Mata mrpk organ yang memiliki reseptor sensori paling banyak (70%) dibandingkan organ sensori persepsi yang lain. Terdapat 250 juta reseptor sensori.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Indera SiswaNF.com.
Advertisements

Standar Kompetensi yang harus dicapai:
Animal Tissue: epithelium
Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
ANATOMI FISIOLOGI S1 KEPERAWATAN STIKES YOGYAKARTA
Detty Iryani Bagian Fisiologi FK-Unand.  Mata identik dengan kamera ◦ Memiliki sistem lensa ◦ Bayangan yang terbentuk yang jatuh di retina adalah.
HISTOLOGI FUNGSIONAL KULIT
ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
SISTIM PERNAFASAN. SISTIM PERNAFASAN Tujuan pembelajaran: Menjelaskan struktur dan fungsi kavitas nasalis dan faring Menjelaskan struktur laring dan.
Alat-alat Optik TUJUAN : Mendiskripsikan alat-alat optik dan penerapannya sehari-hari MATERI : Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik. Menggambarkan.
dr. Heri Wijanarko,M.Si Fakultas Farmasi USB
JARINGAN.
Organ Reproduksi Pria Penis dan Urethra Duktus deferens
Peredaran darah manusia
JARINGAN HEWAN.
MODUL INDERA Suatu Tinjauan dari Aspek Histologi
Kompentesi Dasar Materi Simulasi Next.
ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46
BAB 9 SISTEM KOORDINASI.
KELOMPOK 5.
SISTEM SENSORIS II.
SISTEM INDERA MANUSIA Kelompok 7: Tutut Widiyanti
Hidung dan Sinus paranasal
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
KELOPAK MATA Dr.Hendriati SpM Sub.Bag. Plastik dan Rekonstruksi
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
Presentasi tentang Mata
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
TUTORIAL KLINIK : ANATOMI MATA
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA
Review Anatomi dan Fisiologi Mata Irma Nur Amalia, S.Kep., Ners
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
ORGANON VISUS PENGLIHAT.
ANATOMI FISIOLOGI MATA
DUNIA TERLIHAT INDAH JIKA KITA MELIHATNYA DENGAN MATA YANG SEHAT
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
Berkelas.
MATA Dr. Ifdelia Surjadi Bagian Histologi Fakultas Kedokteran
Siepend 2006 presents… Praktikum Histologi © Cloud_str, 2009.
Penyakit Mata Kerja.
HISTOLOGI PADA ORGAN PENYUSUN SISTEM RESPIRASI
BIOLOGI DASAR MANUSIA “IMUNOLOGI DAN SISTIM LIMFATIK”
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Sense Organ dr. Nur Arfian, Ph.D.
PERIPHERAL NERVOUS SYSTEM
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
ANATOMI & FISIOLOGI.
JARINGAN DASAR TUBUH.
pembuluh darah & limfatik
SISTEM INDERA PERABA.
MATA (BULBUS OCULI)NORMAL DAN KATARAK
Fisiologi Visual (advance, blok 19 )
JARINGAN HEWAN Apa itu Jaringan ?
HISTOLOGI MATA.
Sistem Saraf Invertebrata
Laporan kasus Pembimbing : Dr.Retna D.Iskandar Sp.M. Oleh
JARINGAN HEWAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang.
Fisiologi III Eka Candra Sasmita Putri dr. Sp S
Nama anggota Kelompok : 1. Dameria Pasaribu 2. Dini Raudhatul Jannah 3
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN HEWAN DAN MANUSIA
Rijalul Fikri Sistem Urinaria.
Mata.
ARTERI | VENA | KAPILER | TEKANAN DARAH |
Jaringan Epitel Oleh : Kelompok 2.
JARINGAN HEWAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang.
BIOFARMASETIKA SEDIAAN OBAT MATA OLEH : 1. Maria Yolanita Pajang Maria Yosefa Natris Ndoa Modesta Oktafiani Nao Natasya.
Reseptor Khusus. Merupakan unit sensoris yang berfungsi menyampaikan informasi dunia luar ke susunan saraf pusat.
INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46.
Transcript presentasi:

Mata mrpk organ yang memiliki reseptor sensori paling banyak (70%) dibandingkan organ sensori persepsi yang lain. Terdapat 250 juta reseptor sensori di mata Berukuran kecil, namun komplek Ukuran mata: lebar & diameter 1 inch (2.54 cm), tinggi 0.9 inch (2.3 cm) Mata dilindungi o/ jaringan lemak & tulang

LAPISAN MATA DARI LUAR KE DALAM: TUNIKA FIBROSA: sklera dan kornea TUNIKA VASKULER: koroid, badan siliaris dan iris  uvea TUNIKA NERVOSA: retina

AQUEOUS HUMOUR KORNEA MEDIA REFRAKSI VITREOUS BODY LENSA

RONGGA ORBITA RONGGA  BOLA MATA & 7 TULANG YANG MEMBENTUK DINDING ORBITA (LAKRIMAL, ETHMOID, SFENOID, FRONTAL, MAKSILA, PALATINUM & ZIGOMATIKUS) SUPERIOR: OS FRONTAL LATERAL: OS.FRONTAL, OS.ZIGOMATIK, OS.SFENOID INFERIOR: OS.ZIGOMATIK, OS.MAKSILA, OS.PALATINUM NASAL: OS.MAKSILA, OS.LAKRIMAL, OS.ETHMOID

Image downloaded from www.wikipedia.org

ANATOMY OF AN EYE MATA NORMAL TAMPILAN LUAR Media refraksi: kornea, aqueous humor, crystalline lens, vitreous body

ANATOMI PALPEBRA PERSARAFAN SENSORIK: BERFUNGSI MELINDUNGI BOLA MATA DARI TRAUMA & MEMBASAHI BOLA MATA DGN SEKRESI AIR MATA BAGIAN DEPAN TERDAPAT SELAPIS KULIT TIPIS BAGIAN BELAKANG DILINDUNGI O/KONJUNGTIVA TARSAL PEMBULUH DARAH  a. PALPEBRA PERSARAFAN SENSORIK: KELOPAK MATA ATAS  RAMUS FRONTAL N.V KELOPAK MATA BAWAH  CABANG KE-2 DARI N.V PADA PALPEBRA TERDAPAT BAGIAN2 BERIKUT 

POTONGAN LATERAL PALPEBRA

OTOT-OTOT PENGGERAK PALPEBRA M. Orbicularis Occuli Berfungsi mengedip / menutup mata Dipersarafi oleh N. VII (Fasial) Ada tiga bagian: Pars Palpebralis lebih tipis dan pucat; berfungsi untuk mengedip dan tutup mata saat tidur Pars Orbitalis lebih tebal dan merah; berfungsi menutup mata dengan keras; berhubungan dengan Blefarospasme Pars Lacrimalis (M. Horner) berfungsi untuk pengosongan Saccus Lacrimalis M. Levator Palpebralis Berfungsi untuk mengangkat palpebra (buka mata) Bagian kuli tempat insersi otot ini terlihat sebagai sulkus (lipatan) palpebra Dipersarafi oleh N. III (Okulomotor)

ANATOMI KELENJAR AIR MATA SISTEM DRAINASE AIR MATA & SISTEM DRAINASE AIR MATA SISTEM LAKRIMALIS TERDIRI DARI 2 BAGIAN: SISTEM PRODUKSI: GLANDULA LACRIMALIS SISTEM EKSKRESI: PUNCTUM LACRIMALIS, CANALICULI LACRIMALIS, SACCUS LACRIMALIS, DUCTUS LACRIMALIS

