Bangunan Tanam Anas D. Susila, Ph.D

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRUKTUR GREENHOUSE
Advertisements

Hama & Penyakit Cabai.
By: Sesilia Javiera Aldisa
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
CINTA DAN PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Perumahan yang Sehat.
BANGUNAN – PERTANIAN SYARAT MUTU RUMAH TANAMAN “GREENHOUSE”
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
Oleh : Agus Dwi P (H ) Isni Wiyati (H )
GREEN HOUSE.
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
DEFINISI BENIH / BIBIT Dr
Merancang Bangun Tata Ruang
PENANAMAN POHON Sri Wilarso Budi R Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB
Jig dan fixture alat pemegang benda kerja produksi yang digunakan dalam rangka membuat penggandaan komponen secara akurat.
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
SAINS ARSITEKTUR & TEKNOLOGI 2 [AKB SKS]
Abdul Rohiim H Galuh Novikah H
Pengelolaan lingkungan hidup Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup disebutkan bahwa lingkungan hidup bukan saja tanggung.
STAF LABORATORIUM ILMU TANAMAN
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
HIDROPONIK NFT (Nutrient Film Technique)
Membibitkan tanaman perkebunan dan penanaman tanaman perkebunan
1 Matakuliah: R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun: 2006 Pertemuan 13.
BANGUNAN DAN FASILITAS
Disusun oleh : HARIS RUSANDI NIM
RUMAH SEHAT.
Perilaku Berhemat Energi
KANDANG TERTUTUP (CLOSED HOUSE)
KANDANG Fungsi Primer kandang : Tempat t.inggal unggas agar terlindung dari iklim (hujan, panas, angin), gangguan hewan liar, pencurian. Memberi kenyamanan.
Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja disusun oleh: farah fadillah ade rismana annisa prima hani lestari (1-b kesmas)
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
Asep Andi Suryandi ( ), Eko Aptono Tri Yuwono ( )
SANITASI PEMUKIMAN Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes.
Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
JARINGAN PERPIPAAN (PLUMBING dan SANITASI)
VENTILASI INDUSTRI-FAN
PENGARUH CAHAYA PADA KEHIDUPAN TANAMAN
GREEN BUILDING (Bangunan Ramah Lingkungan)
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
Kelompok 2 Yurika Diana Novita Inka Sari W Daning Eka S Intan Ratri P
Sistem Utilitas – Jaringan Elektrikal Pertemuan 21-22
KANDANG DAN PERALATAN.
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan epidemi penyakit tumbuhan yaitu :
Penyimpanan dan Transportasi
MULCH, SHADING NET & GREENHOUSE
PENGENDALIAN MIKROBA ASNIWITA.
Bunga Krisan.
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN Mata Kuliah : PERANCANGAN PABRIK
Y. Aris Purwanto Herry Suhardiyanto Chusnul Arif Yudi Chadirin
(Matakuliah: Teknologi Hasil Perikanan 1)
Standarisasi Kesehatan Lingkungan Di Perusahaan oleh : nor wijayanti
Universitas Indo Global Mandiri
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
Teknologi Energi Angin & Air
HEAT EXCHANGER BY MOH.ARIS AS’ARI, S.Pd
Setiap manusia, dimana saja berada, membutuhkan tempat untuk tinggal yang layak : disebut rumah; Rumah yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat.
