SELAMAT DATANG SELAMAT BERTAMBAH ILMU

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSENTRASI LARUTAN Stoikiometri : MOL…. LITER NORMAL GRAM ??
Advertisements

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
Oleh Zaenal arifin M.Kes
Kimia Pengenalan Ilmu Kimia.
Karbon Dioksida Terlarut (CO2)
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Dr.rer.net. Ganden Supriyanto, M.Sc.; Drs. Yusuf Syah, M.S. Asal Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sumber Dana.
Kimia Pengenalan Ilmu Kimia.
PRAKTIKUM BIOKIMIA URINE
KREATININ.
PENGENCERAN Zat kimia terdapat dalam bentuk : cairan & padatan
MolaRitas.
U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A
Penentuan Kadar Protein Menggunakan Spektrofotometri
PRESENTASI TEKNIK PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN BIOPROSES
Disusun oleh: Laila Noor Zahra ( )
Flow Injection Sequential Determination of Chloride by Potentiometry and Sodium by Flame Emission Spectrometry in Instant Soup REVIEW JURNAL “Flow Injection.
Institusi Pendidikan dan pengembangan ilmu kimia yang bertumpu pada sumber daya lokal, memiliki nilai tambah dan wawasan lingkungan UNIVERSITAS JEMBER.
VISI JURUSAN KIMIA Institusi pendidikan dan pengembangan ilmu kimia yang bertumpu pada sumber daya local, memiliki nilai tambah, dan berwawasan lingkungan.
Completely Automated System for Determining Halogenated Organic Compounds by Multisyringe Flow Injection Analysis Fernando Maya, Jose´ Manuel Estela, and.
Reverse Flow injection analysis (FIA for the determination of vitamin C in phamaceutical formulation with chemiluminescene detection) Nehemia F ernandes.
PENENTUAN LOGAM MANGAN(II) DALAM AIR ALAMI MENGGUNAKAN R-FIA
Disusun oleh: Ardian Lubis Lailatul Badriyah Novitasari Dewi Adriana P
Siti Zubaidah. S ( ) Denik Dwi Jayanti ( )
Penentuan Jumlah Selenium dalam susu formula
PRESENTED BY: KELOMPOK 4. Kelompok 4 Glukosa Abstrak FIA dengan elektroda modifikasi Fe(III)-(tris(3,5-dimetil-1- pyrazolyl)borat) 2 ] + [FeCl4] - Hasilnya??
Kelompok X Abdul Rosi Tiara Farah Hidayah Zuhrotul Lutfia
Pengembangan Metode Prakonsentrasi dengan Teknik Injeksi Alir untuk Analisis Cu2+ dan Pb2+ dalam Air Aliran Sungai Citarum dan Waduk Saguling Oleh : Sita.
Biokimia Pengasaman Urin.
A FLOW INJECTION-FLUOROMETRIC METHOD FOR THE DETERMINATION OF AMMONIUM IN FRESH AND SALINE WATERS WITH A VIEW TO IN SITU ANALYSES Siti Aisah
Disusun oleh : HARIS RUSANDI NIM
Colorimeter dan Spektrometer filter serta Aplikasinya Bahriah P PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS.
Pemeriksaan Faal Ginjal
Titrasi Reduksi Oksidasi (Redoks)
Spektrofotometer.
PEMISAHAN KIMIA DAN ANALISIS Kimia SMK
Pemisahan Kimia dan Analisis
Ir. Tantan Widiantara, MT Pembimbing Pendamping :
Pembimbing Pendamping : Dr. Ir. Hj. Bonita Anjarsari.,M.Sc
LARUTAN DAN KONSENTRASI
Penentuan Vitamin C Cara Titrasi Dye
ANALISIS PENGAWET BUATAN PADA MINUMAN
PENENTUAN KADAR KARBOHIDRAT DENGAN METODE ANTHRONE
Penentuan Kadar Phospor
Penentuan Kadar Zat Besi (Fe)
GRAFIK TITRASI ASAM BASA
ALKALIMETRI oleh: yusuf pratama.
OLEH TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB
TEST KUALITATIF PROTEIN
Aplikasi pengolahan citra digital untuk menilai mutu buah nanas terolah minimum dengan perlakuan penambahan gula pasir WAHYUDI ERRIKO S.P Dosen.
Argento-Gravimetri.
Oleh: Sri Hidayati Ahmad Sapta Zuidar Rachmania Widyastuti
Rangkuman Praktikum Hematologi
TITRASI.
Nama : M. Adhitya Nugraha Kelas : XII Kimia Analis I
Penentuan Kadar Karbohidrat Dengan Metode Anthrone
KIMIA ANALITIK Cabang ilmu kimia yang bertugas mengidentifikasi zat, memisahkannya serta menguraikannya dalam komponen-komponen, menentukan jenis serta.
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
SPEKTROFOTOMETER UV-Visible
TETAPAN IONISASI ASAM BASA PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU
IODOMETRI oleh: yusuf pratama.
ZAT ORGANIK/ANGKA PERMANGANAT
Pemeriksaan Kualitas kimia Air PERTEMUAN 9 Nayla Kamilia Fithri
Arifin Surya Lukita XI IPA I
Oleh : Rosy Anjani Syafitri J0B Dosen Pembimbing :
Pemeriksaan Kimia Klinik pada Darah
Titrasi Asam Basa Powerpoint Templates Oleh: Deismayanti Lia Agustina
KELOMPOK IV RENY ALIM AL AYUBI SYAM NASHRAH SURYANY SERNA HAMID SRY ASTUTI
WORKSHOP DAN SEMINAR NASIONAL JABATAN FUNGSIONAL
Penegenalan Alat – Alat Laboratorium Kimia By : Wirna Eliza.
Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.
Transcript presentasi:

