Pedagogi Pembelajaran Dalam Era Informasi Digital

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Nama : Sang Nyoman Liga Putra PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Advertisements

Assalamu'alaikum....
SELAMAT DATANG DI PRESENTASI HJ.RENIH WIARSIH
Roni Eka Sahputra,MD Orthopaedic Surgeon. Pengaruh IT pada Berbagai Aktivitas.
Kegunaan Web Bagi Pendidikan
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Blog: http//: azduf-lkp.co.cc
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
Komponen E-Learning Musdalifah Dj PTIK-A.
MATERI PELATIHAN E-LEARNING
E-Learning by : AIRA 2009.
Distance Learning.
MUSDALIFAH DJ PTIK-A Blended Learning Versus E-Learning.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT
New Media: New technology, New Ideas or New Headaches
WELCOME Loading ….
SISTEM MANAJEMEN PEMBELAJARAN
Pengantar Media Pendidikan
Model problem based learning
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN ELEARNING
1. Mengenal karakteristik peserta didik
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
COMPUTER MEDIATED LEARNING UNIVERSITAS INDONESIA
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR SEJARAH
1.
Komponen E-Learning
Unik Ambar Wati STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DI SD Unik Ambar Wati
Biodata NAMA : NI MADE SUCIANI, S.PD.,M.PD
Media Pembelajaran Berbasis Web Interaktif
SISTEM MANAJEMEN PEMBELAJARAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
Blended Learning Versus E-Learning
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
ICT DALAM BELAJAR MENGAJAR
Implementasi TIK di Sekolah & Kompetensi TIK Guru Indonesia
JANIS – JENIS PEMBELAJARAN BERBASIS IT
RAGAM MEDIA PEMBELAJARAN PERBASIS TIK
Cok eghix tirta dinarta IIa
Model Pembelajaran Berbasis Komputer
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
Menjadi Guru Kreatif & Menyenangkan
Model problem based learning
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
Sistem Belajar Jarak Jauh: Penerapannya di Universitas Terbuka
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Pemanfaatan ICT Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN KOLABORATIF DARING God Bless & & SIMULA SI KOMUNIKAS I DIGITAL Pembelajaran dengan memanfaatkan kelas maya (cyber class) merupakan.
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH MELALUI INTERNET
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Warahmatullahi Wabarakatuh
Pengelolaan Komunikasi
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Teknologi dan Perubahan Organisasi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
Peran Teknologi Menurut Smaldino, S. E., dkk (2015: 7-11) bahwa kegiatan pembelajaran di era digital dapat dilakukan di dalam atau di luar kelas, dimana.
Transcript presentasi:

Pedagogi Pembelajaran Dalam Era Informasi Digital Ir. Danny Manongga, M.Sc, PhD

Biodata Singkat Pendidikan Tempat Tanggal Lahir: Kuapng, 26 Juli 1956 Pendidikan Sarjana Teknik Elektro dari Fakultas Teknik Elektro, UKSW tahun 1980. Master Information Technology dari Department of Computer Science, Queen Mary College, University of London tahun 1989. PhD dalam Aplikasi AI dan Operations Research tahun 1996 dari School of Management (Information Systems), University of East Anglia, Norwich, England. Pengalaman Kerja 19831-1990: Direktur Pusat Pelayanan Komputer UKSw 1994-1995: Dekan Fakultas Teknik Elektro-UKSW 1998-2000: Anggota Badan Akreditasi Perguruan Tinggi Jawa Tengah 2001- 2005 Pembantu Rektor Urusan Akademik UKSW 2003- Saat Ini: Dekan Fak Tekn. Informasi – UKSW

Era Saat Ini Era Informasi Digital Terjadi Penggabungan Media: Teks Audio Video Grafik Media yang Sama dan Makin Kecil serta Berada Dalam Saku Anda (Mobile)!

