PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN BISNIS RETAIL BAB 2 PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN BISNIS RETAIL
PERENCANAAN BISNIS RETAIL Proses perencanaan retail strategis memiliki beberapa texture yang menarik, antara lain: Proses ini menyediakan suatu analisis yang menyeluruh atas kebutuhan-kebutuhan dari berbagai tipe retailing yang berbeda. Proses ini menjabarkan tujuan-tujuan retailer tersebut. Suatu perusahaan ditunjukkan bagaimana perusahaan ini dapat membedakan dirinya dari para kompetitornya dan mengembangkan suatu penawaran yang menarik kepada suatu kelompok konsumen. Retailer tersebut mempelajari lingkungan hokum, lingkungan ekonomi dan lingkungan kompetitifnya. Usaha total perusahaan tersebut perlu dikoordinasikan. Krisis-krisis perlu diantisipasi dan perlu dihindari
ELEMEN-ELEMEN STRATEGIS RETAIL . 1. Analisis Situasi Adalah evaluasi bayangan atas kesempatan-kesempatan dan masalah-masalah potensial yang dihadapi oleh seorang retailer prospektif atau retailer yang sah berdiri untuk seorang retailer. Analisis situasi berarti mende- finisikan dan mengarahkan ke suatu misi organisasional, mengevaluasi kepemilikan dan option-option manajemen dan menjabarkan kategori barang dan jasa yang dijual.
a. Misi Organisasi Adalah pemahaman seorang retailer atas peranannya dalam system bisnis tersebut; hal ini terefleksi dalam perilaku perusahaan tersebut kepada para konsumen, competitor, pemerintah dan pihak-pihak lainnya.
b. Alternatif kepemilikan dan Manajemen Adalah merupakan suatu perusahaan retail yang tidak banyak diatur oleh hukum yang dimiliki oleh pemilik tunggal. Ciri-ciri: Mudah didirikan Benar-benar terkontrol oleh pemilik Secara operasional fleksibel Mudah untuk disatukan Merupakan subyek bagi pajak tunggal oleh pihak pemerintah
c. Kategori Barang/jasa Sebelum suatu perusahaan retail yang prospekif dapat mendesain suatu rencana, yang terdefinisi dengan baik, maka ia harus menyeleksi kategori barang/jasa, jenis bisnis yang akan dioperasikan. Pada tahapan perencanaan ini, disarankan (bagi sebagian besar retailer) untuk menspesifikasikan kedua kategori barang/jasa umum dan suatu kelompok di dalam kategori barang/jasa tersebut.
Proses menyeleksi kategori barang/jasa disesuiakan dengan: 1) Kemampuan pribadi Tergantung pada kecakapan individu yaitu pilihan untuk suatu tipe bisnis dan potensi untuk berjalan lancar. Pendidikan yaitu tipe pendidikan formal tentang praktek-praktek dan kebijakan-kebijakan retail. Pengalaman yaitu pembelajaran praktis tentang praktek-praktek dan kebijakan- kebijakan retail. 2) Sumber-sumber Keuangan 3) Persyaratan Waktu Dibedakan oleh kategori barang/jasa yang ditawarkan dan dipengaruhi oleh permintaan dan kebutuhan konsumen, dan oleh para pemilik atau manajer untuk mengotomasisasikan atau mendelegasikan kegiatan-kegiatan dengan pihak-pihak lain.
2. Tujuan Adalah arahan jangka panjang dan jangka pendek yang diharapkan, untuk dicapai oleh suatu retailer. Statement retailer yang jelas akan membantu untuk mencetak suatu strategi dan menterjemahkan misi perusahaan ke dalam tindakan. Tujuan retailer meliputi: a. Penjualan Pertumbuhan penjualan Stabilitas Market Share
b. Keuntungan Level Return On Investment Efisiensi c. Kepuasan Publik Pemegang saham Konsumen Supplier Pekerja Pemerintah d. Image Pesepsi Konsumen Industri
3.Identifikasi Karakteristik dan Kebutuhan Konsumen a. Strategi keseluruhan b. Variabel yang dapat dikendalikan Pemilihan lokasi toko Memanage bisnis Managemen barang dagangan dan harga jual Komunikasi dengan pelanggan. c. Variabel yang tidal dapat dikendalikan Konsumen Pesaing Teknologi Kondisi ekonomi Perubahan musiman d. Mengintegrasikan Strategi Menyeluruh e. Kegiatan Khusus