Matakuliah : W0502 | SEJARAH SENI RUPA INDONESIA Tahun : 2009/2010

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FOTOGRAFI.
Advertisements

Pengaruh Budaya Islam Pertemuan 9
Peranan Bahasa Indonesia dalam Memasuki Dunia Kerja
SEJARAH DAN PERIODISASI TARI DI INDONESIA
Presentasi Seni Budaya
Suku Asmat: Sosok Budaya Indonesia di Papua
Matakuliah : W0502 | SEJARAH SENI RUPA INDONESIA
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
DATA IDENTIFIKASI DAN LINGKUNGAN
Matakuliah : W0502 | SEJARAH SENI RUPA INDONESIA
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA.
Menggambar perspektif
Program : IPA/IPS/Bahasa
modern&postmo - joice cs
Aplikom ( aplikasi dasar komputer )
SENI BUDAYA IX BAB II BERKARYA SENI RUPA.
Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
Evaluasi Materi Sejarah & Perkembangan Seni Rupa Pertemuan 13
Gaya Seni Rupa Indonesia Modern Pertemuan 10
Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
Seni Realisme, Impresionisme dan Pasca-Impresionisme Pertemuan 12
SENI RUPA TIMUR SENI – SENI ASIA TENGGARA Pertemuan 13
Pendahuluan Sejarah Seni Rupa Barat Pertemuan 1
Seni Barok Pertemuan 10 Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1>>
Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1
Musik tradisi mancanegara
Seni rupa Indonesia pada masa pendudukan Jepang Pertemuan 10
1 Kebudayaan Bali Baru Pertemuan 3 Matakuliah: U0032/Sejarah SR & Kebudayaan Indonesia II Tahun: 2006.
APESIASI KARYA SENI TARI
BAB I APRESIASI KARYA SENI RUPA
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
Seni Lukis & Patung Bali Baru Pertemuan 5
Pengantar Apresiasi Seni
konsep dasar pendidikan seni rupa  Ki Hajar Dewantara seorang tokoh pendidikan Nasional membuat definisi seni sebagai berikut: “Seni adalah perbuatan.
MEDIA SENI RUPA Deskripsi Mata Kuliah
Lukisan Rinjin Cerita ini menampilkan dampak pariwisata pada
SENI RUPA INDONESIA MODERN
Matakuliah : U0072|Sejarah Seni Rupa Barat Tahun : 2005 Versi : 1
Seminar Hasil Penelitian POTENSI SENI PERTUNJUKAN BALI SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI PARIWISATA DI LOMBOK BARAT Oleh: I GEDE YUDARTA, SSKar., M.Si (Ketua.
Kebudayaan Bali Baru (Seniman Pendatang) Pertemuan 4
Intervensi Organisasi : BUDAYA ORGANISASI
KOMPETENSI DASAR Tinjauan Seni Tradisi dan Seni Modern
Intervensi Organisasi : BUDAYA ORGANISASI
Kebudayaan Abad XX Pertemuan 13
MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA REGINA PACIS SURAKARTA
Kurikulum IPS dan Seni.
Desain Komunikasi Visual UDINUS
MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS
Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN
C DASAR-DASAR PENELITIAN SEJARAH.
Bindo sepuluh II (5) KD: 13.1 Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman Tujuan.
Pertemuan 9 Seni Baroque dan Rococo
IMPRESIONISME Pertemuan 3
PRA SEJARAH ANALISA KARYA masa PRA SEJARAH Pertemuan 1
Historiografi Keas X Semester 1.
Masa Pra-sejarah di Eropa Barat Pertemuan 1
Romanesque & Seni Gotik Pertemuan 7
MERENCANAKAN SATUAN PELAJARAN
Nama Kelompok : - - Kelas : Mata Pelajaran :
Seni Rupa Gothic Early Gothic ( M) High Gothic ( M)
SISTEM KEKERABATAN Dasar kekerabatan masyarakat Asmat adalah keluarga inti monogami, atau kadang-kadang poligini, yang tinggal bersama- sama dalam rumah.
Tari Pendet.
PERENCANAAN PRODUK PARIWISATA
Menggambar perspektif
Sejarah tari sajojo Asal usul Tari Sajojo ini masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun beberapa sumber banyak yang menyebutkan ba hwa tarian ini.
BUDAYA DAN PENGERTIANNYA
KREASI KARYA SENI RUPA.
NASKAH KORAN BUKU PRASASTI SUMBER TULISAN Sumber tulisan adalah sumber tertulis yang didalamnya terdapat informasi sejarah, antara lain prasasti, naskah,
SENI BUDAYA IX BAB II BERKARYA SENI RUPA. Untuk menciptakan karya seni rupa perlu adanya gagasan / ide ekspresi pada seseorang yang terlibat dalam pembuatan.
Transcript presentasi:

