Protein Engineering: Site-Directed Mutagenesis dan Directed Evolution

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TRANSLASI Perubahan bahasa dari urutan nukleotida dari mRNA menjadi urutan asam amino polipeptida Lokasi : ribosom Cetakan / template : mRNA Pembawa asam.
Advertisements

Materi genetik.
RNA STRUCTURE ARNI AMIR.
PRINSIP-PRINSIP HEREDITAS
Penulis Purkan, Wiwin Retnowati, Dessy Natalia Asal Fakultas Sains dan Teknologi Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009 Bidang Ilmu Kesehatan MEKANISME RESISTENSI.
Oleh: Nugraha Sutadipura Fak.Kedokteran UNISBA
BIOKIMIA UMUM : LIPIDA DEFENISI: SENYAWA ORGANIK BERLEMAK/BERMINYAK YANG TIDAK LARUT DALAM AIR TETAPI DAPAT LARUT DAN DAPAT DIEKSTRAK DARI SEL DAN JARINGAN.
BAB 1 RUANG LINGKUP BIOLOGI
BIOLOGI DASAR MODUL 1 STRUKTUR DNA Dr. Djoko Agus Purwanto, Apt., MSi.
PROTEIN.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga
BEBERAPA VARIASI GEN RESEPTOR HORMON REPRODUKSI DAN IMPLIKASINYA PADA FERTILITAS PRIA Oleh : Purnomo Soeharso Departemen Biologi Medik FKUI Jakarta.
Aspek Umum Molekul Enzim. Figure 2-44 Molecular Biology of the Cell (© Garland Science 2008) Energi Aktivasi.
MENGIKAT SECARA KOVALEN EMPAT ATOM LAIN (C BERVALENSI EMPAT)
D L B Universitas Samawa
Isolasi dan Pemurnian Protein
REKAYASA GENETIKA By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si.
PROTEIN BY Lina Elfita.
Bab 3 SUBSTANSI GENETIKA
BAB III. SUBSTANSI GENETIK
PENGARUH SUHU PADA REAKSI ENZIMATIK
Protein.
PENAMBAHAN ASAM AMINO DAN PERBAIKAN RASA PADA PEMBUATAN SOSIS DAGING
Oleh Rosmaya Dewi Nurul Widya
Rekayasa Enzim dan Metagenom
Asam amino, peptida, dan protein
Oleh: Anne Carolina ( ) Eka Wulandari ( )
METABOLISME PROTEIN Drh Setyawati Sigit, M.S..
Struktur dan Fungsi Protein
I. Air dan Buffer.
PENDAHULUAN Protein merupakan zat organik komplek yang molekulnya sangat besar. Dalam menu makanan protein sebagai sumber asam amino baik asam amino essensial.
DI DALAM LARUTAN KEDUA GUGUS BEREAKSI MEMBENTUK ION BERMUATAN GANDA
Oleh: Drs. IGK. Wijasa, MARS
KULIAH KE 2 PROTEIN.
PROTEIN.
Glukoneogenesis Definisi : Senyawa bukan karbohidrat  Glukosa
PROTEIN.
ENZIM By: Mayasari Sinambela
ASAM AMINO, PEPTIDA DAN PROTEIN
PEMULIAAN MIKROBA PRINSIP TEKNIK FERMENTASI PROGRAM STUDI MIKROBIOLOGI
SINTESIS PROTEIN 3 20 April 2016.
Biosintesis Asam Amino
P R O T E I N.
SASARAN BELAJAR Setelah mempelajari Materi ini Anda diharapkan mampu :
Mochamad Nurcholis, STP.MP.
METABOLISME ASAM AMINO
Pertemuan Ke-20 ASAM AMINO DAN PROTEIN
Sudut Tumpukan (max 30o).
PROTEIN.
ASAM AMINO & PROTEIN.
By: Putri Ramadheni, M.Farm, Apt
KROMOSOM KROMOSOM Kromosom merupakan struktur padat yg tersusun dr komponen molekul berupa protein histon dan DNA (kumpulan dr kromatin) Kromosom akan.
MENGIKAT SECARA KOVALEN EMPAT ATOM LAIN (C BERVALENSI EMPAT)
PROTEIN KIMIA ORGANIK II SITI BAROKAH DEFFI LESTARI SIROTUN NABAWIYAH
Hambatan Gizi & Peracunan
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
Agustina Setiawati, M.Sc., Apt
ASAM AMINO DAN PEPTIDA ISMAIL SALEH, SP., M.SI.
Metabolisme Nitrogen.
Protein serat dan globular
KELOMPOK X Mega Amalina Nailul Husni Azwar Rihin Think Nasution
HORMON INSULIN DAN GLUKAGON
PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU
Aplikasi Dna Recombinan (Pembuatan Insulin)
SEJARAH PERKEMBANGAN BIOMOL → STUDI TENTANG DASAR2 MOLE-
Sejarah Bioinformatika
Protein.
BIOKIMIA. ANGGOTA KELOMPOK : KURNIA NAILUL F MAGHFIRAH LASMIATI KRISTYAPHINE A KARUNIA.
Rencana Perkuliahan Aliran Informasi Genetik Teknologi DNA Rekombinan PCR & Diagnosis Molekuler (Aplikasi PCR) Teknik Biologi Molekuler (UTS) Produksi.
Transcript presentasi:

Protein Engineering: Site-Directed Mutagenesis dan Directed Evolution Dessy Natalia Departemen Kimia dan KPP Bioteknologi Institut Teknologi Bandung

Keanekaragaman Protein Keanekaragaman hayati Rekayasa Protein In silico

Rational Protein Design Perubahan asam amino/urutan spesifik Ideal: perubahan sifat yang dapat diprediksi Memerlukan informasi struktur protein dan ‘intuisi’

Efficient & Rational Protein Design Interdisiplin Gen berada dalam vektor ekspresi yang baik Struktur 3-D protein Computer modelling Struktur 3-D protein homolog, jika tidak ada informasi struktur Informasi struktur-fungsi dari protein homolog/related

Siklus Protein Design Penapisan, pemurnian dan karakterisasi protein baru. Penentuan ukuran, sifat katalisis dan stabilitas (untuk perencanaan dan evaluasi varian) Kloning dan ekspresi protein WT Kristalisasi dan elusidasi struktur Computer modelling untuk menentukan struktur 3-D WT Komputer modelling untuk menentukan residu yang akan dirubah Site-directed mutagenesis dan evaluasi varian protein Rekristalisasi dan penentuan struktur varian protein Remodelling untuk perbaikan lebih lanjut

Konsep Dasar Struktur Protein Framework: mengandung ikatan hidrogen struktur sekunder Loops: menghubungkan struktur sekunder Exterior: bagian protein yang berkontak langsung dengan solvent Interior: bagian yang tidak berkontak langsung dengan solvent Core: daerah yang paling lestari pada sekuens dan struktur Variable: daerah yang mempunyai konformasi fleksibel dan sekuens bervariasi

Mutasi Loop: dapat diterima, tidak mengalami perubahan utama pada struktur, tetapi dapat mempengaruhi fungsi Exterior: Dapat berkontak dengan molekul solvent. Sifat solvasi, kecendrungan membentuk agregat protein-protein, biasanya tergantung pada residu dipermukaan. Biasanya tidak merubah 3-D secara signifikans. Core: perubahan residu non-polar dengan yang lain tidak mempengaruhi struktur secara signifikans. Perubahan menjadi residu polar, bermuatan pada core hidrofobik dapat mereduksi stabilitas keadaan native dan merubah konformasi protein

Perbaikan Stabilitas Protein Pembentukan interaksi polar dan elektrostatik pada bagian interior core: stabilisasi ikatan hidrogen internal, jembatan garam Peningkatan interaksi hidrofobik pada interior core Penurunan entropi konformasi unfolding melalui perubahan residu fleksibel Gly, Ser, Ala menjadi residu rigid Thr, Val, Pro Cross-linking melalui ikatan disulfida pada permukaan protein Mengganti asam amino yang dapat teroksidasi (Cys, Met, Asn, Gln) menjadi yang tidak dapat teroksidasi Ser, Ala

Pembuatan Mutan Directed Random Recombination

Directed rational (site directed mutagenesis) G TAC GGC CCG TAA A C CGC ATC TTT AAA AAA AAT ATG CCC GGC ATT TTG GCG TAG AAA TTT TTT TTA

Hyperthermostabilization:His133Ile, Ala209Val, His156Tyr, Asn172Arg, Ala181Thr, Asn190Phe, Asn265Tyr, Gln264Ser, Asn265Tyr Destabilization: Asp204Lys, Lys237Asp

Random: Error prone PCR Kesalahan pada saat polimerisasi oleh DNA polimerase Penurunan fidelitas DNA polimerase oleh ion Mn2+ Penurunan konsentrasi nukleotida Peningkatan siklus PCR Terbatas pada fragmen berukuran kecil ( <800pb) “asexual PCR”

Recombination: DNA shuffling Stemmer WP. Rapid evolution of a protein in vitro by DNA shuffling. Nature 1994 370, 389-91 “sexual PCR” Pencampuran materi genetik dari induk yang berbeda DNA induk dipotong dengan DNaseI Fragmen acak mengalami proses denaturasi, annealing, dan perpanjangan yang dikatalisis oleh DNA polimerase

Recombination DNA shuffling Wt gene Error prone PCR or other method DNase I fragmentation

Recombination Family shuffling Extention of technique to homologous genes Need >60% similarity 1. Fragment 2. Reassemble

DNA Shuffling

α-Amylase Bacillus amyloliquefaciens Temperatur optimum 50oC-70oC pH optimum 6 Likuifasi pati dan detergen Site directed mutagenesis: BAA S201N (pada pH 10 aktivitas meningkat 16%; pada pH 10 aktivitas meningkat 50%) dan BAA N297D (pada pH 10 aktivitas sama dengan WT; pada pH 11 aktivitas meningkat 50%) Error prone PCR: 7200 klon – 16 mutant DNA shuffling: 10.000 klon: 960 klon positif berdasarkan uji staining. Penapisan ulang: BAA42 (pH optimum 7, aktif pada daerah pH yang lebih luas, aktivitas meningkat 5 x pada pH 10) dan BAA 29 (profil pH sama dengan WT, aktivitas spesifik meningkat 9 x)