disusun oleh: Arinil Janah, A.Md
Landasan Spiritual QS. ALMAIDAH : 2 “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.... “ (QS. Al Maidah: 2)
Kajian Pustaka Ahmadi dan Prasetya (2005) “Metode pembelajaran team teaching adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Martiningsih (2007) Team teaching (pengajaran beregu) adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa Quinn dan Kanter (1984) Team teaching atau pengajaran beregu dapat didefinisikan sebagai kelompok yang beranggotakan dua orang guru atau lebih yang bekerja sama untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran bagi kelompok peserta didik yang sama.
Dua Kategori dalam Team Teaching Kategori A: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang mengajar siswa yang sama pada saat yang bersamaan di kelas yang sama. Kategori B: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang bekerja tidak selalu mengajar kelompok siswa yang sama dan tidak selalu pada waktu yang sama.
Variasi Kegiatan Kategori A Pengajaran Tim Tradisional: Dalam hal ini, para guru aktif berbagi tugas, materi, dan membangun keterampilan untuk semua siswa. Contoh, seorang guru dapat menyajikan materi baru untuk para siswa sedangkan guru lainnya membangun peta konsep yang ditayangkan untuk membantu siswa yang sedang mendengarkan presentasi guru. Pengajaran Kolaborasi: pengalaman akademis ini menggambarkan situasi pengajaran tim tradisional. Pada model ini guru bekerja sama dalam menyampaikan tujuan, materi dan menerapkan strategi pembelajarn dengan bertukar dan mendiskusikan ide-ide dan teori di depan peserta didik. Tim guru bekerja sama dalam kelompok belajar dengan menggunakan teknik pembelajaran seperti pada kelompok kecil, diskusi yang dipimpin oleh siswa ataupun oleh guru.
Pendukung Tim Pengajaran: Kondisi ini terjadi ketika salah satu guru bertanggung jawab untuk mengajarkan materi kepada siswa, sedangkan guru lainnya memerankan tugas tindak lanjut seperti menjelaskan lebih lanjut, membantu siswa mengerjakan pekerjaan lanjutan, dan memantau kompetensi siswa dalam mengerjakan tugas sesuai instruksi. Pembelajaran Paralel: Dalam kerja sama ini, kelas dibagi menjadi dua kelompok dan setiap guru bertanggung jawab untuk mengajar bahan yang sama kelompok yang lebih kecil kelompoknya lebih kecil. Model ini biasanya digunakan bersama dengan bentuk-bentuk pengajaran tim, dan ideal untuk situasi ketika siswa terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah, sebagai fasilitator guru dapat berkelana dan memberikan dukungan individual kepada siswa.
Variasi Kegiatan Kategori B Anggota tim bertemu untuk berbagi ide dan sumber daya tetapi berfungsi secara independen. Contoh, dalam satu semester guru tampil di kelas sendirian, dapat tampil di kelas yang sama, materi yang berbeda, namun mengajar dengan menggunakan rencana pembelajaran yang telah disepakti bersama. Diskusi antara anggota tim berlangsung dalam perencangan kurikulum secara bersama-sama. Anggota tim guru berbagi ide dan sumber daya tapi selain mengajar mandiri. Versi pembelajaran kooperatif seperti ini memerlukan pertemuan mingguan dan berbagai sumber belajar dan sumber daya lain. Tujuan dari pertemuan mingguan untuk membahas konsep-konsep yang akan dibahas pada minggu berikutnya di kelas, untuk menyajikan materi, cara-cara mengajar, menilai konsep yang akan diajarkan, dan untuk berbagi ide-ide baru dalam mendorong peningkatan hasil belajar siswa.
Tim pendidik berbagai sumber belajar dan materi pelajaran: Dalam tim kerja sama ini guru mengajar kelas mandiri, tetapi bahan-bahan, sumber daya, materi, rencana pelajaran, buku pelajaran tambahan, alat peraga, model latihan, dan instrumen evaluasi berbagi di antara anggota tim. Satu orang rencana kegiatan pembelajaran untuk seluruh tim. Model ini tidak mengambil keuntungan penuh dari konsep tim. Pelaksanaannya berkembang dengan cara menggabungkan ide-ide individu. Kadang-kadang, karena keterbatasan waktu bisa terjadi satu orang merancang program untuk digunakan semua anggota tim. Berbagi Tugas Perencanaan: pembelajaran dirancang bersama, masing-masing instruktur mengajar di kelas berbeda, bahkan dapat di sekolah yang berbeda, namun dirancang bersama-sama dengan cara menggabungkan tugas tiap individu menjadi dokumen bersama setelah dibahas bersama-sama.
Strategi Team Teaching 1. Semi Team Teaching : Tipe 1 a= sejumlah guru mengajar mata pelajaran yang sama di kelas yang berbeda. Perencanaan materi dan metode disepakati bersama. Tipe 2a = satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru secara bergantian dengan pembagian tugas, materi dan evaluasi oleh guru masing-masing. Tipe 2b = satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru dengan mendesain siswa secara berkelompok.
2. Team Teaching Penuh Tipe 3 = satu tim terdiri dari dua orang guru atau lebih, waktu kelas sama, pembelajaran mata pelajaran / materi tertentu. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara bersama dan sepakat.
Variasi Team Teaching Penuh menurut Soewalni S (2007) Pelaksanaan bersama, seorang guru sebagai penyaji atau menyampaikan informasi, seorang guru membimbing diskusi kelompok atau membimbing latihan individual. Anggota tim secara bergantian menyajikan topik/materi. Diskusi / tanya jawab dibimbing secara bersama dan saling melengkapi jawaban dari anggota tim. Seorang guru (senior) menyajikan langkah latihan, observasi, praktek dan informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam kelompok, setiap kelompok dipandu seorang guru (tutor, fasilitator, mediator). Akhir pembelajaran masing- masing kelompok menyajikan laporan (lisan/tertulis) dan ditanggapi bersama serta disimpulkan bersama.
Daftar Pustaka Ahmadi, A. dan Prasetya. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia. Martiningsih. (2007). Team Teaching. ( tgl 8 April 2008). Karin Goetz., 2011, Prespective on Team Teaching, Soewalni, S. (2007). Team Teaching. Makalah Program Pelatihan Applied Approach 2007 di Lembaga Pengembangan Pendidikan UNAS. (Diakses tgl 8 April 2008).
SEKIAN Terima Kasih Atas Perhatiannya