Penjadwalan & Pengawasan Proyek

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGAWASAN PERSEDIAAN
Advertisements

Pertemuan 6: Manajemen Waktu.
Manajemen Produksi dan Operasi
P E N J A D W A L A N Pertemuan 10.
Manajemen Operasi/Produksi
MANUFACTURING PLANNING & CONTROL (MPC)
Slide 7 – Penjadwalan Process
Input-Output Control (Pengendalian Produksi)
PENGENDALIAN LANTAI PABRIK (SHOP FLOOR CONTROL-SFC)
Manajemen Produksi dan Operasi
Produktivitas dan Mutu
Manajemen Produksi dan Operasi
PENJADWALAN JANGKA PENDEK
Roesfiansjah Rasjidin Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik – Univ. Esa Unggul.
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
OPERATIONS SCHEDULING
PROCESS SCHEDULING A.A. Gde Bagus Ariana, ST..
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
MultiMedia by Stephen M. Peters© 2001 South-Western College Publishing Chapter 9 Production Management Introduction to.
Produktivitas dan Mutu
Penjadwalan Process.
Produktivitas dan Mutu
PENJADWALAN PRODUKSI (Bagian 1)
SEQUENCING DAN SCHEDULING
SIKLUS PRODUKSI BAB 6 PERTEMUAN 11.
Pertemuan 4: Manajemen Waktu.
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
9 Chapter Production Management Introduction to
PENJADWALAN MESIN ENNY ARIYANI.
PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL
MODUL 13 – 1/ 20 MODUL 13 SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)
BAB 8 PENJADWALAN.
PENJADWALAN Bab 9.
SCHEDULING (PENJADWALAN)
Slide 7 – Penjadwalan Process
Modul 7 FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI Bahan Kajian
9 Chapter Production Management Introduction to
SCHEDULING (PENJADWALAN)
P E N J A D W A L A N.
PENJADWALAN PRODUKSI (Bagian 1)
SEQUENCING DAN SCHEDULING
Penjadwalan Proses.
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
Mrp , jit , penjadwalan jangka pendek dan menengah
Penjadwalan Produksi (Bagian 2): Mesin Paralel dan Seri
Time Management Pertemuan 6 PPSI.
3 MODUL 14 – 1/ 22 JOB ARR TIME DUE DATE OP. I OP. II OP. III M/C PROC
9 Chapter Production Management Introduction to
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
Fungsi Produksi/Operasi
SEQUENCING DAN SCHEDULING
Pengantar Bisnis 7 Sessi.
SCHEDULING (PENJADWALAN)
Manajemen Produksi.
SISTEM OPERASI PERTEMUAN IX.
SCHEDULING (PENJADWALAN)
Penjadwalan Produksi (Bagian 2): Mesin Paralel dan Seri
Pengelolaan produksi dan operasi
PROSES PRODUKSI.
PENGENDALIAN LANTAI PABRIK (SHOP FLOOR CONTROL-SFC)
Penjadwalan Jangka Pendek
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
Slide 7 – Penjadwalan Process
MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) OLEH: ARIS ROYANDA NIM:
Manajemen Operasi/Produksi
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
9 Chapter Production Management Introduction to
Perencanaan dan Penjadwalan Operasi
Transcript presentasi:

Penjadwalan & Pengawasan Proyek Bab 15 Penjadwalan & Pengawasan Proyek

Penjadwalan Menentukan kapan tenaga kerja, peralatan, fasilitas yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk atau memberikan layanan Tahap terakhir dari perencanaan sebelum produksi terjadi

Penjadwalan dengan jenis Proses Process Industry Linear programming EOQ with noninstantaneous replenishment Mass Production Assembly line balancing Project Project -scheduling techniques (PERT, CPM)

Scheduling Batch/ Job Shop Operations Batch Production Many planning steps Aggregate planning Master scheduling Material requirements planning (MRP) Capacity requirements planning (CRP) Scheduling determines Machine/worker/job assignments Resource/requirement matching

