ANALISIS SPERMA Oleh ARNI AMIR.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
Advertisements

Ketuban Pecah Terlalu Dini
KOLEKSI, PEMERIKSAAN SEMEN, TEKNIK IB DAN SEMEN BEKU
Pengamatan Morfologi Protista
SISTEM PENCATATAN BARANG
Transpirasi Tumbuhan Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. - Membandingkan laju transpirasi.
Sistem Osmosis Tujuan : - Mempelajari proses osmosis yang terjadi pada sel. - Mempelajari pengaruh osmosis terhadap perubahan bentuk sel. Pendahuluan Osmosis.
ANALISIS SEMEN DAN SIKLUS ESTRUS Drs. H. M. Kes
Peredaran darah manusia
MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA
Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam
PEMERIKSAAN BAKTERI, KHAMIR DAN JAMJUR PREPARAT TETES GANTUNG Preparat tetes gantung atau preparat basah memungkinkan pemeriksaan organisme hidup yang.
FLUIDA.
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan
IDENTIFIKASI BAKTERI Zainab, M.Si., Apt.
Leukosit.
BY IDA RIANAWATY,S.Si.,M.Pd.
ANALISA SPERMA FERA SARTIKA, SKM.,M.SI.
TRANSUDAT - EKSUDAT UNIMUS 2017.
Partograf Partograf adalah: alat bantu untuk memantau kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik. Sedangkan menurut (WHO,1994)
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
PENILAIAN SEMEN, TEKNIS, MAKSUD DAN TUJUAN
SISTEM REPRODUKSI BETINA DAN JANTAN
VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa. VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa.
KUALITAS SUSU Susu bahan makanan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia, karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Susu.
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
TEKNIK MENYUSUI DAN CARA PENYIMPANAN ASI
PENGENCERAN SEMEN.
Loading Presentation _ click anywhere to start.
INFERTILITAS RESKI DIANA EKA PUTRI
Asuhan Kebidanan pada Infertil
DARAH KAPILER Bersihkan tempat itu memakai alkohol 70 % dan biarkan sampai kering Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan.
Oleh : M. Fahrur Romadhoni
SUSPENSI CMC Anggota Kelompok : Kartika Dewi I. ( )
GOLONGAN DARAH Oleh : Fiqih Alfia.
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
MASA PERDARAHAN.
PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI
PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN MIKROORGANISME
OLEH :RISKA ANGRAINI PUTRI 1B
HITUNG ERITROSIT.
Materi Kuliah TEKLAB Instrumentasi Analisis Kualitas Susu Oleh : Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP TEKLAB dedes Oleh : Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP.
Oleh : KELOMPOK C13 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2014
URINALISIS FESES TRANSUDAT EKSUDAT RETIKULOSIT
SEL.
OLEH : SEFTI WINDA SARI 1B
dr. Wulan Margasari Soemardji, SpOG
Sesi II Explorasi Biologi.
PEMERIKSAAN BAKTERI DENGAN PEWARNAAN
NAMA : AKHMAD ASYROFI KELAS : XI Tkj 1 MAPEL :TUGAS PRODUKTIF.
PEMERIKSAAN SEMEN.
Analisa Sperma.
NILAI PCV DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT KELINCI YANG DIINDUKSI PROTEIN B SPESIFIK DARI SAPI BUNTING Bogor, 8-9 Agustus 2017.
Vaginosis Bakterialis
Praktikum mikrobiologi
Praktikum PENGAMATAN FUNGI.
Asisten klp : LA HAMIDU, S.Farm
Kimia Dasar I Materi Dan Teori Atom
Oleh : Rosy Anjani Syafitri J0B Dosen Pembimbing :
ASSALAMU’ALAIKUM.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Identifikasi Bentuk Bakteri dengan Metode Pewarnaan Negatif.
OLEH : FAIK AGIWAHYUANTO, S.Kep., M.KES
PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG (PUGS) Tiga Belas Pesan Umum Gizi Seimbang
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
PENGAMBILAN SAMPEL MINUMAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI.
PIPET UKUR Nama: Anatasya Maharani Kelas: X-TLM. 1.PENGERTIAN PIPET UKUR Pipet ukur adalah salah satu alat yang digunakan di laboratorium kimia. Alat.
Transcript presentasi:

ANALISIS SPERMA Oleh ARNI AMIR

I. Pemeriksaan Semen Prosedur Standar Penampungan dan pengiriman sampel Sebaiknya subyek dibekali dengan lembaran instruksi tertulis yang jelas berhubungan dengan cara koleksi dan transportasi semen. Sebaiknya sampel dikeluarkan dan ditampung setelah abstinensi seksual (puasa berhubungan suami istri) sedikitnya 48 jam dan paling lama 7 hari. Untuk evaluasi awal sedikitnya diperlukan dua kali pemeriksaan Sebaiknya sampel dikumpulkan diruang khusus didekat laboratorium Sampel didapat dengan cara masturbasi

Lanjutan ……… Kondom yang terdapat dipasaran tidak bole digunakan karena dapat menyebabkan kematian spermatozoa (berisi spermisid) Sample harus dilindungi terhadap perubahan temperatur yang ekstrim (kurang dari 200C atau lebih dari 400C) Botol harus diberi label nama, tanggal dan waktu p engeluaran, serta lama abstinensi Keamanan dalam penanganan sampel Teknisi laboratorium harus hati – hati terhadap sampel semen yang mungkin mengandung virus – virus yang berbahaya (HIV, Hepatitis dan Herpes)

