KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN
Kekuasaan bagi seorang pemimpin merupakan alat untuk mempengaruhi pengikutnya,dengan memberikan hubungan yang menyeluruh antara kepemimpinan dan kekuasaan. Para pemimpin seharusnya tidak menilai perilakunya sendiri, agar mereka dapat mengerti bagaimana mereka mempengaruhi orang lain, akan tetapi juga mereka harus mengerti posisi mereka dalam menggunakan kekuasaan (Hersey, Blanchard, Natemeyer).
Kekuasaan, mengimplikasi kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, dalam arti yang paling umum kekuasaan menunjukan : 1. Kemampuan, (baik yang digunakan maupun tidak) untuk menimbulkan kejadian tertentu atau, 2. Mempengaruhi seseorang atau kelompok melalui alat apapun juga atas kelakuan orang-orang lain sesuai dengan apa yang diinginkan.
PENGERTIAN KEKUASAAN Kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor didalam suatu hubungan sosial yang berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan menghilangkan halangan (Max Weber). Kekuasaan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dengan tujuan lainnya (Walter Nord). Kekuasaan merupakan suatu produksi dari akibat yang diinginkan (Russel). Kekuasaan itu kemampuan untuk menggunakan kekuasaan (Biersdt)
John French dan Bertram Raven), mengemukakan tentang suatu kerangka kekuatan yang dikaitkan dengan soal pengaruh : 1. Kekuatan Koersif 2. Kekuatan penghargaan 3. Kekuatan pengesahan 4. Kekuatan keahlian 5. Kekuartan referensi
1 . Kekuatan Koersif (COERCIVE POWER). Di sini, "pemimpin", yang bersangkutan mengandalkan diri pada perasaan takut dan yang diusahakan atas perkiraan bahwa pihak bawahan menganggap bahwa hukurnan diberikan karena mereka tidak menyetujui tindakan‑tindakan dan keyakinan‑keyakirian pihak atasan.
2. Kekuatan karena diberikannya "penghargaan". (REWARD POWER). Di sini diusahakan agar diberikan "penghargaan" kepada pekerja yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tindakan-tindakan dan keinginan pihak atasan.
3. Kekuatan karena adanya pengesahan" (LEGITIMATE POWER). Kekuatan ini diperoleh darl posisi "supervisor" di dalam organisasi yang bersangkutan.
4. Kekuatan karena memiliki sesuatu keahlian (EXPERT POWER). Kekuatan ini timbul karena seorang individu memiliki skill khusus tertentu, pengetahuan atau keahlian tertentu
5. Kekuatan karena memiliki sesuatu referensi. Kekuatan ini didasarkan atas identifikasi seorang pengikut dengan seorang pemimpin yang dikagumi dan yang sangat dihargainya.
Ketiga macam kekuatan yang pertama dikemukakan: (COERCIVE POWER; REWARD POWER; LEGITIMATE POWER) prirner merupakan faktor‑faktor organisatoris, sedangkan dua faktor yang disebut terakhir (EXPERT POWER dan REFERENT POWER) merupakan faktor‑faktor individual.
SUMBER DAN BENTUK KEKUASAAN Machiavelli menyatakan bahwa hubungan yang baik itu tercipta jika didasarkan atas cinta (kekuasaan pribadi) dan ketakutan (kekuasaan jabatan) .Itulah sebabnya maka Amitai Etziomi membahas bahwa sunber dan bentuk kekuasaan itu ada dua yakni kekuasaan jabatan (position power) dan kekuasaan pribadi(personal power) Menurut Etzio ini perbedaab keduanya bersemi pada konsep kekuasaan itu sendiri sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi perilaku..
Kekuasaan dapt diperoleh dari jabatan organisasi ,pengaruh pribadi atau keduanya .Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk melakukan kerja karena jabata organisasi yang dijabatnya ,maka orang tersebut mempunyai kekuasaan jabatan ,Adapun seseorang yang memperoleh kekuasaan dari para pengikutnya dikatakan mempunyai kekuasaan pribadi.Kadang-kadang orang lain mempumnyai kedua-duanya kekuasaan jabatan dan pribadi .
