Sistem Pendidikan di Australia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSYARATAN CALON PESERTA TUGAS BELAJAR :
Advertisements

UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
MODEL PEMINATAN,LINTAS MINAT, DAN PENDALAMAN MINAT KURIKULUM 2013
Bismillahirrohmaanirrohiem
PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SD.
PENGERTIAN Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar.
PENGELOLAAN KURIKULUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN
IMPLEMENTASI PERATURAN BERSAMA MENTERI PENATAAN & PEMERATAAN GURU PNS
PENGEMBANGAN SDM PNS (Keterangan Belajar, Izin Belajar, Tugas Belajar,
Pelayanan peminatan peserta didik
Sistem Pendidikan di Jepang
PERSIAPAN PERCEPATAN PROGRAM DOKTOR
PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI KEUANGAN,
PELATIHAN MBS UNTUK SATUAN PENDIDIKAN Pelaksanaan : 16 – 18 Mei 2009.
KUIS : Institusi Pendidikan Nadia Yovani. 1. Pendidikan merupakan institusi sosial dimana masyarakat menyediakan anggotanya berbagai informasi dan pengetahuan.
PEMINATAN PADA SMK/MAK
P e n g a n g k a t a n P e g a w a I n e g e r I s I p I l.
Panduan Pemenuhan Beban Mengajar Guru PAI
TUNJANGAN PROFESI PENDIDIK
P2TK Dikdas – Kemdikbud Januari 2014
DINAS PENDIDIKAN KAB. LUMAJANG
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR JUNI 2014
PERANGKAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Namo Buddhaya.
BAHAN PENGARAHAN & PENYAMPAIAN INFORMASI
KETENTUAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR
Sistem pendidikan di negara
INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016
PEDOMAN UMUM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SISTEM SELEKSI SNMPTN dan SBMPTN 2017
INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016
Studi Komparatif di NEW ZEALAND
Oleh : Asyarudin MT [ andhin ] P2TK Dikdas – Kemdikbud 2014
PENGELOLAAN TUGAS BELAJAR DI LUAR NEGERI (ASPEK KEPEGAWAIAN)
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer
POLA KARIER PEGAWAI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Direktorat Jenderal GTK -
5 Penyesuaian Beban 1.
Definisi Jalur Masuk Pemberhentian sementara Pemberhentian tetap
JERMAN.
PENGEMBANGAN LPTK DAN PPG
Un usbn Un usbn DEPOK, 26 JANUARI 2017.
PANITIA SNMPTN 2014 DENPASAR, 9 DESEMBER 2014
SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2013
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 BIRO KEPEGAWAIAN DESEMBER 2012.
Mutasi Sekolah dari US ke Indonesia
LAPORAN KEGIATAN TAHUN 2016
PENGADAAN PEGAWAI NEGRI SIPIL (PNS)
SISTEM PENDIDIKAN DI FINLANDIA
PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA DAN ARAB SAUDI
Assalamu’alaikum WR WB
Direktorat Pembinaan SMA
 PERANGKAT AKREDITASI HASIL UJICOBA
FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RPP BAGI GTT/GTY)/ PAMONG PAUD DAN LAPORAN PELAKSANAAN KERJA BAGI PTT/PTY DI LINGKUNGAN KABUPATEN SLEMAN.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pelayanan peminatan peserta didik
SOSIALISASI SERTIFIKASI GURU & PENGAWAS DALAM JABATAN
SISTEM SELEKSI SNMPTN dan SBMPTN 2017
SISTEM SELEKSI SNMPTN dan SBMPTN 2017
SISTEM SELEKSI SNMPTN dan SBMPTN 2017
ARAH KEBIJAKAN KEMENDIKBUD DALAM PENDIDIKAN INFORMAL (SEKOLAHRUMAH)
Kebijakan Pendidikan Tinggi
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SOSIALISASI PROGRAM KURIKULUM
PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR
Asyarudin Andhin, MT P2TK Dikdas – Kemdikbud 2014.
PANEL 1 : Pengarah pemaparan
Jl. Pahlawan No. 100 Telp/Fax ,
Dasar Dasar Kependidikan OLEH : KELOMPOK 7 SISTEM PENDIDIKAN DI KOREA SELATAN.
Transcript presentasi:

