dalam konteks keprihatinan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN DAN ANGGOTA KELUARGANYA
Advertisements

HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI
HAK PEKERJA.
KATEKESE ANALISIS SOSIAL
HAM Untuk mempertahan kan hidup (ps 28 a) Membentuk keluarga (28b)
I Rerum Novarum Pendahuluan
AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2012 DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA.
DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I
BAB VIII POLITIK.
Perkembangan Ekonomi Indonesia
KERANGKA DASAR APP KEUSKUPAN SURABAYA TAHUN 2012
PANGGILAN KARYA/ PROFESI/ KERJA
BAB VII HAK, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PADA KARYAWAN
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
ETIKA BISNIS BAHAN AJAR 7 HAK PEKERJA.
KEADABAN PUBLIK : MENUJU HABITUS BARU BANGSA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
KESATUAN INJIL Lesson 3 for July 15, 2017.
Pendidikan kewarganegaraan
DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA
Perlindungan Khusus pada Anak
IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA
INSTRUMEN HAM INDONESIA
Pertemuan 13 Hubungan Industrial & Manajemen Konflik
X. Masyarakat dan budaya
KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA
3 BISNIS DAN ETIKA.
Ideologi yang Berkembang di Dunia
Warga Negara 1 Hak asasi pribadi (personal rights) 2 Hak asasi ekonomi (property rights atau harta milik) 3 dan perlakuan yang sama dalam keadilan.
BAB 6 MASYARAKAT MADANI.
INJIL DAN GEREJA Lesson 13 for September 23, 2017.
Children’s rights By: leony and nicole.
TEMA APP 2012 KATOLIK SEJATI HARUS PEDULI DAN BERBAGI
PENGAMPUNAN: BERDAMAI DENGAN MASA LALU DAN MERAJUT MASA DEPAN
JANJI BAGI YANG TERANIAYA
Ideologi dan Nilai-nilai Pancasila
Ajaran sosial gereja ARTI DAN MAKNA AJARAN SOSIAL GEREJA
Religious Studies Pertemuan 2: AJARAN SOSIAL GEREJA
Aspek Etika Bisnis dalam skb
CIRI KEPEMIMPINAN KATOLIK
EVALUASI KESAKSIAN DAN PENGINJILAN
Etika moral dan nilai dalam praktik kebidanan
Apa dan Mengapa Demokrasi?
GEREJA DAN DUNIA MASALAH-MASALAH APA YANG DIHADAPI OLEH DUNIA ?
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
MEMPERJUANGKAN MASYARAKAT YANG ADIL, DAMAI DAN SEJAHTERA
15 SEPTEMBER 1981, YOHANES PAULUS II – LE
Tugas Softskill Minggu 3: Prinsip dalam Bisnis dan Lingkungan
BAB XI GEREJA DAN DUNIA.
1. Konsep Masyarakat Madani Pengertian Masyarakat Madani
BAB XI GEREJA DAN DUNIA.
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Etika Pancasila.
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
PERSPEKTIF TEOLOGIS KATOLIK DALAM PERAN SOSIAL KEMASYARAKATANNYA
INSTRUMEN HAM INDONESIA
HAK ASASI MANUSIA DR.SUHARTO,SH,M.Hum.
VII OCTOGESIMA ADVENIENS 14 MEI 1971, PAULUS VI - OA.
1. Kalau beban menghimpit di jiwa ku. Kesesakan melanda hati ku
Hak dan Kewajiban Warga Negara
BAB V GEREJA DAN DUNIA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DUNIA
Modul ke: Fakultas Program Studi PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Gunawan Wibisono SH MSi 05 Demokrasi Indonesia.
KUNCI KEPADA PERSATUAN
UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA 1945 Pembukaan
BAB VI HAK ASASI MANUSIA
BAB V GEREJA DAN DUNIA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DUNIA
BAB III MEMPERJUANGKAN KELUHURAN MARTABAT MANUSIA
KELUARGA - KELUARGA BERIMAN
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI. DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan.
Transcript presentasi:

dalam konteks keprihatinan KETENAGAKERJAAN KARYA KESEHATAN menurut dokumen AJARAN SOSIAL GEREJA dalam konteks keprihatinan PARA USKUP KWI

