PENGANTAR EVALUASI LAHAN Ass. Wr. Wb. PENGANTAR EVALUASI LAHAN Soemarno 2014
Klasifikasi Kesesuaian Lahan Kesesuaian : kecocokan untuk penggunaan tertentu (spesifik) : untuk padi, jagung, kedelai dll Kemampuan : kapasitas berbagai penggunaan (umum) : pertanian tanaman semusim, tanaman tahunan, hortikultura. Components of land suitability assessment Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012 Sumber: http://www.regional.org.au/au/gia/26/828baja.htm
Struktur Klasifikasi Kesesuaian Lahan FAO Empat Kategori : Ordo : umum, S dan N Kelas : kesesuaian dlm Ordo, S1, S2, S3; N1, N2 Sub-kelas : tingkatan dlm kelas, didasarkan jenis pembatas atau macam perbaikan yg diperlukan Satuan / Unit : tingkatan dlm sub-kelas, didasarkan perbedaan kecil yg berpengaruh dlm pengelolaan Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012
Prosedur Evaluasi Kesesuaian Lahan Daerah dibagi dlm bbrp SPL (Satuan Peta Lahan) Data yg dipakai dalam EL : iklim, tanah Data tanah dan iklim, dikelompokkan dlm kualitas lahan dari setiap SPL Persyaratan tumbuh tanaman dievaluasi dlm tabel persyaratan tumbuh tanaman Pembandingan kualitas lahan dg syarat tumbuh tanaman Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012
PENDEKATAN FISIOGRAFIK dan PARAMETRIK Sifat FISIK Lahan merupakan dasar perencanaan penggunaan lahan Pendekatan BENTANG LAHAN (landscape approach) Ada dua macam Pendekatan : FISIOGRAFIK PARAMETRIK Landscape analysis with people in mind. With the introduction of a ‘social layer’ in the superposition of thematic maps the interests and needs of different landscape users are taken into account as professionally as the mapping of vegetation, soils, species or land-use. Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012 Sumber: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0169204600000876
PENDEKATAN FISIOGRAFIK Penilaiannya mempertimbangkan lahan secara keseluruhan Menggunakan kerangka BENTUK LAHAN untuk identifikasi satuan daerah secara alami Pendekatan HOLISTIK, SINTETIK Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012 Sumber: http://departments.weber.edu/teachall/reading/post.html
Metode PARAMETRIK Sistem pembagian lahan atas dasar PENGARUH atau NILAI CIRI LAHAN tertentu lalu mengkombinasikan pengaruh tsb untuk memperoleh KESESUAIANNYA Pendekatan PEMISAHAN (Separationistic) Storie Index Rating (SIR) developed by Storie, R.E. (1933 and 1978) is an index for numerical rating of soils and expresses numerically the relative degree of suitability, or value of a soil for general land use and agriculture. Four general factors are considered in the Storie index rating (SIR) as follows: Sumber: http://www.gisdevelopment.net/application/environment/land/ma05222pf.htm Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012
Pendekatan FISIOGRAFIK Konsepsi dan Perkembangan: Geomorfologik, genesis bentuk lahan, bentangan lahan terpadu, genetik “Site”(lokasi) : area yang mempunyai kesamaan dalam kondisi lokal (iklim, fisiografi, geologi, dan tanah) Lokasi yang didefinisikan secara fisiografik akan mempunyai tanah yang sama, dan akan berbeda dengan tanah pada lokasi lain yang berbeda PENYUSUNAN SATUAN BENTUKLAHAN Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012 Sumber:c http://earthy-moony.blogspot.com/2010/12/mind-map-penyusunan-satuan-bentuklahan.html
FISIOGRAFIK Konsepsi dan Perkembangan Asosiasi yang berulang dari lokasi akan membentuk “region” (wilayah). Wilayah mempunyai variasi internal lebih besar (homogenitas rendah) Konsep “catena”, didasarkan pengenalan pola-pola tanah-bentuk lahan, dimana “catena” (kelompok tanah) penyebarannya berkaitan dengan keadaan topografi dan berulang Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012
FISIOGRAFIK Bentuk lahan berhubungan erat dengan sifat tanah, karena bentuk lahan ditentukan oleh geologi, umur, dan proses pembentukannya, shg data bentuk lahan sangat penting dalam pemetaan tanah di lapangan “site” (lokasi) sama dengan satuan relief utama, dataran/flat dan lereng/slope Beberapa lokasi yang berulang dalam asosiasi satu sama lain akan membentuk “wilayah/region” Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012
Pendekatan Sistem Lahan (Survei Terpadu) Semua faktor fisik lingkungan dipetakan secara simultan Pendekatan ini berawal dari penggunaan IFU untuk pemetaan tingkat tinjau dengan cepat Didasarkan atas IFU dan area dengan pola yang berulang dari topografi, tanah, dan vegetasi ,dipetakan sebagai satuan atau individu sistem lahan. Modified scheme of surveying and mapping of vegetation using aerial photo interpretation according to the International Training Centre method (Kuchler and Zonneveld, 1988). Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012 Sumber: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0303243402000090