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Optimasi Energi Terbarukan (Energi Biomassa dan Energi Biogas)
1 MEMAHAMI KANDANG TERNAK Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Ruminansia.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
Transcript presentasi:

Bangunan Tanam Anas D. Susila, Ph.D Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Manfaat Bangunan Tanam Melindungi tanaman dari kondisi lingkungan yang sangat ekstrim. Memberikan lingkungan tumbuh yang cocok bagi tanaman. Dapat mengatur pemanenan produk lebih awal atau lebih lambat dibanding penanaman di lapang. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila Jenis Bangunan Tanam Greenhouses atau Glasshouses (Rumah Kaca) Plastic houses (Rumah Plastik) Shade houses Lathhouses (Rumah bilah) Hot Bed Cold Frame Plant Container Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Greenhouse-Rumah Kaca Budidaya tanaman dalam GH disebut ‘plant forcing’ yang merupakan budidaya tanaman paling intensive. Tanaman dapat ditanam secara rapat, dalam waktu yang berurutan tanpa jeda, memerlukan investasi yang besar, irigasi dan nutrisi dapat diatur, temperatur dapat dikontrol, suplai cahaya dapat dimodifikasi. Dapat menghasilkan yield dang kualitas yang tinggi Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila Type Greenhouse Lean to (single span) Even-span (two span equal) Disusun sebagai single unit (detached houses), atau bergabung dengan gutter connected (ridge and furrow) Single unit: ventilasi dan cahaya baik, biaya pengaturan suhu lebih mahal. Ridge and Furrow: sulit pemeliharaan, eficient pemanfaatan energy. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Disain dan Instalasi Greenhouse-1 Seleksi Lokasi Pertimbangan fisik disain dalam membangun GH: - Structure - Glazing - Polylock system - Horticultural consideration - Ground cover - Sealing the Greenhouse - Adjacent facilities Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Disain dan Instalasi Greenhouse-2 Pertimbangan lingkungan disain GH: - Energy Exchange - Heat Loss - Ventilation - Evaporate Cooling - Horizontal air flow fans - CO2 injection Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila Seleksi Lokasi-1 Pertimbangan perencanaan tata ruang. Pertimbangan sarana dan prasarana: konstruksi, listrik, jalan, transportasi. Pertimbangan ketersediaan dan kualitas air. Air permukaan dapat membawa: nematoda, bakteri, jmur, alga, dan biji gulma ke dalam sistem GH. Analisis air meliputi: pH, EC, bicarbonates, Fe, S, Ca, dan magnesium. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila Seleksi Lokasi-2 Syarat fisik lokasi: - Tidak ternaungi - Kondisi datar yang memungkinkan pembuatan GH ukuran besar  ekonomis pengelolaan. - Drainase baik, 2-3% slope dari GH - Tanah berat/clay dihindarkan. - Kedekatan dengan area produksi harus dihindarkan (air borne inoculum). - Dihindarkan dari tempat penimbunan sampah Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan fisik-Disain GH-1 Struktur : GH kecil dan terpisah: murah biaya awal, tapi mahal (tidak efisien) untuk penganturan temperature dibanding GH besar. Ukuran single GH 8 – 12 m lebar dan 30 – 40 m panjang, ukuran yang ideal untuk pemasang-an plastik yang tersedia di pasaran. Khusus untuk daerah tropik harus dibuat konstruksi ventilasi yang memadai. Harus mampu menahan beban : angin, hujan, pot gantung, atau peralatan yang terpasang pada struktur. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan fisik-Disain GH-2 Struktur : Untuk produksi sayuran bila GH tidak dirancang untuk menopang sistem training tanaman, maka perlu dibuar ajir secara terpisah. Menurut NGMA (The National Greehouse Manufacturers Association) GH setidaknya bisa menahan agin sampai kecepatan 90 mph. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan fisik-Disain GH-3 Struktur - Frame: Aluminum : tahan lama, tahan karat, ringan, dapat di glazed, pemeliharaan ringan, biaya awal tinggi, perlu spesial tenaga peng-instal, dapat di – prefabricated Galvanized Steel : lebih kuat, tahan lama, lebih murah walau pemeliharaan lebih mahal daripada aluminum, memungkinkan konstruksi ringan sehingga mengurangi efek naungan karena frame, kehilangan panas karena konduktor yang baik. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan fisik-Disain GH-4 Struktur - Frame: Kayu : biaya awal rendah, pemeliharaan tinggi, mudah terbakar, kayu harus di treatment supaya tahan, bahan yang baik untuk treatment Chromated cooper arsenate (CCA) atau ammonium cooper arsenate (ACA). Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan fisik-Disain GH-5 Struktur- Glazing Material: Kaca: pertama kali dipakai, exellent material, harga mahal, tahan lama (25 tahun), pemeliharaan rendah, transmisi cahaya baik, memerlukan frame yang kuat (menghalangi cahaya), spesial instalator, tidak tahan beban. Syntetic Sheets: Polyethylene film (banyak dipakai), ringan, murah, transmisi cahaya baik, tidak tahan lama (9 bulan), UV-plastik (19 bulan), biasanya meneruskan infrared, beberapa jenis baru dapat memblok infra red. