Kelompok Pendapatan Perkapita

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
The Group of Twenty Afrika Selatan Amerika Serikat Arab Saudi
Advertisements

Negara Maju dan Negara Berkembang
Oleh : Yanuarius Esti K., S. Pd.
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
PEMASARAN INTERNASIONAL Vs PEMASARAN GLOBAL
PERSEBARAN HEWAN DI DARAT
Negara Maju dan Berkembang
PEMBANGUNAN PERTANIAN
MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS 3 DISUSUN : NOOR HARJANTO, S.Pd.
Dan Geostrategis Kawasan
OLEH CES (CAK EKO SUPENO)
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB I
BAB I NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
TUGAS IPS HUDA HELDIRIN NUSA 12 9F
NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU.
Powered by Bab I Latar Belakang Tidak ada satu negara maju yang tidak memiliki rasa cinta tanah airnya (nasionalisme) atau tidak.
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Oleh : Wulan Dendy AS (27) IX-F.
Pertemuan 6 Kemiskinan dan kesenjangan
Perdagangan Internasional dan Pembangunan Ekonomi
STRUKTUR CIRI-CIRI DAN SIFAT-SIFAT NEGARA SEDANG BERKEMBANG
Risiko & Regulasi Perbankan
=> UANG => BANK => LEMBAGA KEUANGAN LAIN.
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Oleh: M. Wahid Supriyadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
PENGERTIAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
BISNIS GLOBAL.
Manajemen Pemasaran Global
NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU.
Negara Maju Negara Berkembang
Modul / Tatap Muka 13 EKONOMI INDONESIA MENUJU 2013
Ulangan Harian Bab 1 Perdagangan Internasional
KARAKTERISTIK NEGARA SEDANG BERKEMBANG
Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju
MINYAK DAN PENGUASAAN EKONOMI ANTARNEGARA
Chapter 2 Comparative Economic Development
TUGAS IPS NAMA : ERWIN BANGKIT PRASETYO NOMOR : 16 KELAS : 9D
Manajemen Pemasaran Global : ANALISIS PELUANG DI PASAR GLOBAL
TUGAS MAKRO EKONOMI YULI OKTAVIANI
EKONOMI PEMBANGUNAN.
Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A.
MATERI TAMBAHAN KULIAH KE-2
EKONOMI PEMBANGUNAN.
MENGUKUR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
BAB I NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Sistem Ekonomi Pasar.
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Refleksi & Tindakan Negara Maju & Berkembang
COLD WAR.
“ NEGARA MAJU & BERKEMBANG “
TUGAS IPS NAMA : SIGIT ANDI PRASETYO NOMOR : 26 KELAS : 9D
Devisa Sektor Pariwisata (Miliar Dollar AS) Perkembangan Pariwisata Indonesia Tahun Wisatawan Nusantara Jumlah Perjalanan (juta kali) Total Pengeluaran.
Karakteristik Umum dan Struktur Kegiatan Ekonomi Negara Berkembang
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI
Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional Negara Maju dan Berkembang
NEGARA MAJU NEGARA BERKEMBANG.
Lingkungan Pemasaran Global Pengantar Lingkungan Pemasaran adalah lingkungan Perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi.
KESIAPAN EKONOMI ISLAM MENGHADAP TRANS PASIFIC PARTNERSHIP (TPP)
Masalah – masalah EKONOMI INTERNASIONAL
WORK: PRACTICES AND ATTITUDES PRACTICES
Potensi Sumber Daya Alam Indonesia ( Batu Bara)
Negara Maju dan Negara Berkembang
Industrialisasi Dunia Ketiga Ahmad Rivaldi Ardianto( ) Desi Annisa Rahayu ( ) Firliantita Saskia( ) Ahmad Rivaldi Ardianto( )
Materi Kuliah SEJARAH PERTUMBUHAN EKONOMI
Manajemen Pemasaran Global
Manajemen Pemasaran Global
STRUKTUR CIRI-CIRI DAN SIFAT-SIFAT NEGARA SEDANG BERKEMBANG
Bendera-bendera negara
Transcript presentasi:

