Rekayasa Transportasi Universitas Mercu Buana Jakarta Dosen DR.Ir. Indrayati M Subagio DEA
Bahan Ajaran Rekayasa Transportasi 1. Pendahuluan 2. Ruang Lingkup 3. Faktor2 yang mempengaruhi 4. Karakteristik Pengguna Transportasi 5. Metoda yang digunakan 6. Kapasitas Jalan Raya 7 Kapasitas Jalan Toll 8. Survey Transportasi 9. Jenis-jenis Survey Lalu-lintas 10.Sarana Pengendalian Lalu-lintas 11 Jenis-jenis persimpangan jalan 12.Keselamatan perjalanan 13.Metode mathematik dan probabilitas Lalu-lintas 14.Review Kuliah 1-14 dan contoh soal
1. Edward K Morlok , Introduction to Transportation Engineering and Planning, 1978 McGraw-Hill, Inc 2. C.J.Khisty and B.Kent Lall , Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, jilid 1,Edisi ke 3, 2005, Penerbit Erlangga, Jakarta 3. Homburger, W.S et all , Fundamentals of Traffic Engineering, 1980, Univ.of California, Berkeley, USA 4. K.K.Transportasi-Teknik Sipil ITB, Bahan Ajar Kuliah Rekayasa Transportasi Teknik Sipil ITB 2013, ITB Bandung. 5. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997,Ditjen Bina Marga, Kementrian P.U. Acuan Bahan Ajaran
Transportasi : adalah suatu usaha atau cara atau aktivitas untuk memindahkan atau mengangkut orang atau barang dari suatu tempat (Origin) ke tempat lain (Destination) dengan aman, nyaman, lancar dan terjangkau. Agar orang atau barang dapat mencapai tujuan dalam kondisi tersebut maka perlu didukung dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan yang bersangkutan. Untuk kebutuhan akan jasa transportasi ini maka harus dilihat siapa yang akan menggunakan jasa ini, untuk apa dia ingin menggunakannya, bagaimana bentuk jasa yang diinginkan serta berbagai pandangan yang mempengaruhi dan perlu diperhatikan
Faktor yang mempengaruhi mobilitas Dalam sistem transportasi kita mengenal elemen : - Pelaku transportasi - Sarana transportasi atau Kendaraan - Prasarana transportasi - Regulasi transportasi - Pengawas kegiatan transportasi Untuk bagian ini kita akan fokus pada kendaraan yang dalam hal ini kita sebut moda transportasi, sedangkan prasarana transportasi kita akan bahas pada mata ajaran tersendiri. Faktor yang mempengaruhi mobilitas
Sebagai masukan ( input) terhadap sistem transportasi ada 3 faktor utama : Lahan, Tenaga Kerja dan Modal, yang kemudian masuk dan berinteraksi dalam 3 sub sistem, yaitu : 1. Subsistem fisik 2. Subsistem aktivitas 3. Subsistem manusia Subsistem fisik terdiri dari : kendaraan, jalan, rel, terminal dan obyek2 alami atau buatan manusia. Subsistem aktivitas yaitu gerakan untuk naik kendaraan, mengendarai kendaraan, pengendalian lalu-lintas dan lain2. Aktivitas ini berhubungan dengan subsistem manusia , yaitu Individu / kelompok yang terlibat dalam subsistem aktivitas dan subsistem fisik. Sebagai keluaran ( output) dari sistem ini meliputi pergerakan manusia/ barang, peningkatan atau penurunan lingkungan fisik Proses transportasi
Mobilitas orang dan barang Alasan yang menyebabkan manusia dan barang bergerak dari origin ke destinasi dikategorikan sebagai : 1.Komplementaritas, yaitu daya tarik relatif antara 2 atau lebih tempat tujuan. 2.Transferabilitas, yaitu keinginan untuk mengatasi kendala jarak yang diukur dari waktu dan uang yang dibutuhkan serta pilihan teknologi apa yang tersedia untuk mencapainya. 3.Rivalitas, yaitu persaingan antara beberapa lokasi untuk memenuhi permintaan dan penawaran Mobilitas orang dan barang
Merupakan suatu pilihan bagaimana orang atau barang itu bergerak dari origin menuju destinasinya, misalnya orang memilih naik busway daripada naik mobil pribadi karena suatu pertimbangan pribadi. Keputusan mau menggunakan moda apa itu dibuat dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti faktor waktu, jarak, efisiensi, biaya, keamanan dan kenyamanan. Dikatakan oleh Ahli Geografi bahwa Perjalanan (Trip) sebagai suatu peristiwa, sedangkan tindakan berjalan ( travel) sebagai suatu proses. Tata Guna Lahan merupakan salah satu penentu utama pergerakan dan aktivitas. Aktivitas ini disebut Bangkitan Perjalanan (Trip generation), yang menentukan fasilitas2 transportasi apa saja , seperti jalan, bus, atau lainnya , yang nantinya dibutuhkan untuk melakukan pergerakan. Ketika fasilitas tambahan dalam sistem telah tersedia, maka tingkat aksesibilitas akan meningkat. Mode choice
Perubahan aksesibilitas akan menentukan suatu perubahan, misalnya nilai lahan, dimana perubahan itu akan mempengaruhi penggunaan lahan tersebut, misalnya tadinya lingkungan pemukiman menjadi lahan komersiel, maka tingkat bangkitan perjalanan akan berubah dan akan menghasilkan perubahan pada seluruh siklus. Siklus ini memberikan gambaran tentang hubungan fundamental antara transportasi dan tata guna lahan.
