FISIOTERAPI pada CEREBRAL PALSY

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Praktek Profesi Keperawatan KMB 1
Advertisements

Mekanik Tubuh & Ambulasi
Penyakit Parkinson.
Oleh : Nina Erliana, AMd.Keb.SPd. Pertemuan -5
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
PENJAS ADAPTED BAGI TUNAGRAHITA
STRETCHING LENNY.
BUGNET EXCERCISE.
RENANG GAYA BEBAS (CRAWL)
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
LATIHAN STABILISASI Wahyuddin
Dr.Galuh Ramaningrum,Sp.A SMF Anak RS.Tugurejo
RANGE OF MOTION EXERCISE
“Motor Control Dan Motor Learning”
Perkembangan Motorik Anak
Oleh : Retno Dumilah, Dipl.PT
BALANCE.
William Fleksion Exercise
CEREBRAL PALSY MAIDI SAMEKTO.
Congenital Talipes Equinovarus
FISIOTERAPI DALAM PASCA BEDAH ORTHOPEDI
NEUROPEDIATRI * TUMBUH KEMBANG KLINIK * CEREBRAL PALSY (CP)
SENAM NIFAS Dwi Astuti,M.Kes.
Patologi Umum.
Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
Refleks pada bayi.
Matakuliah Keterampilan Dasar dan Lanjut Bolavoli
Perkembangan anak.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN ANAK TUNAWICARA (GG KOMUNIKASI)
BAB III SISTEM GERAK MANUSIA
LESI PLEKSUS BRACHIALIS PADA BAYI
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
SENAM HAMIL MATERI PERKULIAHAN MAHASISWA FISIOTERAPI
Momentum Linear dan Tumbukan (Linear Momentum and Collisions)
William Fleksion Exercise
AND SELECTIVE MOVEMENT
Kemampuan Gerak Dasar.
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASCA STROKE
William Fleksion Exercise
SPINA BIFIDA Adalah : Kegagalan canalis vertebra untuk menutup dengan normal karena adanya defek dalam perkembangan vertebra. (JG. Chusid, Neuroanatomi.
BUGNET EXCERCISE.
Pemeriksaan Deep Tendon Reflex
TUMBANG PReNATAL, NEONATAL, BAYI
PSIKOLOGI PENDIDIKAN ANAK TUNAWICARA (GG KOMUNIKASI)
Cerebral Palsy : A Lifelong Challenge Asks for Early Intervention
Sindrom Guillain–Barré
PEMULIHAN KETERLAMBATAN TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN TERAPI PEDIATRI
PENANGANAN PENYAKIT CEREBRAL PALSY PADA ANAK DENGAN TERAPI
KONSEP DASAR FISIOTERAPI OLAHRAGA
OLEH SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis
TUMBUH KEMBANG ANAK Isy Royhanaty.
TRAUMA 2.
Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir
Seminar Praktek Cerebral Palsy
Komponen penting dalam berjalan
THE MOTOR SYSTEM, FLACIDITY, SPASTICITY
TEHNIK MENGATUR DAN MEMINDAHKAN PASIEN
BAYI DENGAN TRAUMA ATAU JEJAS PERSALINAN
CEREBRAL PALSY MAIDI SAMEKTO.
OLEH SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
ERGONOMI DAN FAAL KERJA OLEH KELOMPOK 5 Alief Wijayanto Vivi Sefrinta Izza Afkarina Dewi Titah
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
PENILAIAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS AGUSNADI TALAH.
01 Minggu 5 Cerebral Palsy.
Pemeriksaan tonus-kekuatan otot Sumber:Buku Pemeriksaan Klinis Neurologi Praktis Umum halaman
Dipresentasikan oleh Enggar. Anatomi adalah: ilmu urai atau ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh dan hubungan bagian yang satu dengan yang lain.
 KELOMPOK 3 ABDUL HARIS I MARSAOLY ( PO ) HASRIANI MANJE ( PO MELISA AMALIA (PO NURHAYATI USMAN (PO ) NURSYAWATI.
Transcript presentasi:

FISIOTERAPI pada CEREBRAL PALSY

LATAR BELAKANG Pengertian CP: Data Epidemiologis: Gangguan DISTRIBUSI postural Tonus Letak kerusakan di Otak Terjadi pd masa Tumbang Otak Data Epidemiologis: YPAC th. 2004 = 239 pend, th. 2005 = 118 pend. RSU Dr. Moewardi, th. 2004 = 76 pend.