You Rise Me Up When I am down, and oh my soul so weary When troubles come and my heart burdened be Then I am still and wait here in silence Until you come and sit a while with me You rise me up, so I can stand on mountains. You rise me up, to walk on stormy seas I am strong when I am on your shoulders You rise me up, the more than I can be

PEKERJA / KARYAWAN APARAT NEGARA MASYARAKAT BISNIS KESEHATAN KARYA KESEHATAN PENGELOLA PEKERJA / KARYAWAN

KARYA KESEHATAN – LEMBAGA SOSIAL KATHOLIK SISTEM IMAN & MORAL NILAI-NILAI PENGELOLA PEKERJA / KARYAWAN INFRASTRUKTUR NILAI KERJA MANUSIA SANG CITRA ALLAH HUBUNGAN PENGELOLA-KARYAWAN

NILAI KERJA MANUSIA SANG CITRA ALLAH KERJA SEBAGAI KUNCI MASALAH SOSIAL (LE 3) SECARA LANGSUNG MENYANGKUT MARTABAT PRIBADI (RN 16, LE 9) DAN MASYARAKAT, KELUARGA DAN BANGSA (LE 10, 16). MANUSIA ADALAH SUMBER, TITIK PUSAT SERTA TUJUAN DARI SELURUH KEHIDUPAN EKONOMI SOSIAL (GS 63).

MANUSIA SEBAGAI SUBYEK KERJA (LE 5) MANUSIA SEBAGAI SUBYEK KERJA (LE 5). NORMA DAN DASAR NILAI KERJA ADALAH MARTABAT SUBYEK PRIBADI MANUSIA (PP 86, LE 6) TIDAK MANUSIAWILAH MEMANDANG KERJA SEBAGAI ALAT MENCARI UANG, DAN MEMANDANG PEKERJA SEMATA-MATA DARI BANYAKNYA OTOT ATAU KEKUATAN FISIK, SEBAB MANUSIA BUKAN SUMBER DAYA PRODUKSI (RN 16)

KITAB KEJADIAN 1 : KERJA MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH (LE KITAB KEJADIAN 1 : KERJA MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH (LE.4, GS 12), MANUSIA BERMARTABAT ANAK ALLAH DAN MENGHORMATI ALLAH SEBAGAI SUMBER DAN TUJUAN SEGALA SESUATU (MM 212-217, LE 25) KERJA ITU MULIA KARENA IKUT DALAM KARYA PENCIPTAAN (PP 27, LE 24).

IKUT DALAM KARYA KESELAMATAN KRISTUS (LE 25, MM 259, GS 67) YANG MENGALAHKAN PENDERITAAN DENGAN KASIH (BAB IV, SALVICI DOLORIS) SEBAGAI SATU TUBUH KRISTUS (MM 258). BERSAMA KRISTUS, SANG PEKERJA, ORANG KRISTIANI MAMPU MENGUBAH KELELAHAN KERJA MENJADI SUATU KEGEMBIRAAN YANG MENYELAMATKAN (LE 25).

HUBUNGAN PENGELOLA-KARYAWAN : HUBUNGAN KEMITRAAN YANG SALING MENYELAMATKAN UPAH YANG ADIL HARAPAN UNTUK PENGELOLA HARAPAN UNTUK PEKERJA SERIKAT PEKERJA

HUBUNGAN PENGELOLA-KARYAWAN : KEMITRAAN YANG MENYELAMATKAN BUKAN HUBUNGAN KONFLIK BUKAN HUBUNGAN KETERGANTUNGAN BUKAN HUBUNGAN PERBUDAKAN (RN 16)

