Pertemuan 2 Sistem Bilangan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MATERI PROFIL Pendidikan Matematika  Dimas Angga N.S  Nur Indah Sari  Latifatul Karimah  Idza Nudia Linnusky next
Advertisements

PERTEMUAN MINGGU KE-4 REPRESENTASI DATA.
PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA.
Sistem Pengolahan Data Komputer
Sistem Bilangan.
Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma
BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data)
Sistem Bilangan Dasar pemrograman mikroprosesor Tipe : Biner Oktal
Sistem Bilangan.
Chayadi Oktomy Noto Susanto, S.T, M.Eng. 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Melakukan proses konversi untuk.
ORGANISASI DATA.
1 Kuliah Rangkain Digital Kuliah 3 : Sistem Bilangan Teknik Komputer Universitas Gunadarma.
Konversi Bilangan Mulyono.
1 Pertemuan 2 Sistem Bilangan Matakuliah: T0483 / Bahasa Rakitan Tahun: 2005 Versi: versi 1.0 / revisi 1.0.
BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data)
ARCHITECTURE COMPUTER
MK SISTEM DIGITAL SESI II SISTEM BILANGAN
Pertemuan 3.
Pengantar Teknologi Informasi
PENGANTAR TEKNOLOGI KOMPUTER & INFORMASI – A
Operasi dalam sistem bilangan
PTI Semester Ganjil Lec 2. SISTEM BILANGAN.
SISTEM BILANGAN.
Flag Register.
PENGANTAR PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM BILANGAN dan BENTUK DATA dalam KOMPUTER
PENGANTAR TEKNOLOGI KOMPUTER & INFORMASI – A
PERTEMUAN 2 SISTEM BILANGAN
Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan
Arsitektur Komputer Genap 2004/2005
Putu Manik Prihatini, ST
Representasi Bilangan
Aritmetik Digital #11 Teknik Digital (IF) 2015.
PERTEMUAN MINGGU KE-4 REPRESENTASI DATA.
PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA.
Aritmetik Digital.
REPRESENTASI BILANGAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data)
UNIVERSITAS GUNADARMA
TEKNIK DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : M
SUPLEMEN MASA DEPAN KULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER
(Number Systems & Coding)
Materi Kuliah ke-2 SISTEM BILANGAN
PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA.
Representasi Data.
BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data)
I. SISTEM BILANGAN BINER
Representasi Data: Operasi Aritmatika
Sistem Bilangan Dwi Sudarno Putra
PERTEMUAN MINGGU KE-4 REPRESENTASI DATA OLEH SARI NY.
Mata Kuliah Teknik Digital
Sistem Bilangan Temu 2.
Sistem Bilangan Mata Kuliah :Sistem Digital Moh. Furqan, S.Kom
SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN
Konversi Bilangan Temu 3.
Sistem-Sistem Bilangan
Sistem-Sistem Bilangan
PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA.
SISTEM BILANGAN.
Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan
BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data)
Sistem Bilangan Temu 2.
Operasi Aritmatika Lanjutan
SISTEM BILANGAN.
Konversi Bilangan Lanjutan
Binary Coded Decimal Temu 7.
REPRESENTASI DATA Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma Disusun Oleh: Dr. Lily Wulandari.
Operasi Aritmatika Temu 5.
Transcript presentasi:

Pertemuan 2 Sistem Bilangan Matakuliah : Bahasa Rakitan Tahun : 2014 Pertemuan 2 Sistem Bilangan Pertemuan ke 2 Sistem Bilangan

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : menjelaskan format data dan sistem bilangan yang digunakan pada bahasa rakitan. Sistem Bilangan

Ukuran data (bit, nibble, byte, word) Kode data (ASCII, BCD) Outline Materi Ukuran data (bit, nibble, byte, word) Kode data (ASCII, BCD) Bilangan biner Bilangan oktal Bilangan desimal Bilangan heksadesimal Konversi sistem bilangan Komplement-1 dan komplement-2 Bilangan signed dan unsigned Carry, borrow, overflow Sistem Bilangan

<<ISI>> FORMAT DATA Bit (Binary digit) Nibble Bagian terkecil dari data digital Nilai : 0 atau 1 Nibble Ukuran : 4 bit Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan Sign maka range nya mulai dari : -8 s/d 7, Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan unsign maka range nya mulai dari : 0 s/d 15 Sistem Bilangan

Byte <<ISI>> Ukuran : 8 bit Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan Sign maka range nya mulai dari : -128 s/d 127, Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan unsign maka range nya mulai dari : 0 s/d 255 Sistem Bilangan

Word <<ISI>> Ukuran : 16-bit Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan Sign maka range nya mulai dari : -32768 s/d 32767 Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan unsign maka range nya mulai dari : 0 s/d 65535 Sistem Bilangan