ANATOMI FUNGSIONAL Otak sbg SSP  tumbuh sejak 5 hr konsepsi Terdiri dari : (1) cortex cerebri, (2) ganglia basalis, (3) thalamus, (4) hypothalamus, (5) mesencephalon, (6) batang otak dan (7) cerebellum Cortex Cerebri:(1) lobus frontalis, area 4, area 8, (2) lobus parientalis, area 5 dan 7, (3) lobus temporalis, area 41 & 42, (4) lobus occipitalis, area 17

ETIOLOGI Periventricular leukomalacia atau hemorrhagic lesion Prenatal :anoksia (anemia, shock pada kehamilan, gangguan plasenta), infeksi pada ibu (misalnya cytomegalovirus, rubela, virus herpes dan syphilis), trauma, factor metabolic, malformasi congenital Perinatal: anoksia (obstruksi pernafasan, separasi premature plasenta, overdosis sedasi dan kelahiran sungsang) Postnatal: trauma kapitis, infeksi (meningitis atau enchepalitis), cerebrovascular accident, anoksia (shock, keracunan, tenggelam) dan tumor otak

Klasifikasi Cerebral Palsy Gangg. Distribusi Postural Tonus Fluktuatif Kurang Berlebihan Sp. Athetoid Hypo ke normal Prox > distal CP Flaccid CP Spastik Tonic Spasm Ath. Hypo ke hyper Merata Athetoid murni - hypo ke normal - merata Choreo athetoid Hypo ke normal/hyper merata Ataxia Hypo ke normal Flexi > ekst Hyperkinetik - Normal ke hyper

Klasifikasi Cerebral Palsy (scr General) CP SPASTIK: Quadriplegi Diplegi Hemiplegi CP FLACCID CP ATHETOID CP ATAXIA

CP SPASTIK QUADRIPLEGI BERAT SEDANG RINGAN Stiff total ekst Hyper fleksi Pola primitif Sedikit gerak Gerakan lambat Malas bergerak Reflek primitif (+++) Reflek primitif (++) Reflek primitif (+) Reaksi proteksi (-) Reaksi proteksi (+) Problem feeding, breathing, obstipasi Problem feeding Keseimbangan (- -) Keseimbangan (-) Sering jatuh flexi – add – endo Fleksor > ekstens Cacat sekunder Tumbang lambat Ketrampilan turun Problem wicara

CP SPASTIK DIPLEGI Tungkai : add – endo – ekstensi  Timbul reaksi assosiasi pd lengan Berguling : fleksi kpl  protraksi SG  tungkai add + ekst. Duduk : “W” sit, kedua tangan menyangga Merangkak : tengkurao  knee stand  kedua tungkai diseret Berdiri (dg pegangan): hip & knee semi fleksi, kaki plantar fleksi Berjalan (dg alat bantu): langkah pendek, kaki plantar, hip & knee semi fleksi

CP SPASTIK HEMIPLEGI Hypertonus satu sisi tubuh Lengan: retraksi & Add bahu, fleksi siku, palmar fleksi wrist, fleksi jari2 Tungkai: add & endo hip, knee sedikit fleksi, ankle plantar, jari2 fleksi Tumbang / reflek / aktifitas  Asymetris Merangkak : “kesot” via sisi sehat Berguling: via sisi sakit Berjalan: serong ke sisi sehat, sisi sakit diseret

CP type spastic athetoid Fluktuasi hypo ke normal, proksimal > distal, Ekstremitas sering bergerak Tjd co-kontraksi pd sendi yg > proksimal kontraktur fleksor siku, panggul dan lutut Gangguan keseimbangan Sulit mulai gerak, bila gerak sulit berhenti

Tonic spasm athetoid Fluktuasi hypotonus ke hyper scr merata Gerakan hanya sampai mid range Co-kontraksi tidak terjadi kelainan pada vertebrae Gangguan keseimbangan Gerakan patah2, kaku mirip robot

Choreo Athetoid Fluktuasi hypotonus ke normal or hyper scr merata Gerak memutar Co-kontraksi tidak terjadi sub luksasi atau dislokasi bahu/jari-jari serta kaki valgus Gangguan keseimbangan

Pure Athetoid Fluktuasi hypotonus ke normal secara merata Kemampuan bergerak sangat sedikit, sebatas mid range Kontraksi kejut pada otot secara individu sub luksasi atau dislokasi bahu/jari-jari serta kaki valgus Gangguan keseimbangan

Ataxia Fluktuasi hypotonus ke normal secara merata Kadang ada spastisitas kelompok fleksor Gerak sangat sedikit cidera akibat mudah jatuh Kemampuan fiksasi sendi sangat minimal  gangguan keseimbangan

Flaccid Kualitas tonus otot sangat minimal Sangat sedikit bergerak Co-kontraksi tidak terjadi penurunan kapasitas paru  kegagalan fungsi paru  dead

Hyperkinetik Fluktuasi tonus, normal ke sedikit spastic Ekstremitas selalu bergerak Kemampuan motorik halus minimal Timbul pola gerak primitive Gerakan rotasi tak mampu dilakukan Focus perhatian sulit dilakukan Kontrol tangan dan mata minimal mudah cidera akibat jatuh atau benturan