DITOLAK MODEL HUBUNGAN : PERBUDAKAN (RN 16, PP 34, OA 16) KAPITALISME DAN LIBERALISME (PP 25-26) RASIALISME-DISKRIMINASI(QA 133, PP 34 & 62) SOSIALISME (RN 3, RN 11-12, QA 111-113) INDIVIDUALISME & KOLEKTIVISME (QA 47-48) PENUMPUKAN HARTA (QA 132)

MELAINKAN HUBUNGAN KERJASAMA MANUSIA SANG CITRA ALLAH DALAM KEBENARAN, PERSAUDARAAN, DAN CINTA KASIH YANG MENJUNJUNG TINGGI KEADILAN DEMI KESEJAHTERAAN UMUM (RN17, 21 & 27, QA 137, MM 212-217) MODUS : SUBSIDIARITAS & SOLIDARITAS (MM 51-58; SRS 38-39 & 46; CA 15 & 48)

PRINSIP DASAR PENGELOLAAN HARTA BENDA GS 63 : pribadi manusia adalah sumber, pusat dan tujuan seluruh kehidupan sosial-ekonomi. GS 64 : usaha sosial-ekonomi dilakukkan menurut hukum-hukum ekonomi berasaskan keadilan dan kelayakan, namun dalam batas-batas moral, sesuai dengan rencana Allah dan pelayanan terhadap manusia seutuhnya GS 67 : yang terpenting dalam kehidupan sosial-ekonomi adalah pekerja dan kerja manusia, yang lainnya hanyalah alat. GS 69 : “Allah menetapkan dunia dengan seluruh isinya untuk digunakan oleh semua orang dan oleh semua bangsa secara layak, dibimbing oleh keadilan dan didampingi cinta kasih”

GS 71 : millik pribadi (harta benda) berciri sosial CA 30 : Hak milik pribadi harus dibela, tetapi harus digunakan secara sosial CA 31 : Hak tersebut bersumber dari Allah yang menciptakan bumi sebagai sumber hidup manusia dan nilai kerja manusia. GS 72 : usaha sosial-ekonomi dikelola dalam kesetiaan kepada Kristus dan Injil-Nya, sedemikian rupa, sehingga seluruh kehidupan perorangan dan sosial mereka, diresapi dengan semangat Sabda Bahagia, terutama dengan semangat kemiskinan….mencari terlebih dahulu Kerajaan Allah

UPAH YANG ADIL : TIDAK CUKUP BERDASARKAN PERSETUJUAN ANTARA PEKERJA DAN PEMBERI KERJA, MELAINKAN UNTUK MENJAMIN HIDUP MANUSIA (RN 34) MENDORONG ORANG BEKERJA DENGAN BAIK DAN MENCUKUPI KEBUTUHAN HIDUP PEKERJA BESERTA KELUARGANYA (RN 34, QA 61& 71, MM 71) MENAMBAH HARTA MILIK PEKERJA, MENJAMIN MASA DEPAN (QA 61)

4. LEMBAGA HARUS DAPAT BERJALAN TERUS DAN BERKEMBANG DEMI KEPENTINGAN PEMBERI KERJA DAN PEKERJA (QA 72-73, MM 71) 5. SUMBANGAN MASING-MASING DALAM USAHA EKONOMI (MM 71) 6. MEMPERHATIKAN STANDAR UPAH DEMI KEPENTINGAN UMUM (QA 74, MM 71) DAN KESEIMBANGAN HARGA (QA 75)

MAJIKAN / PENGELOLA KARYA / PEMBERI KERJA : PEKERJA BUKANLAH BUDAK. MENGHORMATI PEKERJA SEBAGAI PRIBADI MANUSIA BERMARTABAT (RN 16) TIDAK MANUSIAWI : PEKERJA SEBAGAI ALAT MENCARI UANG, DAN MEMANDANG MEREKA SEMATA-MATA DARI BANYAKNYA OTOT ATAU KEKUATAN FISIK. MANUSIA BUKAN SUMBER DAYA PRODUKSI (RN 16) WAJIB MENJAGA KESALEHAN PEKERJA : MENGHINDARKAN DARI PENGARUH YANG MERUSAK DAN BERBAHAYA, JANGAN SAMPAI PEKERJA MELALAIKAN RUMAH SERTA KELUARGA ATAU MEMBOROSKAN PENDAPATANNYA (RN 16)