Kelompok Pendapatan Perkapita > Kelompok Pendapatan Perkapita Rendah :  GNP US$ 770 perkapita/tahun > Kelompok Pendapatan Perkapita Menengah :  GNP US$ 770 – 8256 perkapita/tahun > Kelompok Pendapatan Perkapita Tinggi :  GNP > US$ 9320 perkapita/tahun Sumber : World Bank, World Development Report 1996, Oxford University Press. Penggolongan Negara Maju dan NSB : * NEGARA MAJU : Negara Eropa Barat, Amerika Serikat, Australia, New Zealand, Jepang, Bebera pa negara bekas Uni Sovyet (Rusia, U- kraina), Hongaria * Negara Sedang Berkembang : Asia, Afrika, Amerika Latin Memang ada beberapa NSB yang mempunyai pendapat-

an perkapita mereka jauh lebih tinggi dari US$ 770 bahkan melebihi negara-negara maju misalnya : SAUDI ARABIA (US$ 7050), KUWAIT (US$ 19.420),UNI EMIRAT ARAB (US$ 17.360), BRUNAI (US$ 25.090), HONGKONG (US$ 25.280), KOREA SELATAN (US$ 10.550), dan SINGAPURA (US$ 32.940), namun demikian negara-negara tersebut belum di anggap sebagai negara maju karena struktur ekonomi dan masyarakat mereka tidak berbeda dengan NSB lainnya dan suatu negara masih disebut negara belum maju/under developed/atau NSB apabila di negara tersebut masih ter- jadi ketidakseimbangan antara jumlah faktor produksi yang tersedia dengan teknologi yang mereka kuasai se- hingga penggunaan modal dan tenaga kerja secara penuh (Full Utilization) tidak tercapai  Celso Furtado (ekonom Amerika Latin, 1964).

Satu-satunya negara di Asia yang pada mulanya dianggap sebagai NSB tetapi sekarang dianggap sebagai negara maju adalah JEPANG. Belakangan ini telah muncul bebera- pa negara yang mempunyai taraf pembangunan yang telah hampir mencapai taraf negara-negara maju seperti : KORE- A SELATAN, SINGAPURA, TAIWAN dan HONGKONG  Newly industrializing Countries (NICs). Berdasarkan kriteria tingkat pendapatan perkapita tersebut maka Indonesia tergolong kepada negara berpendapatan menengah rendah (lower middle class), karena menurut World Development Report tingkat pendapatan per kapita Indonesia per tahun sebesar US$ 1.110. Kelompok negara berpendapatan rendah dan menengah bawah terdiri dari negara terbelakang dan NSB seperti se- bagian besar negara di Afrika, sebagian negara bekas Uni Sovyet, sebagian negara di Amerika Latin, sebagian negara di Asia. Kelompok negara berpendapatan menengah atas

dan berpendapatan tinggi terdiri dari negara industri yang sudah maju, negara industri baru (NIE/NIC), dan beberapa negara yang kaya dengan SDA terutama minyak bumi se- perti BRUNEI DARUSSALAM, UNI EMIRAT ARAB, KUWAIT. Perbandingan Negara Ditinjau Dari Beberapa Indikator (WDR 1995) -------------------------------------------------------------------------------------- Kelompok Populasi GNP Pertum Inflasi Ha- Buta Ta- In Negara perka buhan Rata2 rapan Huruf bung ves pita GNP Hidup an tasi ---------------------------------------------------------------------------------------- NEGARA INDUSTRI USA 257,8 24.740 1,7 3,8 76 <= 5 16 15 Inggris 57,9 18.060 2,3 5,6 76 <= 5 15 14 Perancis 57,5 22.490 1,6 5,1 77 <= 5 18 20 Jepang 124,5 31.490 3,4 1,5 80 <= 5 30 33

NIC/NIE Korea Selatan 44,1 7.660 8,2 6,3 71 <= 5 34 35 Hongkong 5,8 18.060 5,4 7,9 79 27 31 Singapura 2,8 19.850 6,1 2,5 75 <= 5 44 47 ---------------------------------------------------------------------------------------- ASEAN Malaysia 19,0 3.140 3,5 2,2 71 22 33 38 Thailand 58,1 2.110 6,4 4,3 69 7 40 36 Indonesia 187,2 740 4,2 8,5 63 23 28 31 Philipina 64,8 850 -0,6 13,6 67 10 24 16 Ngr Low Income India 898,2 300 3,0 8,7 61 52 24 24 Pakistan 122,8 430 3,1 7,4 62 65 21 12 Negara2 Afrika 599,0 520 -0,8 16,1 52 50 16 15

NEGARA GNP/kapita/tahun Penduduk (US$) (Juta) ---------------------------------------------------------------------------------------- Kelompok Pendapatan Rendah * Tanzania 210 (127) 31 * Nigeria 260 (119) 118 * Kamboja 300 (115) 11 * Vietnam 320 (114) 77 * Tajikistan 330 (110) 6 * India 390 (102) 961 * Pakistan 490 (97) 137 * Azerbaijan 510 (96) 8 Kelompok Pendapatan Menengah * Srilanka 800 (83) 18 * Cina 860 (81) 1.227 * Indonesia 1.110 (75) 200