PEMERIKSAAN Anamnesis Gambaran umum pasien: kemamp inter dan intrapersonal, perasaan emosional, intelegensia umum, kead umum ekstr. & togok Gambaran umum kecacatan: Kemamp wicara, pendengaran, penglihatan, Inter dan Intra personal, kead emosi dan mentalnya, Kontraktur dan kecacatan Kemamp fungsi dasar : yg bisa & tak bisa Pemeriksaan Spesifik: tonus postural secara general Pemeriksaan spastisitas reaksi otomatis, reflek primitif, reaksi asosiasi, reaksi keseimbangan pola gerak Pengukuran kemampuan fungsional kasar

TERAPI Normalisasi tonus Fascilitasi gerak normal Stimulasi aktifitas/kemampuan fungsional Pencegahan dan pemulihan kecacatan

Konsep Tumbang (Illingworth & Dunst, 1976) Tumbang merupk proses kontinyu dg arah logitudinal & transversal Tumbang bergantung pd maturitas syaraf Tumbang urutan sama, kecepatan beda. Tumbang menganut azas chepalo-caudal Gross motor  fine motor Dipengaruhi oleh genetik & lingkungan

NORMALISASI TONUS HYPERTONUS HYPOTONUS INHIBISI STIMULASI & FASC. STRETCHING N D T -tapping -Weight bearing, -aproksimasi traksi -quick icing, -reaksi assosiasi, -stretch reflex -cubitan KELUAR POLA SPASTIS K o C & R I P FASC. FUNGSIONAL & TUMBANG

BOBATH CONCEPT Filosofi  neurodevelopmental Dynamic Berurutan Cephalo  caudal Proksimo  distal Otomatik  volunter Responsif & adaptif

Basic principle: Pattern of movement Use of handling Arah tumbang pola gerak CP : 1) penguatan reflek primitif, (2) tumbang pola abnormal, (3) kompensasi / adaptasi ke gerak abnormal FT’s mengarahkan ke pola gerak normal Use of handling Normalisasi tonus Membangkitkan koordinasi gerak & postur Develop skilled Adaptive responses

Pre-reuisites for movement Tonus postural yang normal akan menahan pengaruh gravitasi saat suatu gerak dilakukan Innervasi yg berlawanan dari kelompok otot memungkinkan aksi agonis & antagonis terkoordinasi & seimbang Fiksasi postural sangat penting agar otot mampu menggerakkan sendi yg lebih distal

Contoh Pre-requisites for moement: “menulis” RESULTANT SKILL Tonus postural normal Tegak independen, duduk seimbang Reciprocal innervation Fleksor & ekstensor jari2 memungkinkan tjd gerak pensil menulis. Abd-add bahu memung-kinkan tjd gerak pensil ke kanan-kiri Postural fixation Shoulder girdle stabil Wrist & elbow stabil

Konsep Terapi Inhibit abnormal reaction RIP Develop functional skill Facilitate normal reaction Play, ADL KoC Develop movement sequences Balance & protective reaction

Contoh RIP POLA SPASTIK RIP RIP SUPLEMENT Fleksor lengan Neck ekstensi Spinal ekstensi Bahu ekso Siku ekstensi Wrist ekst + sup Thumb abd Ekstensor trunk & neck Hip fleksi SG protraksi Hip abduksi Bahu endo Trunk fleksi Neck fleksi Rahang retraksi Ekstensor trunk & tungkai SG retraksi Hip sbduksi Hip ekso Knee fleksi Jari2 & ankle dorsi

HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN SAAT TERAPI Sequences neurodevelopmental harus diperhatikan tapi tidak harus diikuti secara kaku Postural mekanik dan normal postural tonus tumbang menyangkut: fiksasi postural, mekanisme antigravity, righting reaction, equilibrium reaction Kecacatan harus dicegah Stimulus afferent: sentuhan, temperatur, vision, pressure, stretch, tapping, hearing Sensorymotor experience  voluntary skilled movement, cognition

Contoh home program Aproksimasi pd kepala  stimulasi kepala tegak

Aproksimasi pd bahu  stimulasi badan tegak

Sweap pd tangan  stimulasi tangan membuka  fascilitasi supporting reaction pd tangan

Fascilitasi duduk dari posisi tengkurap

Fascilitasi berdiri dari posisi duduk

Fasclitasi berguling via tungkai

Fascilitasi rotasi badan & supporting reaction ke samping

Fascilitasi reflek tegak pd kepala & supporting reaction ke depan

Fascilitasi ekstensor vertebrae & supporting reaction pd lengan ke depan

Facilitasi rotasi vertebrae

Facilitasi rotasi vertebrae & supporting reaction ke samping

Fascilitasi reaksi keseimbangan badan ke samping

Fascilitasi badan tegak ke samping

Fascilitasi reaksi keseimbangan badan ke samping

Fascilitasi reaksi keseimbangan badan ke depan belakang

SEKIAN TERIMAKASIH