Perkembangan Peralatan TIK: Konvergensi Piranti Portabel Penggabungan Teks, Gambar dan Suara Dlm Media Yg Sama Music player, game, kamera,dsb Ukuran makin kecil

Peralatan: Makin Kecil Dan Makin Pintar Kamera (pixel makin besar ) MP3 Players Game Players IM/Text-Message PDAs Email Web Bluetooth & Wi-Fi GPS

IPOD dari Apple iPOD generasi ke-5 dengan Video dan Earbuds.

Menghapus Ruang Dan Waktu ■ Merubah Ruang dan Waktu Menjadi Sekedar Suatu Konsep ►Jarak Fisik Menjadi Jarak Konseptual ►Ruang Terbatas Menjadi Ruang Tak Terbatas ►5 Hari, 8 jam Sehari Menjadi 7 Hari dan 24 jam sehari

Virtual World

Aplikasi Internet Saat Ini: WEB 2.0

Apa Itu Web 2.0? Web Sebagai Platform Berbagi dan Berkolaborasi Isi Web Dinamis: Dikontrol Oleh Pengguna Bukan Pemilik Web Web Sebagai Jejaring Sosial (Social networks)

Web 2.0 Sebagai Jejaring Sosial (Social Network)

Jejaring Sosial Telah Ada Sejak Awal Manusia Semua Orang Memiliki Jejaring Sosial Orang-Orang Dalam Pekerjaan Teman-Teman Dalam Pergaulan Keluarga Klien Vendor

Jejaring Sosial = Orang = Hubungan Antar Orang

Potensi Web 2.0 Sebagai Jejaring Sosial? Perluasan jejaring sosial melampaui kelompok-kelompok terdekat dimana kita bergabung Potensi jejaring sosial ke seluruh dunia Runtuhnya Tembok Pemisah Jejaring: Peluang Berjejaring dengan Mereka yang Tak Pernah Dapat Kita Jangkau/Masuki/Kenal : Geografis, Suku Bangsa, Budaya, Minat, Usia, Jender, dsb

Semuanya Fokus Pada Promosi Kita dapat mempromosikan: Diri Kita, Merek KIta Citra Kita, Perusahaan/ Institusi kita, dan Apa saja yang kita inginkan Menggunakan jejaring sosial secara online

Berbagai Tool Tersedia Bagi Kita? Berbagi (Sharing) Foto Dengan flickr.com Ide/Tulisan/Foto/Profil dengan Blog: blogger.com, wordpress.com, typepad.com Video: YouTube, Blip.tv, REVVER Kolaborasi Dengan Wiki: contoh Wikipedia Telepon dan Chatting Dengan: Skype, yahoo chating, gtalk Semuanya Dapat Dikombinasi Menggunakan RSS feeds

social tools blogs wikis discussion fora IRC social bookmarks recommendation & discovery IRC instant messaging blogs social tools wikis social bookmarks collaboration social networks

Keuntungan Jejaring Sosial: Facebook Menjaga Hubungan Dengan Teman Lama Menemukan Teman Baru Membentuk Jejaring Sosial Bantuan Dlm Transisi (Di Kampus) Eksplorasi Pribadi Eksploarsi Kelompok Kehadiran Sosial Menumbuhkan Interaksi Kelompok Melampaui Batas Geografis Melampaui Kepentingan dan Institusi Relasi Alumni Rekrumen Ruang Maya Rasa Memiliki

MySpace.com Jejaring sosial bagi remaja belasan tahun dan dewasa Pada 18 Desember 2007 Tercatat Lebih Dari 300 juta terdaftar di Situs Ini Website tersibuk kedua di Internet!

Dalam Jejaring Sosial Konsumen Sekaligus Produsen Konten Problematik: Blogs, Wikis, YouTube, Podcasts, Slideshare, del.icio.us, dsb membawa kepada : Amatirisasi masal Kaya informasi, tetapi kualitas pengetahuan rendah Informasi Sering terpenggal (incoherence) Informasi tumpah ruah (overload) Bukan apa yang saya tahu, tetapi Siapa Saya Tahu atau Dimana Menemukannya?

