Chorophyta Spirogyra sp BY : Dwi Kurnia (11008051) Mei Lailatul Azizah (11008054) Elita Fitriani (11008057) Khusnul Khatimah (11008072) Wendy Agustian (11008074) Indah Putri Ningrum (11008078) Erlin Ustantina (11008086)
CHLOROPHYTA Ciri-ciri 1.Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput. 2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb. 3. Sel berinti sejati (eukaryotik) , satu atau lebih. 4. Dinding sel mengandung selulose dan berlendir sehingga lingkungan jadi licin. 5. Banyak terdapat di danau, kolam ada juga yang hidup di laut
Perkembangbiakan secara vegetatif: dengan fragmentasi talusnya secara aseksual: dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora. secara seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami.
Tempat hidup Sebagian besar 90% merupakan algae air tawar terdapat pula di tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai epifil (pada permukaan daun).
Spirogyra sp Struktur tubuh berbentuk filamen. Filamen ini memiliki lebar sekitar 10-100 mikrometer dengan panjang mencapai beberapa sentimeter. Lebih dari 400 spesies Spirogyra telah teridentifikasi dari habitat air tawar. Adanya spiral atau kloroplas berbentuk heliks. Hampir semua sel Spirogyra identik satu sama lain.
Dilindungi oleh dua lapisan dinding sel, lapisan selulosa luar dan lapisan dalam pektin. Dalam kloroplas yang berbentuk seperti pita, terdapat pyrenoids dengan posisi selang-seling.
Reproduksi Aseksual Pada reproduksi aseksual, filamen mengalami fragmentasi sehingga terbentuk banyak filamen. Filamen ini kemudian mengalami mitosis yang tumbuh dan berkembang menjadi filamen dewasa.
Seksual Spirogyra juga mampu bereproduksi secara seksual yang disebut sebagai konjugasi. Terdapat dua macam konjugasi Spirogyra yaitu scalariform dan lateral.
Konjugasi Scalariform
Proses konjugasi Dua benang saling berdekatan, sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan. Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. Kedua plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami segera diikuti oleh peleburan inti yang disebut kariogami. Hasil peleburan membentuk zigospora diploid. Zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai berkembang menjadi benang Spirogyra baru yang haploid.
Konjugasi Lateral konjugasi lateral terjadi pada filamen yang sama. Pada konjugasi lateral, dua sel dalam filamen yang sama mengalami fertilisasi untuk kemudian membentuk zigot. Zigot kemudian berubah menjadi zigospora yang memiliki dinding sel pelindung.
Dalam konjugasi lateral, gamet terbentuk dalam filamen tunggal Dalam konjugasi lateral, gamet terbentuk dalam filamen tunggal. Dua sel yang bersebelahan di dekat dinding melintang umum memberikan tonjolan yang dikenal sebagai tabung konjugasi, yang selanjutnya membentuk saluran konjugasi pada kontak. Sitoplasma pejantan bermigrasi melalui saluran konjugasi, menggabungkan dengan betina.Perbedaan penting adalah bahwa scalariform konjugasi terjadi antara dua filamen dan lateral konjugasi terjadi antara dua sel yang bersebelahan padafilamen yang sam
Siklus Hidup Sel dewasa Spirogyra disebut sebagai haploid. Jadi, kumpulan sel-sel silindris berbentuk filamen sebenarnya adalah haploid. Setelah pembuahan, zigospora dilepaskan ke lingkungan sekitarnya yang berada dalam kondisi tidak aktif (dorman) terutama pada lingkungan yang tidak sesuai. Saat berada di lingkungan yang menguntungkan, zigospora mengalami meiosis, menghasilkan empat sel haploid. Satu sel kemudian tumbuh menjadi filamen Spirogyra baru. Jika tumbuh secara tak terkendali, Spirogyra sering dianggap sebagai gulma pada kolam dan danau