SUMBERDAYA LAHAN LAND >< SOIL LAND = SOIL ? Land Bagian permukaan bumi dimana manusia beraktivitas Land Economics = Ekonomi Sumber-daya Lahan. Soil Pembahasan thd struktur & Teksturnya
FUNGSI SD LAHAN : Dapat sbg. Simbul status seseorang : - sosial/ekonomi - politik Sebagai Faktor Produksi/Input Sebagai benda komersil yang dapat diperjual belikan Dapat berfungsi sebagai agunan (borg)
STUDI SUMBERDAYA LAHAN : Merupakan Sumberdaya Alam Tendensinya D > S Tingkat kelangkaan semakin meningkat Nilainya semakin naik Mempunyai Opportunity Cost dalam pemanfaatannya Kajian SD Lahan akan banyak berkisar pada pembahasan hubungan antara manusia dan lahan Bagaimana manusia berusaha memanfaatkannya agar hasil pemanfaatannya tsb mampu memenuhi kebutuhan hidupnya Terkait dengan kepentingan manusia
STUDI SUMBERDAYA LAHAN (Cont. ..): Penelaahan pemanfaatan SD Lahan Penelaahan lintas waktu dan berpegang kepada ASAS KELESTARIAN (al. konservasi) Adanya heterogenitas dari sifat fisiknya (kesuburan) dan aksesibilitasnya ( biaya transport) Variasi dari property right - nya
Pengolahan Hasil/ Pasca Panen Pendidikan (Formal & Informal) Biaya Prod. (C = Px . X) Pasar Input Pasar Produk Penerimaan (R = Pq . Q) Teknologi Produksi Proses Produksi Produk (Q) Teknologi Pemilihan Teknologi Pengolahan Hasil/ Pasca Panen Pasar Produk + SDA (Lahan); KAPITAL SDM TINGKAT HIDUP Aspirasi Px = Harga Input Pq = Harga Produk X = Input Q = Produksi Interaksi harus Efektif & Efisien Peningkatan Kualitas SDM Pendapatan (R-C) Pendidikan (Formal & Informal) Hubungan SDM - SDL
TANAH DI INDONESIA MEMPUNYAI FUNGSI SOSIAL Tidak boleh diterlantarkan Pemanfaatan dan penguasaannya harus mencerminkan keseimbangan antara kepentingan umum dan perorangan Kepentingan umum harus didahulukan daripada kepentingan perorangan, dalam batas-batas tidak merugikan kepentingan perorangan
BEBERAPA PERMASALAHAN PERTANAHAN DI INDONESIA 1. Aspek Land Use, baik antar sektor maupun dalam sektor tertentu. Menyangkut ketepatan alokasi peruntukannya, komitmen antara fihak-fihak terkait untuk melaksana-kan kesepakatan tersebut. ISU KONVERSI LAHAN PERTANIAN KE PENGGUNAAN NON PERTANIAN !!
Data yang dihimpun Direktur Statitiska Pertanian BPS mengenai “Analisa Data Konversi dan Kebutuhan Lahan", selama periode 1999-2002 telah terjadi pengurangan lahan sawah seluas 563.159 hektar, atau rata rata 187.720 hektar pertahun. Sekitar 30 persen sawah yang hilang itu berada di Jawa (167.150 heltar ), dan 70 persen lainnya diluar Jawa. Untuk Jawa konversi yang cukup tinggi terjadi di Jawa Barat (5,2 persen) dan jawa Timur (6,3 persen). Padahal, kontribusi kedua provinsi ini terhadap padi nasional sangat besar sekitar 33 persen dari total produksi.
2. Meskipun sebagian besar sawah yang hilang berada di luar Jawa, tetapi kehilangan sawah di Jawa akan berdampak sangat besar, karena kualitas sawah di luar Jawa belum dapat mengimbangi kualitas sawah di Jawa. 3. Produktifitas padi di Jawa mencapai 51,94 kuintal per hektar, sementara di luar Jawa hanya 39,52 kuintal per hektar
BEBERAPA PERMASALAHAN PERTANAHAN DI IND. (Cont. .) 4. Penguasaan lahan dikaitkan dengan instrumen perpajakan 5. Pemusatan pemilikan/penguasaan lahan pada beberapa orang Land Reform ?? 6. Upaya-upaya pelestarian SD Lahan Konservasi (Penghijauan, Reboisasi, Terasering)
Harapan Hasil (Y) Dengan Upaya Pelestarian Yn N Tanpa Upaya Pelestarian O Tn Tahun (T) EFEK UPAYA PELESTARIAN THD HARAPAN HASIL
BEBERAPA PERMASALAHAN PERTANAHAN DI IND. (Cont. .) 7. Masalah perpecahan dan perpencaran pemilikan lahan pertanian menurunkan produktivitas Land Reform (merubah Landless pemilik), Konsolidasi 8. Semakin meningkatnya petani dengan pemilikan/penguasaan lahan sempit Petani Gurem Inefisien
Seiring tekanan kebutuhan sektor lain terhadap lahan, rata-rata kepemilikan lahan petani pun menyusut. Tahun 1983 persentase petani yang menguasai (memilki atau menyewa dari pihak lain) tanah kurang dari 0,5 hektar (petani guren) mencapai 40,8 persen. Sepuluh tahun kemudian, persentase ini meningkat menjadi 48,5 persen, dan sensus pertanian tahun 2003 , memperlihatkan semakin meningkatnya jumlah petani gurem, mencapai 56,5 persen dari seluruh keluarga petani di Indonesia.
BEBERAPA PERMASALAHAN PERTANAHAN DI IND. (Cont. .) 9. Masalah yang terkait dengan permukiman Pertumbuhan penduduk cepat (D lahan naik pesat), tersedianya lahan (S) relatif tetap spekulasi, penglepasan lahan milik petani, tergesernya penduduk asli dari tempat strategis ke pinggir kota, penyimpangan land use, dll.