Jejaring Sosial Web Sebagai Alat: Akses dan Distribusi Pengetahuan Wikipedias Blogs RSS feeds Podcasts Instant messaging Mashups

APA ITU PEDAGOGI PEMBELAJARAN?

Definisi Pedagogi Menurut Wikipedia: Pedagogy is the art or science of being a teacher. Pedagogi Adalah Seni Atau Ilmu Menjadi Seorang Guru. Istilah Ini Umumnya Mengacu Kepada Strategi-Strategi Mengajar, Atau Suatu Gaya Mengajar Jadi Pedagogi Mengacu Kepada Penggunaan Strategi-Strategi Pengajaran Yang Benar

Pedagogi Yang Baik Meningkatkan Efektifitas Pengajaran Memberikan Motivasi: Melibatkan Siswa Mempertahankan Hasil – Ingatan (Memory) Mentransfer – Menerapkan Apa Yang Dipelajari (Skill dan Pengetahuan) Pada Situasi Dunia Nyata

Melalui Pedagogi Kemampuan Guru Dipertemukan dan Disesuaikan Dengan Latar Belakang Pengetahuan dan Pengalaman Siswa Serta Situasi Lingkungan Pembelajaran

Bila Pedagogi Dipandang Sebagai Proses Ada Berbagai Kontribusi Guru dan Siswa Di Setiap Langkah Proses. Baik Guru dan Siswa Sama-Sama Memberikan Kontribusi Pada Setiap Tugas. Kontribusi-Kontribusi Itu Bisa Secara Sadar, Disepakati dan atau Dengan Tujuan Tertentu

Guru Fasilitator Pengalaman Belajar Siswa Melalui Pengajaran Guru Menjadi Mediasi Bagi Pengalaman Belajar Siswa

Keluaran Dari Mediasi Pengalaman Belajar Siswa Membuat Kontribusi Lebih Besar Dalam Setiap Proses Siswa Memiliki Kesadaran Makin Besar Pada Setiap Langkah.

Dimana Peranan Teknologi? Teknologi Digunakan Dalam Setiap Aktifitas Pembelajaran Aktifitas-Aktifitas Menggunakan Sumberdaya Seperti Alat (mengandung teknologi), Informasi, material, dsb. Aktifitas-Aktifitas Berkontribusi Pada Penyelesaian Tugas-Tugas untuk Mencapai Keluaran yang Diinginkan

Teknologi Merubah Cara Belajar Asynchronous Collaboration Synchronous Self-Paced Asynchronous Collaboration Synchronous Self-Paced IT + Pedagogy

Prinsip-Prinsip Pembelajaran Potensi Belajar Meningkat Bilamana Siswa … 1. Termotivasi: baik yang esensial maupun tidak – Oleh Karena Itu Buat Informasi Berguna/Berarti

Potensi Belajar Meningkat Bilamana Siswa…. 2. Mampu Mengkonstruksi Arti Baru Secara Sosial – Sediakan Suatu Platform Bagi Siswa Untuk Belajar dengan Temannya, Guru, Orangtua, dsb. – Ciptakan Suatu Lingkungan (Ekologi) Belajar

Potensi Belajar Meningkat Bilamana Siswa…. 3. Secara Aktif Mengkonstruksi Arti Baru – Memungkinkan Siswa Melakukan Eksplorasi dan Penemuan 4. Menilai Pembelajaran Mereka – Memungkinkan Siswa Menjelaskan Apa Yang Mereka Telah Belajar, Menilai Kemajuan Pemahaman Mereka

Potensi Belajar Meningkat Bilamana Siswa…. 5. Memiliki Cukup Pengetahuan Sebelumnya Terhadap Subyek – Menilai Pengetahuan Siswa – Menyediakan Peralatan yang Dibutuhkan, seperti kamus, Daftar hal-hal yg biasa ditanyakan dan jawabannya, Citra dengan penjelasan, obyek belajar

