KIMIA DASAR II. STOIKIOMETERI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Materi Dua : STOIKIOMETRI.
Advertisements

TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA
ADVANCED LEARNING CHEMISTRY 1A
Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar.
Berapa pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,01 M,
STOIKIOMETRI.
STOIKIOMETRI.
STOIKIOMETRI.
BAB 4 Hukum-Hukum Kimia dan Stoikiometri Standar Kompetensi
KELAS X SEMESTER 2 SMKN 1 Wanayasa Banjarnegara
Persamaan Reaksi Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar.
HARI / TANGGAL : MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS / SEMESTER : X / 2
Konsep asam basa Indriana Lestari.
MolaRitas.
ASAM BASA Teori asam basa Arrhenius
Soal Stoikiometri.
PENGERTIAN Stoikiometri berasal dari kata-kata Yunani stoicheion (=unsur) dan metrein (= mengukur) berarti mengukur unsur-unsur Ilmu yang mmempelajari.
Stoikiometri OLEH Lie Miah.
Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
Penentuan ΔH reaksi melalui:
Bab 3 Stoikiometri.
Disusun Oleh: 1.Annisa Wulandari(03) 2.Feni Ardelinta(12) 3.Ramadhan Mukti W.(19) 4.Zendio Putra A.(32)
STOIKIOMETRI.
HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
STOICHION STOIKIOMETRI METRON.
Kimia anorganik By drh. Siti Susanti PhD
APLIKASI STOIKIOMETRI
BAB IV. REAKSI DALAM LARUTAN
PERSAMAAN REAKSI Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing PENTING!!! Reaksi.
Tim Dosen Pengampu MK Kimia Dasar FTP-UB
KIMIA KESEHATAN KELAS X SEMESTER 1
Indikator 1. Dapat mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan volum zat.
AGUSTIEN ZULAIDAH, ST, MT
STOIKIOMETRI KIMIA M. NURISSALAM.
STOIKIOMETRI KIMIA M. NURISSALAM.
Latihan Soal Stoikiometri
WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI.
KIMIA KESEHATAN KELAS X SEMESTER 1
Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI SMAN 1 KRUENG BARONA JAYA
STOIKIOMETRI.
Materi Dua : STOIKIOMETRI.
HUKUM DASAR KIMIA 1.
Universitas Wahidm Hasyim Semarang
( Ar, Mr, massa, volume, bil avogadro, pereaksi pembatas)
OLEH TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB
Tim Dosen Pengampu MK Kimia Dasar FTP-UB
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
STOIKIOMETRI Disusun Oleh Kelompok 2 Nama: Rizkiah Surahman
BAB I STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. HUKUM-HUKUM.
HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
STOIKIOMETRI.
STOKIOMETRI OLEH : RYANTO BUDIONO.
STOIKIOMETRI KIMIA M. NURISSALAM.
The Applicacation of Mole Consept in Defining Chemical Calculation
Hukum Dasar kimia Hukum Boyle (1662) P1V1 = P2V2
( Ar, Mr, massa, volume, bil avogadro, pereaksi pembatas)
Kimia Dasar STOIKIOMETRI.
Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
Stoikiometri Stoikiometri dari bahasa Yunani yaitu stoicheion yang berarti partikel dan Metron yang berarti Pengukuran. Stoikiometri mengacu pada cara.
S T O I K I O M E T R I Stoikiometri adalah hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terkait dalam suatu reaksi kimia. Misalnya, apabila 1 g CaCO3 dipanaskan.
STOIKIOMETRI Cont’d.
Materi Dua : STOIKIOMETRI.
MODUL KIMIA X SEMESTER 1.
STOIKIOMETRI.
Kimia Dasar (Eva/Yasser/Zulfah)
Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
KELAS X SEMESTER 2 SMK Muhammadiyah 3 Metro
Transcript presentasi:

KIMIA DASAR II. STOIKIOMETERI

Persamaan Reaksi Reaksi kimia selalu berhubungan dengan persamaan reaksi. Persamaan reaksi menunjukkan jenis dan keadaan fisik zat-zat pereaksi dan hasil reaksi yang dinyatakan dengan rumus struktur berikut tanda fasenya.

Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) Penulisan persamaan reaksi harus menyatakan hubungan kuantitatif antara zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Hubungan kuantitatif antara zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia pertama kali dikemukakan oleh Antonie Laurent Lavoisier (1743-1794), yaitu : “ Dalam setiap reaksi kimia jumlah massa zat-zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah sama.”

Hukum Kekekalan Massa Hukum kekekalan massa merupakan pedoman untuk menyeratakan reaksi, sehingga dalam suatu persamaan reaksi diperoleh jumlah atom-atom zat yang bereaksi sama dengan jumlah atom-atom zat hasil reaksi. Persamaan reaksi harus disetarakan dengan cara menuliskan koefesien di depan rumus zat dan zat hasil reaksinya.

Perbandingan Koefisien Reaksi Perbandingan koefisien reaksi dapat menyatakan : 1. Perbandingan jumlah partikel-partikel zat dalam suatu persamaan reaksi. 2. Perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi, hal ini disebabkan jika jumlah partikel-partikel zat sama maka jumlah molnya juga sama. 3. Perbandingan volume zat yang terlibat dalam reaksi, jika zat-zat berwujud gas dan diukur pada temperatur yang sama, sesuai hipotesis Avogadro.

Contoh 1 Mg(s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g) Persamaan reaksi tersebut menyatakan : 1 atom Mg(s) bereaksi dengan 2 molekul HCl(aq) menghasilkan 1 molekul MgCl2(aq) dan 1 molekul H2(g) . Maka perbandingan molnya : mol Mg : mol HCl : mol MgCl2 : mol H2 1 : 2 : 1 : 1

Contoh 2 N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g) Persamaan reaksi tersebut menyatakan : 1 mol N2(g) bereaksi dengan 3 molekul H2(g) menghasilkan 2 molekul NH3(g) . Karena reaksi tersebut seluruhnya berwujud gas, maka perbandingan volumenya : volume N2 : volume H2 : volume NH3 1 : 3 : 2

Jenis Reaksi 1. Reaksi Penetralan. H2SO4(aq) + 2KOH(aq)  K2SO4(aq) + 2H2O(l) Persamaan reaksi ionnya : 2H+(aq) + SO4-2(aq) + 2K+(aq) + 2OH-(aq)  2K(aq) + SO4-2(aq) + 2H2O(l)

Jenis Reaksi 2. Reaksi Pengendapan. 2NaCl(aq) + Pb(NO3)2(aq)  PbCl2(s) + 2NaNO3-(aq) Persamaan reaksi ionnya : 2Na+(aq) + 2Cl-(aq) + Pb+2(aq) + 2NO3-(aq)  PbCl2(s) + 2Na+(aq) + 2NO3-(aq)

Jenis Reaksi 3. Reaksi yang Menghasilkan Gas Hidrogen. Mg(s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g) Persamaan reaksi ionnya : Mg(s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq)  Mg+2(aq) + 2Cl-(aq) + H2(g)

Stoikiometri Stoikiometri merupakan hitungan kimia, yaitu bagaimana menentukan zat-zat yang terlebit dalam suatu reaksi secara kuantitatif. Langkah penyelesaian hitungan kimia : 1. Menuliskan persamaan reaksi dan samakan koefisiennya. 2. Mengubah satuan zat yang diketahui dalam soal menjadi mol. 3. Mencari mol yang ditanyakan. 4. Mengubah satuan mol menjadi satuan lain yang diinginkan.

1. Perhitungan Massa atau Volume Pereaksi (Reaktan) dan Hasil Reaksi (Produk) Apabila 5,85 gram garam dapur habis bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan natrium sulfat dan asam klorida. Menurut persamaan reaksi : 2NaCl(s) + H2SO4(aq)  Na2SO4(aq) + 2HCl(aq) Berapa gram natrium sulfat terbentuk?