Pendekatan Sistem Lahan Konsep utama yang digunakan : pada area tertentu semua faktor lingkungan (topografi, tanah, vegetasi, geologi, geomorfologi, dan iklim) akan saling berhubungan dan menghasilkan pola yang jelas pada foto udara .... Interpretasi Foto Udara (IFU) menjadi snagat penting Diperlukan “sharing” berbagai ahli : geologi, geomorfologi, ilmu tanah, ekologi, dan pertanian) Diagram of the components of the System Approach to Land Use Sustainability (SALUS) model. Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012 Sumber: https://www.crops.org/publications/sssaj/articles/73/6/2078
Lokasi, satuan lahan, dan sistem lahan Lokasi : bagian permukaan lahan yg cocok untuk semua penggunaan praktis, seragam (bentuk lahan, tanah, vegetasi). Satuan lahan : kelompok dari lokasi yang berhubungan yang mempunyai bentuk lahan tertentu dalam sistem lahan Sistem lahan : area yang mempunyai pola yang berulang dari topografi, tanah, dan vegetasi Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012
Nilai Praktis penggunaan Sistem Lahan Bersifat umum, tingkat tinjau dan eksplorasi, evaluasi lahan potensial, keteknikan Kelompok faktor yang terkait dengan keteknikan : keadaan dari bentuk lahan (lereng, drainase, bahaya banjir); data pengujian sifat keteknikan tanah; sumber bahan material untuk konstruksi bangunan jalan. Example of a Land System and it's five land components Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012 Sumber: http://vro.dpi.vic.gov.au/dpi/vro/vrosite.nsf/pages/landform_systems
Nilai Praktis penggunaan Sistem Lahan Relatif cepat, murah, merupakan integrasi berbagai faktor lingkungan (komprehensif) Kerugian : tingkat generalisasi yang tinggi/luas (karena skala dan intensitas), informasinya statis, variabel dan dasar kurang didefinisikan dengan baik Aktivitas survai: IFU – Interpretasi Foto Udara (porsi terbesar), survai lapangan (porsi kecil) Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012
Nilai Praktis penggunaan Sistem Lahan Laporan survai, terutama memberikan keterangan tentang : geologi, topografi, tanah, vegetasi, karakteritik penggunaan lahan/pertanian, potensi pertanian Beberapa metode : CSIRO (Christian & Stewart), MEXE, PUCE, dll Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012 Sumber: http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Land_Information_System.gif
PENDEKATAN PARAMETRIK Mengklasifikasikan lahan berdasarkan sejumlah sifat lahan tertentu Pemilihan sifat lahan tsb sesuai dengan peruntukan/ penggunaan sesuai tujuan Digunakan apabila sifat lahan tertentu lebih penting daripada sifat lahan keseluruhan Berdasarkan nilai numerik sehingga lebih obyektif. Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012
METODE PARAMETRIK Terdiri dari beberapa tahapan : Mengevaluasi secara terpisah sifat tanah yang berbeda, dan memberi nilai numeriknya secara terpisah Mengkombinasikan nilai numerik dari faktor tersebut secara matematik dg memperhatikan hubungan atau interaksi antar faktor dalam menghasilkan indeks performance akhir Menggolongkan tanah menurut nilai penggunaannya (misalnya pertanian: kebutuhan pupuk, irigasi, potensi pertanian) Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012
Keuntungan Metode parametrik : Kriteria yang dapat dikuantifikasikan dapat dipilih shg datanya obyektif Keandalan, kemampuan direproduksi, ketepatannya tinggi Masalahnya : dalam pemilihan sifat, penarikan batas klas, waktu untuk kuantifikasi sifat, kenyataan bahwa setiap klasifikasi hanya untuk penggunaan tertentu. Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012
Keuntungan Parametrik dibandingkan Fisiografik Lebih bersifat kuantitatif dan kurang tergantung pada hasil interpretasi yang subyektif Lebih bersifat statistik dalam mengukur keragaman Pengambilan contoh yang rasional dan menyatakan batas peluang dari hasil penemuannya Cocok dengan perkembangan komputerisasi, teknik informasi kuantitatif Menuju sistem yang lebih fleksibel, memudahkan modifikasi sesuai dengan kemajuan iptek Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012
Kelemahan Metode Parametrik Untuk menghasilkan peta menjadi lebih lambat, biayanya mahal, dan hanya untuk areal kecil. Karena informasi berasal dari titik pengamatan, ketepatannya cenderung menurun untuk daerah antara 2 titik pengamatan Sangat sulit menentukan faktor yang tepat yang akan dipilih sbg kriteria Sulit menentukan batas klas untuk tiap penggunaan lahan Kapasitas prediksi terbatas, diperlukan pengamatan lebih detil shg membutuhkan banyak pekerjaan dan pengukuran di lapangan untuk memetakan tiap faktor Sumber: Evaluasi Lahan Oleh Sunarto Ismunandar. Bahan Ajar MK STELA Jur Tanah FPUB. 2012