Potensi Belajar Meningkat Bilamana Siswa…. 6. Cocok Dengan Gaya Belajar Siswa – Presentasikan Materi dalam cara-cara yang menjangkau verbal, visual, dan logika siswa

Pergeseran Paradigma Pembelajaran Akibat Perkembangan Teknologi Digital: Multimedia Generasi Baru Saat Ini: Generasi Web Generasi Multimedia Generasi Mobile

Perkembangan Teknologi Berdampak Pada Kehidupan Kita Telepon, Radio, TV dan Film Merubah Cara Kita Berkomunikasi Satu Sama Lain Cara Kita Melakukan Tugas-Tugas Kita, Bekerja, Belajar dan Menyampaikan Pendapat Juga Berubah.

Generasi Saat Ini: Generasi Pasca Modernisasi

Budaya Baru: Pasca Modernisasi “Society has changed. If we speak tomorrow as we did yesterday our words will be come just one more sound in a noisy world, addressed to everyone, heard by no one.” David W. Henderson, Culture Shift: Communicating God’s Truth to Our Changing World (Grand Rapids: Baker, 1998), p. 22. Masyarakat Telah Berubah, Kalau Kita Berbicara Tentang Hari Esok Seperti yang Kita Lakukan Kemarin, Suara Kita Tak Lebih Dari Salah Satu Bunyi Dalam Dunia Hirup Pikuk, Ditujukan Bagi Semua, Tak Didengar Siapa-Siapa Generasi Saat Ini Memiliki Budaya Sendiri: Budaya Pasca-Modernisasi

Selamat Datang Di Dunia Pasca - Modernisasi Masalah Dalam Era Saat Ini = Pertanyaan Pilatus !! “Apa Itu Kebenaran?” Jawaban Pasca Modernisasi : “Kebenaran Ada Diluar Sana ”

Dalam Era Pasca - Modernisasi Kebenaran dan Kesalahan: Hanya Istilah-Istilah Yang Tak Lagi Relevan Karena Kita Menciptakan Kebenaran Kita Sendiri Dalam Situasi Kita Sendiri. Budaya Komunitas Menjadi Ladang Pertumbuhan Kebenaran. Kebenaran Menyesuaikan Dengan Budaya yang Diterima Kelompok. “There is no truth, only truths. There are no principles, only preferences. There is no grand reason, only reasons….” Oz Guinness, Fit Bodies, Fat Minds: Why Evangelicals Don’t Think and What to Do About It (Grand Rapids: Baker, 1994).   Tak Ada kebenaran, hanya kebenaran-kebenaran. Tak ada prinsip-prinsip, hanya keingan-keinginan. Tak ada alasan utama, hanya alasan-alasan.

Generasi Skeptis Stuart Sim Menjelaskan Aliran Pasca-Modernisasi Sebagai Suatu Bentuk Skeptisisme Terhadap Kekuasaan, Kebijaksanaan, Budaya, dan Norma-Norma Politik , dsb yang Diterima,” Stuart Sim, “Postmodernism and Philosophy” in The Routledge Critical Dictionary of Postmodern Thought, Stuart Sim, ed. (New York: Routledge, 1999), p. 3.

Walter Truett Anderson, Reality is not what it used to be. Wasit Modern: Ada Bola dan Ada Si Pemukul, dan Saya Menyebutkan Mereka Sebagaimana Adanya Mereka!” Wasit Pasca Modernisasi: Ada Bola dan Ada Si Pemukul Bola, dan Saya Menyebutkan Mereka Sebagaimana Saya Melihat Mereka!” Wasit Modern: Ada Bola dan Si Pemukul Bola, dan Saya Menyebutkan Mereka Sebagaimana Adanya Mereka; Wasit Pasca-modern: Ada Bola dan Si Pemukul Bola, dan Saya Menyebutkan Mereka Sebagaimana Saya Melihat Mereka; Wasit Pasca-Modern Radikal: Ada Bola dan Si Pemukul Bola, dan Mereka tidak ada apa-apanya sampai saya menyebutkan mereka Wasit Pasca-Modern Radikal: Ada Bola dan Ada Si Pemukul Bola, dan Mereka tidak ada apa-apanya sampai saya menyebutkan mereka !” Walter Truett Anderson, Reality is not what it used to be.