SISTEM PRODUKSI Terletak di bagian temporo antero superior dari rongga orbita Glandula Lacrimalis terdiri dari: Pars Orbitalis = Gld. Lacrimalis superior Pars Palpebralis = Gld. Lacrimalis inferior 6-12 saluran keluar, bermuara sepanjang pertengahan lateral fornix conjungtiva superior Gld. Lacrimal Accecorius (letak sepanjang fornix conjungtiva (superior = 42, inferior 6- 8), di dalam substansia propria di konjungtiva palpebra) Gld. Krause Gld. Wolfring

SISTEM EKSKRESI PUNCTUM LACRIMALIS Punctum lacrimal superior Punctum lacrimal inferior Terletak 6 mm dari canthus internus dengan diameter 0,5 mm Dikelilingi jaringan Fibreus dan sebagian serat m. orbicularis occuli yang berfungsi sebagai spinchter SACCUS LACRIMAL Terletak dalam suatu cekungan os. Lacrimal, berdinding tipis Ditutupi oleh lig. tarsalis dan m. horner

DRAINASE AIRMATA Air mata: mengandung banyak air dan lisosim (zat anti bakteri) berfungsi memelihara epitel konjungtiva tetap lembab, kedipan kelopak mata akan menyebabkan air mata tersebar di atas kornea berguna untuk mengeluarkan benda asing seperti partikel debu Penguapan air mata yang berlebihan dicegah oleh suatu lapisan/film mukus (dari sel goblet konjungtiva tarsal) di atas film air dan minyak (dari kelenjar meibom)

DRAINASE AIRMATA Air mata disapukan ke arah medial dan kelebihannya memasuki punctum lakrimalis yang terletak disetiap sudut medial palpebra superior dan inferior. Air mata diarahkan ke dalam punctum oleh isapan kapiler, gaya berat, dan berkedip. Air mata kemudian masuk ke kanalikuli lakrimal dan akhirnya masuk sakus lakrimal. http://www.texaseyeplastics.com/lacrimal_diseases.htm

DRAINASE AIRMATA Air mata kemudian masuk ke duktus nasolakrimal yang juga dilapisi epitel bertingkat silindris bersilia. Kekuatan gabungan isapan kapiler dalam kanalikuli, gaya berat dan gaya memompa cenderung meneruskan aliran air mata ke bawah melalui duktus nasolakrimal ke dalam hidung. Air mata kemudian bermuara ke meatus inferior yang terletak di dasar rongga hidung. http://www.texaseyeplastics.com/lacrimal_diseases.htm

KONJUNCTIVA Mrpk membran melapisi sklera dan kelopak bagian belakang Mengandung kelenjar musin yang dihasilkan o/ sel Goblet. Musin berfungsi membasahi kornea Terdiri dari 3 bagian: Konjunctiva Tarsal  menutupi tarsus Konjunctiva Bulbi  menutupi sklera Konjunctiva Forniks  merupakan peralihan konjunctiva tarsal dan bulbi

ANATOMI BOLA MATA

SCLERA Berwarna putih seolah-olah tidak mengandung p.d Sklera mengandung pembuluh darah terutama pada limbus (tempat pertautan sklera dan kornea) Merupakan jaringan ikat yang kenyal & memberi bentuk bola mata Bagian terluar yang melindungi bola mata Disusun o/ serat-serat kolagen yang diselangi oleh jala-jala serat elastin  struktur bola mata yang kokoh, disokong oleh TIO yang berasal dari humor aqueous Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat transparan  sinar dapat masuk bola mata

KORNEA=SELAPUT BENING MATA Merupakan bagian tunika fibrosa yang transparan (tembus cahaya), tidak mengandung pembuluh darah & kaya akan ujung-ujung serat saraf Melindungi bola mata bagian depan & terdiri dari beberapa lapisan Dipersarafi o/ banyak saraf sensoris

