Materi Pokok 04 PENDUGAAN TITIK Konsep Dasar pendugaan titik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE STATISTIKA Pertemuan III DISTRIBUSI SAMPLING.
Advertisements

DISTRIBUSI DISKRIT DAN KONTINYU
7 Sebaran Penarikan Contoh/Sampel dan Penduga Titik Bagi Parameter.
Peubah acak khusus.
DISTRIBUSI TEORITIS.
BAB 3 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
BAB V PENGUJIAN HIPOTESIS
BAB IX DISTRIBUSI TEORITIS
DISTRIBUSI TEORETIS Tujuan :
BAB VI UKURAN VARIASI ATAU DISPERSI (Pengukuran Dispersi) (Pertemuan ke-8) Oleh: Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I. Program Studi Sistem Informasi Sekolah.
Pendugaan Parameter Pendugaan Titik dan Pendugaan Selang
Statistika Inferensi : Estimasi Titik & Estimasi Interval
PERTEMUAN 11 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER
SEBARAN PEUBAH ACAK DISKRIT KHUSUS 2
1 SAMPLING ACAK STRATIFIKASI. 2 Populasi berukuran N dikelompokkan menjadi L strata : Sampel berukuran n dan setiap strata akan terpilih subsample berukuran.
NILAI HARAPAN DAN MOMEN
PENDUGAAN SELANG (INTERVAL) NILAI TENGAH
Pengujian Hipotesis Satu Rata-rata Sampel besar (n > 30)
UJI KEBAIKAN SUAI DENGAN PARAMETER DIKETAHUI
Pendugaan Parameter.
PENDUGAAN PARAMETER Luh Putu Suciati 29 Maret 2015.
D0124 Statistika Industri Pertemuan 15 dan 16
D0124 Statistika Industri Pertemuan 5 dan 6
METODE STATISTIKA (STK211)
Metode Statistika Pertemuan VI
PENAKSIRAN PARAMETER Statistika digunakan untuk menyimpulkan popoulasi yaitu: Secara sampling (pengukuran pada sampel) Secara sensus ( pengukuran dilakukan.
Distribusi F (Fisher) Rasio ragam dari dua populasi yang bersifat bebas, dapat diduga dari rasio varians sampel. Dan rasio ini akan memiliki bentuk sebaran.
SEBARAN PEUBAH ACAK KONTINU KHUSUS 3
TAKSIRAN NILAI PARAMETER
TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)
Materi 11 METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING
Sebaran Peluang Diskrit (II) Pertemuan 6
METODE STATISTIKA (STK211)
UJI HIPOTESIS.
UJI HIPOTESIS.
UKURAN VARIASI ATAU DISPERSI (Pengukuran Dispersi)
Pendugaan Parameter Pendugaan rata-rata (nilai tengah)
Pertemuan 10 Distribusi Sampling
Materi Pokok 26 KORELASI DUA PEUBAH ACAK
TEORI PENARIKAN CONTOH DAN SEBAGAINYA
PENDUGAAN SELANG RAGAM DAN PROPORSI
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
SEBARAN PEUBAH ACAK DISKRIT KHUSUS 3
SEBARAN PELUANG DISKRIT KHUSUS 1
METODE PENDUGAAN TITIK – 1
BAB 3 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
ESTIMASI.
UKURAN SIMPANGAN & VARIASI
PENGUKURAN STATISTIK BAG 2 (UKURAN PENYEBARAN DATA)
UKURAN PEMUSATAN DATA BERKELOMPOK
A = banyak unit yang masuk karakte-ristik tertentu C dari populasi
STATISTIKA DESKRIPTIF
SEBARAN PEUBAH ACAK KONTINU KHUSUS 2
UKURAN PENYEBARAN Ukuran Penyebaran
Perbedaan Taksiran Nisbah dengan Rataan Per Unit
Pengujian Statistika Nonparametrik
SEBARAN PEUBAH ACAK KONTINU KHUSUS 1
NOTASI SEBARAN BINOMIAL
UKURAN VARIASI ATAU DISPERSI (Pengukuran Dispersi)
REGRESI LINIER BERGANDA
Sebaran Penarikan Contoh
STATISTIKA 2 3. Pendugaan Parameter I OLEH: RISKAYANTO
4. Pendugaan Parameter II
PERTEMUAN Ke- 5 Statistika Ekonomi II
Simulasi untuk Model-model Statistika
Interval Konfidensi Selisih Mean, Variansi dan Rasio Variansi
TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)
UKURAN VARIASI (DISPERSI )
Pendugaan Parameter. Populasi : Parameter Sampel : Statistik Statistik merupakan PENDUGA bagi parameter populasi PENDUGA TAK BIAS DAN MEMPUNYAI RAGAM.
Transcript presentasi:

Materi Pokok 04 PENDUGAAN TITIK Konsep Dasar pendugaan titik Tujuan pendugaan titik adalah menghitung berdasarkan contoh (sample). Satu nilai tunggal yang merupakan penerka terbaik dari nilai sesungguhnya parameter yang sedang diselidiki. Parameter yang sering menarik untuk diselidiki adalah: Nilai tengah populasi tunggal , Median populasi Proporsi populasi tunggal p, Ragam (varians) 2 atau simpangan baku populasi , Beda dua nilai tengah populasi berbeda 1 - 2, Beda dua proporsi p1-p2 dari dua populasi berbeda. Notasi  sering digunakan untuk melambangkan parameter secara umum, sehingga  mungkin mewakili  atau  atau p1 – p2 dst.

