Matematika Pertemuan 4 Matakuliah : D0024/Matematika Industri II

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GERAK LINEAR dan NON LINEAR.
Advertisements

PENGGUNAAN INTEGRAL Menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu-sumbu koordinat. Menghitung volume benda putar. 9 Luas daerah di bawah.
BAHAN AJAR KALKULUS INTEGRAL Oleh: ENDANG LISTYANI PERSAMAAN DIFERENSIAL Masalah: Tentukanlah persamaan suatu kurva y= f(x) yang melalui titik (1,3) dan.
LIMIT FUNGSI. SEMESTER 2 KELAS XI IPA Tujuan: 1
KALKULUS I NI KETUT SARI.
7. APLIKASI INTEGRAL MA1114 KALKULUS I.
INTEGRAL OLEH TRI ULLY NIANJANI
Adam Vrileuis, dimas h. marutha, dimas p.
Aplikasi integral tentu
MODUL VI : PENERAPAN INTEGRAL
Diferensial Vektor TKS 4007 Matematika III (Pertemuan III) Dr. AZ
Integral Tertentu   Misalkan f(x) kontinu pada interval a ≤ x ≤ b . Ambil (n-1) titik pada interval tersebut maka interval a ≤ x ≤ b terbagi menjan n sub.
PENGGUNAAN INTEGRAL TERTENTU
Integral Lipat-Tiga.
ITK-121 KALKULUS I 3 SKS Dicky Dermawan
LIMIT DAN KONTINUITAS TIM PENGAJAR KALKULUS 2.
ITK-121 KALKULUS I 3 SKS Dicky Dermawan
Limit Fungsi dan kekontinuan
6. INTEGRAL.
6. INTEGRAL.
6. INTEGRAL.
5.5. Integral Tentu Jumlah Riemann
Kekontinuan Fungsi.
Integral.
Terapan Integral Lipat Dua
Matakuliah : Kalkulus II
TEOREMA INTEGRAL TENTU
Terapan Integral Lipat Dua
Matakuliah : Kalkulus-1
Matakuliah : Kalkulus-1
ROTASI Pertemuan 9-10 Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI
Differensial Biasa Pertemuan 6
BAB II Galat & Analisisnya.
Aplikasi Turunan Oleh: Dani Suandi,M.Si..
BAB 6 PENERAPAN INTEGRAL.
FUNGSI VEKTOR DAN TURUNAN FUNGSI VEKTOR
5.6. Teorema Dasar Kalkulus Pertama
Fungsi Logaritma Pertemuan 12
PENERAPAN INTEGRAL Menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu-sumbu koordinat.
BAB I INTEGRAL LIPAT DAN TERAPANNYA.
7.2.2 Metoda Cincin a. Daerah diputar terhadap sumbu x Daerah D
6. INTEGRAL.
Integrasi numerik (tugas komputasi teknik & simulasi)
Matakuliah : Kalkulus-1
Matakuliah : Kalkulus-1
KALKULUS II By DIEN NOVITA.
INTEGRAL NUMERIK Merupakan limit suatu jumlah luas sampai diperoleh suatu ketelitian yang diijinkan. Contoh : Evaluasi suatu integral dari suatu fungsi.
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
Arif hidayat Gerak Pada Garis Lurus Arif hidayat
Teorema A. Teorema Dasar Kalkulus Kedua
BAB II Galat & Analisisnya.
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPAN
Limit Fungsi dan kekontinuan
ANTI TURUNAN, PENDAHULUAN LUAS & NOTASI SIGMA
Matematika Pertemuan 6 Matakuliah : D0024/Matematika Industri II
Terapan Integral Lipat Dua
ALJABAR KALKULUS.
Integral Lipat Dua
Integral.
Soal Latihan Pertemuan 1
Matakuliah : Kalkulus-1
15 Kalkulus Yulius Eka Agung Seputra,ST,MSi. FASILKOM
Menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh kurva
BAB III LIMIT dan kekontinuan
KALKULUS 1 BY : DJOKO ADI SUSILO.
GERAK PADA BIDANG DATAR
KALKULUS II Integral Tentu (Definite Integral)
7. APLIKASI INTEGRAL.
Persamaan Diferensial Linear Orde-1
Metode Empat Persegi Panjang, Trapesium, Titik Tengah
Transcript presentasi:

Matematika Pertemuan 4 Matakuliah : D0024/Matematika Industri II Tahun : 2008 Matematika Pertemuan 4

Fenomena integral tentu dalam berbagai masalah A. Massa Batang Satu Dimensi a=x0 x1 xi-1 ci xi xn=b Langkah-langkah Bagilah selang [a,b] atas sub selang yang masing-masing selangnya lebih kecil dari suatu bilangan positif misalkan c, misalkan subselang dibatasi titik-titik a=x0 < x1 < x2 < …< xi-1 < xi < xn=b Dengan panjang masing-masing subselang lebih kecil dari c, atau  xi = xi - xi-1 < c, untuk i=1,…,n Pembagian selang ini disebut partisi P[a,b]. Bina Nusantara