JANGAN MEMBEBANI PEKERJA MELEBIHI KEKUATAN JANGAN MEMBEBANI PEKERJA MELEBIHI KEKUATAN. TUGAS KERJA SELAYAKNYA COCOK DENGAN JENIS KELAMIN DAN USIA MEREKA (RN 16) MENEKAN DEMI KEUNTUNGAN DARI KEBUTUHAN ORANG LAIN DAN MERAMPAS UPAH YANG MENJADI HAK PEKERJA ADALAH KEJAHATAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM MANUSIAWI MAUPUN ILAHI (RN 17 & 36) KESEJAHTERAAN PEKERJA LEBIH PENTING DARIPADA PELEBARAN SAYAP PERUSAHAAN (MM 76) MEMBERI KESEMPATAN PARA PEKERJA MEMILIKI SEBAGIAN SAHAM PERUSAHAAN DAN MENIKMATI BAGIAN TERBESAR DARI HASIL PRODUKSI (MM 77)

PEKERJA / KARYAWAN SEMUA ORANG DIPANGGIL MELEYAPKAN EGOISME DAN KETIDAKADILAN (PP 85), MELAKSANAKAN SEMUA PERJANJIAN YANG ADIL DAN DILAKSANAKAN DENGAN BEBAS (RN 16) PEKERJA KARYA KESEHATAN SEPERTI ORANG SAMARIA YANG BAIK HATI, PRIBADI YANG MAMPU MEMBERIKAN DIRINYA UNTUK KESELAMATAN SESAMA (BAB VII, SALVIFICI DOLORIS)

MENGHINDARKAN DIRI DARI PENGARUH YANG MERUSAK DAN BERBAHAYA, JANGAN SAMPAI MELALAIKAN RUMAH SERTA KELUARGA ATAU MEMBOROSKAN PENDAPATANNYA (RN 16) MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN & KEAHLIAN (CA 32-33) BERHAK ATAS LIBURAN PADA HARI MINGGU DAN HARI RAYA AGAR DAPAT MEMUJI TUHAN (RN 32, MM 248-253)

PEMOGOKAN DENGAN SYARAT TERJADI KETIDAKADILAN: JAM KERJA TERLALU PANJANG, TUGAS KERJA TERLALU BERAT, IMBALAN TIDAK LAYAK (RN 31) TIDAK MERUSAK MODAL, TIDAK MELUKAI PRIBADI PEMBERI KERJA, TIDAK MENGGUNAKAN KEKERASAN UNTUK MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN SENDIRI (RN 16) BERHAK MASUK SERIKAT PEKERJA (RN 36)

SERIKAT PEKERJA : HAK ASASI MANUSIA UNTUK BERSERIKAT (RN 36) UNTUK MENGURUS KONTRAK KERJA, MELAWAN DOMINASI MODAL, DAN MEMPERJUANGKAN RUANG BAGI PARA PEKERJA UNTUK MENGUNGKAPKAN DIRI SEHINGGA MERASAKAN HIDUP SECARA MANUSIAWI DI LINGKUNGAN KERJA (CA) PERLU BAGI HIDUP MASYARAKAT, UNTUK MEMPERJUANGKAN KEADILAN SOSIAL, BUKAN PERJUANGAN KELAS, SERIKAT BURUH TIDAK HARUS TAKLUK PADA KEPUTUSAN PARTAI POLITIK TERTENTU (RN 36, LE 20)

