LOGISTICS & Supply chain management
Menurut Simchi-Levi Suatu pendekatan dalam mengintegrasikan berbagai organisasi yang menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang, yaitu supplier, manufacturer, warehouse, dan stores sehingga barang-barang tersebut dapat diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, waktu yang tepat, dan biaya yang seminimal mungkin.
Supply Chain Management Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur tidak cukup. Peran serta supplier, perusahaan transportasi, dan jaringan distributor sangat dibutuhkan. Kesadaran akan adanya produk yang murah, cepat dan berkualitas inilah yang melahirkan konsep baru tahun 1990-an yaitu Supply Chain Manajement ( SCM ).
Supply Chain: jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menyalurkan suatu produk ke pengguna akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik.
Supplier Company Resellers Customers Reverse Logistics
A New Supply Chain Paradigm
Supply chain management terdiri dari: Primary activity: Inbound logistic Operation Outbound logistic Marketing and sales Service Support activity: Procurement Technological development HRM Firm infrastructure
Tujuan SCM Supply chain management mempunyai dampak terhadap pengendalian biaya Mencapai efektifitas dan efisiensi mulai dari suppliers, manufacturers, warehouse dan stores. SCM mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan kepada customer.
Cost-Responsiveness Efficient Frontier
Hubungan &Pelaku Utama dalam SCM Supplier (chain 1) Supplier-manufacturer (chain 1-2) Konsep supplier partnering Supplier-manufacturer-distribution (chain1-2-3) Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail outlets (chain 1-2-3-4) Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets- Customer (chain 1-2-3-4-5)
Tahapan SCM Stage 1: Baseline (Dasar) Stage 2: Functional Integration Stage 3: Internal Integration Stage 4: External Integration
Hambatan pada SCM Dalam implementasi SCM membutuhkan tahapan mulai tahap perancangan sampai tahap evaluasi dan continuous improvement. SCM membutuhkan dukungan dari berbagai pihak mulai dari internal dalam hal ini seluruh manajemen puncak dan eksternal, dalam hal ini seluruh partner yang ada
Menurut Chopra & Meindl, 2001 Hambatan SCM: Incerasing Variety of Products Fokus perusahaan pada customer oriented Banyaknya jenis produk membuat produsen semakin kewalahan dalam memuaskan keinginan dari konsumen. Decreasing Product Life Cycles Perusahan semakin kerepotan dalam mengatur strategi pasokan barang, karena untuk mengatur pasokan barang tertentu maka perusahaan membutuhkan waktu yang tertentu juga. Increasingly Demand Customer Fragmentation of Supply Chain Ownership Melibatkan banyak pihak yang mempunyai masing-masing kepentingan Globalization
Physical Distribution (Marketing Logistics) Bagi produsen, distribusi fisik/ logistik tidak hanya menyangkut pemindahan barang jadi dari proses akhir distribusi sampai ke konsumen akhir. Tetapi juga menyangkut arus bahan baku dari suatu sumber pada akhir proses produksi. Proses distribusi fisik meliputi: Lokasi persediaan barang dan gudang Penanganan barang Pengendalian inventory Pemrosesan pemesanan Pemilihan metode pengangkutan
Logistics Service Classification*)