Kebenaran Universal dan Relativisme "Ours is an age in which 'conclusions' are arrived at by distributing questionnaires to a cross-section of the population or by holding a microphone before the lips of casually selected passers-by in the street... Indeed, it would seem possible that the words true and false will eventually (and logically) be replaced by the words likable and dislikable." Kita berada dalam zaman dimana kesimpulan didapat melalui distribusi kuesioner pada kelompok-kelompok populasi atau dengan mikrofon didepan bibir para pejalan kaki… sungguh, sangat mungkin bahwa kata-kata benar dan salah akan pada akhirnya (dan logis) digantikan oleh kata-kata sepertinya dan tak sepertinya. -- Harry Blamires, The Christian Mind: How Should a Christian Think? (Ann Arbor, MI: Servant Books, 1963) p. 107.

Pemahaman Kebenaran Dalam Budaya Pasca Modernisasi Kebenaran Dipahami Melalui Pengalaman Kebenaran Dikomunikasi Melalui Narasi dan Simbol-Simbol Kebenaran Divalidasi Dalam Komunitas Persahabatan Membentuk Komunitas Simbol-Simbol Mendefinisi Komunitas

Internet: Arena Permainan Pasca-Modernisasi Nasib Kebenaran Dalam Cyberspace: Menjadi Sesuatu Yang Makin Kehilangan Artinya. Tak Ada Sesuatu Dengan Arti Yang Tetap: Semuanya dapat Dinegosiasi, dapat Dipertukarkan, dan Berganda.

Generasi Baru Saat Ini: Generasi Digital

Masyarakat Saat Ini: Sadar Media Sampai Umur 21, rata-rata orang menghabiskan waktu sbb: 5000 10000 15000 20000 25000 E-mails Video Games Reading Television Cell Phone 10,000 jam video game 200,000 email 20,000 jam TV 10,000 jam ber-hp Dibawah 5,000 jam membaca – Prensky, 2003

Para Pelajar Saat Ini Menyukai Aktifitas Yang Interaktif Membaca Citra Visual Lemah Dalam Ketrampilan Membaca Ketrampilan Ruang Visual Pemrosesan Paralel Penemuan Induktif Waktu Respon Cepat Durasi Perhatian Singkat Prensky, 2001

Pengajaran Bagi Generasi Pelajar Baru Ini Membutuhkan: Jauh Lebih Sedikit Penekanan Pada Jumlah Material yang Diingat Jauh Lebih Banyak Penekanan Pada Pembuatan Hubungan, Pemikiran Melalui Isu/Topik, Penyelesaian Masalah

Pengajaran Generasi Pelajar Baru Ini Pembelajaran Saat Ini Suatu Proses Seumur Hidup Untuk Berhadapan Dengan Perubahan Isi dari Suatu Pelajaran Kurang Penting Dari Pada Memanipulasi Sumber-Sumber Konten Belajar Bagaimana Belajar Adalah Dasar dari Pendidikan (Learning How To Learn) Konten cepat sekali berubah. Information overload. Konsumen sekaligus produsen

Pengajaran Generasi Pelajar Baru Ini Format Multimedia Merambah Hampir Semua Bagian Kehidupan Televisi Audio Animasi Teks Siswa/Mhs Hidup Dalam Suatu Digital, Audio dan Teks Mereka Mengharapkan Suatu Pendekatan Serupa Dalam Kelas, Dimana Mereka Sering Tak Menemukannya Generasi Baru dilahirkan dalam era digital (multimedia). Terbiasa dengan format digital

Perlu Perubahan Pendekatan Bila Generasi Pelajar Saat Ini Lahir dan Dibesarkan Menggunakan Media, Maka Guru Harus: Berkomunikasi Dalam Bahasa dan Alat (Tool) Yang Sama