MEMPUNYAI CIRI DAN TUJUAN JELAS : DIORGANISIR DAN DIKELOLA UNTUK MENYEDIAKAN CARA-CARA TERBAIK DAN PALING TEPAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN YAITU MENOLONG SETIAP ANGGOTANYA UNTUK MEMPERBAIKI DIRINYA SEBAIK-BAIKNYA DALAM BIDANG JASMANI, AKAL BUDI, DAN BAKAT; SERTA MEMBERI PERHATIAN UTAMA KEPADA KESALEHAN DAN MORALITAS (RN 42, GS 68) BERPRINSIP KERUKUNAN : JABATAN DAN TUGAS PERKUMPULAN DIBAGI MENGACU TUJUAN, ITIKAD BAIK, DAN PERSETUJUAN BERSAMA; DIPILIH DENGAN BIJAKSANA DAN TELITI DENGAN PERINCIAN TUGAS YANG JELAS. KAS UMUM DIGUNAKAN DENGAN KEJUJURAN MUTLAK SESUAI DENGAN KEBUTUHAN (RN 43)

AMSAL 6:6-11 Hai pemalas, pergilah kepada semut perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak; biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring ? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” Maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata

KEADABAN PUBLIK : MENUJU HABITUS BARU BANGSA Keadilan Sosial Bagi Semua : Pendekatan Sosiobudaya Nota Pastoral KWI, 11 November 2004

Surat Gembala Prapaskah KWI 1997 : kerusakan moral hampir disegala bidang kehidupan bermasyarakat Surat Gembala Paskah KWI 2001 : matinya moral dan etika Nota Pastoral KWI 2003 : Tema keadilan sosial, perspektif sosial politik. Nota Pastoral KWI 2004 : Tema keadilan sosial, perspektif sosial budaya.

SITUASI HIDUP DITANDAI : Cara hidup lemah karena tidak ditata sesuai dengan iman, ajaran agama, nilai budaya dan ideologi bangsa. Hati nurani kurang berperan Perilaku kurang dipertanggung jawabkan kepada Allah dan sesama. Perilaku dikendalikan oleh apa yang menarik indera, menguntungkan secara materiil, uang dan kedudukan.

Perilaku dikendalikan oleh apa yang menarik indera, menguntungkan secara materiil, uang dan kedudukan. Kehidupan bermasyarakat: egoistik, konsumeristik dan materialistik. Kepentingan orang lain bahkan kepentingan umum dikorbankan, martabat manusia tidak dihargai. Tidak terjadi pemerintah yang bersih dan baik. Masa depan tak dipikirkan lagi

RUSAKNYA KEADABAN PUBLIK MASALAH SERIUS : RUSAKNYA KEADABAN PUBLIK

Masalah yang kita hadapi Bukan hanya sekitar pribadi Bukan hanya sekitar bagaimana menjadi manusia yang berperilaku baik Tetapi bagaimana menciptakan iklim, lingkungan dan suasana yang kondusif bagi kesejahteraan bersama.

KEHANCURAN LINGKUNGAN Tiga penyakit sosial bangsa Indonesia : KORUPSI KEKERASAN KEHANCURAN LINGKUNGAN

1. KORUPSI Tahap sekarang: korupsi politik dan politik korupsi ; Di antara 146 negara: Indonesia no. 5 Tahap sekarang: korupsi politik dan politik korupsi ; pola korupsi berantai dan rakus Wabah korupsi diperparah oleh rendahnya mutu pendidikan

2. KEHANCURAN LINGKUNGAN Sampai tahap tak terpulihkan Pembabatan hutan Kerusakan menyebabkan kerusakan baru

3. KEKERASAN Aset nasional yang berharga - mesin untuk melecehkan manusia Indonesia. Ketika menjadi mesin untuk melecehkan manusia Indonesia, militer itu menjadi sebuah bentuk pelembagaan kekerasan yang menular ke dalam lembaga-lembaga sipil sebagai militerisme. merasuk ke dalam lembaga sipil dan dengan demikian merusak keduanya. Merebaknya budaya kekerasan dalam masyarakat tidak bisa dipisahkan dari kegagalan aparat keamanan dalam memberikan perlindungan dan rasa aman bagi masyarakat.