LAPISAN KORNEA Gambar diakses dari http://duniamata.blogspot.com

LAPISAN KORNEA EPITEL MEMBRAN BOWMAN Memiliki ketebalan 50 m Tdd: 5 lapis sel epitel yang tidak bertanduk yang saling tumpang tindih, 1 lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng Sel-sel tsb saling berikatan dan membentuk barrier  menghambat aliran air, elektrolit dan glukosa MEMBRAN BOWMAN Terletak di membran basal epitel kornea Merupakan kolagen yang tdk teratur seperti stroma Berasal dari bagian depan stroma Tidak dapat regenerasi

LAPISAN KORNEA STROMA Terdiri atas lamel  susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya Pada permukaan  anyaman teratur Bagian perifer  bercabang Regenerasi serat kolagen  lama (= 15 bln) Keratosit  sel stroma kornea yang merupakan fibroblast, terletak diantara serat kolagen stroma Keratosit  pembentuk bahan dasar & serat kolagen (dlm perkembangan embrio & paska trauma)

LAPISAN KORNEA MEMBRAN DESCEMENT ENDOTEL Berasal dari mesotelium Mrpk membran aselular dan batas belakang stroma Elastis & mampu regenerasi seumur hidup Tebal 40 m ENDOTEL Berasal dari mesotelium 1 lapis saja dgn bentuk heksagonal, dgn besar 20-40 m Berlekatan dgn membran descement Trauma/penyakit  endotel  gg.sistem pompa endotel  dekompensasi  edema kornea Daya regenerasi (-)

UVEA TERDIRI ATAS IRIS, BADAN SILIAR & CHOROID PERDARAHAN UVEA: BAG. ANTERIOR 2 BUAH ARTERI SILIAR POSTERIOR  MENEMBUS SKLERA DI TEMPORAL DAN NASAL DEKAT TEMPAT MASUK SARAF OPTIK 7 BUAH ARTERI SILIAR ANTERIOR  TERDPT PADA MASING-MASING 2 BUAH PADA SETIAP OTOT SUPERIOR, MEDIAL INFERIOR & REKTUS LATERALIS BAG. POSTERIOR  15-20 BUAH ARTERI SILIAR POSTERIOR BREVIS MENEMBUS SKLERA DEKAT TEMPAT MASUK SARAF OPTIK BERGABUNG  A.SIRKULARIS MAYOR PADA BADAN SILIAR

UVEA PERSARAFAN UVEA: (DIPEROLEH DARI GANGLION SILIAR) SARAF SENSORIS  KORNEA, IRIS & BADAN SILIAR SARAF SIMPATIS  DILATASI PUPIL (MIDRIASIS) SARAF MOTORIK  SARAF PARASIMPATIS  DILATASI PUPIL (MIOSIS)

IRIS BADAN SILIAR WARNA BERVARIASI MAMPU MENGATUR MASUKNYA SINAR SCR OTOMATIS REAKSI PUPIL  INDIKATOR FS. SARAF BADAN SILIAR MRPK SUSUNAN OTOT MELINGKAR & MEMPUNYAI SISTEM EKSKRESI DI BELAKANG LIMBUS INFLAMASI PADA ORGAN INI  MELEBARNYA P.D DI LIMBUS  MATA MERAH  INDIKASI INFEKSI INTRAOKULAR KONTRAKSI OTOT LONGITUDINAL  MEMBUKA ANYAMAN TRABEKULA  MEMPERCEPAT ALIRAN CAIRAN AIRMATA MLL SUDUT BILIK MATA KONTRAKSI OTOT MELINGKAR  ZONULA ZINN RELAKSASI  LENSA MENCEMBUNG KEDUA OTOT DIPERSARAFI O/ SARAF PARASIMPATIK & BEREAKSI BAIK THD OBAT PARASIMPATOMIMETIK