Definisi 4.1 Suatu penduga titik terhadap parameter  merupakan nilai tunggal, yang dihitung dari contoh (sample), yang digunakan sebagai terkaan nilai  yang sesungguhnya. Parameter dan Pendugaannya Parameter = , penduga = = , nilai tengah contoh. Parameter = , penduga = = , median contoh. Parameter p, penduga = = x/n , proporsi sukses dalam contoh (sample). Parameter = 2, penduga = = S2, ragam (varians) contoh (sample); parameter , penduga = S, simpangan baku contoh. Parameter = 1 - 2, penduga = beda antara dua nilai tengah contoh dari dua contoh acak bebas X1, …, Xn dan Y1, …, Yn. Parameter = p1 – p2, penduga = beda antara proporsi sukses, dengan X dan Y adalah banyaknya sukses contoh acak bebas berukuran m dan n.

Contoh 4.1. Ambil contoh acak X1, X2, …, X10 yang melambangkan jangka hidup dan diasumsikan contoh acak berasal dari populasi yang menyebar secara normal dengan parameter  dan . Bila hasil pengamatan jangka hidup seperti berikut: Perhatikan penduga-penduga berikut sebagai hasil pendugaan terhadap : Penduga = , dugaan =  Xi/10 = 28,50. Penduga = , dugaan = (28,0 + 28,4)/2 = 28,20

Penduga = [min (Xi) + max (Xi)]/2 = rataan dari dua jangka hidup ekstrim, dugaan [min (Xi) + max (Xi)]/2 = (23,0 + 35,1)/2 = 29,05 Penduga nilai tengah hasil pangkasan 10% (10 persen dari masing-masing nilai terbesar dan terkecil dikeluarkan, kemudian baru dicari nilai tengahnya). Mana hasil pendugaan yang paling dekat dengan nilai sesungguhnya?

Contoh 4.2 Suatu perusahaan produsen ingin mengembangkan tipe bumper baru yang lebih tahan terhadap kerusakan karena benturan. Perusahaan mencoba tingkat ketahanan bumper tersebut dengan membenturkan sebanyak 25 kali. Bila X = banyaknya benturan yang tidak menimbulkan goresan. Hasil pengamatan x = 15 maka penduga Contoh 4.3 Suatu perusahaan cat sedang memperhatikan tentang variabilitas waktu pengeringan cat yang dihasilkannya. Ambil X sebagai waktu pengeringan contoh cat yang dicobakan pada papan percobaan dan 2 = var(X) = varians populasi untuk semua waktu pengeringan. Jika ada n papan percobaan dengan waktu pengeringan X1, X2, …, Xn maka penduga 2 adalah varians contoh.

Misalkan data itu n = 10, dan kita gunakan 1, maka: Suatu alternatif penduga varians adalah mengganti n – 1 dengan n sehingga:

Penduga Tak Bias Definisi 4.2. Suatu penduga titik dikatakan sebagai penduga tidak bias terhadap  jika untuk semua nilai . Jika = penduga yang bias terhadap  adalah

Suatu penduga adalah tidak bias jika pusat sebarannya mempunyai pusat yang sama dengan nilai parameter yang diduga = . Grafik 4.1. Grafik fungsi kepekatan penduga tidak bias dan penduga bias

Prinsip Pemilihan Penduga. Pilih penduga yang tidak bias bila akan memilih beberapa penduga terhadap parameter =  Bila proporsi contoh X/n digunakan sebagai penduga p dimana X adalah banyaknya contoh terpilih yang sukses, mempunyai sebaran binomial dengan parameter n dan p, maka: Bila X adalah contoh acak yang menyebar secara binomial dengan parameter n dan p, maka proporsi contoh merupakan penduga tidak bias terhadap p. Bila X1, X2, …, Xn merupakan contoh acak dari sebaran dengan nilai tengah  dan ragam (varians) 2 maka penduga merupakan penduga tidak bias terhadap 2.

Bila X1, X2, …, Xn merupakan contoh acak dari suatu sebaran dengan nilai tengah  maka merupakan penduga tidak bias terhadap . Bila sebarannya kontinu dan simetri maka = median dan nilai tengah pangkasan merupakan penduga tidak bias terhadap .