TEKNOLOGI BARU DALAM PERUMAHAN MASSAL Pertemuan 7 Matakuliah : PENGANTAR PERUMAHAN MASSAL Tahun : Sep - 2009 TEKNOLOGI BARU DALAM PERUMAHAN MASSAL Pertemuan 7
Perkembangan teknologi bangunan berkembang terpadu dengan : Perkembangan ideologi, teori dan konsep perencanaan perkotaan dan perancangan perumahan massal baik dalam skala bangunan low rise (bertingkat rendah) ataupun high rise (bertingkat tinggi) Disamping itu masalah lingkungan sejak akhir abad 20 dan menjelang abad 21, gencar diangkat dengan fokus kepada penyelamatan dan pelestarian bumi dan sumberdaya alamnya.
Perumahan Massal dalam kaitan teori city for all , intinya dapat menyediakan ruang dan tempat atau fasilitas yang dapat berfungsi memberi pelayanan yang memadai dan layak bagi : Ibu hamil , ibu dan anak (bayi, balita, anak) Anak dan Remaja Pemuda dan Dewasa Manula Penyandang Cacat Bila diperlukan masalah gender diperhatikan dalam desain.
Masih sehubungan dengan city for all, dalam perancangan komplek perumahan massal tersedianya ruang bersama (collective space) baik di dalam bangunan ataupun di luar bangunan menjadi suatu kebutuhan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Contohnya : Tempat bermain anak Ruang terbuka mini (pocket parks) Lapangan olah raga Ruang sosialisasi atau ruang serba guna Ruang untuk beribadat ( khusus di Indonesia)
Contoh penataan ruang terbuka di komplek perumahan.
TEKNOLOGI BARU DAN PERMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN Dengan kata kunci Green Architecture ,Eco-Tech Architecture, dll banyak pilihan untuk menerapkan kiat-kiat mendesain sebuah kota, permukiman , perumahan, dan lingkungan yang serba berkelanjutan (Sustainable City, Housing, Neighborhood,) Kriteria/rekomendasi UNDP untuk Sustainable City: Kota yang Adil (a Just City) Kota yang Indah (a Beautiful city) Kota yang Kreatif (a Creative City) Kota yang Ekologis (an Ecological City) Kota yang Mudah Hubungan (a City of Easy Contact) Kota yang Kompak dan Polisentris ( a Compact and Polycentric C.) Kota yang Bineka ( a Diverse City) TEKNOLOGI BARU DALAM PERUMAHAN
Di Indonesia perumahan massal diper- lukan juga bagi mereka yang bermukim di daerah tepi air,atau rawa.. Gambar di kiri adalah desain rumah di atas rawa yang dimenangkan oleh tim Univ.Trisakti 2006. Gambar bawah bangunan di Singapura yang hemat energi dg cara eco-tech.