Topik 9-10 MANAJEMEN KEUANGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Advertisements

ASPEK FINANSIAL FEASIBILITY STUDIES.
ANALISA BIAYA DAN PENDAPATAN
MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)
Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
Aspek Keuangan.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Penganggaran Modal.
Bahan Ujian AKI.
Lecture Note: Rini Aprilia, M.Sc
KRITERIA INVESTASI.
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
Studi kelayakan financial
Investasi merupakan pengorbanan yang dilakukan sekarang untuk suatu hasil yang akan diperoleh di masa depan. 2.Investasi menimbulkan opportunity.
KONSEP INVESTASI PERENCANAAN INVESTASI KEPUTUSAN INVESTASI JANGKA PANJANG, UMUMNYA MENYANGKUT PENGELUARAN YANG BESAR YANG AKAN MEMBERIKAN MANFAAT.
Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
KRITERIA INVESTASI.
Studi Kelayakan Bisnis
Metode Penilaian Investasi
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-3.
ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-4.
Bahan 11 Manajemen Keuangan
ASPEK KEUANGAN.
ASPEK KEUANGAN.
KRITERIA INVESTASI.
6 Manajemen KEUANGAN.
Keuangan Bisnis.
Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil
Investasi dalam aktiva tetap
Investasi dalam aktiva tetap
KRITERIA INVESTASI.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
MODUL 8 ASPEK KEUANGAN (ASPEK KEUANGAN : ALIRAN KAS)
ANGGARAN PENANAMAN MODAL
4. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Nida Nusaibatul Adawiyah
METODE PENILAIAN INVESTASI
Pengambilan Keputusan Investasi (Jk. Panjang)
Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil
KRITERIA KELAYAKAN INVESTASI
KRITERIA INVESTASI.
PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL
Pengambilan Keputusan Investasi (Jk. Panjang) dan Harga Transfer
EVALUASI PROYEK KAPITAL
Capital Budgeting (Penganggaran Modal)
Penganggaran modal.
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
Studi Kelayakan Bisnis
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
Kuliah ke 6. KEWIRAUSAHAAN Topik : MANAJEMEN KEUANGAN.
DISCOUNTED CASH FLOW DAN TEKNIK PENILAIANNYA
KRITERIA INVESTASI METODE DISCOUNTED (B/C dan IRR), METODE UNDISCOUNTED.
ANALISIS YANG DIGUNAKAN
08 Studi Kelayakan Bisnis
Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
ASPEK KEUANGAN 1. Kebutuhan dana untuk aktiva tetap
PERTEMUAN V Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
ANALISIS KELAYAKAN DUA PROYEK ATAU LEBIH
Pertemuan 3.
KRITERIA INVESTASI.
KRITERIA INVESTASI.
Studi Kelayakan Bisnis
METODE PENILAIAN INVESTASI. 2 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return.
ASPEK KEUANGAN.
METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV,MIRR
PENGANGGARAN MODAL ..
Transcript presentasi:

Topik 9-10 MANAJEMEN KEUANGAN KEWIRAUSAHAAN Topik 9-10 MANAJEMEN KEUANGAN

Mjn Keuangan Equity Sumber dana Debt Cost of Capital Venture Kinerja Usaha 1. L/R 2. BEP 3. Analisa Aktiva Lancar Kontrol dana Ratio 1. kas/bank Cash bgt Penggunaan 2. Srt berharga dana 3. Piutang R. collection bgt 4. Persediaan EOQ Aktiva Tetap Kontrol Dana Kelayakan 1. Tanah Investasi 2. Gedung Cash Flow Payback 3. Pabrik B/C ratio 4. Peralatan NPV IRR Mjn Keuangan

II. SUMBER & PENGGUNAAN DANA SUMBER DANA RENCANA DANA PENGGUNAAN DANA Equity capital (modal sendiri) 2. Debt Capital (Pinjaman) 3. Venture Capital (org lain investasi) Jangka Pendek Jangka Panjang Aktiva Lancar Kas Srt berharga Piutang Persedian Aktiva Tetap Tanah Gedung Pabrik Peralatan 3

Neraca Awal (per 1Januari) III. LAPORAN KEUANGAN 1. NERACA Menggambarkan posisi harta, hutang & modal pd tgl tertentu. 2. Laba Rugi Menunjukkan kondisi pendapatan, biaya2, keuntungan atau kerugian dalam jangka waktu tertentu Neraca Awal (per 1Januari) Aktiva Kas Rp. 100 juta Bank Rp. 900 Juta Total Rp. 1 milyar Hutang/Modal Hutang Rp. 200 juta Modal Rp. 800 juta Total Rp 1 milyar

IV. Perhitungan Cash flow Didasarkan Pada: Perhitungan L/R (income Statement) Data Penerimaan & Pengeluaran Umum dari Laba bersih (Net Income): Ada Unsur Pinjaman NI + Penyusutan + (bunga)(1-T) 2. Tidak ada unsur pinjaman NI + Penyusutan