BCD (Binary Code Decimal) <<ISI>> ASCII Ukuran : 8-bit Mulai dari Bilangan ASCII 0 s/d 255 BCD (Binary Code Decimal) Ukuran : 8- bit unpacked BCD : Rangenya mulai 0 s/d 9 packed BCD : Rangenya mulai 0 s/d 99 Sistem Bilangan

<<ISI>> Sistem Bilangan Bilangan Biner Bilangan Octal Berbasis : 2 Lambang Bilangannya : 0, 1 Cara penulisannya : (1010)2 Dalam bahasa rakitan ditulis : 1010B Bilangan Octal Berbasis : 8 Lambang Bilangannya : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Cara penulisannya : (167)8 Dalam bahasa rakitan ditulis :167O Sistem Bilangan

Bilangan Hexa-Decimal <<ISI>> Bilangan Desimal Berbasis : 10 Lambang Bilangannya : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Cara penulisannya : (197)10 Dalam bahasa rakitan ditulis : 197D atau 197 Bilangan Hexa-Decimal Berbasis : 16 Lambang Bilangannya : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F Cara penulisannya : (9A7)16 Dalam bahasa rakitan ditulis : 9A7H Sistem Bilangan

Konversi Sistem Bilangan Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner Contoh : (19)10 = ( ......... )2 Caranya: 19 : 2 = 9 sisa 1 9 : 2 = 4 sisa 1 4 : 2 = 2 sisa 0 2 : 2 = 1 sisa 0 1 : 2 = 0 sisa 1 Setelah hasil bagi sama dengan 0 => Selesai, dan hasil konversinya adalah sisanya dan dibaca dari bawah ke atas. Jadi hasilnya : (19)10 = ( 10011 )2 Sistem Bilangan

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal <<ISI>> Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal Contoh :  (10011)2 = ( ......... )10 Caranya:   1x24 + 0x23 + 0x22 + 1x21 + 1x20                 16 + 0 + 0 + 2 + 1 = 19                Pangkat adalah nomor bit dihitung dari kanan dan dimulai dengan bit nomor 0. Jadi hasilnya : (10011)2 = ( 19 )10 Sistem Bilangan

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Octal <<ISI>> Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Octal Contoh :  (39)10 = ( ......... )8 Caranya:   39 : 8 = 4 sisa 7                 4 : 8 = 0 sisa 4                 Setelah hasil bagi sama dengan 0 => Selesai. Dan hasil konversinya adalah sisanya dan dibaca dari bawah ke atas. Jadi hasilnya : (39)10 = ( 47 )8 Sistem Bilangan

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Hexadecimal <<ISI>> Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Hexadecimal Contoh :   (49)10 = ( ......... )16 Caranya:   49 : 16 = 3 sisa 1                 3 : 16 = 0 sisa 3                 Setelah hasil bagi sama dengan 0 => Selesai. Dan hasil konversinya adalah sisanya dan dibaca dari bawah ke atas. Jadi hasilnya : (49)10 = ( 31 )16 Sistem Bilangan

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Octal <<ISI>> Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Octal Contoh :  (10011)2 = ( ......... )8 Caranya:   kelompokkan bilangan biner menjadi tiga bit, tiga bit dari kanan (LSB), kemudian koversikan 3-bit tersebut ke bilangan Octal. Hasil pengelompokkannya sbb: (10) dan (011) (10)2 = (2)8    dan (011)2 = (3)8 Jadi:  (10011)2 = ( 23 )8 Gunakan tabel berikut : Sistem Bilangan

<<ISI>> Sistem Bilangan

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Hexadecimal <<ISI>> Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Hexadecimal Contoh :  (1011101)2 = ( ......... )16 Caranya:   kelompokkan bilangan biner menjadi 4-bit, 4-bit dari kanan (LSB), kemudian koversikan 4-bit tersebut ke bilangan Hexadecimal Hasil pengelompokkannya sbb: (101) dan (1101) (101)2 = (5)16    dan (1101)2 = (D)16 Jadi:  (1011101)2 = ( 5D )16 Gunakan tabel berikut : Sistem Bilangan

<<ISI>> Sistem Bilangan

Konversi Bilangan Octal ke Bilangan Desimal <<ISI>> Konversi Bilangan Octal ke Bilangan Desimal Contoh :  (176)8 = ( ......... )10 Caranya:   1x82 + 7x81 + 6x80 =                 64 + 56 + 6 = 126 Pangkat adalah nomor bilangan dihitung dari kanan dan dimulai dengan nomor 0. Jadi hasilnya : (176)8 = (126)10 Sistem Bilangan