Penyelesaian Langkah 1 : Menuliskan persamaan reaksi lengkap dengan koefisien. 2NaCl(s) + H2SO4(aq)  Na2SO4(aq) + 2HCl(aq) Langkah 2 : Mengubah satuan zat yng diketahui menjadi mol. Mr NaCl = 58,5 5,85 gram NaCl = 5,85 = 0,1 mol 58,5

Penyelesaian Langkah 3 : Menentukan mol zat yang ditanya dengan membandingkan koefisien zat yang ditanya dengan koefisien zat yang diketahui. 2 mol NaCl ~ 1 mol Na2SO4 Mol Na2SO4 = ½ x o,1 mol = 0,05 mol Langkah 4 : Mengubah satuan mol menjadi satuan yang ditanyakan. Mr Na2SO4 = 142 Massa Na2SO4 = 0,05 x 142 gram = 7,1 gram

2. Penetuan Rumus Empiris dan Rumus Molekul Rumus empiris menyatakan jenis atom serta perbandingan sederhana dari atom- atom dalam suatu molekul. Rumus molekul menyatakan jenis atom dan jumlah atom dalam setiap molekul. Pada penentuan rumus empiris suatu senyawa harus diketahui perbandingan mol unsur penyusun senyawa tersebut.

Contoh Suatu senyawa hidrokarbon yang terdiri dari 20% hidrogen dan 80% karbon memiliki massa rumus (Mr) = 60. Tentukan rumus empirisnya dan rumus molekulnya! (Ar H = 1, Ar C = 16).

Penyelesaian Misalkan massa senyawa hidrokarbon = 100 gram. 20% hidrogen mengandung = 20/100 x 100 gram = 20 gram H 80% karbon mengandung = 80/100 x 100 gram = 80 gram C Mol hidrogen = 20/1 = 20 mol H Mol karbon = 80/12 = 6,66 mol C Perbandingan mol C : mol H = 6,66 : 20 1 : 3

Penyelesaian Rumus empiris senyawa hidrokarbon = CH3 Rumus molekul senyawa = (CH3)n Massa rumus (Mr) = 60 (CH3)n = 60 60 = {12 + 13(1)}n 60 = 15 n n = 60/15 = 4 Jadi rumus molekul senyawa hidrokarbon : (CH3)4 = C4H12

3. Penentuan Air Kristal Beberapa senyawa yang berbentuk kristal mengandung molekul-molekul air yang terperangkap dalam kisi-kisi kristal. Air yang terperangkap tersebut dinamakan air kristal. Senyawa berkristal disebut juga senyawa hidrat.

Contoh Jika 11,6 gram Na2SO4.XH2O dipanaskan akan terbentuk Na2SO4 sebanyak 7,1 gram (Mr Na2SO4 = 142, Mr H2O = 18). Tentukan jumlah air kristal yang terkandung dalam senyawa tersebut dan tuliskan rumus senyawa berkristal tersebut!

Penyelesaian Diketahui : Massa Na2SO4.XH2O = 11,6 gram Massa Na2SO4 = 7,1 gram Massa H2O = (11,6 – 7,1) gram = 4,5 gram (Mr = 18) Ditanya : jumlah air kristal (x).

Penyelesaian 7,1 gram Na2SO4 = 7,1/142 = 0,05 mol 4,5 gram H2O = 4,5/18 = 0,25 mol Perbandingan mol Na2SO4 : mol H2O = 1 : x 0,05 : 0,25 = 1 : x 0,05 X = 0,25 X = 0,25/0,05 X = 5 Rumus senyawa berkristal tersebut Na2SO4.5H2O

Stoikiometri Dalam Larutan Larutan adalah campuran homogen dari zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut mempunyai jumlah lebih sedikit dari zat pelarut. Banyak zat yang terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dalam konsentrasi. Konsentasi yang umum digunakan dalam kimia, yaitu kemolaran atau molaritas.

1. Kemolaran (Molaritas = M) Kemolaran atau molaritas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam satu liter (v larutan). Larutan 1 molar berarti dalam satu liter larutan, terlarut 1 mol zat.

