ANALISIS BREAK EVEN ALK
Salah satu fungsi manajemen adalah planning Salah satu fungsi manajemen adalah planning. Perencanaan merupakan faktor yang penting dalam perusahaan. Perencanaa perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan program budget. Program budget berisi penghasilan dan biaya-biaya yang akan terjadi yang pada akhirnya menunjukan laba yang akan dicapai. Untuk memperoleh laba yang tinggi manajemen dapat melakukan : Menekan biaya produksi/operasi Menentukan harga jual yang sesuai Meningkatkan volume penjualan
Analisis break even berhubungan erat dengan program budget dan berguna bagi manajemen untuk taksiran periode yang akan datang. Break even dapat diartikan suatu keadaan dimana dalam operasinya perusahaan tidak memeperoleh laba ataupun menderita rugi. Kondisi break even tercapai dimana total penghasilan sama dengan total biaya. Break even : Total Revenue = Total Biaya Total Revenue (TR) = Q X P Total Cost (TC) = Fixed Cost + Total variabel cos Q = Kuantitas unit terjual P = harga jual
Penentuan Tingkat Break Even Untuk dapat menentukan tingkat break even, maka biaya yang terjadi harus dapat dipisah menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (Fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam range output tertentu. Contoh biaya bunga, sewa, depresiasi. Biaya variabel (Variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya akan naik turun (berubah-ubah) sesuai dengan hasil produksi atau volume kegiatan. Contoh biaya bahan baku, tenaga kerja langsung.
Firma NURI Budget Rugi-laba 2009 Budget penjualan (@ 200 000 unit Rp 250)……..Rp 50 000 000 Budget biaya Tetap Variabel Bahan kangsung -- Rp 9 000 000 Tenaga langsung -- 10 000 000 Overhead pabrik Rp 7 000 000 3 000 000 Biaya administrasi 6 000 000 1 000 000 Biaya distribusi 5 000 000 3 000 000 Jumlah Rp 18 000 000 RP 26 000 000 44 000 000 Laba yang dibudgetkan Rp 6 000 000
Rumus BEP Break Even : Biaya Tetap (unit) margin per satuan barang P -- VC Break Even : Rp18 000 000 Rp 250 – Rp130 = 150 000 unit
Break Even = Biaya Tetap (Rp) Marginal Income Ratio Marginal Income Ratio (MIR) : 1 - VC P Break Even = Rp 18 000 000 1- (130/250) = Rp 37.500 000,-
Marginal income ratio adalah ratio antara marginal income dengan hasil penjualannya. Sedangkan marginal income adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Pembuktian BEPB : Penjualan……………………………….Rp 37 500 000 Biaya tetap……..Rp 18.000.000 Biaya variabel Rp 19 500 000 37 500 000 laba/ rugi 0 19 500 000= 52 % x 37 500 000,-
Grafik BEP Rp TR TC TVC BEP
Margin of safety Hubungan atau selisih antara penjualan yang dibudgetkan dengan penjualan tingkat break even merupakan tingkat keamanan (margin of safety) bagi perusahaan dalam melakukan penurunan penjualan. Margin of safety : penjualan per budget 50 juta penjualan per BEP = 37,5 juta = 133,33 %
Hal ini berarti bahwa tingkat penjualan perusahaan tersebut tidak boleh turun lebih dari 33,33 % dari penjualan break even. 33,33 % X Rp 37 500 000= Rp 12.500.000,- Atau bisa juga dihitung : (sales budget-sales BE)/sales budget (Rp 50 juta- Rp 37,50 juta)/Rp 50 juta= 25 % Artinya penjualan tidak boleh turun lebih dari 25 % penjualan yang direncanakan. 25 % X Rp 50 juta = Rp 12 500 000,-
Perubahan berbagai Faktor Akibat perubahan biaya tetap misal biaya tetap turun 10 % biaya yang lain tetap maka BEP baru Rp 33 750 000 atau 135 000 unit 2. Akibat kenaikan biaya variabel biaya variabel per unit naik 10 % maka BEP baru Rp 42 056 075 atau 168 225 unit