (medium carbon steel)
Teknik Kendaraan Ringan Dasar Kompetensi Kejuruan
RAHADIAN DWI N ( ) LUTFI DYAH ULHAQ (1350
HEAT TRETMENT ( PERLAKUAN PANAS )
Pertemuan 4 Aplikasi Perhitungan Gaya Dengan Program Komputer
Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
Memahami Dasar-dasar Mesin
POROS Definisi. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
BAHAN BANGUNAN ALAMI - METAL week 10
BESI DAN BAJA.
Pertemuan <<20>> <<ALLOY/LOGAM PADUAN>>
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
Pertemuan 10 Gaya – gaya dalam
1 Pertemuan > > Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
METALURGI SERBUK Pertemuan 4
P2M DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA Jl Salemba Raya 4, Jakarta Pusat Telp/Fax , LAS BUSUR.
PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES PEMBUATAN CONNECTING ROD
MEMAHAMI PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM
Awal penggunaan logam oleh orang adalah ketika orang membuat perhiasan
Pemotongan Logam.
PERFORMA HARD MACHINING PADA AISI-01 ALLOY TOOL STEEL
MODUL 11 BESI DAN BAJA  Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 40O tahun dikuasai oleh bangsa asia barat pada.
GERGAJI DAN PARUT Pertemuan 19
Diagram Fasa 2 Gabriel Sianturi.
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
UNIVERSITAS GUNADARMA
ILMU BAHAN Material Science
Sifat dan Karakteristiknya
PENGECORAN BIASA Pertemuan 11
Peningkatan Kekuatan Baja dengan Perlakuan Panas
Pengerjaan Panas (Hot Working)
BAJA TULANGAN Pertemuan 12
Ferrous Alloys Gabriel Sianturi.
Pertemuan 19 Besaran dan Sifat Batang (Secara Grafis)
Pertemuan <<25>> <<BESI - BAJA>>
Pertemuan 9 PORTAL DAN KERANGKA BATANG
Jenis, sifat dan penggunaannya
Material teknik disampaikan oleh Catur Pramono UNTIDAR
BESI COR (CAST IRON) Gabriel Sianturi
Pertemuan 3 Dinding penahan tanah
Pertemuan 3 Dinding penahan tanah
DIAGRAM FASA Fe-C 0,8 1,7 4,2 6,67%C.
Pertemuan <<19>> <<LOGAM>>
Pertemuan <<3>> <<PERUBAHAN MATERI>>
Pertemuan 19 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Eksentris
Proses Manufakture Mata Pahat
Cyaniding dan Carbonitriding
POROS Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin, hampir semua mesin meneruskan tenaga bersam-sama dengan putaran. Poros ini dapat.
Ni-Resist (Besi Cor Austenitik)
Pertemuan 4.
Dasar Mesin Teknik Sepeda Motor (021) Memahami Dasar-dasar Mesin (DKK – 1)
MAKALAH ILMU BAHAN KELOMPOK I ROKY. BESI DAN BAJA.
BESI DAN BAJA EMANUEL ROBERTO, ST. Besi dan Baja Besi dan baja merupakan logam yang paling banyak digunakan manusia untuk berbagai keperluan. Hal ini.
Macam –macam Logam Pengecoran dan Sifatnya
PENGERJAAN DINGIN. PROSES PENGERJAAN DINGIN PADA LOGAM ( COLD WORKING ) Pengerjaan dingin (cold working) yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah.
Transcript presentasi:

Pertemuan <<26>> <<BESI & BAJA>> Matakuliah : <<D0044>>/<<PENGETAHUAN KIMIA BAHAN>> Tahun : <<2006>> Versi : <<BARU>> Pertemuan <<26>> <<BESI & BAJA>>

<< TIK-32>> Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : << TIK-32>>

Materi 1 : PENGARUH KADAR KARBON TERHADAP BAJA Outline Materi Materi 1 : PENGARUH KADAR KARBON TERHADAP BAJA

Kadar karbon terhadap mikrostruktur : Dead mild steel (0< %C < 0,1) : seluruhnya ferit; Mild steel / baja lunak (0,15 < %C < 0,3) : ferit + perlit (ferit > perlit); Medium carbon steel (0,3 < %C < 0,7) : ferit + perlit (ferit < perlit); High carbon steel (0,7 < %C < 2) : 0,7 < %C < 0,8 : ferit + perlit %C = 0,8 : perlit; 0,8 < %C < 2 : perlit + sementit (network).