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan fisik-Disain GH-6 Struktur- Glazing Material: Beberapa Jenis Syntetic Sheets: Polyvinil Chloride (PVS) film dan sheet, Polyvinyl Floride film (Tedlar), Acrylic shets (Plexiglass), Polyester film(Mylar), dan Polycarbonates sheets(Lexar). Fiberglass reinforced plastic (FRP): lebih murah dibanding kaca, ringan, tahan beban, transmisi lebih rendah daripada kaca dan polyethylene, terdegradasi oleh ultraviolet. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan fisik-Disain GH-7 Polylock System: Adalah sistem pengunci polyethylene (plastik) Sangat mempengaruhi kualitas atau harga greenhouse. Bagian dari polylock system adalah: Base board (kayu), Polylock base, Insert Bentuk masing-masing bagian bervariasi, dan mempengarhi proses pemasangan Polyethylene. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan fisik-Disain GH-8 Ground cover : Untuk produksi tanaman dalam wadah, harus ada pembatas permanen antara tanaman dengan tanah, sebab tanah merupakan sumber patogen. Produksi tanaman di tanah: direncanakan konstruksi yang memudahkan sterilisasi tanah. Walkway harus disemen/dicor untuk meningkatkan sanitasi. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan fisik-Disain GH-9 Sealing the GH: Air lock – untuk mengurangi bahaya angin Kasa/Screen – untuk melindungi dari insect, tanah, dan spora patogen. Pintu ganda – untuk mengurangi masuknya air borne patogen Keset-pestidia – mengurangi patogen yang terbawa sepatu. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan fisik-Disain GH-10 Horticultural Condiseration : Lebar sinle GH untuk tomat, mentimun harus cukup 5 – 6 double row, dan cukup tinggi 1.5 – 2 m. Sistem pengariran diperlukan untuk beberapa tanaman Sayuran daun yang diproduksi secara hydroponics memerlukan bench untuk menjaga kebersihan produk. Fleksibilitas disain irigasi, dan sistem pengajiran. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan fisik-Disain GH-10 Adjacent Facilities: Beberapa fasilitas tambahan harus disediakan misalnya: ruang penyimpanan dan persiapan media. Alat sterilisasi media Perlu media mixer Bila GH dimanfaatkan untuk produksi bibit, fasilitas total sterilisasi harus dibangun. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan lingkungan -Disain GH-1 Awal mulanya, GH didisain untuk menyediakan suhu dan cahaya yang cocok untuk pertumbuhan tanaman. Akhirnya, petani mengetahui aspek penting proses pendinginan (cooling) untuk produksi tanaman pada musim panas. Saat ini, hortikulturis mengetahui bahwa masing-masing varietas tanaman (walaupun sama spesies) memberikan respon yang berbeda terhadap suhu tertentu. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan lingkungan -Disain GH-2 Energy exchange Suhu GH tergantung pada keseimbangan aliran energi antara GH dan lingkungan luar GH. Pertukaran energi lewat proses: conduction, convection, dan radiation. Conduction: lewat benda padat Convection: panas mengalir karena beda temperatur (gradient) Radiation: panas mengalir antar objek tanpa kontak fisik. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan lingkungan -Disain GH-3 Ventilasi Metode ekonomis untuk mendinginkan GH adalah dengan ventilasi, yakni pertukaran udara dalam GH dengn udara luar GH. Ventilasi bisa alamiah, atau dengan kipas angin. Unit sistem ventilasi biasanya dinyatakan dalam jumlah air yang mengalir per menit. Kecepatan aliran udara meningkat, maka peningkatan suhu GH menurun dan perbedaan antara udara dalam dan luar GH berkurang Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan lingkungan -Disain GH-4 Evaporative Cooling Dengan ventilasi udara saja, suhu GH hanya akan mendekati suhu ambient, akan tetapi dengan evaporative cooling suhu GH bisa lebih rendah dari pada suhu ambient. Prinsip: temperature udara tertentu dapat menahan sejumlah uap air. RH adalah jumlah uap air yang dapat ditahan oleh udara. RH <100 bila kontak dengan air akan mengubahnya menjadi uap dengan energi dari udara, yang memnyebabkan suhunya turun. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan lingkungan -Disain GH-5 Evaporative Cooling : Wetted Pad System : porous material 2-6 inci diinstall di dinding GH berlawanan dengan exhaust fans Fog system: menhasilkan droplet air yang dapat tertahan di udara Shade System : mengurangi kenaikan suhu GH dengan mengurangi intensitas cahaya. Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila

Pertimbangan lingkungan -Disain GH-6 Horizontal Air Flow Fans Fans tube system: mengambil udara dari luar GH dialirkan kedalam GH melalui tabung plastik yang berlubang, lebih merata penyebaran RH dan T, juga untuk CO2 High Volume Low sped fan system: satu atau lebih fans untuk mengalirkan udara sepanjang GH Manajemen Greenhouse - Anas D. Susila