1. Kemolaran (Molaritas = M) M = n satuan untuk kemolaran mol V liter M = n x 1000 atau M = gram x 1000 mL Mr mL Keterangan : M = kemolaran (molaritas) n = mol zat terlarut V = volume dalam liter g = massa zat terlarut dalam gram Mr = massa molekul relatif zat terlarut

Contoh Soal 1 Berapa kemolaran o,1 mol H2SO4 dalam 500 mL larutan? Jawab : n = 0,1 mol V V = 0,5 L M = n = 0,1 mol = 0,2 mol/L V 0,5 L

Contoh Soal 2 Berapa molaritas larutan yang terjadi jika 4 gram NaOH dilarutkan ke dalam air sampai volumenya menjadi 500 mL? Jawab : Massa zat terlarut (NaOH) = 4 gram Mr NaOH = 23 +16+1 = 40 Volume = 500 mL M = n x 1000 mL = 4 x 1000 = 0,2 M 40 500

Contoh Soal 3 Berapa jumlah mol HCl yang terdapat dalam 100 mL larutan HCl 0,2 M? Jawab : M = n V n = M . V = 0,2 M x 0,1 L = 0,02 mol

Contoh Soal 4 Berapa gram H2SO4 yang terlarut dalam 200 mL larutan H2SO4 0,1 M? Jawab : Mr H2SO4 = 98 Konsentrasi larutan H2SO4 = 0,1 M Volume = 200 mL n = M . V = 0,1 x o,2 =0,02 mol n = gram Mr 0,02 = gram 98 gram = 98 x 0,02 = 1,96 gram

2. Pereaksi Pembatas Pada umumnya reaksi berlangsung dalam bentuk larutan. Jika pada suatu reaksi perbandingan mol-mol zat yang direaksikan sesuai perbandingan koefisien maka reaksi akan selesai jika seluruh pereaksi telah habis beraksi. Jika jumlah mol salah satu pereaksi berlebihan dibandingkan dengan pereaksi lainnya maka reaksi akan selesai jika salah satu pereaksi telah habis bereaksi. Pereaksi yang dalam suatu proses kimia habis terlebih dahulu disebut sebagai pereaksi pembatas. Dalam reaksi itu jumlah hasil reaksi yang terbentuk ditentukan oleh jumlah pereaksi yang habis terlebih dahulu.

Contoh Soal 1 Diketahui 25 mL HCl 1 M direaksikan dengan 25 mL NaOH 2 M, menghasilkan NaCl dan air. Pada reaksi tersebut mana yang bertindak sebagai pereaksi pembatas dan berapa mol zat yang bersisa?

Penyelesaian HCl(aq) + NaOH(aq)  NaCl (aq) + H2O(l) Mula-mula 25 mL x 1 M = 25 mmol =0,025 mol 25 mL x 2 M = 50 mmol = 0,05 mol - Bereaksi 0,025 mol Sisa Mula2 – Bereaksi 0,025 – 0,025 = 0 0,5 – 0,025 = 0,025 mol

Contoh Soal 2 Direaksikan 25 mL NaCL 2 M dengan 25 mL H2SO4 2 M. Tentukan : a. Zat perekasi pembatas. b. Berapa gram zat yang tersisa. c. Berapa gram garam yang terbentuk.

Penyelesaian 2NaCl(aq) + H2SO4(aq)  Na2SO4 (aq) + 2HCl(l) Mula-mula 25 mL x 2 M = 50 mmol =0,05 mol = 0,05 mol - Bereaksi 0,05 mol Zat pereaksi pembatas ½ x 0,05 mol =0,025 mol 2/2 x 0,05 mol Sisa 0,05 – 0,05 = 0 0,05 – 0,025 = 0,025 mol 0,025 mol 0,05mol Massa zat sisa = 0,025 x Mr = 0,025 x98 = 2,45 gram Garam yg terbentuk = 0,025 x Mr = 0,025 x142 = 3,55 gram