Fenomena baby booming menjadi permasalahan serius bagi penyediaan pangan. Pada tahun 2008 jumlah penduduk Indonesia 220 juta jiwa, dan akan menjadi 247,5 juta jiwa pada 2015, serta 273 juta jiwa pada 2025. Jika konsumsi beras masih tetap sebesar 139,15 kg/ kapita/ tahun, maka kebutuhan beras 2025 akan mencapai 38,85 juta ton. Artinya, harus ada tambahan produksi beras lima juta ton dari produksi sekarang ini yang besarnya 33 juta ton, atau meningkat 15%.
LAND RENT (SEWA LAHAN) Sebagai pembayaran dari penyewa kepada pemilik lahan karena adanya kontrak pakai dalam jangka waktu tertentu CONTRACT RENT istilah umum Sebagai SURPLUS USAHA ECONOMIC RENT atau LAND RENT
ECONOMIC/LAND RENT Kelebihan nilai penerimaan dari hasil pemanfaatan lahan dengan biaya (tidak termasuk biaya untuk lahan) yang dikeluarkan Economic Rent yang semakin tinggi, dari aspek ekonomi, menandakan pemanfaatan lahan semakin efisien
LAND RENT Dipengaruhi : Jenis penggunaannya (Hotel, usahatani) Dlm hal tertentu (pertanian) – fertilitas Teknologi yang dipakai produktivitas Aksesibilitasnya Lokasi – Jarak - Biaya Transport Harga produk yang dihasilkan Biaya/harga input yang dipakai
Rent Biaya Total Rent = abcd =abe
Total Rent = abc + bde abc = Rent lahan subur bde = Rent lahan kr. subur Total Rent = abc + bde
Intra Marginal Plot Rent > 0
Np = Tenaga Keja optimum pada PPR Nc = Tenaga Kerja pada CPR WAC = Rent Maksimum pada PPR Pada B Rent = 0
RENT LAHAN SEBAGAI SURPLUS EKONOMI C, P MC ATC P Rent Maksimum P = MR = AR ATC Biaya Produksi Total O Q* Q
EFEK PERBEDAAN KESUBURAN LAHAN THD. RENT LAHAN C, P MC ATC P P = MR = AR Rent Maksimum ATC Biaya Produksi Total O Q1* Q LAHAN PALING SUBUR (A)
EFEK PERBEDAAN KESUBURAN LAHAN THD. RENT LAHAN C, P MC ATC P Rent Maksimum P = MR = AR ATC Biaya Produksi Total O Q2* Q LAHAN KURANG SUBUR (B)
EFEK PERBEDAAN KESUBURAN LAHAN THD. RENT LAHAN MC C, P ATC P=ATC P = MR = AR O Q3* Q LAHAN TIDAK SUBUR (C)
EFEK PERBEDAAN LOKASI LAHAN THD. RENT LAHAN C, P MC ATC P1 P = MR = AR Rent Maksimum ATC Biaya Produksi Total O Q1* Q LAHAN PALING DEKAT KE PUSAT KEGIATAN EKONOMI (A)
EFEK PERBEDAAN LOKASI LAHAN THD. RENT LAHAN C, P MC ATC P2 P = MR = AR Rent Maksimum ATC Biaya Produksi Total O Q1* Q LAHAN AGAK JAUH KE PUSAT KEGIATAN EKONOMI (B)
EFEK PERBEDAAN LOKASI LAHAN THD. RENT LAHAN C, P MC ATC P3 Rent Maksimum P = MR = AR ATC Biaya Produksi Total O Q1* Q LAHAN PALING JAUH KE PUSAT KEGIATAN EKONOMI (C)
O = Pusat Aktivitas ekonomi OP = Harga/Unit Output OA = Biaya/Unit Output (Tak termasuk Biaya Lahan) P L T Economic Rent R Biaya Transport N Pd. Jarak O (di Pusat Akt. Ekonomi) Biaya Transport/Unit Output = 0 (Nol) Biaya Produksi/Unit Output = OA Economic Rent/Unit Output = AP A S Biaya Produksi O K M Jarak Model von Thunen Pada Jarak OK (di Titik K.) Biaya Transport/Unit Output = SR Biaya Produksi/Unit Output = KS Economic Rent/Unit Output = RL Pada Jarak OM (di Titik M.) Biaya Transport/Unit Output = NT Biaya Produksi/Unit Output = MN Economic Rent/Unit Output = 0 (Nol)
E = Economic Rent/Unit Area p = Harga/Unit produk yang dihasilkan lahan tsb c = Biaya produksi/Unit produk t = Biaya transport/Satuan jarak/Unit produk d = Jarak ke Pusat Kegiatan ekonomi Y = Produksi /Unit Area E Y(p – c) Bid Rent Curve E = Y(p – c – td) Extensive Margin of Production O R Jarak (d) Rent = 0 BID RENT CURVE
Efisiensi Pemanfaatan Lahan Pada Berbagai Aktivitas Yang Berkompetitif E/Ha K Bid Rent Curve A L Bid Rent Curve B M Bid Rent Curve C N O d1 d2 d3 Jarak = d A B C Efisiensi Pemanfaatan Lahan Pada Berbagai Aktivitas Yang Berkompetitif
Efisiensi Pemanfaatan Lahan Pada Berbagai Aktivitas Yang Berkompetitif E/Ha K Bid Rent Curve A Efisiensi Pemanfaatan Lahan Pada Berbagai Aktivitas Yang Berkompetitif L Bid Rent Curve B M Bid Rent Curve C N O d1 d2 d3 Jarak = d Akt. A Aktivitas B Aktivitas C