Matakuliah : W0502 | SEJARAH SENI RUPA INDONESIA Tahun : 2009/2010 Seni rupa Indonesia pada masa kolonial Belanda : Kelompok seni Pitamaha di Bali Pertemuan 8

PITAMAHA | pengertian Istilah Pitamaha berasal dari bahasa Jawa Kuno/ Kawi, yang dapat diartikan sebagai ‘great grandfather’, yang bermakna ide kreasi. Pitamaha merupakan kelompok seni yang didirikan pada 1936 oleh Walter Spies, Rudolph Bonnet, bersama dengan Cokorda Gede Agung Sukawati, dan seniman Bali maupun seniman Belanda lainnya. R. Bonnet 3

PITAMAHA| seni wayang klasik Karakteristik awal seni Bali (sebelum masuknya pengaruh Pitamaha) : dekoratif komposisi penuh warna yang hidup detail garis dinamis tema religi/ mitologis. Kematian Abimanyu | seni lukis wayang klasik |Akhir abad 19 4

PITAMAHA | latar belakang Akhir tahun 1920-an, para peneliti dan seniman Eropa mulai banyak berdatangan. Mereka tertarik dengan citra eksotik Bali yang menyebar ke Barat melalui publikasi dan promosi saat itu. Beberapa di antara mereka memutuskan untuk menetap. Rudolph Bonnet Memotong Rumput| 1936 5

PITAMAHA | latar belakang Cokorda Gede Agung Sukawati, seorang pangeran Ubud, menerima kehadiran mereka dan membiarkan mereka tinggal. Beliau merasa bahwa para seniman Barat tersebut dapat menjadi pengimbang bagi keberadaan pemerintah kolonial Belanda, dan mereka dapat membawa keuntungan bagi rakyatnya. Rudolph Bonnet Arjuna Digoda | 1953 6

PITAMAHA | tujuan Tujuan Pitamaha : Melestarikan kualitas kesenian Bali Menstimulasi perkembangan seni Mencari kemakmuran bagi anggotanya Rudolph Bonnet Gadis Nyoman dan Ketut | 1976 7

PITAMAHA | peran Spies dan Bonnet mulai bekerja dengan tugas seperti: Mendistribusikan bahan dan peralatan melukis (kanvas, kertas, cat, dll) Membuka pasar bagi lukisan dan ukiran kayu Bali dengan mengorganisir pameran ke seluruh dunia dan menciptakan kebutuhan akan tema-tema baru. Menyusun sistem untuk menghindari akibat negatif komersialisasi, yang disebabkan keberhasilan sektor pariwisata. Legenda Bali| Walter Spies 8

PITAMAHA | peran Memberi pelajaran teknik lukis baru kepada pelukis Bali. Memperkenalkan ide baru tentang bentuk dan tema, dan menjadikan hal tersebut sebagai bagian dari warisan seni budaya Bali Membebaskan seniman lokal dari sistem aturan seni atau tradisi, dengan mengajarkan mereka gambar anatomi dan perspektif, obyek detail, bayangan, figur naturalis, tema sehari-hari, komposisi, dll. Yang lebih menarik lagi adalah mereka mulai diarahkan untuk menjadi seniman yang individualis. Sejak saat itu mereka mulai berani menuliskan nama mereka pada lukisan yang dibuat. Hanoman Membunuh Detia Kataksa| I Gusti Nyoman Lempad 9