TUJUH SUMBER DAN BENTUK KEKUASAAN Dari sekian banyak studi yang membagi sum-sumber dari bentuk kekuasaan, (French dan Raven) membagi kekuasaan atas lima sumber : 1. Kekuasaan paksaan 2. Kekuasaan keahlian 3. Kekuasaan legitimasi 4. Kekuasaan referensi 5. Kekuasaan penghargaan
Pada usaha berikutnya (Raven) bekerjasama dengan (Kruglanski) menambah kekuasaan yang keenam : 6. Kekuasaan Informasi Pada tahun 1979 (Hersey dan Goldsminth) mengusulkan kekuasaan yang ke tujuh : 7. Kekuasaan hubungan
Kekuasaan paksaan (Coercive power) Kekuasaan ini berdasarkan atas rasa takut.Dengan demikian sumber kekuatan diperoleh dari rasa takut .Pemimpin yang mempunyai kekuasaan jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengenakan hukuman ,dampratan,atau pemecatan . Dalam kehidupan organisasi ,pimpinan atau manejer yang menggunakan kekuasaan paksaan ini dapat dilihat dari tindakanya yang suak menghukum ,menunda pembayaran gaji ,dan kenaikn pangkat dan bahkan memecat pegawai.
Kekuasaan legitimasi (legitimate power) Kekuasan ini bersumber pada jabatan yang dipegang oleh pemimpin ,maka semakin besar kekuasaan legitimasinya ,seoarang pemimpin yang tinggi legitimasinya . Seorang pemimpin yang tinggi ke kuasaan legitimasinya mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi orang lain ,karena pemimpin tersebut merasakan bahwa ia mempunyai hak atau wewenang yang diperoleh dan jabatan dalam organisasinya .Sehingga dengan demikian diharapkan saran-saran akan banyak diikuti oleh orang lain tersebut.
Kekuasaan keahlian (expert power) Kekuasaan ini bersumber dari keahlian ,kecakapan,atau pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang diwujudkan oleh ras hormat ,dan pebgruhnya terhadap orang lain . seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan kehlianya ini ,kelihatanya mempunyai keahlianuntuk memberikan fasilitas terhadap perilaku kerja orang lain .
Kekuasaan penghargaan (reward power) .Kekuasaan ini bersumber atas kemampuan unutk menyediakan penghargaan atau hadiah bagi orang lain ,misalnya gaji,,promosi atau penghargaan jasa . Dngan demikian kekuasaan ini sangat tergantung pada seseorang yang mempunyai sumber untuk menghargai atau memberikan hadiah tersebut .Tujuan dari kekuasaan ini dapat diperkirakan secara jelas ,yakni harus dinilai dengan hadiah-hadiah tersebut
Kekuasaan referensi (Referent power) Kekuasaan ini bersumber pada sifat-sifat pribadi dan seorang pemimpin .Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan referensinya ini pada umunya disenangi dan dikagumi oleh oarng lain karena kepribadianya Kekuatan pimpinan atau menejer dalam kekuasaan referensi ini sangat tergantung pada kepribadianya yang mampu menarik para bawahan atau para pengikutnya
Kesenangan daya tarik ,dan kekaguman para bawahan dapat memberikan identifikasi terseniri terhadap pengaruh pimpinanya .Pimpinan yang selalu tampil dengan kepribadianya yang jujur satu kata dengan perbuatan, taat pada agama ,loyal pada undang-undang negara ,sederhana gaya hidup dan tutur katanya atau mementingkan kepentingan orang banyak dari pada kepentingan sendiri ,maka pemimpin seperti ini mempunyai kekuasaan referensi yang tinggi.
Kekuasaan informasi (information power) Kekuasan ini bersumber karena adanya akses informasi yang dimiliki oleh pemimpin yang dinilai sangat berharga oleh para pengikutnya ,Sebagai seorang pimpinan ,maka semua informasi mengenai organisasi ada padanya ,demikian pula informasi yang dating dari luar organisasi
Dengan demikian pimpinan merupakan sumber informasi (lihat peranan menejr sebagai infoemational role dimuka ). Kekuasaan yang bersumber pada usaha mempengaruhi orang lain karena mereka membutuhkan informasi yang ada pada pimpinan ,maka kekuasaan ini digolongkan pada kekuasaan informasi.
Kekuasaan hubungan (connection power) ),kekuasaan ini bersumber pada hubungan yang diajalin oleh pimpinan dengan orang-orang penting dan berpengaruh baik diluar atau didalm oeganisasi seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan hubunganya ini cenderung meminta saran-saran dari orang lain ,karena mereka membantu menadapatkan hal-hal yang menyenangkan dan menghilangkan hal-hal yang tidak menyenangkandari kekuasaan hubungan ini.