PEMBARUAN MARXISME Pentingnya Marxisme Marxisme merupakan harapan dan keyakinan penting selama kurang lebih satu setengah abad, sesuatu yang demikian jelas, tegas, memukau dan menularkan inspirasi. Tapi Marxisme juga dalam bentuknya yang dicoba dalam suatu transformasi social, ternyata dengan cepat merapuh. Selama beberapa tahun terakhir ia telah didiskreditkan secara luas, dan hampir di seluruh dunia tidak terdengar lagi rencana Marxis untuk “mengubah dunia”. Yang tersisa adalah “menerangkan dunia” terutama di jurnal-jurnal pemikiran dan seminar-seminar, ketika politik sayap kiri merosot, atau mengalami perubahan diri, di berbagai penjuru.
Hubungan Internasional Marxisme Akhir perang dingin yang ditandai dengan runtuhnya pertain komunis yang memerintah rusia dan eropa timur sekaligus merupakan kemenangan bagi kaum kapitalis penganut pasar bebas. Saat itu banyak pihak yang beranggapan bahwa peristiwa tersebut juga menunjukkan kegagalan teori marx. Sedangkan partai-partai komunis yang masih bertahan seperti di china, vietnam, dan kuba tidak dapat diperhitungkan sebagai ancaman bagi hemegony kapitalisme global.
Bahkan negara-negara yang masih menganut paham komunis ini dipaksa untuk menerima logika ”pasar” di negaranya yang disusung kaum kapitalis. Lebih parah lagi di Korea utara di mana kekuasaan ekonomi dan politik berada di bawah kendali negara justru rakyatnya mengalami kelaparan. Hal ini seolah mempertegas bahwa paham komunis tidak lagi dapat dijadikan sebagai suatu alternative.
Hal berikut ini merupakan selentingan teori singkat tentang teori-teori yang bersangkutan dengan marxisme dan revisionisme salah satunya adalah: Proudhonisme merupakan aliran sosialisme burjuis kecil yang bermusuhan terhadap marxisme, yang diberi nama menurut nama ideologinya, seorang anarkis perancis, proudhon. Sambil mengkritik hak milik besar kapitalis dari sudut pendirian burjuis kecil, proudhon mengimpi-impikan untuk mengabadikan hak milik kecil perseorangan, mengusulkan untuk mengorganisasi bank rakyat dan bank pertukaran, dengan perantaraan mana kaum buruh seolah-olah dapat memperoleh alat-alat produksinya sendiri, menjadi tukang-tukang kerajinan tangan dan menjamin penjualan hasil-hasil produksinya Secara adil.
Proudhon gagal memahami peranan histori dari proletariat, bersikap negatif terhadap perjuangan klas, terhadap revolusi proletar dan diktatur proletar. Ia mengingkari keharusan akan negara dari sudut pendirian anarkis. Proudhonisme telah dikenakan kritik yang mengahncurkan dalam karya Kark Marx Kemiskinan Filsafat.
2. Bakuninisme merupakan Suatu aliran yang diberi nama menurut nama ideolog anarkisme M.A. Bakunin. Kaum Bakuninis telah melancarkan perjuangan tabah melawan teori Marxis dan taktik gerakan buruh. Azas pokok Bakuninisme adalah pengingkaran terhadap sebarang negara, termasuk juga diktatur proletariat. Mereka itu gagal memahami peranan histori-dunia dari proletariat. Menurut pendapat kaum Bakuninis, suatu perkumpulan revolusioner yang rahasia harus mengorganisasi huruhara-huruhara Rakyat yang akan mengakibatkan pembatalan negara dengan segera,Sesudah menyelunduk ke dalam Internasionale, Bakunin mengajukan di hadapan dirinya suatu tujuan untuk merebut pimpinan atas organisasi itu dalam tanganya dan mulai melakukan perjuangan melawan Marx dengan tak segan-segan memakai cara-cara manapun dalam hal ini. Karena kegiatan yang erusak organisasi itu, pada Kongres di Den Haag dalam tahun 1872 Bakunin dipecat dari Internasionale.
Inti Kehidupan Marxisme Hal yang menentukan dalam marxisme adalah inti kehidupan marxisme, karena di dalamnya telah terangkum teori dan praktek perjuangan kelas dalam satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dalam zaman dan masa kita, apa yang telah dikatakan oleh marx tentang dialektika sangatlah relevan. dalam bentukannya yang rasional, dialektika merupakan skandal dan horor bagi tatanan borjuis dan semua penganutnya yang doktriner, karena dalam seluruh pengertiannya terkandung sebuah pengakuan yang pasti akan kenyataan benda-benda, sekaligus pengakuan atas negasi terhadap keadaan tersebut, atas keniscayaan akan kehancurannya, karena dialektika menganggap bahwa setiap formasi sosial yang berkembang dalam sejarah sebagai sebuah gerakan yang mengalir .
bukan saja memperhitungkan sifat-sifatnya yang sementara, tapi juga keberadaannya yang sekejap itu karena dialektika tidak bisa ditandingi oleh cara pandang lainnya, dan karena pada hakikatnya ia bersifat kritis serta revolusioner, Jika demikian bukanlah satu kebetulan bahwa teori dialektika kini telah menjadi suatu objek perjuangan ideologis yang tajam. Bahkan Kaum terpelajar borjuasi berupaya keras untuk membangun berbagai pemalsuan terhadap dialektika materialis, Sembari tak bisa menyangkal makna penting dialektika tersebut, mereka lebih sering melakukan penentangan terhadapnya dalam rumusan yang kosong.
Pada kasus yang kedua, mereka membatasi dialektika semata-mata sebagai tingkatan pemikiran subjektif belaka, menolak berlakunya hukum-hukum dialektika di tengah-tengah alam. Lebih jauh lagi, mereka membiasakan dirinya menyimpangkan asumsi-asumsi dasar dialektika materialis, menyimpangkan hukum-hukum dan penggolongan-penggolongannya, dan menentang segala interpretasi dialektik dalam pandangan-pandangan Marxis yang katanya negatif, fenomenologis, serta tragis.