Menimbang keadaan Yang baru dan baik Yang baru dan tidak baik

Yang baru dan baik Pemilihan Umum, khususnya Pemilihan Presiden langsung Korupsi jadi perhatian utama pemerintah baru Pemberantasan korupsi tolok ukur keberhasilan kabinet Ajakan membangun peradaban dan peri kehidupan bangsa

YANG BARU DAN TIDAK BAIK TIDAK ADA PERIMBANGAN TIGA POROS KEKUATAN PENGELOLA RUANG PUBLIK

SHARED LIFE (HIDUP BERSAMA) DITOPANG TIGA POROS NEGARA (STATE) SEKTOR EKONOMI (MARKET) MASYARAKAT WARGA (CIVIL SOCIETY)

SAMA-SAMA BERURUSAN DAN BERGERAK DI RUANG PUBLIK LANDASAN KEBERADAANNYA BERBEDA ATURAN MAINNYA JUGA BERBEDA KESEIMBANGAN DICAPAI LEWAT FUNGSI KONTROL-SILANG ANTAR KETIGANYA

MASYARAKAT WARGA Yang diusahakan: ketertiban Sifat pokok: saling percaya Proses: menghormati konsensus Otoritas: trust Hasil: rasa aman CIVIL SOCIETY

Negara Wujud : BADAN-BADAN PUBLIK STATE Wujud : BADAN-BADAN PUBLIK ( Eksekutip, Legislatip, Yudikatip dan aparat-aparatnya ) Yang diusahakan: kesejahteraan umum Asal kekuasan: secara sah dari masyarakat Proses: demokrasi Sifat kekuasaan: kuasa regulatif yang memungkinkan pengaturan dan koordinasi hidup bersama

PASAR Yang diusahakan: barang dan jasa Sifat pokok: fair (jujur) Proses: transaksi Otoritas: kejujuran Hasil: keuntungan bagi pihak penjual dan pembeli dan masyarakat umumnya MARKET

KEBIADABAN PUBLIK MARKET STATE CIVIL SOCIETY KARYA KESEHATAN ?

KEBIADABAN PUBLIK MARKET STATE CIVIL SOCIETY KARYA KESEHATAN ?

KEBIADABAN PUBLIK MARKET STATE CIVIL SOCIETY KARYA KESEHATAN ?

STATE KEBIADABAN PUBLIK MARKET CIVIL SOCIETY KARYA KESEHATAN ?

KESEIMBANGAN HILANG KESEIMBANGAN LEWAT FUNGSI KONTROL SILANG TIGA POROS KEKUATAN = PRASYARAT KEADABAN PUBLIK

KEADABAN PUBLIK MARKET STATE CIVIL SOCIETY HABITUS BARU

? KEADABAN PUBLIK KARYA KESEHATAN STATE MARKET CIVIL SOCIETY HABITUS BARU KARYA KESEHATAN ?

KEADABAN PUBLIK STATE MARKET KARYA KESEHATAN CIVIL SOCIETY HABITUS BARU

KEADABAN PUBLIK MEMBENTUK CARA MERASA, CARA BERPIKIR, CARA MELIHAT, CARA MEMAHAMI, CARA MENDEKATI, CARA BERTINDAK DAN CARA BERELASI SESEORANG ATAU KELOMPOK

KEADABAN PUBLIK CAKRAWALA KE DEPAN WATAK BARU BANGSA MENGONTROL PERILAKU PENGUASA MENGATUR DAN MENGAWASI PASAR DAN KOMUNITAS BISNIS GUGUS INSTING INDIVIDU MAUPUN KOLEKTIF

GLOBALISASI MARKET STATE CIVIL SOCIETY HABITUS BARU KARYA KESEHATAN ?