Sistem Pendidikan di Australia

CURRICULUM VITAE Nama : Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M.Hum. Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 24 September 1967 NIP : 1967 09 24 1990 03 1001 Pangkat/Golongan : Pembina Utama Madya : IV/d Jabatan Struktural: Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara, Eselon I– B Jabatan Lain : Komisaris BUMN PT. Sarinah Persero Pendidikan: 1. SDN Magung – I, Ciparay Kabupaten Bandung, 1979 2. SMPN Ciparay – I, Ciparay Kabupaten Bandung, 1982 3. SMAN XI Bandung, Kota Bandung, 1985 4. S.1 IKIP Bandung, 1989 5. S.2 Unpad, 1995 6. S.3 Unpad, 2001 7. Program Pendidikan Reguler Angkatan XL Lemhannas RI, 2007 8. Diklatpim Tingkat – I, Lembaga Administrasi Negara, 2008 Seminar, Penelitian, Dan Kunjungan Kenegaraan Ke Luar Negeri: Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, Jepang, Saudi Arabia, Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Turki, Australia, Belanda, Belgia, Perancis, Jerman, Inggris, Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, Brasil, Equador, India, Rusia, Mongolia, Swedia. Keluarga: Istri : Hj. Siti Komariah, Dra., M.Si., Ph.D Anak : 2 Orang. Alamat : 1. Jl. Cipaku Indah II, Kompleks Setiabudhi Terrace No. A.10, Bandung 2. RJPTN, Jl. Kemanggisan Ilir Flat S.3 No.1, Slipi Jakarta Barat 2 2

Menurut konstitusi Australia, setiap pemerintah negara bagian di Australia bertanggung jawab atas bidang pendidikan pada tingkat sekolah di bagian tersebut. Pemerintah Australia tidak memiliki kekuasaan dalam bidang pendidikan, dan hanya dapat membuat kebijakan dalam bidang tersebut dengan persetujuan dari negara bagian yang bersangkutan. Pendanaan pokok sekolah dilakukan oleh pemerintah negara bagian, namun pemerintah Australia juga memberikan dana tambahan untuk program tertentu.

Tahun Akademik Tahun akademik di Australia dimulai pada akhir bulan Januari dan berakhir pada pertengahan bulan Desember. Tahun akademik dibagi ke dalam empat term setiap term lamanya kurang lebih 10 minggu. Pada akhir setiap term, para murid mendapatkan dua minggu liburan, namun pada akhir tahun semua murid mendapatkan liburan selama kurang lebih enam minggu.

Jenjang sekolah Di Australia, sekolah dimulai dengan kindergarten (taman kanak-kanak) dan dilanjutkan dari kelas 1 sampai kelas 12. Terdapat tiga tingkat sekolah, yaitu: primary school (sekolah dasar): taman kanak-kanak sampai kelas 6 atau kelas 7 (tergantung pada negara bagiannya) high school (sekolah menengah pertama): kelas 7 atau 8 sampai kelas 10 (tergantung pada negara bagiannya) senior high school/senior secondary school/college (sekolah menengah atas): kelas 11 sampai kelas 12.

Murid di Australia mulai sekolah pada umur 4,5 tahun sampai 5,5 tahun (kindergarten). Orang tua murid wajib menyekolahkan anaknya sampai dengan usia 15 atau 16 tahun (tergantung pada negara bagiannya). Jika anaknya tidak rajin masuk sekolah, orang tua dikenakan denda/sanksi. Pada tingkat high school, semakin tinggi tingkat sekolah, murid semakin bebas memilih mata pelajaran yang akan diambil. Pada tingkat senior secondary school, murid boleh memilih hampir semua mata pelajaran sesuai dengan keinginannya. Sebagaian besar dari high school dan senior secondary school juga menawarkan mata pelajaran yang bersifat kejuruan, seperti perhotelan, turisme, muatan lokal; teknik kayu, teknik logam (hospitality, tourism, woodworking, metal working)

Pada akhir kelas 12, murid sekolah mendapatkan Year 12 certificate. Piagam tersebut disertai transkrip nilai mata pelajaran yang telah diambil dengan nilai yang diraih. Untuk sebagian besar dari mata pelajaran pada tingkat kelas 12, nilai siswa dihitung dari tugas sekolah serta hasil ujian di negara bagian yang dilakukan pada akhir tahun. Nilai tersebut dapat langsung digunakan untuk mendaftar ke universitas, tanpa perlu diuji lagi.

Sekolah negeri dan swasta Di Australia, terdapat public schools (sekolah-sekolah negeri) dan private schools (sekolah-sekolah swasta). Kurang lebih dua pertiga dari murid bersekolah di sekolah negeri, sedangkan sisanya bersekolah di sekolah swasta. Private schools di Australia dibagi menjadi dua kelompok: yang berafiliasi pada agama (biasanya Katolik atau Protestan, tetapi ada juga sekolah Islam) dan yang tidak berafiliasi kepada agama (independent schools).