Kesulitan dari Job Shop Scheduling Pemrosesan berbagai pekerjaan /pelanggan Routing dan pengolahan persyaratan khusus dari setiap pekerjaan / pelanggan Jumlah pesanan yang berbeda dalam fasilitas pada satu waktu Kompetisi untuk sumber daya umum

This Variety Necessitates Perencanaan produksi setiap pekerjaan Penjadwalan penggunaan sumber daya yang terbatas Memantau kemajuan menggunakan sistem

Tujuan dari Penjadwalan Ketika tanggal jatuh tempo pelanggan Minimalkan keterlambatan pekerjaan Meminimalkan waktu respon Meminimalkan waktu penyelesaian Meminimalkan waktu dalam sistem Minimalkan lembur Memaksimalkan mesin atau penggunaan tenaga kerja Meminimalkan waktu menganggur Meminimalkan persediaan barang dalam proses

Metode Penugasan Orders completed in 6 hours Modify matrix Cover all zeros 1 0 1 2 1 0 1 2 0 0 2 1 0 0 2 1 0 3 2 0 0 3 2 0 1 1 0 3 1 1 0 3 Number of lines = number of rows so at optimal solution FOOD 1 2 3 4 Beans 1 0 1 2 Peaches 0 0 2 1 Tomatoes 0 3 2 0 Corn 1 1 0 3 COOKER FOOD 1 2 3 4 Beans 10 5 6 10 Peaches 6 2 4 6 Tomatoes 7 6 5 6 Corn 9 5 4 10 COOKER Orders completed in 6 hours Example 13.1 12

Sequencing Prioritaskan pekerjaan ditugaskan untuk sumber daya Jika tidak ada urutan tertentu digunakan FCFS Banyak aturan sequencing lain ada Setiap upaya untuk mencapai ke tujuan

Aturan Sequencing FCFS - first-come, first-served LCFS - last come, first served DDATE - earliest due date CUSTPR - highest customer priority SETUP - similar required setups SLACK - smallest slack CR - critical ratio SPT - shortest processing time LPT - longest processing time

Aturan Critical Ratio CR = = If CR > 1, job ahead of schedule CR mempertimbangkan waktu dan pekerjaan yang tersisa CR = = If CR > 1, job ahead of schedule If CR < 1, job behind schedule If CR = 1, job on schedule time remaining due date - today’s date work remaining remaining processing time

Jobs Sequencing Melalui Satu Proses Flowtime ( waktu penyelesaian ) Waktu untuk sebuah pekerjaan mengalir melalui sistem Makespan Waktu untuk sekelompok pekerjaan yang harus diselesaikan Tardiness Perbedaan antara tanggal jatuh tempo pekerjaan dan waktu penyelesaiannya

Aturan Simple Sequencing PROCESSING DUE JOB TIME DATE A 5 10 B 10 15 C 2 5 D 8 12 E 6 8

Aturan Simple Sequencing PROCESSING DUE JOB TIME DATE A 5 10 B 10 15 C 2 5 D 8 12 E 6 8 FCFS A 0 5 5 10 0 B 5 10 15 15 0 C 15 2 17 5 12 D 17 8 25 12 13 E 25 6 31 8 23 FCFS START PROCESSING COMPLETION DUE SEQUENCE TIME TIME TIME DATE TARDINESS Example 13.2

Aturan Simple Sequencing PROCESSING DUE JOB TIME DATE A 5 10 B 10 15 C 2 5 D 8 12 E 6 8 DDATE C 0 2 2 5 0 E 2 6 8 8 0 A 8 5 13 10 3 D 13 8 21 12 9 B 21 10 31 15 16 DDATE START PROCESSING COMPLETION DUE SEQUENCE TIME TIME TIME DATE TARDINESS Example 13.2

Aturan Simple Sequencing PROCESSING DUE JOB TIME DATE A 5 10 B 10 15 C 2 5 D 8 12 E 6 8 SLACK Job A (10) - 5 = 5* B (15) - 10 = 5* C (5) - 2 = 3 D (12) - 8 = 4 E (8) - 6 = 2 E 0 6 6 8 0 C 6 2 8 5 3 D 8 8 16 12 4 A 16 5 21 10 11 B 21 10 31 15 16 SLACK START PROCESSING COMPLETION DUE SEQUENCE TIME TIME TIME DATE TARDINESS Example 13.2