Tentukan massa potongan ke-i sebagai f(ci)  xi. Hampiran rapat massa sub selang ke-i ditentukan oleh suatu titik sebarang dalam sub selang itu untuk setiap sub selang, misalkan ci X [xi-1 - xi], untuk setiap i., f(ci) adalah rapat massa hampiran untuk sub selang [xi-1 - xi], untuk setiap subselang. Tentukan massa potongan ke-i sebagai f(ci)  xi. Tentukan hampiran massa batang sebagai jumlah n bagian sebagai Sc = .4. Massa batang secara eksak, diperoleh dengan mengambil , jika limit ini ada atau ekspresi inilah yang dikenal sebagai Bina Nusantara

B. Jarak Tempuh Partikel (Titik) Sebuah partikel (titik) bergerak antara waktu x=a dan x=b, dengan kecepatan tetap f, maka jarak tempuh adalah f x (b-a). bagaimana menentukan jarak tempuh bila kecepatan tidak tetap, misalkan kecepatan berubah dari waktu ke waktu sehingga dapat ditulis sebagai f(x), dengan asumsi f(x) kontinu. Perhatikan fenomena menentukan jarak tempuh dengan kecepatan tidak konstan berikut: Bina Nusantara

a=x0 < x1 < x2 < …< xi-1 < xi < xn=b Langkah-langkah Bagilah selang waktu [a,b] atas sub selang yang masing-masing selangnya lebih kecil dari suatu bilangan positif misalkan c, misalkan subselang waktu dibatasi titik-titik a=x0 < x1 < x2 < …< xi-1 < xi < xn=b Dengan panjang masing-masing subselang waktu lebih kecil dari c, atau  xi = xi - xi-1 < c, untuk i=1,…,n Pembagian selang waktu ini disebut partisi P[a,b]. Bina Nusantara

Hampiran kecepatan pada sub selang waktu ke-i ditentukan oleh suatu titik waktu sebarang dalam sub selang waktu itu untuk setiap sub selang waktu , misalkan ci X [xi-1 - xi], untuk setiap i., f(ci) adalah kecepatan hampiran untuk sub selang waktu [xi-1 - xi], untuk setiap subselang waktu. Tentukan jarak tempuh partikel pada sub selang waktu ke-i sebagai f(ci)  xi. Tentukan hampiran jarak tempuh keseluruhan dari waktu x=a dan x=b sebagai jumlah jarak tempuh n bagian sebagai Sc = xi. Bina Nusantara

Jarak tempuh secara eksak, diperoleh dengan mengambil , jika limit ini ada atau ekspresi inilah yang dikenal sebagai Bina Nusantara

C. Menghitung Luas Daerah di Bawah Kurva f(x) pada Bidang Perhatikan langkah-langkah berikut Bagilah selang daerah definisi [a,b] atas sub selang yang masing-masing selangnya lebih kecil dari suatu bilangan positif misalkan c, misalkan subselang dibatasi titik-titik a=x0 < x1 < x2 < …< xi-1 < xi < xn=b Dengan panjang masing-masing subselang lebih kecil dari c, atau  xi = xi - xi-1 < c, untuk i=1,…,n Pembagian selang ini disebut partisi P[a,b]. Bina Nusantara

Tentukan luas subselang ke-i sebagai f(ci)  xi. Hampiran luas untuk sub selang ke-i ditentukan oleh suatu titik sebarang dalam sub selang itu untuk setiap sub selang, misalkan ci X [xi-1 - xi], untuk setiap i., f(ci) adalah nilai fungsi (tinggi) untuk sub selang [xi-1 - xi], untuk setiap subselang. Tentukan luas subselang ke-i sebagai f(ci)  xi. Tentukan hampiran Luas sebagai jumlah n bagian sebagai Sc = xi. 4. Luas daerah di bawah kurva f(x) secara eksak, diperoleh dengan mengambil , jika limit ini ada atau ekspresi inilah yang dikenal sebagai Bina Nusantara

Dari ketiga problem yang berbeda di atas terlihat bahwa ketiga masalah memiliki pola yang sama secara matematis Bina Nusantara

Integral tentu (Definite integral) Suatu Integral tentu berbentuk Dengan teorema Dasar kalkulus pertama maka dapat ditulis menjadi (1)                  (2)                                       Bina Nusantara

Sifat Integral Tentu                       (4)                                        (5)                                                                                                             Bina Nusantara

Carilah fenomena lain untuk formulasi integral tentu Bina Nusantara