Pengaruh Kadar karbon terhadap sifat mekanik : Dead mild steel (0< %C < 0,1) : seluruhnya ferit; Mild steel / baja lunak (0,15 < %C < 0,3) : ferit + perlit (ferit > perlit); Medium carbon steel (0,3 < %C < 0,7) : ferit + perlit (ferit < perlit); High carbon steel (0,7 < %C < 2) : 0,7 < %C < 0,8 : ferit + perlit %C = 0,8 : perlit; 0,8 < %C < 2 : perlit + sementit (network).

Pengaruh Kadar karbon terhadap sifat mekanik : Kekerasan: makin banyak karbon kekerasan makin meningkat; Kekuatan : %C s/d 0,8 : kekuatan meningkat; C > 0,8% : kekuatan menurun. Keuletan : makin banyak karbon keuletan makin menurun.

Sebenarnya yang mempe-ngaruhi sifat mekanik adalah mikrostruktur : Kekerasan: ferit < perlit < sementit; Kekuatan : ferit < sementit < perlit; Keuletan : sementit < perlit < ferit.

Penggunaan baja karbon : Dead mild steel : jarang dipakai karena terlalu lunak; Antara dead mild steel - mild steel : batang (rod), sheet; Mild steel : bahan baku proses tempa (forging); Medium carbon steel : 0,3 < %C < 0,5 : poros (axles), gear, drop forgings; 0,5 < %C < 0,7 : roda (tyres), pegas (springs).

Penggunaan baja karbon : High carbon steel : 0,7 < %C < 0,9 : pegas, shears; 0,9 < %C < 1,1 : press dies, drills, milling, cutters, taps; 1,1 < %C < 1,2 : perkakas mesin bubut (lathe tools), kikir (files).

Mikrostruktur baja dengan berbagai kadar karbon : %C 0,05 0,13 0,15 0,20 0,25 0,50 0,62 0,82 1,30

BESI TUANG Besi tuang adalah paduan besi dan karbon dengan kadar karbon lebih dari 2 %; Besi tuang yang banyak dipakai biasanya antara 2,5 % - 4 % C. Jenis besi tuang : Besi tuang putih : Seluruh karbon berupa sementit yang sangat keras dan getas (lihat gambar); Penggunaan : sebagai bahan baku besi tuang mampu tempa.

Besi tuang mampu tempa : Dibuat dengan memanaskan kembali besi tuang putih dampai temperatur kritis bawah atau sedikit di bawahnya, dan membiarkan pada temperatur tersebut dalam wasktu yang cukup lama, sehingga sementit terurai menjadi ferit dan bola-bola grafit (lihat gambar); Sifat mekaniknya mirip baja; Penggunaan : pipe fitting, camshaft, crankshaft, dan lain-lain.

Besi tuang kelabu : Mikrostrukturnya terdiri dari matriks dan grafit (lihat gambar); Matriks dapat berupa ferit, perlit, bainit, martensit, atau campuran dua atau lebih struktur tersebut; Grafitnya berbentuk serpihan (flake); Sifat mekaniknya : kekuatan tariknya rendah, keuletan rendah, hanya dapat dibentuk dengan cara penuangan dan pemesinan, ketangguhannya rendah karena grafit berbentuk flake, ujung-ujung flake merupakan takikan yang mnenurunkan ketangguhannya;

Besi tuang kelabu banyak dipakai karena mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan : mudah dituang menjadi bentuk yang rumit, mudah di machining, tahan aus / gesekan, dapat meredam getaran, kekuatan tekan tinggi, sifat tahan korosi lebih baik daripada baja konstruksi biasa, Harganya murah, paling murah diantara paduan besi karbon yang lain. Penggunaan : bantalan mesin, blok mesin, rumah pompa.

Besi tuang nodular : Hampir sama dengan besi tuang kelabu, hanya disini bentuk grafitnya bulat /nodular (lihat gambar); Bentuk grafit yang bulat ini diperoleh dengan menambahkan sedikit magnesium atau serium ke dalam besi cair sesaat sebelum penuangan; Sifat mekaniknya : kekuatan, keuletan, dan ketangguhannya jauh lebih tinggi dari besi tuang kelabu biasa karena memiliki bentuk grafit nodular; Karena memiliki sifat ulet, maka sering disebut besi tuang ulet (ductile cast iron);