Mata mrpk organ yang memiliki reseptor sensori paling banyak (70%) dibandingkan organ sensori persepsi yang lain. Terdapat 250 juta reseptor sensori di mata Berukuran kecil, namun komplek Ukuran mata: lebar & diameter 1 inch (2.54 cm), tinggi 0.9 inch (2.3 cm) Mata dilindungi o/ jaringan lemak & tulang
LAPISAN MATA DARI LUAR KE DALAM: TUNIKA FIBROSA: sklera dan kornea TUNIKA VASKULER: koroid, badan siliaris dan iris uvea TUNIKA NERVOSA: retina
AQUEOUS HUMOUR KORNEA MEDIA REFRAKSI VITREOUS BODY LENSA
RONGGA ORBITA RONGGA BOLA MATA & 7 TULANG YANG MEMBENTUK DINDING ORBITA (LAKRIMAL, ETHMOID, SFENOID, FRONTAL, MAKSILA, PALATINUM & ZIGOMATIKUS) SUPERIOR: OS FRONTAL LATERAL: OS.FRONTAL, OS.ZIGOMATIK, OS.SFENOID INFERIOR: OS.ZIGOMATIK, OS.MAKSILA, OS.PALATINUM NASAL: OS.MAKSILA, OS.LAKRIMAL, OS.ETHMOID
Image downloaded from www.wikipedia.org
ANATOMY OF AN EYE MATA NORMAL TAMPILAN LUAR Media refraksi: kornea, aqueous humor, crystalline lens, vitreous body
ANATOMI PALPEBRA PERSARAFAN SENSORIK: BERFUNGSI MELINDUNGI BOLA MATA DARI TRAUMA & MEMBASAHI BOLA MATA DGN SEKRESI AIR MATA BAGIAN DEPAN TERDAPAT SELAPIS KULIT TIPIS BAGIAN BELAKANG DILINDUNGI O/KONJUNGTIVA TARSAL PEMBULUH DARAH a. PALPEBRA PERSARAFAN SENSORIK: KELOPAK MATA ATAS RAMUS FRONTAL N.V KELOPAK MATA BAWAH CABANG KE-2 DARI N.V PADA PALPEBRA TERDAPAT BAGIAN2 BERIKUT
POTONGAN LATERAL PALPEBRA
OTOT-OTOT PENGGERAK PALPEBRA M. Orbicularis Occuli Berfungsi mengedip / menutup mata Dipersarafi oleh N. VII (Fasial) Ada tiga bagian: Pars Palpebralis lebih tipis dan pucat; berfungsi untuk mengedip dan tutup mata saat tidur Pars Orbitalis lebih tebal dan merah; berfungsi menutup mata dengan keras; berhubungan dengan Blefarospasme Pars Lacrimalis (M. Horner) berfungsi untuk pengosongan Saccus Lacrimalis M. Levator Palpebralis Berfungsi untuk mengangkat palpebra (buka mata) Bagian kuli tempat insersi otot ini terlihat sebagai sulkus (lipatan) palpebra Dipersarafi oleh N. III (Okulomotor)
ANATOMI KELENJAR AIR MATA SISTEM DRAINASE AIR MATA & SISTEM DRAINASE AIR MATA SISTEM LAKRIMALIS TERDIRI DARI 2 BAGIAN: SISTEM PRODUKSI: GLANDULA LACRIMALIS SISTEM EKSKRESI: PUNCTUM LACRIMALIS, CANALICULI LACRIMALIS, SACCUS LACRIMALIS, DUCTUS LACRIMALIS
SISTEM PRODUKSI Terletak di bagian temporo antero superior dari rongga orbita Glandula Lacrimalis terdiri dari: Pars Orbitalis = Gld. Lacrimalis superior Pars Palpebralis = Gld. Lacrimalis inferior 6-12 saluran keluar, bermuara sepanjang pertengahan lateral fornix conjungtiva superior Gld. Lacrimal Accecorius (letak sepanjang fornix conjungtiva (superior = 42, inferior 6- 8), di dalam substansia propria di konjungtiva palpebra) Gld. Krause Gld. Wolfring
SISTEM EKSKRESI PUNCTUM LACRIMALIS Punctum lacrimal superior Punctum lacrimal inferior Terletak 6 mm dari canthus internus dengan diameter 0,5 mm Dikelilingi jaringan Fibreus dan sebagian serat m. orbicularis occuli yang berfungsi sebagai spinchter SACCUS LACRIMAL Terletak dalam suatu cekungan os. Lacrimal, berdinding tipis Ditutupi oleh lig. tarsalis dan m. horner
DRAINASE AIRMATA Air mata: mengandung banyak air dan lisosim (zat anti bakteri) berfungsi memelihara epitel konjungtiva tetap lembab, kedipan kelopak mata akan menyebabkan air mata tersebar di atas kornea berguna untuk mengeluarkan benda asing seperti partikel debu Penguapan air mata yang berlebihan dicegah oleh suatu lapisan/film mukus (dari sel goblet konjungtiva tarsal) di atas film air dan minyak (dari kelenjar meibom)
