METODA SELEKSI
Seleksi Catatan atau rekording yang biasa digunakan : Seleksi individu Seleksi Famili Uji Zuriat (Uji Keturunan/Progeny Test) Catatan atau rekording yang biasa digunakan : Catatan penotip ternak itu sendiri Catatan fenotip dari saudara-saudaranya Gabungan keduanya.
Seleksi Individu (Individual Selection) Dilakukan jika : Fenotip ternak yang bersangkutan bisa diukur baik pada jantan atau betina Nilai heritabilitas atau keragaman genetik tinggi.
? Bobot Badan Pada ternak lain ? Kelahiran kembar ? Faktor yang mempengaruhi : jenis kelamin, tipe kelahiran, paritas induk, dan musim waktu ternak-ternak tersebut dibesarkan Pada ternak lain ? Kelahiran kembar ? Kelahiran tunggal ? Pengganti Batas Seleksi ? Rataan
Seleksi Keluarga (Family Selection) Nilai heritabilitas rendah Ternak betina banyak menghasilkan keturunan Ternak diberi perlakuan khusus Dilakukan jika :
Anak-Anak Sapi Betina yang di Evaluasi Uji Zuriat (Uji Keturunan/Progeny Test) Anak-Anak Sapi Betina yang di Evaluasi uji terhadap seekor atau sekelompok ternak berdasarkan performan atau tampilan dari anak-anaknya Why ?
Pejantan diuji sebanyak-banyaknya Pengawinan pejantan dengan betina dilakukan secara acak Jumlah anak per pejantan diusahakan sebanyak mungkin Jangan dilakukan seleksi terhadap anak-anaknya sebelum uji selesai Anak-anaknya seharusnya diperlakukan sama
SELEKSI LEBIH DARI SATU SIFAT Seleksi Tandem Sifat-sifat yang menjadi tujuan perbaikan tidak saling terikat. Jika saling terikat keadaan ideal akan sulit dicapai. Seleksi Warna bulu Seragam Seleksi Bobot badan Seleksi Produksi telur
Seleksi Batasan Sisihan Kadar Lemak Pengganti 4% Produksi Susu 3000 Seluruh sifat penting dipertimbangkan secara bersamaan dengan diberi tingkat/batas/standar ideal yang diinginkan
Produksi Telur (Butir) Seleksi Indeks Contoh Indeks ternak A: Indeks Produksi Telur = Indeks Berat Telur = Total Indeks 0.02 + 0.06= 0.08 ID Ternak Produksi Telur (Butir) Berat Telur (g) Index Produksi Telur Index Berat Telur Index Total Ranking A 89 66 0.02 0.06 0.08 1 B 78 64 -0.11 0.03 -0.07 9 C 84 59 -0.04 -0.05 -0.09 10 D 92 63 0.05 0.07 2 E 91 61 0.04 -0.02 4 F 88 62 0.01 0.00 6 G 83 68 0.10 3 H 87 58 -0.06 8 I 90 7 J 60 -0.03 5 Rata-rata
Produksi Telur (Butir) ID Ternak Produksi Telur (Butir) Berat Telur (g) NP Produksi Telur NP Berat Telur Index NP Total Ranking A 89 66 0.34 2.00 2.34 1 B 78 64 -1.86 1.00 -0.86 7 C 84 59 -0.66 -1.50 -2.16 10 D 92 63 0.94 0.50 1.44 3 E 91 61 0.74 -0.50 0.24 4 F 88 62 0.14 0.00 5 G 83 68 3.00 2.14 2 H 87 58 -0.06 -2.00 -2.06 9 I 90 0.54 -0.96 8 J 60 -1.00 -0.26 6 Rata-rata Nilai Pemuliaan (NP)= + Indeks I = Contoh NP ternak A NP produksi Telur = 0.20 (89-87) = 0.34 NP Berat Telur = 0.50 (66-62) = 2.0 Indeks NP total = 0.34 + 2.00 = 2.34
BLUP Nilai Pemuliaan Dianalisis catatan dari saudara-saudaranya Produksi protein Produksi susu catatan dari ternak itu sendiri Kandungan lemak susu Calving interval BLUP Dianalisis Nilai Pemuliaan
SEKIAN