Major Shift of Learning Broadcast  Interactive Linear, Sequential  Hypermedia Learning Instruction  Construction/Discovery Teacher Centered  Learner Centered Absorbing Materials  Learning How To Learn School  Lifelong One-Size-Fits-All Customized School as Torture  School as Fun Teacher as Transmitter  Teacher as Facilitator

Pendidik/Guru Sering Menjadi Imigran Digital Anak-Anak sering Lebih Trampil Menggunakan Media dari Orangtuanya Begitu Juga Dengan Guru Akibatnya: Siswa Warga Negara dan Guru Hanya Imigran Dalam Dunia Digital Saat Ini Pentingnya Sekali Guru Menggunakan Tool Mereka dan Bicara Dalam Bahasa Mereka!!!

Bicara Dalam Bahasa Mereka Pelaporan – via blogs dan kamera Hp Pencarian: Menggunakan Google, Yahoo, dsb Sosialisasi – menggunakan media online

Beberapa Tanggapan: Pemahaman Hubungan “Mengetahui Apa” dan “Mengetahui Bagaimana” Sedang Ditopang dengan “Mengetahui Dimana” Kompetensi Dicapai Didalam Lingkungan Yang Mempromosikannya Membentuk Hubungan Pembelajaran Informal Komunitas Praktek Jejaring Pribadi Tugas-Tugas Kerja Knowing Today’s Knowledge need fs Skills for Navigating and Assimilating a World of Resources Skills for Creating Knowledge in a Changing World Skills for Thriving as Self- Directed Knowledge Workers

Beberapa Tanggapan: Pembelajaran Campuran Kombinasi Metode Klas dan Keberadaan Web Online. Pergeseran dari Metode Instruksional Di Kelas Ke Metode Mandiri Melalui Pencarian, dan Penemuan Di Web

Pembelajaran Campuran Belajar Perlu Aktif, Kontekstual, Keterlibatan, Interaktif, dan Sosial Pergantian Waktu Duduk tetap dengan Konten Yang Disampaikan Teknologi dan Menyediakan Ruang Fisik Untuk Sosialisasi.

Pembelajaran Campuran Meningkatkan keaktifan, belajar bersama teman, dan belajar yang berpusat pada siswa Mengintegrasi format klas dengan belajar di tempat kerja yang informal

Kita Butuh Pembelajaran Seumur Hidup Menghadapi Perubahan Yg Cepat Dan Terus Menerus 65

Memperluas Pengetahuan Setengah dari Yang Kita tahu Saat Ini Belum Dikenal 10 Thn Yang Lalu? Pengetahuan Selalu Berlipat Ganda Setiap Tahun? Jumlah Seluruh Pengetahuan Yang Dicetak Berlipat Dua Setiap Thn? Makin Banyak Informasi Dihasilkan Setiap Hari

Memperluas Pengetahuan Dalam Waktu Beberapa Tahun Kita Telah Melupakan Semua Yang Kita Pelajari Di Sekolah/Kuliah Bukan Hanya Dari Segi Jumlah Pengetahuan Yang Bertambah Tetapi Juga Kualitas Pengetahuan Juga Meningkat Berbagai Cara Untuk Menyimpan, Mengambil dan Memroses Pengetahuan Ikut Menghasilkan Iklim Pembelajaran/Lingkungan Pembelajaran Baru Pengetahuan Bukan Saja Bersifat Akumulatif Tetapi Juga Bersifat Transformatif

Paradigma Pembelajaran “A college’s purpose is not to transfer knowledge but to create environments and experiences that bring students to discover and construct knowledge for themselves, to make students members of communities of learners that make discoveries and solve problems.” Tujuan dari suatu sekolah bukan untuk mentransfer pengetahuan tetapi untuk menciptakan lingkungan dan pengalaman yang memberikan siswa menemukan dan mengkonstruksi pengetahuan mereka, membuat siswa anggota komunitas belajar yang menemukan dan menyelesaikan masalah. “From Teaching to Learning - A New Paradigm for Undergraduate Education” Robert B. Barr and John Tagg