Sistem Pengelolaan Di semua Negara bagian kecuali Australian Capital Territory (ACT), sekolah dasar dan menegah dikelola oleh departemen pendidikan di masing-masing negara bagian. Di setiap sekolah, termasuk di ACT, terdapat asosiasi Parents and Citizens Association (P&C), yang terdiri atas orang tua dari murid. P&C tersebut dapat memberikan masukan atau rekomendasi kepada pihak sekolah, dan kadang-kadang mengumpulkan dana tambahan untuk sekolah dengan mengadakan acara fundraising atau menjalin hubungan dengan bisnis setempat.

ACT memiliki sistem yang berbeda, disebut School Based Management, di mana setiap sekolah bebas dalam hal pengelolaan. Setiap sekolah dikelola oleh School Board yang terdiri atas Kepala Sekolah, beberapa guru, dan beberapa orang tua dari murid. School Board bertanggung jawab atas segala aspek pengelolaan sekolah, termasuk: proses seleksi kepala sekolah, guru dan staf lain di sekolah, pengelolaan rutin sekolah, alokasi pendanaan yang diberikan oleh pemerintah ACT, pemilihan bahasa asing yang akan diajakan di sekolah, pelaksanaan program khusus, dan sebagainya.

Kurikulum Di semua negara bagian kecuali (ACT) kurikulum ditetapkan oleh departemen pendidikan. Namun, di ACT terdapat sistem managemen sekolah School Based Management di mana pihak sekolah bertanggung jawab atas pembuatan kurikulum dan materi. Dalam sistem tersebut, para guru mengembangkan kurikulum sendiri untuk mata pelajaran masing-masing. Setiap tahun, semua kurikulum diajukan kepada departemen pendidikan untuk proses evaluasi. Jika kurikulum tertentu dianggap tidak memenuhi standar minimal, pihak departemen dapat meminta agar kurikulum direvisi atau bahkan dapat menolak kurikulum tersebut.

Di setiap negara bagian kurikulum untuk Year 11 dan Year 12, yaitu tingkat SMA, dibuat oleh badan khusus di bawah departemen pendidikan, yang biasanya disebut Senior Secondary Board. Selain pengembangan kurikulum, badan tersebut juga bertanggung jawab atas pelaksanaan ujian yang dilakukan pada akhir Year 12 dan pengeluaran Year 12 Certificate. Pemerintah Australia ingin menetapkan kurikulum nasional (national curriculum) dalam berbagai bidang studi, yaitu bahasa Inggris, Sejarah, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan. Dalam hal ini, pemerintah nasional sedang bekerjasama dengan pemerintah negara bagian, sebab perubahan kurikulum hanya dapat dilakukan atas persetujuan negara bagian.  

Standar Lulusan Pada tingkat SD dan SMP, murid meluluskan setiap year pembelajaran atas rekomendasi dari guru. Rekomendasi guru berdasarkan perkembangan murid selama seluruh tahun, dan tidak berdasarkan ujian. Jarang sekali ada murid yang tidak lulus. Biasanya murid tidak lulus karena umur atau sikap yang dianggap terlalu muda, bukan karena prestasi belajar yang kurang memuaskan. Semua murid mendapatkan rapor pada akhir Term dengan nilai prestasi belajar.

Pada tingkat SMA, persyaratan kelulusan ditetapkan oleh Senior Secondary Board masing-masing Negara bagian. Kelulusan berdasarkan beberapa faktor. Pertama, murid harus mengambil mata pelajaran yang cukup pada setiap tahun, biasanya lima mata pelajaran pada Year 12. Mata pelajaran ini sedikit sekali, namun bahannya cukup mendalam. Kedua, ada persyaratan mengenai jenis mata pelajaran yang boleh diambil, misalnya wajib mengambil minimal satu mata pelajaran dari golongan Matematika/Ilmu Pengetahuan dan satu dari golongan Bahasa/Ilmu Sosial. Syarat lainnya adalah harus mendapatkan nilai pass (50 persen keatas) untuk semua mata pelajaran.

Di semua negara bagian, kecuali ACT, nilai untuk mata pelajaran tingkat Year 12 berdasarkan dua atau tiga komponen, yaitu: hasil tugas sekolah, nilai ujian akhir tahun yang dilaksanakan oleh Senior Secondary Board, dan kadang-kadang suatu proyek. Nilai dari ujian akhir tahun juga digunakan untuk menjaga standar kenilaian melalui proses moderation. Jika dalam sekolah tertentu nilai berdasarkan hasil tugas sekolah tinggi sedangkan nilai berdasarkan ujian akhir tahun rendah, maka nilai final murid-murid di sekolah tersebut akan dikurangi. Di ACT, tetap dilakukan ujian akhir tahun pada tingkat Year 12. Namun, nilai dari ujian itu hanya dilakukan untuk proses moderation yang tersebut diatas. Nilai final berdasarkan hasil tugas sekolah saja. Senior Secondary Board masing-masing negara bagian mengeluarkan Year 12 Certificate serta transkrip akademik bagi semua murid yang lulus Year 12.