SELAMAT DATANG SELAMAT BERTAMBAH ILMU KIMIA ANALISIS MODERN SELAMAT DATANG SELAMAT BERTAMBAH ILMU

PENDAHULUAN

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember 2015 PENENTUAN KREATININ DALAM URIN SECARA KOLORIMETRI DENGAN SEQUENTIAL INJECTION-FLOW REVERSAL MIXING (SI-FRM) Oleh Tommy Dutika Indarto (121810301033) Itok Dwi Guro (121810301038) Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember 2015

PENYEBAB KEMATIAN DI INDONESIA PENYAKIT GINJAL MASALAH UTAMA KESEHATAN MANUSIA PENYEBAB KEMATIAN DI INDONESIA KREATININ URIN DARAH

Analisis kadar kreatinin dalam tubuh merupakan indeks medis yang penting untuk mengetahui kondisi laju filtrasi glomerulus, keadaan ginjal, dan berfungsinya kerja otot . REAKSI JAFFER METODE BUTCH SI-FRM

METODOLOGI PERCOBAAN

Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain peralatan gelas, neraca analitis, botol semprot, pipet mikro 1 mL dan 5 mL, seperangkat alat SI-VM yang tersiri dari syringe pump dengan kapasitas volume 2,5 mL, delapan selection valve, pompa dan detektor berupa RGB kolorimeter yang dikontro melalui komputer

Bahan Bahan yang digunakan dalam peneletian ini yaitu padatan kreatinin, kreatin, asam pikrat, natrium hidroksida, asam nitrat 65 %, sampel urin dan akuades

INSTRUMENTASI Valve Mixing Holding Coil Waste Detektor Sampel Waste Standart Kreatinin Akuades Pompa Asam Pikrat NaOH

TAHAP PENCUCIAN LINE Valve Mixing Holding Coil Waste Detektor Sampel Standart Kreatinin Akuades Pompa Asam Pikrat NaOH

TAHAP PENGISIAN LINE Holding Coil Standart Kreatinin Waste Pompa Asam Pikrat NaOH

Valve Mixing Holding Coil Waste Detektor Waste Akuades Pompa

PEMBAHASAN

Optimasi Parameter Fisik Parameter fisika yang digunakan yaitu laju alir produk ke detektor, waktu delay, dan volume reagen optimum. Parameter-parameter ini dioptimasi agar mendapatkan kondisi pembentukan senyawa kreatinin-pikrat yang sangat baik. nilai absorbansi kreatinin yang berbeda pada berbagai tingkatan laju alir. Semakin lama waktu kontak antara sampel dan reagen maka senyawa kreatinin-pikrat yang terbentuk akan semakin stabil, sehingga absorbansi yang diperoleh akan semakin tinggi. Namun waktu kontak yang terlalu lamapun dapat menurunkan absorbansi. Hal ini dikarenakan senyawa kreatinin-pikrat yang tadinya telah terbentuk dapat terdispersi ke dalam carrier (akuades) sehingga terjadi penurunan absorbansi

Sesuai dengan Gambar 2 maka laju alir 20 μl/s dipilih sebagai laju alir optimum ke detektor karena diperoleh sensitivitas yang paling tinggi.