PERBEDAAN RUGI/LABA & ARUS KAS Tabel 1 : Laba Akuntansi Arus Kas 1. Situasi Th 2000 Penjualan Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 Biaya tanpa penyusutan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 Penyusutan Rp 30.000.000 Rp - - - Laba operasi Rp. 20.000.000 Rp. 50.000.000 Pajak 40% Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 - Laba Bersih/Arus kas Bersih Rp 12.000.000 Rp 42.000.000 2. Situasi Th 2001 Penjualan Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 Penyusutan Rp 10.000.000 Rp - - - Laba operasi Rp 40.000.000 Rp 50.000.000 Pajak 40% Rp 16 .000.000 Rp 16 .000.000 - - Laba Bersih/Arus kas Bersih Rp 24.000.000 Rp 34.000.000

PERBEDAAN PERHITUNGAN ARUS KAS, ANTARA PENGGUNAAN PINJAMAN & Tanpa Pinjaman Tabel 2 : PERHITUNGAN ARUS KAS (CASH FLOW) Rugi Laba Rugi laba ( Tanpa Pinjaman) ( Ada Pinjaman) Penjualan Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 Biaya tanpa penyusutan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 Penyusutan Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Bunga Rp - Rp. 10.000.000 - - Laba operasi Rp. 20.000.000 Rp. 10.000.000 Pajak 40% Rp 8.000.000 Rp 4.000.000 - Laba Bersih Rp 12.000.000 6.000.000 Arus Kas (Tanpa Pinjaman) = 12.000.000 + 30.000.000 = 42.000.000 Arus kas (Ada Pinjaman) = NI + PENYUSUTAN + (BUNGA) (1-T) = 6.000.000 + 30.000.000 + (10.000.000) (1-0,40) = 36.000.000 + (10.000.000) (0,60) = 36.000.000 + 6.000.000 = 42.000.000

Time Value Of Money Future Value (Nilai Kemudian) a. compound Value (Nilai Majemuk) b. Multiple Periode (Waktu ganda) c. Majemuk dari annuitas Present Value ( Nilai Tunai Sekarang) a. Nilai tunai dari 1 Rp. b. Nilai tunai dari anuitas

1. Future Value Compound Value 1 ? Rp. 50 jt Rp. 60 jt Kalau, r = 20% ? Rp. 50 jt Rp. 60 jt Kalau, r = 20% Vt = P0 (1+r) Vt = 50.000.000 (1+0,20) = Rp. 60.000.000

1. Future Value b. Multiple Periode Rp 50 jt 1 2 3 4 5 Rp. 124.416.000 1 2 3 4 5 Rp. 124.416.000 1 + r (1,20) (1.20) Vt 60.000.000 72.000.000 86.400.000 103.680.000 124.416.000 PO 50.000.000 60.000.000 72.000.000 86.400.000 5. 103.680.000 Atau dgn Rumus: Vt = ( P0 + r ) = Rp. 50.000.000 (1+0,20) = Rp. 50.000.000 (2.488) = Rp. 124.411.000 ( selisih krn ada Pembulatan di tabel) t 5 Lihat table nilai kemudian bunga majemuk

1. Future Value c. Nilai kemudian arus dana berbeda Rp 50 jt Rp 20 jt = Rp 15 jt 1 2 3 r = 20% PO 20.000.000 15.000.000 1 + r (1,20) (1.20) Vt 24.000.000 21.600.000 25.920.000 71.520.000 1 2 3

1. Future Value d. Nilai kemudian arus dana sama (annuity) Rp 50 jt = 1 2 3 4 ? ? ? r = 20% ? PO 12.500.000 1 + r (1,00) (1.20) (1,20) Vt 12.500.000 15.000.000 18.000.000 21.600.000 67.100.000 1.00 1 1.20 2 1.44 3 1.728 Atau St = a x CVIFA  tabel bunga nilai annuitet S4 = Rp. 12.500.000 x 5.3680 = Rp. 67.100.000

2. Present Value Nilai tunai dari 1 Rp. Ilustrasi 1: 1 Rp. 50 jt Rp. 50 jt Rp. 60 jt Kalau, r = 20% Vt 1 P0 = Vt (1+r) t (1+r) t 1 = 60.000.000 1 (1+0,20) = 60.000.000 x 0,83333 = 49.999.800 Selisih krn pembulatan di tabel

2. Present Value Ilustrasi 2: r = 20% 1 2 3 Vt 1/(1+r)t P0 Rp. 24 jt Rp. 21,6 jt Rp. 25,920 1 2 3 Rp. 20 jt Rp. 15 jt Rp. 15 jt Vt 1/(1+r)t P0 1. 24.000.000 0,83333 20.000.000 21.600.000 0,69444 15.000.000 25.920.000 0,57870 15.000.000 Rp. 50.000.000,-

2. Present Value b. Nilai Tunai dari Anuitas r = 20% 1 2 3 4 Rp. 25 jt Rp. 25 jt Rp. 25 jt Rp. 25 jt 1 2 3 4 Rp. ? Rp. ? Rp. ? Rp. ? Rp. ? PV at = a x PVIFA ( Lihat table PV annuitas ) PV a4 = 25.000.000 x 2,5887 = Rp. 64.717.500