Lanjutan ……… Pemeriksaan Makroskopis Pemeriksaan awal melalui pengamatan fisik sampel Pengamatan dilakukan pada suhu kamar, dimana dinilai warna, bau, koagulasi dan likuefaksi, volume, konsistensi dan pH Warna Sperma Warna sperma yang “normal” (mengandung spermatozoa) adalah putih keabuan/ putih mutiara Pada keadaan Azoospermia atau ekstrim olipozoospermia akan berwarna putih jernih Bau Sperma Khas, seperti bunga akasia. Bau – bau lain seperti amis, busuk dapat dicurigai adanya lokosit (infeksi) atau sebab – sebab lain (parasit)

Lanjutan ……… Koagulasi dan Likuefaksi Setelah dikeluarkan, semen akan mengalami proses koagulasi (terbentuknya koagulum yang disebabkan oleh protein – protein yang dihasilkan oleh kelenjar vesika seminalis Selanjutnya akan mengalami pencairan (likuefaksi), menjadi homogen dalam waktu 60 menit Volume Data diukur dengan gelas ukura atau dengan pipet khusus Konsistensi Dulu digunakan istilah Viskositas Pengukuran konsistensi dikerjakan dengan menekan keluar sampel lewat Jarum 21G Observasi bentuk yang keluar, berupa tetesan, atau benang yang keluar dari ujung jarum.

Lanjutan ……… Cara pengukuran konsistensi : Semen dihisap sampai tanda 0,1 ml, ujung B ditutup dengan jari telunju, dipegang tegak lurus. Tangan kiri memegang stopwatch. Bersamaan dengan dibukanya tutup ujung jari, stopwatch ditekan. HItung waktu jatuhnya tetesan pertama, normal 2 detik Cara lain dengan menggunakan batang pengaduk gelas Celupkan batang pengaduk kedalam semen, angkat dan perhatikan tetesan/ benang cairan yang terjadi Normal tetesan/ benang yang terjadi tidak melebihi 2 cm

Lanjutan ……… pH sperma Teteskan 1 tetes semen keatas kertas pH ( 6,4 – 8,0). Setelah 30 detik bandingkan dengan warna standar pH harus diperiksa dalam waktu 1 jam setelah semen dikeluarkan Nilai normal : >7.2 (WHO 92;7.2 -8.0) (WHO 87 :7.2 -7-8)

Lanjutan ……… Pemeriksaan Mikroskopis Pemeriksaan mikroskopis semen dilakukan dengan preparat basah dan preparat hapus. Pada pemeriksaan preparat basah, penilaian meliputi : motilitas spermatozoa perkiraan konsentrasi (memperkirakan jumlah spermatozoa per lapang pandang besar (400 x), adanya sel – sel lain (epitel, sel bulat, parasit, bakteri, kristal dan sebagainya dan ada/ tidaknya aglutinasi Perkiraan Konsentrasi Spermatozoa Perkiraan konsentrasi spermatozoa secara kasar ini dilakukan dengan memperkirakan/ menghitung jumlah rata – rata spermatozoa pada beberapa lapang pandang (400x) danhasilnya dikalikan dengan 105 Misalnya didapatkan jumlah rata – rata spermatozoa 40/LPB, maka perkiraan konsentrasi : 40 x 105 = 4.106/ml

Lanjutan ……… Pemeriksaan Motilitas Spermatoza Persiapan Satu tetes semen (10 – 15 L) diteteskan dengan mikropipet atau melalui jarum 21G pada kaca objek dan ditutup dengan kaca penutup ukuran 22 c22 mm Preparat diperiksadibawah mikroskop pada pembesaran 400 x Penilaian Pemeriksaan perlu dilakukan pada beberapa lapang pandang ( 4 -6 LPB). Pergerakan spermatozoa dapat diklasifikasikan dalam 4 golongan : a, b, c dan d a : gerak spermatozoa maju kedepan, cepat dan lurus b : gerak spermatozoa maju, lambat atau berkelok c : tidak ada gerak maju kedepan, bergetar ditempat, gerak melingkar d : tidak bergerak sama sekali

Lanjutan ……… Perhitungan gerak spermatozoa dinyatakan dalam persentase b = …..% c = …..% dan d = …..% Pemeriksaan Mikroskopis Lanjutan Pemeriksaan Vitalis Spermatozoa Pewarnaan vital Pada sel yang mati akan terjadi kerusakan membran plasma dan selanjtunya akan menyerap zat warna Sedikit dihitung 100 spermatozoa yang menyerap zat warna (mati) dan yang tidak menyerap warna (hiduo) Teknik ini dapat dibedakan berapa persen spermatozoa immotil yang hidup dan mati

Uji Pembengkakan hipoosmotik (UPHO) Lanjutan ……… Uji Pembengkakan hipoosmotik (UPHO) Dasar dari UPHO ini adala membran yang semi permiabel pada sel akan menyerap air dan menyebabkan terjadinya pembengkakan sel (drevius & Eriksson, 1966) UPHO pertama kali diperkenalkan oleh Jeyendran dkk (1984) Spermatozoa yang utuh (hidup) dalam cairan hipoosmotik akan mengalami pembengakan dan ini jelas terlihat pada ekornya Pembengkan ini menyebabkan ekor berbentuk koil Penghitungan jumlah spermatozoa Konsentrasi spermatozoa (jumlah spermatozoa (ml), ditentukan dengan menggunakan hemositometer. Sampel harus trecampur merata sebelum dilakukan penghitungan. Pengenceran dapat dilakukan 1/10, 1/20/, 1/100, 1/200 tergantung dari jumlah spermatozoa pada pemeriksaan awal

Lanjutan ……… Pemeriksaan Morfologi Spermatozoa Klasifikasi morfologi spermatozoa manusia Kategori kelainan yang perlu dihitung Kepala Leher dan Midpiece Kelainan ekor Butir sitoplasma