Karakteristik Sistem Transportasi Bentuk fisik dari sistem transpportasi pada umumnya terdiri atas 4 elemen dasar, yaitu : 1. Sarana Perhubungan ( link), berupa jalan raya atau jalur yang menghubungkan 2 titik atau lebih, pipa, jalur ban berjalan jalur laut dan jalur penerbangan. 2. Kendaraan , yaitu alat yang memindahkan manusia dan barang dari satu titik ke titik lain disepanjang sarana perhubungan. 3. Terminal, yaitu titik dimana perjalanan orang dan barang dimulai atau berakhir. 4. Manajemen dan tenaga kerja, yaitu orang2 yang membuat atau mengoperasikan, juga mengatur dan memelihara sarana perhubungan, kendaraan dan terminal. Keempat elemen ini berinteraksi dengan manusia sebagai pengguna maupun non pengguna sistem, juga berinteraksi dengan lingkungan. Karakteristik Sistem Transportasi
9 Kategori perilaku manusia Dari interaksi semua elemen tadi, maka dapat diidentifikasi 9 kategori perilaku manusia yang dipengaruhi oleh transportasi , yaitu : 1. Kemampuan berpindah tempat 2. Aktivitas 3. Perasaan 4. Pengaturan 5. Kesehatan 6. Interaksi sosial 7. Motivasi 8. Belajar 9.Persepsi 9 Kategori perilaku manusia
Dampak Faktor Lingkungan Fisik Faktor lingkungan fisik mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia, yaitu : 1. Pengorganisasian ruang 2. Sirkulasi dan pergerakan 3. Komunikasi 4. Lingkungan sekitar 5. Unsur2 visual 6. Sumber Daya 7. Unsur2 simbolik 8. Unsur2 arsitektur 9. Konsekuensi 10. Perlindungan 11. Pengaturan waktu Dampak Faktor Lingkungan Fisik
Atribut dasar sistem transportasi Sistem Transportasi dapat dievaluasi dalam 3 atribut dasar, yaitu 1. Ubiquity ( penyebaran) yaitu : dari jumlah aksesibilitas untuk menjangkau sistem, arah jalur diantara titik-titik akses, serta keluwesan sistem untuk dapat mengatasi beraneka ragam kondisi lalu-lintas, mis. Jalan raya dibanding jalan toll atau jalan kereta-api. 2. Mobility (pergerakan) yaitu : Kuantitas perjalanan yang dapat ditangani, misalnya jalan toll lebih tinggi mobilitasnya dari pada jalan raya. Disamping itu kereta api dari segi jumlah penumpang yang diangkut lebih besar dan juga relatif lebih cepat darai jalan raya. 3. Effisiency ( penghematan) yaitu : Hubungan antara biaya transportasi dan produktivitas dari suatu sistem. Biaya langsung adalah biaya modal dan operasional, biaya tak langsung adalah biaya yang muncul untuk dampak yang merugikan atau biaya tak terduga (biaya keselamatan) Atribut dasar sistem transportasi
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan dalam transportasi : 1. Ketergantungan akan kendaraan bermotor yang mempengaruhi dalam menentukan lokasi pemukiman dan lokasi kerja 2. Transportasi umum harus dapat melayani seluruh wilayah secara efektif 3. Penyediaan sistem transportasi yang dapat melayani semua pihak atau kelas masyarakat 4. Kombinasi untuk menerapkan teknologi baru dan kelestarian lingkungan. 5. Ketersediaan supply energi bagi sistem transportasi. 6. Implikasi penerapan transportasi dalam pemecahan masalah tidak hanya dalam segi politik dan keamanan namun lebih pada segi pembiayaan terutama yang harus dibebankan pada masyarakat.
Intelligent Transportation System ( ITS) Sejak abad ke XXI berbagai aspek kemajuan teknologi mulai dari kendaraan bermotor sampai sistem manajemen lalu-lintas modern telah berkembang ditunjang oleh ITS ( Intelligent Transportation System), meskipun masih ada yang dalam taraf percobaan (pilot project) atau bahkan masih taraf modelling. Kebutuhan akan ITS ini untuk mengikuti kebutuhan mobilitas yang lebih cepat dan lancar namun masih aman dan nyaman dan terutama masih terjangkau. Di USA disampaikan bahwa telah terjadi kehilangan 2 juta jam/tahun atau setara dengan USD 20 juta/tahun akibat kemacetan. Karena itu banyak usaha yang dilakukan untuk mengurangi dampak kemacetan dengan menerapkan ITS ini , misalnya dalam sistem pengendalian lalu-lintas dipersimpangan, sistem jalan toll agar tidak terjadi antrian panjang dalam membayar toll, pengaturan sistem lalu-lintas angkutan barang dan orang di perkotaan, sistem manajemen dalam mendeteksi kecelakaan lalu-lintas, GPS (Global Positioning System), dll. Intelligent Transportation System ( ITS)