Pertemuan 2 Subyek diminta untuk menceritakan setiap gambar pada tester, yang meliputi kejadian yang tampak pada gambar, apa yang menyebabkannya terjadi, apa pikiran dan perasaan dari karakter yang ada pada gambar, dan akhir dari cerita.
Dasar pemikiran Prosedur: Menyajikan sejumlah gambar kepada subyek dan memintanya untuk menceritakan tentang gambar-gambar tersebut yang harus dilakukan secara spontan Instrumen ini efektif untuk menggali informasi tentang pandangan individu terhadap dunianya dan sikapnya terhadap self maupun orang lain
Dasar pemikiran-2 Stimulus dalam TAT disajikan dalam kartu bergambar yang bervariasi, hal yang dijaring antara lain relasi dengan peers, orang tua dan figur otoritas lain, bawahan/subordinat, dan hubungan romantik dengan pasangan. Hal yang dievaluasi oleh tester dalam hal ini adalah perilaku subyek, nada suara, postur, keraguan, dan tanda-tanda respon emosional lain yang muncul dalam bercerita pada kartu-kartu tertentu.
Dasar pemikiran-3 Cara pengumpulan cerita yang demikian, seringkali mengungkapkan komponen yang signifikan dari kepribadian. Hal ini tergantung pada 2 kecenderungan psikologis yi: Kecenderungan individu untuk menginterpretasi situasi manusia yang ambigu sesuai dengan pengalaman lampau dan saat ini, Dan kecenderungan dari orang yang bercerita untuk melakukan hal yang sama, mengungkapkan pengalaman dan sentimen dengan disadari maupun tidak sadar.
Asumsi-asumsi Lindzey pada interpretasi TAT Asumsi primer: melengkapi situasi yang tidak lengkap atau tidak terstruktur. Individu akan mengungkapkan karakteristiknya (perlawanan, kecenderungan, konflik) Asumsi lain: 1. storyteller umumnya mengidentifikasikan diri sebagai seseorang dalam cerita. Karakter pada tokoh imajiner ini merefleksikan keinginan, perjuangan, konflik dari storyteller
Asumsi-asumsi Lindzey pada interpretasi TAT-2 2. Karakteristik storyteller akan dimunculkan secara tidak langsung atau simbolik 3. Nilai pentingnya cerita tidak sama 4. Tema yang berhubungan langsung dengan material tes tidak sama signifikansinya dengan yang tidak berhubungan 5. Tema yang muncul berulang (karakter yang muncul seperti cermin dari storyteller) 6. Cerita merefleksikan karakteristik momentari storyteller
Asumsi-asumsi Lindzey pada interpretasi TAT-3 7. Cerita dapat merefleksikan kejadian masa lalu yang diamati atau disaksikan oleh storyteller, namun tetap saja merefleksikan karakteristiknya 8. Keanggotaan kelompok atau kondisi sosiokultural dapat direfleksikan dalam cerita 9. Kecenderungan dan konflik yang muncul bisa jadi bersifat tidak sadar sehingga tidak selalu muncul dalam bentuk tingkah laku yang diamati atau disadari
Analisis Isi : hero Tokoh dalam cerita. Dalam hal ini subyek mengidentifikasi pada hero dan memproyeksikan kebutuhan personal, sikap, dan perasaannya tokoh yang paling diminati subyek, yang pandangan dan perasaan digambarkan dengan sangat intim
h e r o yang hampir serupa dengan subyek, jenis kelamin, usia, memiliki tujuan yang serupa salah seorang yang ada dalam gambar yang memegang peranan utama, muncul sejak awal dan penting di akhir cerita
Yang dapat terjadi: perpindahan hero dua dari kepribadian muncul pada dua tokoh yang berbeda (tema endopsikik) adanya cerita dalam cerita (hero sebagai pengamat) /hero primer dan sekunder identifikasi dengan tokoh yang berjenis kelamin berbeda adanya hero majemuk; hero partial (porsinya sama dalam kelompok) hero merupakan bagian dari lingkungannya
Motif, kecenderungan dan perasaan hero Yang dirasakan, dipikirkan atau dilakukan hero. Kekuatan tiap variasi kebutuhan dan emosi dinilai dengan skala 1-5. Kriteria kekuatan dinilai dari intensitas, durasi, frekuensi, dan pentingnya dalam alur cerita. Macam-macam needs: lihat hal.182
daya dari lingkungan hero / press tipe lingkungan yang dialami oleh hero. Lihat halaman 189.
Tema dan outcomes (akhir cerita) Tema merupakan hasil interaksi antara need dari hero, press dari lingkungan, dan outcomes (kegagalan atau keberhasilan yang diraih hero). Tema kompleks merupakan kombinasi dari tema simpel yang membentuk suatu sekuen.
Tema dalam suatu cerita bisa menyangkut beberapa hal yaitu: 1. keberhasilan atau kegagalan dalam meraih prestasi, kebahagiaan/kesedihan, usaha yang keras atau kurang Dalam melakukan pengukuran terhadap tema ini, tester sebaiknya mempertanyakan : Apakah hero berhasil dalam usahanya atau gagal? Bila ia gagal, dalam kondisi apa hal tersebut terjadi? Apakah alur yang dilaluinya sulit atau mudah?
Tema dan outcomes (akhir cerita) Hambatan apa yang dihadapinya? Apakah subyek menyerah, tidak puas, dan sedih? Bagaimanakan hero mempengaruhi akhir cerita, atau ia hanya pasih menerima takdir? Apakah ia aktif atau pasif? 2. benar/salah Hal ini berkaitan dengan masalah etika dari suatu tindakan dan konsekuensi yang terjadi pada hero adalah fokus dari cerita ini.
Tester dapat melihat: Apakah terdapat kontrol impuls yang adekuat? Bila tindakannya berlebihan, apakah ia menghukum tindakannya atau melarikan diri agar tidak tertangkap? Apakah ia merasa bersalah? Apakah nilai morlanya dilandasi hanya oleh ketakutan sederhana agar tidak tertangkap atau ada nilai/keyakinan terhadap etika yang lebih tinggi? Apakah ia mengakui atau tidak? Seberapa banyak hero mengkritik dirinya sendiri?
3. human relationship Hal ini meliputi sikap hero terhadap orang lain atau sebaliknya. Hal yang perlu diperhatikan adalah: Isu apakah yang menjadi fokus perhatiannya? Pada aktivitas apa sebagian besar waktu dihabiskannya? Bagaimana ia melihat orang lain : mendominasi, mengancam, penuh kasi, membosankan? Kelebihan atau kelemahan apa yang dimilikinya, terutama yang berkaitan dengan relasi sosial?
4. reaksi terhadap kemalangan Perilaku yang ditampilkan ketika hero berhadapan dengan stres dan masalah kehidupan. Yang perlu diperhatikan adalah: Apa dilema dan konflik utama yang dihadapi oleh hero? Apakah konflik ini bersumber dari persaudaraan, cinta, pemaksaan, perang, hukuman, atau lainnya? Apakah pendekatannya berupa withdrawl, manipulasi, acting out, tidak berdaya, atau asertif?
interes dan sentimen Berkaitan dengan ketertarikan subyek yang diatribusikan pada hero. Hal ini meliputi penghargaan terhadap seni, travel, aktivitas olahraga, kreativitas, atau masalah akademis. Penting juga diperhatikan perasaan positif atau negatif terhadap wanita yang lebih tua (figur ibu), pria yang lebih tua (figur ayah), jenis kelamin yang sama atau berbeda yang seusia dengan hero.