Konversi Bilangan Octal ke Bilangan Biner <<ISI>> Konversi Bilangan Octal ke Bilangan Biner Contoh :  (345)8 = ( ......... )2 Caranya:   Setiap digit bilangan octal dikonversi ke 3-bit bilangan biner, kemudian gabung bilangan biner tersebut.                (3)8 = (011)2                (4)8 = (100)2                (5)8 = (101)2 Jadi:  (345)8 = ( 011 100 101)2 Sistem Bilangan

Konversi Bilangan Octal ke Bilangan Hexadecimal <<ISI>> Konversi Bilangan Octal ke Bilangan Hexadecimal Caranya:   Rubah bilangan octal ke biner dulu, kemudian biner tersebut dirubah ke Hexadecimal.                Konversi Bilangan Hexadecimal ke Bilangan Desimal Contoh :  (1B6)16 = ( ......... )10 Caranya:   1x162 + 11x161 + 6x160 =                 256 + 176 + 6 = 438 Pangkat adalah nomor bilangan dihitung dari kanan dan dimulai dengan nomor 0. Jadi hasilnya : (1B6)16 = (438)10 Sistem Bilangan

Konversi Bilangan Hexadecimal ke Bilangan Biner <<ISI>> Konversi Bilangan Hexadecimal ke Bilangan Biner Contoh :  (1F5)16 = ( ......... )2 Caranya:   Setiap digit bilangan Hexadecimal dikonversi ke 4-bit bilangan biner, kemudian gabung bilangan biner tersebut.                (1)16 = (0001)2                (F)16 = (1111)2                (5)16 = (0101)2 Jadi:  (1F5)16 = ( 0001 1111 0101)2 Sistem Bilangan

Konversi Bilangan Hexadecimal ke Bilangan Octal <<ISI>> Konversi Bilangan Hexadecimal ke Bilangan Octal Caranya:   Rubah bilangan Hexadecimal ke biner dulu, kemudian biner tersebut dirubah ke Octal. Komplement-1 (one's Complement) Setiap bit-0 dirubah menjadi bit-1, dan setiap bit-1 dirubah menjadi bit-0. Contoh: Komplement-1 dari (01101101)2 adalah (10010010)2 Sistem Bilangan

Komplement-2 (two's Complement) <<ISI>> Komplement-2 (two's Complement) Adalah komplement-1 ditambah 1. Contoh: Komplement-2 dari (01101101)2 adalah (10010011)2 Bilangan Unsigned Bilangan tak bertanda (selalu positif). Semua bit digunakan untuk menghitung bobot bilangan. Contoh : (11100011)2 = (227)10 Sistem Bilangan

Sistem Bilangan

Bilangan Signed <<ISI>> Bilangan bertanda (nilainya bisa negatif bisa positif). MSB (most significan bit) menunjukkan tanda (sign). Bila MSB=1 berarti bilangan tsb, negatif dan bila MSB=0 berarti bilangan positif. Contoh: (00110111)2 = (55)10                   (11100011)2 = (-29)10 Sistem Bilangan

Sistem Bilangan

Sistem Bilangan

Sistem Bilangan

Sistem Bilangan

<<ISI>> Carry Borrow Terjadi saat operasi penjumlahan dimana hasilnya lebih besar dari range basis bilangan yang digunakan, sehingga ada nilai yang dikirim ke digit di sebelah kirinya yang bobotnya lebih besar Borrow Terjadi saat operasi pengurangan (a-b), dimana b > a sehingga harus meminjam dari digit di sebelah kirinya (yang berbobot lebih besar) Sistem Bilangan

Overflow <<ISI>> Terjadi pada bilangan signed Terjadi apabila: Penjumlahan dua buah bilangan positif menghasilkan bilangan negatif Penjumlahan dua buah bilangan negatif menghasilkan bilangan positif Bilangan negatif dikurangi bil. postip menghasilkan bil. postip Bilangan positip dikurangi bilangan negatif menghasilkan negatif Sistem Bilangan

Contoh : Penjumlahan bilangan sign 4-bit <<ISI>> Contoh : Penjumlahan bilangan sign 4-bit (0101)2 + (0100)2 = (1001)2 Overflow karena dua buah bilangan positif dijumlahkan menghasilkan bilangan negatif. Operasi Bilangan Penjumlahan Pengurangan Perkalian Pembagian Sistem Bilangan

Exercise Practice conversions: Binary Decimal Octal Hex 01111101 1110101 1101010111 Decimal Binary Octal Hex 72 92 185 Convert 110111112 into a hexadecimal number. Convert 1010002 into a hexadecimal number. Sistem Bilangan

End of Session Any Questions ???????? End of Session Pertemuan ke 2 Sistem Bilangan