BADAN SILIAR

PUPIL Bagian terbuka di tengah iris Ukuran Pupil: Berbeda tergantung usia Dikontrol oleh otot-otot dilator dan sfingter iris Menentukan jumlah cahaya yang masuk mata  “REFLEK PUPIL” atau “REFLEK CAHAYA” Mekanisme: Cahaya terang  retina  saraf parasimpatis dirangsang  kontraksi otot disekitar iris  miosis  cahaya b’kurang  bisa masuk mata Sebaliknya

DILATASI & KONSTRIKSI Marieb, E.N. (2004)

LENSA MATA BENING & TEMBUS CAHAYA BAGIAN LUAR NUKLEUS TERDAPAT SERAT LENSA YANG LEBIH MUDA  KORTEKS LENSA DI BELAKANG IRIS BERBENTUK CAKRAM BAGIAN PERIFER KAPSUL LENSA YANG LEBIH MUDA  ZONULA ZINN KENYAL & LENTUR  MAMPU BERAKOMODASI DIBENTUK O/ SEL EPITEL LENSA  NUKLEUS LENSA

VITREOUS HUMOUR/BODY JELLY BENING  MENGISI RUANG VITREOUS FUNGSI: 1. MEMPERTAHANKAN BENTUK & KEKENYALAN BOLA MATA 2. MENERUSKAN SINAR DARI LENSA KE RETINA 80-99% AIR MELEKAT PADA PERMUKAAN RETINA TIDAK MENGANDUNG P.D & SEL

CHAMBER ON THE EYE (KAMERA OKULI) Anterior dan Posterior Kamera okuli anterior: ruangan antara kornea dengan iris dan badan siliar. Batas lateralnya adalah sudut iris atau limbus yang ditempati oleh trabekula yang merupakan tempat penyaluran humor akweus ke kanal schlemm Kamera okuli posterior: ruangan antara iris dan lensa Humor Aqueous: cairan encer yang disekresi sebagian oleh epitel siliar dan oleh difusi dari kapiler dalam prosessus siliaris yang mengandung materi yang dapat berdifusi dari plasma darah, tetapi mengandung kadar protein yang rendah disekresi secara kontinyu ke dalam kamera okuli posterior, mengalir ke ruang kamera okuli anterior melalui pupil dan disalurkan melalui jaringan trabekula ke dalam kanal Schlemm jumlah cairan normal yang disekresi dan dikeluarkan berimbang  tekanan bola mata berkisar kira-kira 23 mmHg

Anterior Segment Marieb, E.N. (2004)

KANAL SCHLEM PEMBULUH BERBENTUK CINCIN SEBELAH LUAR DIBATASI SKLERA SEBELAH DALAM DIBATASI JARINGAN TRABEKULA KANAL INI AKAN BERLANJUT KE DALAM PLEKSUS SKLERA

RETINA = SELAPUT JALA Reseptor penerima cahaya Permukaan luar  kontak dengan koroid Permukaan dalam  dengan membran hialoid badan vitreous Di belakang  retina berlanjut sebagai nervus optikus Retina semakin tipis di bagian depan, dan memanjang hingga badan siliaris, dimana ujungnya berupa cekungan (ora serrata)  jaringan saraf retina berakhir Pemanjangan tipis membran masih hingga di belakang prosesus siliaris dan iris, membentuk pars ciliaris retina dan pars iridica retina

ANATOMI BOLA MATA

RETINA = SELAPUT JALA Pada bagian tengah posterior retina  area oval kekuningan  makula lutea Pada makula terdapat depresi sentral, fovea sentralis Fovea sentralis retina sangat tipis  warna gelap koroid dapat terlihat 3 mm ke arah nasal dari makula lutea  pintu masuk nervus optikus & arteri sentralis retina menembus bagian tengah discus  bagian insensitive terhadap cahaya  blind spot. Lapisan fotoreseptor retina: nukleus sel kerucut & batang, avaskuler, nutrisi diperoleh dari koroid

RETINA

Marieb, E.N. (2004)