METODOLOGI SIX SIGMA PERTEMUAN 1 INTRODUCTION OLEH: EMELIA SARI
Sejarah Six Sigma Motorola 1980-an dimotori oleh salah seorang engineer bernama Bill Smith atas dukungan penuh CEO-nya Bob Galvin. Statistics tools diramu dengan ilmu manajemen menggunakan financial metrics (yaitu Return on Investment, ROI) sebagai salah satu metrics/alat ukur dari quality improvement process. Dikembangkan lebih lanjut oleh Dr. Mikel Harry dan Richard Schroeder sehingga metode ini mendapat sambutan luas dari petinggi Motorola dan perusahaan lain
Definisi Six Sigma Six Sigma adalah konsep bekerja dengan lebih efisien sehingga perusahaan dapat menekan kemungkinan terjadinya kesalahan terhadap proses atau pelayanan yang dihasilkannya (Pande, Peter S, et.al., 2000). Six Sigma adalah suatu strategi bisnis, Six Sigma dapat membantu perusahaan menghasilkan produk, proses atau pelayanan yang mampu bersaing (Widayanto: 2003).
Enam Komponen Utama Konsep Six Sigma Sebagai Strategi Bisnis (Peter Pande, dkk) Benar-benar mengutamakan pelanggan Manajemen yang berdasarkan data dan fakta: bukan berdasarkan opini, atau pendapat tanpa dasar. Fokus pada proses, manajemen dan perbaikan: Six Sigma sangat tergantung kemampuan kita mengerti proses yang dipadu dengan manajemen yang bagus untuk melakukan perbaikan. Manajemen yang proaktif: peran pemimpin dan manajer sangat penting dalam mengarahkan keberhasilan dalam melakukan perubahan. Kolaborasi tanpa batas: kerja sama antar tim yang harus baik Selalu mengejar kesempurnaan.
Tiga Strategi Six Sigma
Target Utama Six Sigma 1. Meningkatkan kepuasan pelanggan 2. Mengurangi Waktu Siklus 3. Mengurangi Defect ( Cacat)
Tolak Ukur Keberhasilan Penerapan Six Sigma Tingkat keberhasilan kepuasan pelanggan. Tingkat perubahan pola lama dengan pola baru. Keputusan untuk berubah. Tingkat akurasi atas semua Standar Operating Procedure (SOP).
Peran-peran dalam Six Sigma Sponsor Senior executive yang mendukung Inisiatif Six Sigma secara keseluruhan. Leader Senior-level executive yang bertanggung jawab untuk implementasi Six Sigma dalam bisnis. Champion Middle- atau senior-level executive yang menunjang suatu proyek Six Sigma yang lebih spesifik, memastikan bahwa sumber daya sudah tersedia dan masalah lintas fungsi (cross-functional issues) dapat dipecahkan. Black Belt Full-time professional yang bertindak sebagai team leader dalam proyek Six Sigma. Biasanya menjalankan empat sampai lima minggu kelas training tentang metode, alat statistik, dan (kadang) team skill.
Peran-peran dalam Six Sigma (2) Master Black Belt Black Belt yang berpengalaman dan sukses yang telah me-manage beberapa proyek dan merupakan ekspert dalam Six Sigma metode/tools. Bertanggung jawab untuk acara coaching/mentoring/training untuk para Black Belt dan untuk membantu para leaders dan Champions menjaga inisiatif Six Sigma tetap berjalan sesuai jalurnya. Green Belt Part-time professional yang berpartisipasi dalam tim Black Belt project atau memimpin proyek yang lebih kecil. Biasanya punya dua minggu kelas training mengenai metode dan basic statistical tools. Team Member Para professional yang memiliki kesadaran umum mengenai Six Sigma (tanpa melalui training formal) dan yang membawa pengalaman atau keahlian yang relevan kedalam proyek tertentu. Process Owner Seorang professional yang bertanggung jawab atas proses bisnis yang menjadi target proyek Six Sigma tesebut.
Beberapa Pendapat tentang Six Sigma Six Sigma adalah sebuah sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai mempertahankan, dan memaksimalkan kesuksesan bisnis. Six Sigma secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian yang disiplin terhadap fakta, data, dan analisis statistik, dan perhatian yang cermat untuk mengelola, memperbaiki, dan menanamkan kembali proses bisnis. Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif.
Beberapa Pendapat tentang Six Sigma (2) Pada prinsipnya, konsep Six Sigma adalah terminologi statistik yang berupaya mencapai kesuksesan produksi atau jasa dalam tingkat maksimum, yakni ‘hanya’ 3.4 penyimpangan per sejuta proses yang terjadi. Kata Sigma, diambil dari bahasa Yunani yang melambangkan standard deviasi atau variasi di dalam suatu proses produksi atau jasa. Kebanyakan organisasi beroperasi dalam Three-Sigma level atau sekitar 66,000 penyimpangan per sejuta proses. Bandingkan dengan 3.4 penyimpangan dalam sejuta proses yang menjadi standard bagi Six Sigma. Sebuah pola pikir yang terorganisir di mana orang membuat keputusan berdasarkan data yang ada, pencarian akar permasalahan, mendefinisikan suatu defektan lebih berdasarkan kepentingan pelanggan daripada kepentingan internal, adanya kontrol variasi, track leading indicator untuk mencegah terjadinya sebuah masalah, dll.
Terima Kasih