DRAINASE AIRMATA Air mata disapukan ke arah medial dan kelebihannya memasuki punctum lakrimalis yang terletak disetiap sudut medial palpebra superior dan inferior. Air mata diarahkan ke dalam punctum oleh isapan kapiler, gaya berat, dan berkedip. Air mata kemudian masuk ke kanalikuli lakrimal dan akhirnya masuk sakus lakrimal. http://www.texaseyeplastics.com/lacrimal_diseases.htm
DRAINASE AIRMATA Air mata kemudian masuk ke duktus nasolakrimal yang juga dilapisi epitel bertingkat silindris bersilia. Kekuatan gabungan isapan kapiler dalam kanalikuli, gaya berat dan gaya memompa cenderung meneruskan aliran air mata ke bawah melalui duktus nasolakrimal ke dalam hidung. Air mata kemudian bermuara ke meatus inferior yang terletak di dasar rongga hidung. http://www.texaseyeplastics.com/lacrimal_diseases.htm
KONJUNCTIVA Mrpk membran melapisi sklera dan kelopak bagian belakang Mengandung kelenjar musin yang dihasilkan o/ sel Goblet. Musin berfungsi membasahi kornea Terdiri dari 3 bagian: Konjunctiva Tarsal menutupi tarsus Konjunctiva Bulbi menutupi sklera Konjunctiva Forniks merupakan peralihan konjunctiva tarsal dan bulbi
ANATOMI BOLA MATA
SCLERA Berwarna putih seolah-olah tidak mengandung p.d Sklera mengandung pembuluh darah terutama pada limbus (tempat pertautan sklera dan kornea) Merupakan jaringan ikat yang kenyal & memberi bentuk bola mata Bagian terluar yang melindungi bola mata Disusun o/ serat-serat kolagen yang diselangi oleh jala-jala serat elastin struktur bola mata yang kokoh, disokong oleh TIO yang berasal dari humor aqueous Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat transparan sinar dapat masuk bola mata
KORNEA=SELAPUT BENING MATA Merupakan bagian tunika fibrosa yang transparan (tembus cahaya), tidak mengandung pembuluh darah & kaya akan ujung-ujung serat saraf Melindungi bola mata bagian depan & terdiri dari beberapa lapisan Dipersarafi o/ banyak saraf sensoris
LAPISAN KORNEA Gambar diakses dari http://duniamata.blogspot.com
LAPISAN KORNEA EPITEL MEMBRAN BOWMAN Memiliki ketebalan 50 m Tdd: 5 lapis sel epitel yang tidak bertanduk yang saling tumpang tindih, 1 lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng Sel-sel tsb saling berikatan dan membentuk barrier menghambat aliran air, elektrolit dan glukosa MEMBRAN BOWMAN Terletak di membran basal epitel kornea Merupakan kolagen yang tdk teratur seperti stroma Berasal dari bagian depan stroma Tidak dapat regenerasi
LAPISAN KORNEA STROMA Terdiri atas lamel susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya Pada permukaan anyaman teratur Bagian perifer bercabang Regenerasi serat kolagen lama (= 15 bln) Keratosit sel stroma kornea yang merupakan fibroblast, terletak diantara serat kolagen stroma Keratosit pembentuk bahan dasar & serat kolagen (dlm perkembangan embrio & paska trauma)
LAPISAN KORNEA MEMBRAN DESCEMENT ENDOTEL Berasal dari mesotelium Mrpk membran aselular dan batas belakang stroma Elastis & mampu regenerasi seumur hidup Tebal 40 m ENDOTEL Berasal dari mesotelium 1 lapis saja dgn bentuk heksagonal, dgn besar 20-40 m Berlekatan dgn membran descement Trauma/penyakit endotel gg.sistem pompa endotel dekompensasi edema kornea Daya regenerasi (-)
UVEA TERDIRI ATAS IRIS, BADAN SILIAR & CHOROID PERDARAHAN UVEA: BAG. ANTERIOR 2 BUAH ARTERI SILIAR POSTERIOR MENEMBUS SKLERA DI TEMPORAL DAN NASAL DEKAT TEMPAT MASUK SARAF OPTIK 7 BUAH ARTERI SILIAR ANTERIOR TERDPT PADA MASING-MASING 2 BUAH PADA SETIAP OTOT SUPERIOR, MEDIAL INFERIOR & REKTUS LATERALIS BAG. POSTERIOR 15-20 BUAH ARTERI SILIAR POSTERIOR BREVIS MENEMBUS SKLERA DEKAT TEMPAT MASUK SARAF OPTIK BERGABUNG A.SIRKULARIS MAYOR PADA BADAN SILIAR
