Bagian III Atraksi dan Motif Wisata

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PARIWISATA NASIONAL (pertemuan I)
Advertisements

MEMPROSES PERJALANAN BISNIS
KEUNIKAN INDUSTRI PARIWISATA
Klasifikasi tata guna lahan
Pariwisata dan Pembangunan
SEKTOR KEBUDAYAAN & PARIWISATA
ASSALAMU’ALAIKUM KELOMPOK 6: 1. Lian Yustiatin
PAPUA, KEPULAUAN INDONESIA YANG TAK TERPANDANG
ASPEK FINANCIAL DALAM KELAYAKAN USAHA
Dampak Pariwisata dan Lingkungan Binaan
Pengantar: I Gede Iwan Suryadi, SE.,MM. STMIK STIKOM Bali
PERENCANAAN PERJALANAN ECOTOURISM
1 Pertemuan 13 Usaha perjalanan wisata dilihat dari segi bisinis dan manajemen Matakuliah: G1174/Tourism Management and Planning Tahun: 2005 Versi: 1/R0.
Tour Guide Jepang-Indonesia.
Persyaratan dalam perencanaan perumahan
DANAU BERATAN BEDUGUL.
PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA
SISTEM KEPARIWISATAAN
Tipologi perkembangan daerah pantai/pesisir
PERENCANAAN TRANSPORTASI
Jenis dan bentuk rumah.
PENDAHULUAN Pertemuan 1
Pariwisata Mengindentifikasi potensi pariwisata
Pengantar Pariwisata Mendeskripsikan jenis dan ciri produk dari objek wisata Mengevaluasi berbagai objek wisata yang ada di indonesia.
PARIWISATA Disusun Oleh .. Jennichi Rusita Nur
FLORA DAN FAUNA PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA KELAS IV Oleh : SITI HALIMATUS SAKDIYAH.
DAMPAK KEPARIWISATAAN
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Taman Burung Bali (Bali Bird Park)
Musik Dambus Khas Bangka
Secara etimologis geografi terdiri dari kata geo atau gea yang artinya bumi, dan grafein yang artinya lukisan atau gambaran, jadi geografi diartikan sebagai.
Usaha-usaha daya tarik wisata
SKEMA, UNSUR PARIWISATA
PRAKTIKUM 5 PANEL DISCUSSION.
PARIWISATA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL
Manajemen Pemasaran Hotel
Sekilas Data Pariwisata Jawa Timur
Pengertian Metode Karyawisata (Field Trip)
I WAYAN KAYUN SUWASTIKA, SE., MM DENPASAR, 10 MARET 1978
Pengembangan Program Pendidikan Anak Usia Dini
Nama : Wahyu Ningsih NIM : Prodi : Akuntansi Kelas : E3
Kependudukan Tujuan Umum:
Manajemen Destinasi Pariwisata
TOURIST ATTRACTIONS.
PRINSIP PENYELENGGARAAN KEPARIWISATAAN
INDUSTRI PARIWISATA DAN EKONOMI
ANALISA SWOT PERKEMBANGAN PARIWISATA INDONESIA
Wisata Pantai di bali Yoga pratama aji.
KULIAH HUTAN LINDUNG (4) PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG
BAGIAN II Pengantar: I Gede Iwan Suryadi,SE.,MM.
Bagian 5 Usaha Perjalanan, Akomodasi dan Jasa Boga
Bagian 4 Hukum dan Undang-Undang Kepariwisataan
ASPEK FINANCIAL DALAM KELAYAKAN USAHA
Dr. MURTI LESTARI, MSi. Yogyakarta, 8 Maret 2018
DESA WISATA Novita Widyastuti S.,M.Si.Par. WISATA???
Assalammuallaikum wr.wb
Karakteristik Wisatawan
7 INDUSTRI PARIWISATA.
KEPARIWISATAAN.
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
Pemutakhiran Data Informasi Kepariwisataan
OLEH: FENNY PEBRIANTI. . Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka berdampak.
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA PGO 6230
PEMANDUAN PERJALANAN WISATA
PEMANDUAN PERJALANAN WISATA
WISATAWAN PERTEMUAN KE V.
KONSEPSI KOTA Materi Kuliah Sosiologi Perdesaan dan Perkotaan
Menganalisis Perencanaan Perjalanan Wisata Created by: Pasaribu, SST.Par, M.Si.Par.
KEPARIWISATAAN Pengantar: I Gede Iwan Suryadi, SE.,MM. STMIK STIKOM Bali.
KEPARIWISATAAN. Dasar Pengertian Pariwisata Sejarah Perjalanan Manusia Tolak dimulainya perjalanan untuk tujuan perdagangan: bangsa Sumeria di Babylonia.
Transcript presentasi:

Bagian III Atraksi dan Motif Wisata Kepariwisataan Bagian III Atraksi dan Motif Wisata

Atraksi dan Motif Wisata Pramuwisata Seseorang yang membrikan penjelasan serta petunjuk kepada wisatawan dan traveller lainnya tentang segala sesuatu yang hendak dilihat dan disaksikan bilamana mereka berkunjung pada suatu obyek, tempat atau daerah tertentu. Jenis pramuwisata berdasarkan bidang keahliannya dibagi menjadi: Pramuwisata Umum (General Guide) adalah pramuwisata yang mempunyai pengetahuan mengenai kebudayaan, kekayaan alam, dan aspirasi kehidupan bangsa/penduduk secara umum; yang memiliki ijin untuk memberikan bimbingan perjalanan dan penerangan kepariwisataan dengan mempergunakan satu atau beberapa bahasa tertentu terhadap wisatawan, baik secara perseorangan atau berkelompok.

Atraksi dan Motif Wisata Pramuwisata Khusus (Special Guide) adalah pramuwisata yang mempunyai pengetahuan yang khusus dan mendalam mengenai obyek wisata seperti kebudayaan, arkeologi, sejarah, teknik, perdagangan, keagamaan, ilmiah margasatwa, perburuan, dan lain-lain; yang mempunyai izin untuk membimbing perjalanan dengan memberikan penerangan kepada wisatawan baik perorangan maupun kelompok dengan menggunakan satu atau beberapa bahasa tertentu. Pembimbing Darma Wisata (Tour Conductor) adalah pramuwisata senior yang mempunyai tanda pramuwisata untuk memimpin perjalanan suatu kelompok wisatawan yang melakukan perjalanan di suatu wilayah atau suatu negara guna memberikan asistensi perjalanan, bimbingan dan penerangan mengenai obyek wisata kebudayaan, kekayaan alam dan aspirasi kehidupan dari penduduk atau bangsa di wilayah yang dijelajahi.

Atraksi dan Motif Wisata Pramuwisata Pengemudi (Guide Driver) adalah pramuwisata yang mempunyai kartu tanda pramuwisata untuk memberikan bimbingan dan penerangan umum mengenai obyek wisata, kebudayaan, kekayaan alam dan aspirasi kehidupan bangsa kepada wisatawan, di samping kedudukannya sebagai pengemudi kendaraan umum, seperti taxi, bus, touring choarch, dan lain-lain. Berbagai Macam Bentuk Wisata Dari segi Jumlahnya: Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami-isteri.

Atraksi dan Motif Wisata Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan satu sama lain. Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan bersama-sama dengan dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kebutuhan seluruh anggotanya. Biasanya paling sedikit 10 orang, dengan dilengkapi diskon dari perusahaan prinsipal bagi orang yang kesebelas. Potongan ini besarnya berkisar antara 2 hingga 50% dari ongkos penerbangan atau penginapan.

Atraksi dan Motif Wisata Dari segi kepengaturannya: Pre-arranged Tour (wisata berencana), yaitu suatu perjalanan wisata yang jauh hari sebelumnya telah diatur segala sesuatunya, baik transportasi, akomodasi maupun obyek-obyek yang akan dikunjungi. Biasanya wisata jenis ini diatur oleh suatu lembaga yang khusus mengurus, mengatur maupun menyelenggarakan perjalanan wisata dengan bekerjasama dengan semua instansi atau lembaga yang terkait dengan kepentingan tersebut. Package Tour (wisata paket atau paket wisata), yaitu suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu perusahaan biro perjalanan atau perusahaan transport yang bekerjasama dengannya dimana harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan bagi pembelinya. Dengan kata lain paket wisata ini adalah suatu produk wisata yang merupakan suatu komposisi perjalanan yang disusun dan dijual guna memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan perjalanan wisata.

Atraksi dan Motif Wisata Coach Tour (wisata terpimpin), yaitu suatu paket perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan dengan dipimpin oleh seorang pemandu wisata yang diselenggarakan secara rutin, dalam jangka yang telah ditetapkan dan dengan rute perjalanan yang tertentu pula. Special Arranged Tour (wisata khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang disusun secara khusus guna memenuhi permintaan seorang langganan atau lebih sesuai dengan kepentingannya.

Atraksi dan Motif Wisata Optional Tour (wisata tambahan/samasuka), yaitu suatu perjalanan wisata tambahan di luar pengaturan yang telah disusun dan perjanjikan pelaksanaannya, yang diperlakukan atas permintaan pelanggan. Dari segi maksud dan Tujuannya: Holiday Tour (wisata liburan), yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan dan diikuti oleh angggotanya guna berlibur, bersenang-senang dan menghibur diri. Familiarization Tour (wisata pengenalan), yaitu suata perjalanan anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaan.