Aturan Simple Sequencing PROCESSING DUE JOB TIME DATE A 5 10 B 10 15 C 2 5 D 8 12 E 6 8 CR Job A (10) / 5 = 2.00 B (15) / 10 = 1.50 C (5) / 2 = 2.50 D (12) / 8 = 1.50 E (8) / 6 = 1.33 E 0 6 6 8 0 D 6 8 14 12 2 B 14 10 24 15 9 A 24 5 29 10 19 C 29 2 31 5 26 CR START PROCESSING COMPLETION DUE SEQUENCE TIME TIME TIME DATE TARDINESS Example 13.2

Aturan Simple Sequencing PROCESSING DUE JOB TIME DATE A 5 10 B 10 15 C 2 5 D 8 12 E 6 8 SPT C 0 2 2 5 0 A 2 5 7 10 0 E 7 6 13 8 5 D 13 8 21 12 9 B 21 10 31 15 16 SPT START PROCESSING COMPLETION DUE SEQUENCE TIME TIME TIME DATE TARDINESS Example 13.2

Aturan Simple Sequencing Summary FCFS 18.60 9.6 3 23 DDATE 15.00 5.6 3 16 SLACK 16.40 6.8 4 16 CR 20.80 11.2 4 26 SPT 14.80 6.0 3 16 AVERAGE AVERAGE NO. OF MAXIMUM RULE COMPLETION TIME TARDINESS JOBS TARDY TARDINESS Example 13.2

Jobs Sequencing Melalui Dua Serial Proses Waktu yang diperlukan untuk memproses setiap pekerjaan di setiap mesin Mengatur matriks satu dimensi untuk mewakili urutan yang diinginkan dengan slot sama dengan pekerjaan Pilih waktu proses terkecil di kedua mesin. Jika waktu yang ada di mesin 1. menempatkan pekerjaan dengan awal urutan sedekat mungkin Jika terjadi waktu terkecil pada mesin 2, menempatkan pekerjaan sebagai dekat dengan akhir urutan mungkin Hapus pekerjaan dari daftar Ulangi langkah 2-4 sampai semua slot dalam matriks diisi & semua pekerjaan yang diurutkan .

Johnson’s Rule JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3 D 9 7 E 5 10 Example 13.3

Johnson’s Rule JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3 D 9 7 E 5 10 Example 13.3

Johnson’s Rule C JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3 D 9 7 Example 13.3

Johnson’s Rule C JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3 D 9 7 Example 13.3

Johnson’s Rule E C JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3 D 9 7 Example 13.3

Johnson’s Rule E C JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3 D 9 7 Example 13.3

Johnson’s Rule E A B C JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3 D 9 7 E 5 10 E A B C Example 13.3

Johnson’s Rule E A D B C JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3 Example 13.3

Johnson’s Rule E A D B C JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3 Example 13.3

Johnson’s Rule E A D B C JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3 Example 13.3

Johnson’s Rule E A D B C JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3 (sanding) 5 11 20 31 38 Process 2 (painting) 15 23 30 37 41 Idle time Completion time Example 13.3

Johnson’s Rule E A D B C JOB PROCESS 1 PROCESS 2 A 6 8 B 11 6 C 7 3

Sequencing Jobs Melalui Banyak Mesin / Proses Fasilitas yang dinamis, pekerjaan baru ditambahkan Mengembangkan aturan sequencing global First-in-system, first-served (FISFS) Work-in-next-queue (WINQ) Fewest # remaining operations (NOPN) Slack per remaining operation (S/OPN) Remaining work (RWK) Sistem belajar melalui simulasi

Monitoring Gantt Chart Input / Output Control Menunjukkan baik kegiatan yang direncanakan dan diselesaikan terhadap skala waktu Input / Output Control Monitor input dan output dari setiap pusat kerja

Gantt Chart 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 Days Today’s Date Job 32B Job 23C Job 12A Facility Key: Planned activity Completed activity Behind schedule Ahead of schedule On schedule Figure 13.1

Gantt Chart