UVEA PERSARAFAN UVEA: (DIPEROLEH DARI GANGLION SILIAR) SARAF SENSORIS KORNEA, IRIS & BADAN SILIAR SARAF SIMPATIS DILATASI PUPIL (MIDRIASIS) SARAF MOTORIK SARAF PARASIMPATIS DILATASI PUPIL (MIOSIS)
IRIS BADAN SILIAR WARNA BERVARIASI MAMPU MENGATUR MASUKNYA SINAR SCR OTOMATIS REAKSI PUPIL INDIKATOR FS. SARAF BADAN SILIAR MRPK SUSUNAN OTOT MELINGKAR & MEMPUNYAI SISTEM EKSKRESI DI BELAKANG LIMBUS INFLAMASI PADA ORGAN INI MELEBARNYA P.D DI LIMBUS MATA MERAH INDIKASI INFEKSI INTRAOKULAR KONTRAKSI OTOT LONGITUDINAL MEMBUKA ANYAMAN TRABEKULA MEMPERCEPAT ALIRAN CAIRAN AIRMATA MLL SUDUT BILIK MATA KONTRAKSI OTOT MELINGKAR ZONULA ZINN RELAKSASI LENSA MENCEMBUNG KEDUA OTOT DIPERSARAFI O/ SARAF PARASIMPATIK & BEREAKSI BAIK THD OBAT PARASIMPATOMIMETIK
BADAN SILIAR
PUPIL Bagian terbuka di tengah iris Ukuran Pupil: Berbeda tergantung usia Dikontrol oleh otot-otot dilator dan sfingter iris Menentukan jumlah cahaya yang masuk mata “REFLEK PUPIL” atau “REFLEK CAHAYA” Mekanisme: Cahaya terang retina saraf parasimpatis dirangsang kontraksi otot disekitar iris miosis cahaya b’kurang bisa masuk mata Sebaliknya
DILATASI & KONSTRIKSI Marieb, E.N. (2004)
LENSA MATA BENING & TEMBUS CAHAYA BAGIAN LUAR NUKLEUS TERDAPAT SERAT LENSA YANG LEBIH MUDA KORTEKS LENSA DI BELAKANG IRIS BERBENTUK CAKRAM BAGIAN PERIFER KAPSUL LENSA YANG LEBIH MUDA ZONULA ZINN KENYAL & LENTUR MAMPU BERAKOMODASI DIBENTUK O/ SEL EPITEL LENSA NUKLEUS LENSA
VITREOUS HUMOUR/BODY JELLY BENING MENGISI RUANG VITREOUS FUNGSI: 1. MEMPERTAHANKAN BENTUK & KEKENYALAN BOLA MATA 2. MENERUSKAN SINAR DARI LENSA KE RETINA 80-99% AIR MELEKAT PADA PERMUKAAN RETINA TIDAK MENGANDUNG P.D & SEL
CHAMBER ON THE EYE (KAMERA OKULI) Anterior dan Posterior Kamera okuli anterior: ruangan antara kornea dengan iris dan badan siliar. Batas lateralnya adalah sudut iris atau limbus yang ditempati oleh trabekula yang merupakan tempat penyaluran humor akweus ke kanal schlemm Kamera okuli posterior: ruangan antara iris dan lensa Humor Aqueous: cairan encer yang disekresi sebagian oleh epitel siliar dan oleh difusi dari kapiler dalam prosessus siliaris yang mengandung materi yang dapat berdifusi dari plasma darah, tetapi mengandung kadar protein yang rendah disekresi secara kontinyu ke dalam kamera okuli posterior, mengalir ke ruang kamera okuli anterior melalui pupil dan disalurkan melalui jaringan trabekula ke dalam kanal Schlemm jumlah cairan normal yang disekresi dan dikeluarkan berimbang tekanan bola mata berkisar kira-kira 23 mmHg
Anterior Segment Marieb, E.N. (2004)
KANAL SCHLEM PEMBULUH BERBENTUK CINCIN SEBELAH LUAR DIBATASI SKLERA SEBELAH DALAM DIBATASI JARINGAN TRABEKULA KANAL INI AKAN BERLANJUT KE DALAM PLEKSUS SKLERA
RETINA = SELAPUT JALA Reseptor penerima cahaya Permukaan luar kontak dengan koroid Permukaan dalam dengan membran hialoid badan vitreous Di belakang retina berlanjut sebagai nervus optikus Retina semakin tipis di bagian depan, dan memanjang hingga badan siliaris, dimana ujungnya berupa cekungan (ora serrata) jaringan saraf retina berakhir Pemanjangan tipis membran masih hingga di belakang prosesus siliaris dan iris, membentuk pars ciliaris retina dan pars iridica retina
ANATOMI BOLA MATA
RETINA = SELAPUT JALA Pada bagian tengah posterior retina area oval kekuningan makula lutea Pada makula terdapat depresi sentral, fovea sentralis Fovea sentralis retina sangat tipis warna gelap koroid dapat terlihat 3 mm ke arah nasal dari makula lutea pintu masuk nervus optikus & arteri sentralis retina menembus bagian tengah discus bagian insensitive terhadap cahaya blind spot. Lapisan fotoreseptor retina: nukleus sel kerucut & batang, avaskuler, nutrisi diperoleh dari koroid
RETINA
Marieb, E.N. (2004)