EDUCATIONAL PARADIGMS Robert B. Barr and John Tagg The Instruction Paradigm Provide/deliver instruction Transfer knowledge from faculty to students Improve the quality of instruction Covering material End-of-course assessment Knowledge comes in chunks and is delivered Faculty are primarily lecturers The Learning Paradigm Produce learning Elicit students’ construction of knowledge Improve the quality of learning Specified learning results Pre/during/post assessments Knowledge is constructed, created Faculty are primarily designers of learning methods and environments “From Teaching to Learning - A New Paradigm for Undergraduate Education” Robert B. Barr and John Tagg 69

Bagaimana Anda Menjawab Pertanyaan Ini? Apa yang Anda Ajarkan? 70

Saya Mengajar Kimia 71

Saya Mengajar Helen 72

Saya Mengajar Kimia Pada Helen 73

Saya Mengajar Helen Memilih Bahan Kimia Untuk Membuat Sabun. . . . Saya Mengajar Helen Berpikir Kritis dan Menyelesaikan Masalah-Masalah Da;am Ilmu . . . 74

Apa yang Anda Ajarkan . Saya Mengajar Helen (Student-Centered) Saya Mengajar Kimia (Discipline-Centered) Saya Mengajar Helen (Student-Centered) Saya Mengajar Kimia (Learning-Centered) Pada Helen Saya Mengajar Helen (Ability – Centered) Memilih Bahan Kimia Untuk Membuat Sabun. . . . . 75

Beberapa Kemampuan Umum Bagi Pembelajaran Seumur Hidup Menemukan Pengetahuan Memahami Pengetahuan Sintesis Pengetahuan Evaluasi Pengetahuan Penemuan/Penciptaan Pengetahuan Komunikasi Pengetahuan Membuat Keputusan Kolaborasi, Hubungan Belajara Mandiri 76

Ringkasan dan Kesimpulan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Yang Cepat dan Terus Menerus Menuntut Cara Pembelajaran Yang Berbeda Dari Waktu-Waktu Lalu Untuk Dapat Berhasil dalam Era Saat Ini Orang Bukan Sekedar Konsumen Pengetahuan Tetapi Sekaligus Juga sebagai Produsen Pengetahuan Cara-Cara Kita Mengajarkan dan Belajar Pada Saat Itu, Oleh Karena Itu Sudah Harus Berubah.

Ringkasan dan Kesimpulan Perkembangan Teknologi Telah Memberikan Kepada Kita Berbagai Alat Untuk Mengakses Informasi/ Pengetahuan Yang Berlimpah TIK Juga Memungkinkan Bentuk-Bentuk Belajar Baru Penyediaan Lingkungan Belajar dan Penggunaan Strategi Belajar Berbasis TIK Memungkinkan Siswa Selain Dapat Belajar Di Kelas Juga dapat Mengakses Informasi dan Membagi Ide Dengan Siapa Saja, Dimana Saja, Kapan Saja, Dalam Cara Apa Saja Ke Siapa saja

Ringkasan dan Kesimpulan Pedagogi yang Mengintegrasikan TIK Melibatkan Siswa Dalam Cara-Cara Yang Sebelumnya Tak Mungkin, Meningkatkan Pencapaiannya, Menciptakan Kemungkinan – Kemungkinan Pembelajaran Baru dan Memperluas Interaksi Dengan Komunitas Lokal Maupun Global

Ringkasan dan Kesimpulan Siswa Saat Ini Dilahirkan Dalam Dunia Teknologi Tinggi: Mereka Tinggal Mereka Bernavigasi dam Komunikasi Dalam Suatu Masyarakat yang Kaya dengan Teknologi dan Informasi Makin Banyak Keluarga Menggunakan TIK Dalam Pembelajaran, Rekreasi, Manajemen dan Komunikasi Teknologi Makin Murah, Mobile dan Dapat Digunakan Oleh Seluruh Lapisan Umur