PITAMAHA | peran Kelak seniman Bali menciptakan karya-karya yang distilasi, figur yang didistorsi serta gaya-gaya individu lainnya. Semua hal diupayakan tanpa menghilangkan identitas Bali (seperti: dekoratif, komposisi penuh, warna yang hidup, detail garis dinamis, tema religi/ mitologis. Semenjak lahirnya Pita Maha, karya-karya baru mulai bermunculan dengan nama-nama seniman: Anak Agung Gede Sobrat, Ida Bagus Made, Ida Bagus Nyana (bergaya figuratif), Cokot (bergaya ekspresif). Selain itu seorang maestro juga lahir, ia bernama Nyoman Lempad selain melukis ia juga berprofesi sebagai arsitek dan pematung. Durma Bertemu Ibunya I Gusti Nyoman Lempad | 1961 10

PITAMAHA | I Gusti Nyoman Lempad Nyoman Lempad memberikan kontribusinya yang luar biasa pada seni di Bali terlebih karena hidupnya yang berumur panjang (hingga 116 tahun). Ciri khas karya lukis dan gambarnya adalah komposisi yang mengijinkan ruang kosong, tarikan garis yang jelas, dan transformasi gaya wayang. Gaya yang ia ciptakan ini menjadi salah satu pembaruan pada masa-nya. Keluarga Brayut Makan Bersama I Gusti Nyoman Lempad | 1930’s 11

PITAMAHA | teknik lukis batuan Nyawi – membuat garis-garis tipis halus-dan memasukkan unsur cerita Ngucek – memperjelas bagian-bagian tertentu Nyawi 2 dan Manyunan – menggunakan tinta memperjelas pola dan motif 12

PITAMAHA | teknik lukis batuan 4. Ngabur – membuat highlight dengan warna hitam dan putih 5. Tampilan menyeluruh dari sebuah lukisan 6. Ngewarna – memberi warna dengan cat acrylic 13

PITAMAHA | seni lukis batuan Hewan yang Berterimakasih | Ida Bagus Made Togog | 1950 Perang Kemerdekaan | I Wayan Bendi | 1986 14

PITAMAHA | teknik lukis ubud Ngorten – cerita digambarkan dengan sketsa Nyawi – membuat garis pinggir (Outline) dengan tinta hitam Ngabur – memberikan warna hitam namun dengan tarikan garis yang lebih ekspresif Nguap – (tergantung dengan 2 teknik sebelumnya)- memberikan “depth” dengan cara yang berbeda-di sederhanakan Nyenter – memberi highlight pada beberapa bagian tertentu dengan warna. 15

PITAMAHA | seni lukis ubud Tarian Ritual Dewa Putu Bedil 1975 Panji Semirang Anak Agung Gede Sobrat 1970 16

PITAMAHA | penutup Dengan Pitamaha, Bali menjadi semakin terkenal di mancanegara karena perkumpulan ini secara rutin melakukan pameran-pameran di luar negeri. Sampai saat ini semangat Pitamaha masih terasa keberadaannya di Bali, dengan adanya kebebasan berkreasi tanpa melenyapkan identitas seni Bali. Anak-anak Mengganggu Bu Brayut I Gusti Nyoman Lempad | 1930’s 17

DAFTAR PUSTAKA Soekmono, R. (1981). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 2 dan 3. Kanisius. Yogyakarta. Miksic, John (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 1 - Ancient History. Didier Millet. Singapore Reid, Anthony (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 3 - Early Modern History. Didier Millet. Singapore Tjahjono, G. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 6 - Architecture. Didier Millet. Singapore Soemantri, H. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 7 - Visual Art. Didier Millet. Singapore. Fox, James (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 9 – Religion and Ritual. Didier Millet. Singapore McGlynn, J.H. (ed)(1998). Indonesian Heritage vol. 10 - Language and literature. Didier Millet, Singapore