KEKUATAN GLOBAL IKUT MERUSAK KEADABAN PUBLIK KEKUATAN GLOBAL: MENGGONCANG, MENGABURKAN, MENGHILANGKAN NILAI TRADISI LUHUR DAN BAIK

KEKUATAN GLOBAL IKUT MERUSAK KEADABAN PUBLIK MEMBANJIRI DENGAN ARUS DERAS INFORMASI YANG MANIPULATIF

KEKUATAN GLOBAL IKUT MERUSAK KEADABAN PUBLIK MENYERGAP PRIBADI,MENYERANG KELUARGA, MENGGILAS KOMUNITAS DI SAAT SANTAI, MEMBUJUK, MENGHIBUR AGAR MEMBELI GAYA HIDUP

KE DEPAN MEWARTAKAN PENGHARAPAN MENATAP KE DEPAN MEWARTAKAN PENGHARAPAN

PERTANYAAN BAGAIMANA HIDUP BERIMAN HARUS DIUNGKAPKAN DAN DIWUJUDKAN DALAM DUNIA SEPERTI SEKARANG INI?

Harapan bukan sekadar optimisme Harapan bukanlah sekedar optimisme yang dilandaskan pada ideologi yang seringkali mengklaim mampu memecahkan atau memberi jalan keluar untuk segala masalah. Harapan dilandaskan pada keyakinan iman yang teguh.

DIA YANG MEMULAI “Ia yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Flp 1:6)

GEREJA SADAR DAN BERTEKAD Gereja bertekad mau mengambil bagian, bersama semua orang yang berkehendak baik, dalam mengobati luka-luka dan membangun keadaban yang baru.

mengubah sikap dan hati, menentukan arah dasar hidup serta GEREJA BERTOBAT Bertobat berarti mengubah sikap dan hati, menentukan arah dasar hidup serta menata ulang mentalitas.

Jalan salah ke jalan benar . Proses pertobatan membawa orang dari jalan yang salah ke jalan yang benar. Dengan pengertian seperti ini Gereja dapat membawa reformasi rohani yang amat diperlukan untuk berhasilnya reformasi nilai dan selanjutnya reformasi politik. Dalam situasi ideal, Gereja dapat memelopori reformasi rohani sedangkan budaya mendorong reformasi nilai. Sementara itu warga-negara membangun reformasi politik.

MEMBANGUN BUDAYA ALTERNATIF Berharap berarti mengembangkan pemikiran, tindakan kreatif serta cara hidup alternatif. Salah satu usaha yang perlu ditempuh adalah mencari dan menemukan budaya alternatif atau budaya tandingan.

PERAN BUDAYA ALTERNATIF kekuatan yang berasal dari dalam yang menggerakkan orang untuk memilih dan mengembangkan pola pandang dan perilaku yang baru yang sesuai dengan cara-cara yang memungkinkan orang mencapai kesejahteraan umum.

Matinya hati nurani adalah akar dari segala kehancuran Matinya hati nurani adalah akar dari segala kehancuran. Dan tanpa hati nurani, kesejahteraan umum tidak akan pernah menjadi kenyataan. Selain itu, budaya alternatif mau menata ulang dengan membongkar pola pikir dan perilaku yang berlawanan dengan martabat luhur manusia beriman. orang dicegah dari pembusukan, yang akhirnya mematikan hati nurani.

bersama melibatkan diri dalam gerakan untuk melawan perusakan keadaban publik dan berperan serta dalam membangunnya kembali menjadi habitus baru bangsa kita.