Ringkasan dan Kesimpulan Namun Perlu Diingat Bahwa Menyediakan Teknolohi Tidak Dengan Sendirinya Merubah Metode Kita Mengajar atau Level Keluaran Belajar Kita Penggunaan TIK yang Efektif Dalam Pendidikan Membutuhkan Pedagogi yang Tepat

Ringkasan dan Kesimpulan Pedagogi yang Saat Ini Banyak Digunakan Berpusat Pada Siswa Hal Ini Meliputi: Individualisasi dan Kolaborasi (Kerjasama) Eksperiensial, atau Membangun Berdasarkan Pembelajaran Sebelumnya Kelola Sendiri (self-managed) dan Berakumulasi Otentik (tidak Mengcopy Pengalaman Orang Lain) Diarahkan Untuk Penyelesaian Masalah Lebih Tinggi

Ringkasan dan Kesimpulan Penggunaan TIK Dalam Pembelajaran Bukan Hanya Menggunakan Pedagogi Yang Berpusat Pada Siswa Tetapi Juga Memperluasnya Pedagogi Tersebut Karena Pedagogi Yang Mengintegrasikan TIK Dapat Mengerjkan Lebih Dari Sekedar Memperkaya Pembelajaran Tetapi TIK Memiliki Potensi Mentransformasikan Pembelajaran. TIK Menyediakan Alat yang Mendukung Pembelajaran Konsep Yang Interaktif, yang Difokuskan Pada Menkonstruksi dan Menciptakan Pengetahuan.

Guru Integrasi TIK Melibatkan Siswa Dalam Dimensi-Dimensi Belajar Baru dalam Hal: Eksplorasi dan Eksperimentasi Berpikir dan Bekerja Secara Kreatif Berefleksi dan Merencanakan Menggunakan Feedback dan Penilaian Mandiri Menciptakan Pengetahuan Baru Komunikasi dengan Pihak Lain Bekerja Interaktif Dengan Komunitas Lokal dan Global

Dalam Mengajar Bagi Pengembangan Konsep, Guru Menggunakan TIK Untuk Memberdayakan Siswa Memilih Sesuai Tujuan Aktifitas-Aktifitas, Aplikasi dan Modus Komunikasi Mengumpulkan dan Membuat Bahan-Bahan Belajar Elektronik Tersedia Bagi Siswa Agar Dapat Dikases Kapan Saja Menggunakan Informasi dari Sumber-Sumber Online Memilih dan Menggunakan Obyek Belajar Untuk Menciptakan Aktifitas dan Urutan Belajarnya Menyediakan Alata Pemrosesan dan Presentasinya Melibatkan Siswa dalam Simulasi, Pemdodelan dan Aktifitas Kreatif Mendorong Penggunaan Permainan dan Program-Progran Yang Mengkontekskan Konsep-Konsep Menyediakan Penyelesaian Masalah Yang Menantang Melibatkan Siswa Pada Obyek dan Dunia Maya

Dalam Membangun Komunitas Belajar, Guru Menggunakan TIK Untuk Menyediakan Alat Komunikasi dan Kolaborasi Seperti Ngobrol (chat), email, forum diskusi (milis), pertemuan online dan video conference Menyediakan Peluang Bagi Siswa Untuk Menjadi Bagian dari Komunitas Yang Lebih Luas Mendukung Partisipasi Siswa Dalam Proyek-Proyek Kolaborasi Online Membuayt Aktifitas Pembelajaran, Informasi, materi Belajar dan Evulasi Tersedia Online Sehingga Dapat Diakses Kapan Saja dan Darimana saja. Mendukung Siswa Menggunakan Sumber-Sumber Belajar Online dan Berbagi materi dengan Siswa Lain atau Dari pakar lain Meningkatkan Akses Orangtuan pada Pekerjaan Siswafs

Sekian dan Terima Kasih