KRETERIA INVESTASI Untuk melihat layak atau tidaknya suatu Investasi yg akan dijalankan oleh seorang wirausaha digunakan 4 kreteria secara Keuangan berupa Kreteria Investasi yaitu: Payback Periode Benefit Cost Ratio (B/C ratio) Net Present Value (NPV) Internal Rate Of Return (IRR)

1. Payback Periode Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi. Contoh: Th 0. Pengeluaran Investasi (Rp. 700.000.000) Th 1. Arus Kas masuk bersih 1 Rp. 167.360.000 Th 2. Arus Kas masuk bersih 2 Rp. 281.306.000 Th 3. Arus kas masuk bersih 3 Rp. 336.826.850 Th 4. Arus Kas masuk bersih 4 Rp. 262.489.640 Th 5. Arus Kas masuk bersih 5 Rp. 550.768.000

1. Payback Periode Perhitungan: Investasi Semula Rp. 700.000.000 Arus Kas masuk Th 1 Rp. 167.360.000 - 1 Tahun Saldo Investasi Rp. 532.640.000 Arus kas masuk Th 2 Rp. 281.306.000 - 2 Tahun Saldo Investasi Rp. 251.334.000 Arus Kas masuk Th 3 Rp. 336.826.850 - 3 Tahun Saldo Investasi (Rp. 85.492.850) Karena arus dana Tahun Ke 3 Rp. 336.826.850 lebih besar dari saldo investasi yang belum kembali, maka pengembalian investasi berada diantara tahun ke 2 dan tahun ke 3 tepatnya sebagai berikut: = 2 Tahun + ( 251.334.000/336.826.850 x 1 Tahun) = 2,75 Tahun atau 2 tahun 9 bulan

Cah in & Cash Out Tahun Biaya Total (Ct) (Jutaan rupiah) Penerimaan Total (Bt) (Jutaan rupiah) 1 2 3 4 5 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40

2. Net Present Value (NPV) 1/(1+r)t Intrest 18% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 1 0,8475 0,7182 0,6086 0,5158 0,4371 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 40 8,47 10,77 24,34 10,32 2,19 16,95 17,95 46,69 30,95 17,48 -40 8,48 7,18 22,35 20,63 15,29 1 2 3 4 5 NPV(i=0,18) = NPVt = 33,93

3. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) (Bt/(1+I)t) BCR (i) = (Co +  (Ct/ (1 + i)t )  Manfaat ekonomis diperoleh apabila BCR>1. Dari kasus diatas maka besarnya BCR adalah sebagai berikut : PFt(Bt) = 16,95 + 17,95 + 16,96 +30,95 + 17,48 = 130,02 PFt(Ct) = 40 + 8,47 + 10,77 +24,34 +10,32 + 2,19 = 96,09  PFt(Bt) 130,02 B/C R (i) = = = 1,35  PFt(Ct) 96,09

4. Internal Rate Of Return (IRR) Intrest 24% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 1 0,7353 0,5407 0,3975 0,2923 0,2149 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 40 7,35 8,11 15,90 5,85 1,01 14,71 13,51 31,80 17,54 8,59 -40 7,36 5,40 15,90 11,69 7,58 1 2 3 4 5 NPV(i=0,18) = NPVt = 7,94

4. Internal Rate Of Return (IRR) Intrest 40% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 1 2 3 4 5 1 0,7143 0,5102 0,3644 0,2603 0,1859 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 40,00 7,14 7,65 14,58 5,20 0,93 14,28 12,76 29,15 15,62 7,43 -40 7,14 5,11 14,57 10,42 6,50 NPV(i=0,18) = NPVt = 3,74

4. Internal Rate Of Return (IRR) Intrest 48% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 40 6,76 6,85 12,34 4,17 0,70 13,51 11,41 24,68 12,50 5,63 -40 6,75 4,56 12,34 8,33 4,93 1 2 3 4 5 1 0,6757 0,4565 0,3085 0,2084 0,1408 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 NPV(i=0,18) = NPVt = -3,09

4. Internal Rate Of Return (IRR) Setelah dicoba dengan tingkat bunga 48 persen ternyata nilai NPV < 0. Dengan cara dicoba-coba seperti diatas, maka diperoleh : NPV (i=0,18) = 33,93 > 0 NPV (i=0,36) = 7,94 > 0 NPV (i=0,40) = 3,74 > 0 NPV (i=0,48) = -3,09 < 0 NPV = 0 terletak antara interes 40 dan 48, selain diantara angka-angka itu NPV tidak sama dengan nol. Dengan menggunakan interpolasi ; i = 0,40 - - > NPV = 3,74 i = 0,48 - - > NPV = -3,09 maka, IRR = 0,40 + ( 3,74 – 0 ) / ( 3,74 – ( -3,09 ) ( 0,48 – 0,40 ) IRR = 0,4438 atau 44,38 % Karena pada tingkat interest rate 44,38 %, nilai NPV = 0, maka proyek tersebut layak secara ekonomis.

Untuk memperdalam materi ini silahkan buka situs : SITUS TERKAIT Untuk memperdalam materi ini silahkan buka situs : www.majalahpengusaha.com