BUDAYA ALTERNATIF Praksis “yang kuat yang menang” Menyembah UANG MASALAH-MASALAH KEHANCURAN KEADABAN PUBLIK BUDAYA ALTERNATIF YANG KECIL, LEMAH, MISKIN, TERSINGKIR HARUS DIDAHULUKAN Praksis “yang kuat yang menang” MEWARTAKAN ALLAH YANG BERSETIAKAWAN, PENUH KASIH, & RAHIM Menyembah UANG MENGEMBANGKAN DALAM DIRI SENDIRI BUDAYA DAMAI (dialog, kerjasama, musyawarah, saling menghormati) Menghalalkan segala cara GLOBALISASI PENDIDIKAN NILAI

PAGUYUBAN PENGHARAPAN KOMUNITAS ALTERNATIF PAGUYUBAN PENGHARAPAN Hubungan antar warga : Sesama Komunikasi : Dialog Kegiatan : Partisipatif Pengambilan Keputusan : Musyawarah Pengorganisasian : Organisme ber –solidaritas & ber- subidiaritas) Nilai-nilai : Transendental Kristiani 7. Hub. dgn Kelompok Lain : Terbuka & Kerjasama

THE PRAYER Celine Dion duets with Andrea Bocelli ~ Written By: C THE PRAYER Celine Dion duets with Andrea Bocelli ~ Written By: C. Bayer Sager, D. Foster I pray you'll be our eyes, and watch us where we go And help us to be wise in times when we don't know Let this be our prayer, when we lose our way Lead us to a place, guide us with your grace To a place where we'll be safe La luce che tu dai I pray we'll find your light Nel cuore restera and hold it in our hearts A ricordarci che when stars go out each night Eterna stella sei (ooh...) Nella mia preghiera let this be our prayer Quanta fede c'e when shadows fill our day Lead us to a place, guide us with your grace Give us faith so we'll be safe Sogniamo un mondo senza piu violenza Un mondo di guistizia e di speranza Ognuno di la mano al vicino Simbolo di pace, di fraternita La forza che ci da we ask that life be kind E desiderio che and watch us from above Ognuno trove amore we hope each soul will find Interno ed entro se another soul to love Let this be our prayer let this be our prayer Just like every child just like every child needs to find a place, guide us with your grace Give us faith so we'll be save Nella fede che Ha accesso in noi Sento che ci salvera

DOKUMEN RESMI AJARAN SOSIAL GEREJA RERUM NOVARUM, 15 MEI 1891, LEO XIII - RN QUADRAGESIMO ANNO, 15 MARET 1931, PIUS XII - QA MATER ET MAGISTRA, 15 MEI 1961, YOHANES XXIII - MM PACEM IN TERRIS, 11 APRIL 1963, YOHANES XXIII - PT GAUDIUM ET SPES, KONSTITUSI PASTORAL KONSILI VATIKAN II, 7 DESEMBER 1965 - GS POPULORUM PROGRESSIO, 26 MARET 1967, PAULUS VI - PP OCTOGESIMA ADVENIENS, 14 MEI 1971, PAULUS VI - OA CONVENIENTES EX UNIVERSO, AMANAT SINODE USKUP, 30 DESEMBER 1971 - CU EVANGELII NUNTIANDI, 8 DESEMBER 1975, PAULUS VI - EN REDEMPTOR HOMINIS, 9 MARET 1979, YOHANES PAULUS II - RH LABOREM EXERCENS, 15 SEPTEMBER 981, YOHANES PAULUS II - LE SOLLICITUDO REI SOCIALIS, 30 DESEMBER 1987, YOHANES PAULUS II - SRS CENTESIMUS ANNUS, 1 MEI 1991, YOHANES PAULUS II - CA

DOKUMEN RESMI TENTANG KESEHATAN PEDOMAN ETIS DAN PASTORAL RUMAH SAKIT KATOLIK, KWI,1987 PESAN-PESAN MAWI KEPADA KARYA-KARYA KESEHATAN KATOLIK, 1987 PIAGAM BAGI PELAYAN KESEHATAN, PIAGAM PANITIA KEPAUSAN UNTUK REKSA PASTORAL KESEHATAN TENTANG BIO-ETIKA, ETIKA KESEHATAN DAN PENDAMPINGAN ORANG SAKIT, 1975 SALVIFICI DOLORIS, SURAT APOSTOLIK PAUS YOHANES PAULUS TENTANG ARTI KRISTIANI DARI PENDERITAAN MANUSIA, 11 FEBRUARI 1984