Metode Numerik Teknik Sipil

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Elastisitas Permintaan & Penawaran
Advertisements

Matematika Teknik 2 Dosen : Yogi Ramadhani, S.T., ___
PERSAMAAN DIFFERENSIAL
PERSAMAAN DIFERENSIAL TINGKAT SATU PANGKAT SATU (VARIABEL TERPISAH)
Sistem Persamaan Diferensial
Vibration Getaran.
BAB IV BATANG LENGKUNG   Batang-batang lengkung banyak dijumpai sebagai bagian suatu konstruksi, dengan beban lentur atau bengkok seperti ditunjukkan pada.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Penulisan Dalam Bentuk Matriks Eliminasi Gauss
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV)
INTEGRAL RANGKAP INTEGRAL GANDA
Integral dan Persamaan Diferensial Klik untuk melanjutkan
PERSAMAAN DIFFRENSIAL
Persamaan Differensial Linier Dengan Koefisien Variabel
Analisis Data: Memeriksa Perbedaan
Persamaan Differensial Biasa #1
PERSAMAAN DIFFRENSIAL PARSIAL
METODE DERET PANGKAT.
Terapan Integral Lipat Dua
PERSAMAAN & FUNGSI KUADRAT.
Terapan Integral Lipat Dua
Sistem Persamaan Linier
Rangkaian dan Persamaan Diferensial Orde 2
Matakuliah : K0342 / Metode Numerik I Tahun : 2006
Matakuliah : METODE NUMERIK I
Bab IV Balok dan Portal.
PERSAMAAN DIFERENSIAL
Menentukan Perilaku Biaya
ALJABAR LINIER WEEK 1. PENDAHULUAN
Mencari SOLUSI-Persamaan Differensial
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
Persamaan Diferensial Biasa
PERSAMAAN DIFERENSIAL
Persamaan Diverensial
PERSAMAAN DIFFERENSIAL BIASA
Metode Numerik Prodi Teknik Sipil
Bab 1 Fungsi.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
BAB II PERSAMAAN DIFFRENSIAL
Matematika Pertemuan 16 Matakuliah : D0024/Matematika Industri II
Sistem Persamaan Linear
ALJABAR LINIER DAN MATRIKS
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
Metode Numerik Prodi Teknik Sipil
Masalah Harga Awal Persamaan Differensial Biasa Satu Dimensi
Terapan Integral Lipat Dua
Metode Numerik Prodi Teknik Sipil
Metode Numerik Prodi Teknik Sipil
Copyright © Cengage Learning. All rights reserved.
ANALISIS VEKTOR Pertemuan 1 : Vektor dan Skalar
Nama: Mustofa zahron R kelas : X-MM2 No :20
Integral Tak Tentu INTEGRAL TAK TENTU TRIGONOMETRI SUBTITUSI PARSIAL
IKG2H3/ PERSAMAAN DIFERENSIAL DAN APLIKASI
Bab 1 Fungsi.
Persamaan Diferensial Bernoulli. Persamaan diferensial (1.14) merupakan persamaan diferensial linear orde-1 (dalam variabel v), dan dapat diselesaikan.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
by Eni Sumarminingsih, SSi, MM
FUNGSI DUA VARIABEL ATAU LEBIH
Menentukan Perilaku Biaya
Persamaan Diferensial Linear Orde-1
BAB VIII REGRESI &KORELASI BERGANDA
Notasi, Orde, dan Derajat
MATEMATIKA TEKNIK II PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINIER.
PERSAMAAN DIFFERENSIAL
Teknik Regresi.
Perambatan Panas Thursday, July 25, 2019.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV). SISTEM PERSAMAAN LINEAR Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan sama.
INTEGRAL RANGKAP INTEGRAL GANDA
Transcript presentasi:

Metode Numerik Teknik Sipil Persamaan Differensial Biasa (PDB) Ordinary Differential Equation (ODE) Metode Numerik Teknik Sipil

Definisi Persamaan Differensial Biasa Sebuah persamaan differensial biasa adalah sebuah persamaan yang menyatakan hubungan antara sebuah fungsi dengan sebuah variabel independen tunggal dan turunan total dari fungsi ini terhadap variabel independen tersebut. Variabel dependen (y) tergantung kepada masalah fisik yang dimodelkan. Variabel independen biasanya salah satu dari variabel waktu (t) atau ruang (x).

Orde Persamaan Differensial Biasa Orde PDB adalah turunan orde tertinggi dalam persamaan differensial. Bentuk umum PDB orde satu adalah di mana f(t,y) disebut fungsi turunan. Untuk penyederhanaan notasi, turunan biasanya dinyatakan dengan tanda petik tunggal sehingga PDB mempunyai bentuk umum dimana superscript (n), (n-1), dst. menyatakan turunan orde ke n, n-1, dst.

Persamaan Differensial Biasa Linear dan Non-linear PDB linear adalah PDB yang semua turunannya muncul dalam bentuk linear dan tidak ada koefisien yang tergantung kepada variabel dependen. Koefisien bisa merupakan fungsi dari variabel independen, yang mana PDB disebut PDB linear dengan koefisien berubah. (linear, koef. konstan, PDB orde-satu) (linear, koef. berubah, PDB orde-satu) (bentuk umum PDB linear) Jika koefisien tergantung kepada variabel dependen, atau turunan muncul dalam bentuk nonlinear, PDB-nya adalah nonlinear. Contoh: (bentuk umum PDB non-linear)

Persamaan Differensial Homogen dan Non-homogen Persamaan differensial homogen adalah persamaan differensial di mana tiap suku melibatkan variabel dependen atau satu dari turunannya. Persamaan differensial non-homogen mengandung suku tambahan, yg disebut suku non-homogen, suku-suku sumber (source terms), atau fungsi penggerak (forcing function), yang tidak melibatkan variabel dependen. Contoh: (linear, orde-satu, PDB homogen) (linear, orde-satu, PDB nonhomogen)

Sistem PDB Banyak masalah praktis melibatkan beberapa variable dependen, yang masing-masing adalah sebuah fungsi dari variabel independen yang sama dan satu atau lebih variabel dependen, yang masing-masing dibangun oleh persamaan differensial biasa. Sekumpulan PDB ini disebut sistem PDB. Contoh: adalah sebuah sistem dari dua PDB orde satu

Klasifikasi PDB Jika kondisi tambahan ditentukan pada nilai yang sama dari variable independen dan solusi digerakkan maju dari dari titik awal, persamaan differensial disebut sebagai PDB nilai awal. Jika kondisi tambahan ditentukan pada dua nilai yang berbeda dari variabel independen, titik-titik akhir atau batas-batas dari daerah yang diperhatikan, persamaan differensial disebut PDB nilai batas.

Ilustrasi PDB nilai awal dan PDB nilai batas Daerah solusi terbuka. PDB nilai awal diselesaikan dengan marching numerical methods PDB nilai batas. Daerah solusi tertutup. PDB nilai batas diselesaikan dengan marching numerical methods atau equilibrium numerical methods

Contoh PDB nilai awal  = konstanta Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8 J/m2-K4 –s) = emissivitas benda A = luasan benda m = massa benda T = suhu t = waktu Ta = suhu ambien lingkungan C = panas spesific dari material qr = transfer panas dari massa ke lingkungan

Contoh PDB nilai batas E = modulus elastisitas material balok I(x) = momen inersia penampang lintang balok q(x) = beban terdistribusi