NAMA : MANRO MANRIE SIPAYUNG NPM / ABSEN : / 18 KELAS : 7 STAR A
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) adalah unit pelayanan dengan fasilitas kesehatan sekunder yang menyelenggarakan satu jenis pelayanan spesialistik yakni mata secara proaktif sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan peran serta masyarakat di wilayah kerjanya. Definisi
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) mempunyai visi untuk menjadi “Center of Excellent” di wilayah Indonesia Timur dengan meningkatkan upaya kesehatan indra masyarakat.
1) Membangun citra pelayanan prima, bermutu serta profesional 2) Menjalin kemitraan dengan semua pihak 3) Melaksanakan Diklat dan Penelitian bidang kesehatan mata dan THT
Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Mata Pendidikan dan Pelatihan Teknis Peningkatan Kemitraan di Bidang Kesehatan Mata Fungsi Pelayanan Kesehatan Mata Masyarakat Urusan Tata Usaha & RT BKMM Pencegahan timbulnya ganguan kesehatan Mata Pengobatan mata masyarakat Pelayanan penunjang di bidang Kesehatan Mata Masyarakat Pemulihan & peningkatan fungsi penglihatan & kebutaan Pelaksanaan rujukan Kesehatan Mata Masyarakat Diklat tenaga kesehatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna Pelaksanaan kemitraan dan sosialisasi kesehatan mata masyarakat
1) Peningkatan pendapatan rumah sakit 2) peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan 3) peningkatan cakupan jumlah operasi katarak. 4) Peningkatan pelayanan melalui citra rumah sakit pelayanan prima. 5) Peningkatan kualitas SDM.
Misi BKMM berkaitan erat dengan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Pelatihan akan meningkatkan kapabilitas pegawai, kapabilitas pegawai bersama dengan pemanfaatan teknologi informasi yang akan meningkatkan produktivitas dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan BKMM melalui PNBP. Kualitas teknis yang terkait standar internal (pelayanan bedah, laboratorium, farmasi, rekam medik dan pelayanan administrasi) pada perspektif proses internal akan mempercepat response time dan waktu tunggu rawat jalan. Pegawai yang puas akan meningkatkan produktifitasnya. Selain itu, response time dan waktu tunggu yang cepat akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas akan meningkatkan jumlah kunjungan dan cakupan operasi di BKMM dan pada akhirnya akan meningkatkan citra BKMM sehingga visi BKMM dapat tercapai.
Pelatihan Produktivitas Sistem TI PNBP LRA Cost Recovery Kualitas Teknis Kepuasan pegawai Kepuasan pelanggan Efisiensi Customers Proses Internal Learn and Growth Financial ALAT UKUR YANG RELEVAN
Kepuasan Pelanggan Effisiensi Cost Recovery Peningkatan laba Menambah PNBP Financial Process Learn & Growth Customer Pelatihan PegawaiSistem TIProduktivitas Waktu Tunggu Respons Time VISI MISI
1) Perspektif Pelanggan Alat Ukur : Kepuasan Pelanggan Kepuasan Pelanggan Ukuran Efisiensi Ukuran Efisiensi Kunjungan baru = jumlah pasien baru / total pasien x 100% Kunjungan lama = jumlah pasien lama / total pasien x 100% Rata-rata kunjungan/hari = jumlah pasien / 365 Operasi mata = jumlah pasien operasi
2) Perspektif Proses Internal Alat Ukur : Kualitas teknis dibandingkan dengan SPM Kualitas teknis dibandingkan dengan SPM Waktu tunggu = waktu yang dibutuhkan pasien menunggu tindakan Respon time = waktu yang dibutuhkan pasien dari satu tindakan ke pemeriksaan berikutnya Pelayanan Bedah = evaluasi pelayanan bedah Pelayanan Laboratorium = evaluasi pelayanan laboratorium Pelayanan Farmasi = evaluasi pelayanan farmasi Pelayanan Rekam Medik = evaluasi rekam medik Pelayanan Administrasi Manajemen = evaluasi birokrasi dan mekanisme pada manajemen BKMM Kepuasan Pegawai = indeks kepuasan pegawai Kepuasan Pegawai = indeks kepuasan pegawai
3) Analisis Pembelajaran dan Pertumbuhan Alat ukur : Pelatihan = Analisis kebutuhan pelatihan pegawai Pendidikan = Analisis kemampuan berdasarkan latar belakang edukasi pegawai Produktivitas = Jumlah pasien yang ditangani masing- masing pegawai Sistem Teknologi Informasi = Evaluasi pemahaman pegawai yang mampu menggunakan alat
4) Analisis Keuangan Alat ukur yang relevan : Cost recovery ratio = Pendapatan Fungsional x 100% Cost recovery ratio = Pendapatan Fungsional x 100% Belanja Operasional Persentase penyerapan anggaran = Anggaran x 100% Persentase penyerapan anggaran = Anggaran x 100% Realisasi Realisasi Realisasi PNBP dalam setahun Realisasi PNBP dalam setahun
TERIMA KASIH