Pertemuan 9 Biaya Produksi
Biaya oportunitas (opportunity cost) Opportunity cost is the cost to a firm are the values of these same resources in their best alternative uses ( Richard Billas)
Biaya eksplisit dan implisit Biaya eksplisit adalah biaya aktual yang dilakukan oleh perusahaan untuk membeli sumberdaya (faktor produksi) yang digunakan dalam suatu proses produksi Biaya implisit adalah biaya oportunitas dari penggunaan dari penggunaan faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan dalam proses produksi Kedua biaya tersebut harus diperhitungkan sebagai biaya dalam rangka mengambil keputusan usaha
Hubungan biaya produksi dengan hasil produksi Biaya = f (output) (Besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan tergantung jumlah atau skala output yang dihasilkan perusahaan) Output merupakan fungsi input artinya jumlah output yang akan dihasilkan tergantung kepada jumlah input yang dipakai Output = f (input)
Perbedaan biaya produksi jangka pendek dan jangka panjang Biaya produksi jangka pendek terjadi apabila perusahaan masih menanggung biaya yang bersifat tetap Biaya produksi jangka panjang yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan jika pada saat itu semua biaya bersifat variabel
Biaya produksi jangka pendek Biaya tetap total (total fixed cost = TFC) Biaya variabel total (total variabel cost =TVC) Biaya marjinal (marginal cost = MC) Biaya tetap rata-rata (average fixed cost =AFC) Biaya variabel rata-rata (average varaiable cost) Biaya total (total cost = TC) Biaya rata-rata (average cost = AC)
Biaya tetap total Yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan biaya yang bersifat tetap Misalkan biaya gaji manajer
Biaya variabel total (TVC) Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat variabel Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan baku, pembelian bahan penolong dll
Biaya marjinal Yaitu perubahan jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang diakibatkan adanya perubahan satu unit output MC = ΔTC / Δ Q
Biaya tetap rata-rata (AFC) Yaitu biaya tetap yang dibebankan kepada satu unit output AFC = TFC / Q
Biaya variabel rata-rata (AVC) Yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada setiap unit output AVC = TVC / Q
Biaya total (TC) Yaitu keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel TC = TFC + TVC
Biaya rata-rata (AC) Yaitu biaya produksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output AC = TC / Q
Contoh kasus Hubungan antara biaya produksi dengan jumlah barang X yang dihasilkan ditunjukan oleh persamaan:TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3. Tentukan besarnya: AC AFC AVC MC Jika jumlah barang X yang dihasilkan sebanyak 5 unit
Solusi AC = TC/Q = 100/Q + 20 – 4Q + Q2 = 100/5 + 20 – 4(5) + (5)2 = 20 + 20 – 20 + 25 = 45 b. TC = 100 + 20Q – 4Q2 = Q3 TFC = 100 TVC = 20Q – 40Q2 + Q3 Q = 5 AFC = TVC/Q = 100/5 = 20 c. AVC = TVC/Q = 20 – 40Q + Q2 = 20 – 4(5) + (5)2 = 20 – 20 + 25 = 25 d. MC = dTC/dQ = 20 – 8Q + 3Q2 MC = 20 – 8(5) +3(5)2 = 20 – 40 + 75 = 95
Biaya Produksi (lanjutan) Pertemuan 10 Biaya Produksi (lanjutan)
Biaya Produksi Jangka Panjang (Long Run Cost) Semua biaya bersifat variabel sehingga jenis biaya yang muncul adalah : 1. Long-run Total Cost (LTC) 2. Long-run Average Cost (LAC) 3. Long-run Marginal Cost (LMC)
Long-run Average Cost (Biaya rata-rata jangka panjang = LAC) LAC ditemukan dengan cara membagi keseluruhan biaya jangka panjang (LTC) dibagi dengan jumlah output yang dihasilkan (Q) LAC = LTC/Q
Biaya Marginal Jangka Panjang (LMC) LMC merupakan perubahan jumlah biaya jangka panjang yang terjadi sebagai akibat berubahnya satu unit output dalam jangka panjang LMC = Δ LTC/ ΔQ
Hubungan Antara Produksi dan Biaya TC = TFC + TVC Q = f(X) TVC = Px*X TVC / Q = Px*X/Q AVC = Px [(I/APx)] MC = ΔTVC/ Δ Q MC = Px {Δ X/ Δ Q} PQ = Px/MPx
Contoh Kasus Sebuah perusahaan menggunakan tenaga kerja (L) dan modal (K) untuk menghasilkan barang X. Modal merupakan input tetap dan tenaga kerja merupakan input variabel. Fungsi produksi yang dihadapi oleh perusahaan tersebut ditujukan oleh persamaan sebagai berikut: Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3 di mana Q adalah jumlah unit barang X yang dihasilkan per minggu dan L adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan. Tentukan jumlah barang X yang dihasilkan agar biaya marginal sama dengan biaya variabel rata-rata Jika perusahaan ingin berproduksi pada tingkat produksi total maksimum, tentukan jumlah tenaga kerja yang harus digunakan Jika perusahaan menjual barang X yang dihasilkan dengan harga 0,2 pada kondisi shut-down point, tentukan upah tenaga kerja maksimal agar perusahaan tidak memilih tutup usaha
Solusi AP = Q/L = 1.620 + 18L – 0,2 L2 AP maksimum jika ∂AP/ ∂ L = 0 ∂ AP/ ∂ L = 18 – 0,4L = 0 L= 45 2. MPx = ∂ Q/ ∂ L = 1.625+ 36L – 0,6L2 MPx = 0 1.625 + 36L – 0,6L2 = 0 (L – 90) (L + 30) = 0 L = 90 Q= 1.620L + 18L2 – 0,2L3 = 1.620(909) + 18 (90)2 – 0,2 (90)3 = 145.800 unit 3. PQ = PL/MPL MPL = 1.620 + 36L – 0,6L2 = 1.620 + 36(45) – 0,6(45)2 = 2,025 PL = PQ X MPL = 0,2 X 2,025 = 405
Kasus Hubungan Antara Biaya, Penerimaan dan Laba Hubungan antara jumlah barang yang dihasilkan (Q) dan jumlah input variabel yang digunakan (X) dalam suatu proses produksi ditunjukkan oleh persamaan : Q = 5X. Jumlah input tetap dalam setiap periode produksi adalah 10 unit, harga input tetap adalah $10 per unit, dan harga input variabel adalah $2 per unit. Berdasarkan data tersebut : 1. tentukan persamaan TFC, TVC, TC, AFC, AVC, AC, dan MC 2. buatlah persamaan-persamaan tersebut ke dalam tabel
Solusi Persamaan : TFC = harga input tetap x jumlah input tetap yang digunakan = $5 x 10 unit = $50 TVC = harga input tetap x jumlah input tetap yang digunakan = $10 x X = 10X Q = 5X X = 5/Q = 10 (5/Q) = 2Q TC = TFC + TVC = $50 + 20 AFC = TFC/Q = 50/Q AVC = TVC/Q = 2Q/Q = $2 AC = AFC +AVC = 50/Q + 2 MC = ∂TC/ ∂ Q = 2 2. Melengkapi tabel
solusi Input(X) Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC 100 - 1 5 4 104 20 0,8 20,8 100 - 1 5 4 104 20 0,8 20,8 2 10 8 108 10,8 3 15 12 112 6,67 7,47 16 116 5,8
Penerimaan dan Laba Penerimaan (TR) diperoleh dengan cara mengalikan harga dengan output Laba diperoleh dengan cara mengurangkan TR dengan TC
Contoh kasus