Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Pertemuan 14 Tujuan Instruksional Umum : Sistem Persamaan Linier Tujuan instruksional Khusus : Mahasiswa mampu.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Persamaan Linier Penulisan Dalam Bentuk Matriks
Advertisements

MATRIKS 1. Pengertian Matriks
Matrik dan Ruang Vektor
Sistem Persamaan Linier
Matrik dan Ruang Vektor
Solusi Persamaan Linier
Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN
Mencari Solusi f(x) =0 dengan Pendekatan Beruntun
Bab 3 MATRIKS.
Pemecahan Persamaan Linier 2
Sistem Persamaan Linier
Bab 3. Penyelesaian Sistem Persamaan Linier (SPL)
Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Pertemuan 13 Tujuan Instruksional Umum : Sistem Persamaan Linier Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mampu.
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Pertemuan 11 Tujuan Instruksional Umum : Integrsi Numerik
FEB 2006Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 Pertemuan 10 Tujuan Instruksional Umum : Integrasi Numerik Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mampu mencari.
Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Pertemuan 12 Tujuan Instruksional Umum : Sistem Persamaan Linier Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mampu.
Pemecahan Persamaan Linier 1
METODE DERET PANGKAT.
SISTEM PERSAMAAN LINIER (SPL)
BAB I SISTEM PERSAMAAN LINIER
Sistem Persamaan Linier Non Homogin
6s-1LP Metode Simpleks William J. Stevenson Operations Management 8 th edition OPERATIONS RESEARCH Enos.
4. SOLUSI PERSAMAAN NON-LINIER.
Sistem Persamaan Linier Oleh : Sudaryatno Sudirham
INF-301 FEB 2006 Univ. INDONUSA Esa Unggul PERTEMUAN V Tujuan Instruksional Umum : Permutasi & Kombinasi Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat.
Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Tujuan Instruksional Umum : Regresi Linier Pertemuan 8 Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mampu mencari.
Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
PERTEMUAN 5 1. MATRIKS 2. METODE ELIMINASI GAUSS 3. METODE ITERASI GAUSS SEIDEL 4. METODE DEKOMPOSISI LU.
Metode Dekomposisi LU Penyelesaian Sistem Persamaan Linier
HAMPIRAN NUMERIK PENEYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER Pertemuan 5
SISTEM PERSAMAAN LINIER
METODE SIMPLEKS MINIMALISASI. METODE SIMPLEKS MINIMALISASI.
Metode Iterasi Gauss-Seidel Penyelesaian Sistem Persamaan Linier
VII. PENYELESAIAN PERSAMAAN Ax = b Dengan A adalah MBS (IV)
METODE NUMERIK Sistem Persamaan Linier (SPL) (2)
Solusi Sistem Persamaan Linear
Solusi Sistem Persamaan Linear
Metode Eliminasi Gauss Penyelesaian Sistem Persamaan Linier
SISTEM PERSAMAAN LINIER SIMULTAN
BAB I SISTEM PERSAMAAN LINIER
Sistem Persamaan Aljabar Linear
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIER 2
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
5/12/2018 Metode Numerik II.
NURINA FIRDAUSI
Pertemuan 5 Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss)
Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss)
Sistem Persamaan Linear
MATEMATIKA FISIKA I Deskripsi
Metode Iterasi Jacobi & Iterasi Gauss Seidel
Metode Dekomposisi LU, Iterasi Jacobi & Iterasi Gauss Seidel
GAUSS SEIDEL Nurina Firdausi
Data Structure + Algorithm = Program
Operations Management
Sistem Persamaan Linear
Eliminasi Gauss Jordan & Operasi Baris Elementer
sistem persamaan linear
Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss)
sistem persamaan linear
Penyelesaian Sistem Persamaan Linier (spl)
PENYELESAIAN PERSAMAAN LINEAR SIMULTAN
Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
SISTEM PERSAMAAN LINIER 2
Metode Eliminasi Gauss Jordan
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Program Linier – Bentuk Standar Simpleks
Transcript presentasi:

Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Pertemuan 14 Tujuan Instruksional Umum : Sistem Persamaan Linier Tujuan instruksional Khusus : Mahasiswa mampu memecahkan permasalahan persamaan linier.

Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 SISTEM PERSAMAN LINIER “ITERASI GAUSS – SEIDEL” Untuk matriks koefisien A orde, syarat dapat digunakannya metode ini adalah : Elemen-elemen diagonal utama adalah tak-nol, a 11 ≠0; a 22 ≠0, dan a 33 ≠0.

Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Syarat “cukup” agar konvergen :  Nilai mutlak elemen-elemen diagonal utama adalah dominan, artinya : │a 11 │≥│a 12 │+│a 13 │ │a 22 │≥│a 21 │+│a 23 │ │a 33 │≥│a 31 │+│a 32 │  Minimal ada satu baris, dimana nilai mutlak elemen diagonalnya “sangat dominal”,artinya: Pada baris pertama :│a 11 │>│a 12 │+│a 13 │ atau, Pada baris kedua :│a 22 │>│a 21 │+│a 23 │ atau, Pada baris ketiga :│a 33 │>│a 31 │+│a 32 │.

Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Syarat “cukup” tidak sama dengan syarat “perlu” apabila syarat “cukup” dipenuhi, maka iterasi Gauss- Seidel dijamin akan konvergen, tetapi bila syarat “cukup’ tidak terpenuhi, maka iterasi masih mungkin konvergen ataupun divergen. Langkah-langkah :  Dari baris pertama dicari formula untuk x 1, dari baris kedua untuk x 2, dan baris ketiga untuk x 3.  Nilai-nilai awalnya adalah x 1 =x 2 =x 3 =0  Lakukan substitusi beruntun untuk x 1, x 2, dan x 3, setiap kali gunakan nilai x i yang “terbaru”.

Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Contoh : Carilah nilai-nilai x i dengan iterasi Gauss –Seidel sebanyak 4 kali dari sistem persamaan linier berikut : 8x 1 + 2x 2 - 3x 3 = 9 x 1 + 3x 2 + 2x 3 = 11 3x 1 - 2x 2 + 5x 3 = 19 Jawab : perhatikan bahwa : │8│≥│2│+│-3│ │3│≥│1│+│2│ │5│≥│3│+│-2│ Dan bahwa │8│>│2│+│-3│, sehingga syarat “cukup” terpenuhi dan iterasi Gauss – Seidel dijamin konvergen.

Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Dari baris pertama, kedua dan ketiga masing-masing diperoleh : Iterasix1x1 X2X2 X3X3 11,1253,29174,417 21,96770,04962, ,10231,20643, ,95641,00043,0263