* Filipina 1.220 (71) 73 * Thailand 2.800 (50) 61 * Meksiko 3.680 (42) 95 * Malaysia 4.680 (35) 21 * Brazil 4.720 (34) 164 * Saudi Arabia 6.790 (29) 20 * Argentina 8.570 (28) 36 ---------------------------------------------------------------------------------------- Kelompok Pendapatan Tinggi * Korea Selatan 10.550 (25) 46 * Israel 15.810 (22) 6 * Uni Emirat Arab 17.360 (20) 3 * Inggris 20.710 (15) 59 * Kuwait 22.110 (14) 1,6 * Hongkong 25.280 (13) 7

Negara berpenghasilan rendah di Asia berhasil jauh lebih ba- * Amerika Serikat 28.740 (6) 268 * Singapura 32.940 (4) 3 * Jepang 37.850 (2) 126 * Swiss 44.320 (1) 7 ---------------------------------------------------------------------------------------- Sumber : World Bank. World Bank Development Report. Oxford University Press 1999. Ket : (ANGKA) merupakan peringkat di dunia. Negara berpenghasilan rendah di Asia berhasil jauh lebih ba- ik daripada negara-negara Afrika. Di antara negara-negara berpenghasilan sedang pengimpor minyak, negara-negara A- sia Timur sebagai kelompok jauh lebih berhasil dari negara- negara Amerika Latin.

PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN DEFINISI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (dalam arti luas)  Pembangunan yang tidak menurunkan kapasitas genera si yang akan datang untuk melakukan pembangunan meskipun terdapat penyusutan cadangan SDA dan mem buruknya lingkungan, tetapi keadaan tersebut dapat di- gantikan oleh sumber daya lain baik oleh SDM maupun oleh sumber daya kapital. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (dalam arti sempit)  Pembangunan yang tidak mengurangi kemampuan gene rasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan, tetapi dengan menjaga agar fungsi SDA dan lingkungan yang ada tidak menurun, tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya.

Pembangunan ekonomi meningkatkan produksi barang dan jasa, menjaga kondisi lingkungan, usaha meningkatkan kuali tas dan kuantitas SDM, sumber daya kapital serta teknologi. Pembangunan berwawasan lingkungan akan merupakan lan- dasan bagi adanya pembangunan berkelanjutan. Untuk menjamin adanya pertumbuhan ekonomi yang berke- lanjutan  dicari titik keseimbangan antara kebijakan pem- bangunan dan kebijakan lingkungan, sehingga akan tercapai kebijakan pembangunan ekonomi yang benar-benar menja- min peningkatan kesejahteraan manusia dalam jangka pan- jang. Eksternalitas  timbul biaya pengolahan limbah guna mengu rangi pencemaran, biayanya masuk kedalam perhitungan har ga produk  bisa juga dikenakan pajak atau sanksi bagi yang menghasilkan limbah berupa pencabutan izin usaha dan sank si hukum lainnya.

Dengan pertumbuhan industrialisasi di satu pihak tedapat pe- ningkatan kesejateraan manusia karena meningkatnya jum- lah produksi barang dan jasa, sedangkan di pihak lain terda- pat penurunan kesejahteraan manusia karena adanya pence- maran lingkungan dan menipisnya ketersediaan SDA. TEKANAN TERHADAP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN * Di negara maju  lebih banyak prhatian pada aspek ling- kungan dan ekonomi. * Di NSB  aspek kebudayaan, pertimbangan-pertimbang- an politik dan sosial sangat mempengaruhi pe- ngertian dan pembangunan yang berkelanjutan. 5 TIANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN : Keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan ekonomi, keber- lanjutan politik, keberlanjutan sosial, keberlanjutan budaya

Pembangunan berkelanjutan memerlukan pendataan menge- nai tersedianya faktor produksi (kapital, tenaga kerja, SDA)  Pembuatan keputusan dan kebijaksanaan akan lebih mampu mengelola SDA yang ada, mengembangkannya dan memanfa faatkannya. Pencatatannya : NERACA SDA DAN LINGKUNGAN  menca- tat baik persediaan maupun perubahannya baik yang berupa penambahan maupun pe- ngurangan persediaan SDA tertentu. Neraca SDA dan lingkungan penunjang pembangunan yang berkelanjutan. Perusahaan secara mandiri diharapkan mam- pu menyusunnya dan dikelola atau diciptakan untuk memu- dahkan penyusunan neraca tersebut guna menyempurnakan perencanaan pembangunan yang ada.