Sistem pembiayaan Semua public school bebas biaya sekolah. Namun, para orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah negeri biasanya diminta untuk membayar voluntary payment (pembayaran sukarelawan) yang tidak terlalu besar. Sebagian besar dari pendanaan pada sekolah-sekolah negeri diberikan oleh pemerintah di masing-masing negara bagian. Sekolah-sekolah yang berafiliasi pada agama, khususnya sekolah-sekolah Katolik, cenderung menetapkan biaya sekolah yang rendah. Sebagian besar pendanaan sekolah-sekolah yang berafilisasi pada agama diberikan oleh pemerintah, baik pemerintah negara bagian maupun pemerintah nasional. Independent schools cenderung menetapkan biaya sekolah yang cukup tinggi, hingga pendanaanya dari pemerintah lebih sedikit.

Sistem Evaluasi Ujian nasional di Australia, yaitu National Assessment Program: Literacy and Numeracy (NAPLAN), baru dimulai pada tahun 2008. Sebelumnya, ujian kemampuan pada bidang pelajaran utama, seperti membaca, menulis dan menghitung (biasanya disebut Basic Skills Test) dilakukan oleh negara bagian masing-masing. Sebagian besar dari negara bagian masing-masing tersebut mulai melaksanakan semacam Basic Skills Test pada akhir tahun 1980an atau awal 1990an. Terdapat beberapa kelompok yang mengkritisi adanya ujian kemampuan yang semula dilakukan pada tingkat nasional, termasuk sarikat guru, para orang tua, tokoh-tokoh politik dan sebagainya. Namun pada umumnya, masyarakat telah menerima bahwa ujian kemampuan semacam ini diperlukan.

Ujian NAPLAN dilakukan setiap bulan Mei dan diikuti semua murid year 3, 5, 7 dan 9 (kelas 3 dan 5 SD, dan kelas 1 dan 3 SMP). Kemampuan murid dalam 4 (empat) bidang diuji, yaitu membaca, menulis, pemakaian bahasa Inggris (ejaan, tata bahasa, tanda baca dan sebagainya), dan menghitung. Hasil ujian NAPLAN dikirimkan kepada sekolah dan orang tua murid. Hasilnya dapat menunjukkan murid mana yang bermasalah dalam bidang-bidang tertentu, agar murid tersebut dapat diberikan bantuan yang lebih dalam pelajarannya. Hasil ujian NAPLAN juga dapat dibandingkan dengan negara bagian dan sekolah. Hal ini dapat menunjukkan sekolah mana yang mempunyai tingkat dibawah standar nasional. Sekolah-sekolah yang di bawah standar nasional akan diberikan dana tambahan agar dapat meningkatkan mutu pengajaran.

Selain NAPLAN, departemen pendidikan masing-masing negara bagian menggunakan berbagai cara untuk mengevaluasi sekolah. Pihak sekolah sendiri melakukan self-evaluation setiap tahun dengan melaporkan kepada departemen mengenai bidang-bidang yang kurang memuaskan dan rencana untuk memerperbaiki hal tersebut. Departemen pendidikan juga mengunjungi sekolah-sekolah untuk mengevaluasi situasi.  

Pendidikan tinggi Di Australia, universitas biasanya menyelenggarakan program yang bersifat akedemik sedangkan sebagian besar dari program vokasi diselenggarakan oleh lembaga TAFE (Technical and Further Education) yang berada di setiap negara bagian Australia. Pemerintah Australia bertanggung jawab atas universitas, dan pemerintah negara bagian bertanggung jawab atas TAFE. Hampir semua universitas di Australia adalah universitas negeri.

Penyetaraan ijazah Doctorate Degree (S3) Master’s Degree (S2) Vocational Graduate Diploma Graduate Diploma Vocational Graduate Certificate Graduate Certificate 4 year Bachelor Degree atau 3 year Degree + Honours (S1) 3 year Bachelor Degree (D3) Advanced Diploma (D2) Advanced Diploma, Associate Degree (D2) Diploma (D1/D2) Certificate IV - I

Sampai Jumpa di Australia