Atraksi dan Motif Wisata Educational Tour (wisata pendidikan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjunginya. Wisata jenis ini disebut juga study tour atau perjalanan kunjungan pengetahuan. Scientific Tour (wisata pengetahuan), yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah untuk memperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap sesuatu bidang ilmu pengetahuan. Misalnya: kunjungan melihat bunga bangkai berbunga (raflesia arnoldi), melihat gerhana matahari total, menyelidiki kehidupan konodo, dll.

Atraksi dan Motif Wisata Pileimage Tour (wisata keagamaan), yaitu perjalanan wisata yang dimaksudkan guna melakukan ibadah keagamaan. Special Mission Tour (wisata kunjungan khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan dengan suatu maksud khusus, misalnya laddies programme. Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu suatu kunjungan wisata yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan perburuan binatang yang diijinkan oleh penguasa setempat sebagai hiburan semata-mata. Ex; berburu babi hutan di Sumatera, berburu Kangguru di Australia, dan lain-lain.

Atraksi dan Motif Wisata Dari segi penyelenggarannya: Ekskursi (Excursion), yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu atau lebih obyek wisata. Safari Tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan maupun peralatan khusus pula yang tujuan maupun obyeknya bukan merupakan obyek kunjungan wisata pada umumnya. Misal: safari ke ujung kulon, safari ke Taman Safari Indonesia di Gianyar Bali. Cruize Tour, yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan kapal pesiar mengunjungi obyek-obyek wisata bahari dan obyek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar sebagai basis keberangkatannya.

Atraksi dan Motif Wisata Youth Tour (wisata remaja), yaitu kunjungan wisata yang penyelenggaraannya khusus diperuntukkan bagi para remaja menurut golongan umur yang ditetapkan oleh hukum negara masing-masing. Di Indonesia umumnya yang dianggap remaja adalah mereka yang masih dalam pendidikan SMA, belum duduk di bangku Perguruan Tinggi, atau mereka yang usianya masih dibawah 21 tahun, dan belum kawin. Marine Tour (wisata bahari), yaitu suatu kunjungan ke obyek wisata, khususnya untuk menyaksikan keindahan lautan, wreck-diving (menyelam) dengan perlengkapan selam lengkap.

Atraksi dan Motif Wisata Motivasi yang mendorong wisatawan untuk berwisata: Kebutuhan untuk berlibur dan berekreasi, Kebutuhan pendidikan dan penelitian, Kebutuhan keagamaan, Kebutuhan kesehatan, Minat terhadap kebudayaan dan kesenian, Kepentingan keamanan, Kepentingan hubungan keluarga, Kepentingan politik.

Atraksi dan Motif Wisata Komponen Perjalanan Wisata Sarana wisata terdiri dari tiga unsur: Sarana pokok Kepariwisataan (main tourism superstructure); Biro perjalanan umum atau agen perjalanan. Transportasi wisata baik darat, laut, maupun udara. Restorant (cateraing trades) Obyek wisata, antara lain: Keindahan Alam (natural amenities), iklim, pemandangan, flora dan fauna,dll. Ciptaan Manusia (man made supply) , monumen, candi, art gallery dll.

Atraksi dan Motif Wisata Atraksi wisata (tourist attraction), ciptaan manusia seperti kesenian, festival, pesta ritual, upacara perkawinan tradisional, dll. Sarana pelengkap kepariwisataan (supplementing tourism superstructure),; Fasilitas rekreasi dan olah raga, seperti golf course, tennis court, pemandian, photography, dll. Prasarana umum seperti jalan raya, jembatan, listrik, lapangan udara, telekomunikasi, air bersih, dll. Sarana penunjang kepariwisataan (supporting tourism superstructure); Nightclub dan steambath Casino dan entertainment Souvenir shop, mailing service, dll.

Atraksi dan Motif Wisata Daerah Tujuan Wisata Obyek dan Daya Tarik Wisata Pengelompokan: Wisata alam Wisata budaya Wisata minat khusus Daya Tarik suatu obyek wisata berdasar pada: Adanya sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih. Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya. Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.

Atraksi dan Motif Wisata Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir. Obyek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan, dsb. Obyek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam entuk atraksi kesenian, upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu obyek buah karya manusia pada masa lampau.

Atraksi dan Motif Wisata Pembangunan suatu obyek wisata harus dirancang dengan bersumber pada daya tarik yang dimiliki obyek tersebut dengan mengacu pada kreteria keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan. Kelayakan Finansial Perhitungan secara komersial dari pembangunan obyek wisata tersebut. Kelayakan Sosial Ekonomi Regional Melihat apakah ivestasi yang ditanam juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional; dapat menciptakan lapangan kerja, penghasil devisa, dll. Layak Teknis Dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang ada. Layak Lingkungan Issue kerusakan lingkungan hidup.