Optimasi Parameter Kimia Parameter kimia yang dioptimasi pada penelitian ini adalah konsentrasi asam pikrat dan konsentrasi NaOH. Konsentrasi NaOH dan Asam pikrat yang digunakan akan mempengaruhi pembentukan senyawa kreatinin-pikrat.

Berdasarkan gambar 3 maka konsentrasi NaOH optimum yaitu 3% karena pada konsentrasi tersebut sensitifitas pengukuran lebih tinggi.

Berdasarkan gb 4 maka dapat diketahui bahwa absorbansi semakin meningkat dengan semakin bertambahnya konsentrasi asam pikrat dan absorbansi akan mulai berkurang pada konsentrasi 0.035 M dan seterusnya.

Aplikasi SI-VM pada penentuan kreatinin dalam sampel urin Aplikasi SI-VM pada penentuan kreatinin dalam sampel urin dilakukan pada beberapa sampel urin yang telah diperoleh. Seluruh sampel urin yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan pengenceran sebanyak 30 kali dengan menggunakan akuades.

KONDISI OPTIMUM Tabel 1 menunjukkan bahwa konsentrasi kreatinin yang terdapat pada masing-masing urin berbeda-beda pada berbagai individu tergantung dari berbagai faktor seperti jenis kelamin, berat badan, kebiasaan hidup sehari- hari misalnya banyaknya konsumsi air putih serta macam makanan yang berbeda-beda yang dikonsumsi pada setiap individu.

PENUTUP

KESIMPULAN Kondisi optimum penentuan kreatinin dengan menggunakan metode SI- VM berlangsung pada kondisi laju alir produk 20 μL/detik, waktu delay 5 detik, volume sampel/larutan standar 100 μL dan volume reagen (asam pikrat 0,03 M dan NaOH 3%) 300 μL. Hasil pengukuran konsentrasi kreatinin pada masing-masing urin berbeda- beda pada berbagai individu karena berbagai faktor pada individu itu sendiri.

SEKIAN TERIMAKASIH

Valve Mixing Holding Coil Waste Detektor Waste Sampel Standart Kreatinin Akuades Pompa Asam Pikrat NaOH

Reaksi Jaffe merupakan reaksi yang sederhana dan mudah Reaksi Jaffe merupakan reaksi yang sederhana dan mudah. Metode ini didasarkan pada pembentukan senyawa berwarna merah–oranye yang terjadi antara asam pikrat dengan kreatinin dalam suasana basa REAKSI JAFFER

Mereaksikan kreatinin dengan asam pikrat dalam suatu penangas listrik, namun dikarenakan jumlah sampel yang dibutuhkan besar maka dibutuhkan jumlah reagen yang banyak dengan konsentrasi yang tinggi METODE BUTCH

terjadinya reaksi antara reagen dan sampel dibuat suatu mixing coil dan pada prosesnya untuk menyempurnakan reaksi pembentukan senyawa kreatinin-pikrat dilakukan pembentukan segmen antara sampel dan reagen di holding coil yang selanjutnya dilakukan proses flow reversal pada mixing coil. SI-FRM

Diskusi 1. Kenapa memakai kolorimetri daripada spektrometri, padahal sama-sama mengukur berdasarkan spektrum warna? Jawab : karena pada kolorimetri dapat mendeteksi sampel yang berada dalam larutan walaupun mempunyai kuantitas yang kecil atau dengan kata lain memunyai sensifitas yang lebih baik daripada spektrometri 2. Kenapa pada tahap pengisian masuk ke holding dulu sebelum keluarkan? jawab : itu disebabkan adanya kesalahan dalam slide, sebenarnya dalam tahap pengisian larutan tersebut langsung dibuang melalui port 7 dan dimasukkan ke holding coil saat akan dilakukan pendeteksian sampel

3. Bagaimana grafik hasil dari penentuan kadar kreatinin dalam urinnya? Jawab : pada jurnal yang dipakai dalam presentasi tidak ditemukan hasil berupa grafik namun hanya ditunjukkan dengan tabel 1, dimana dalam tabel tabel dijelaskan bahwa konsentrasi pada masing-masing individu itu berbeda. 4. Metode ini apakah merupakan metode baru apa melanjutkan dari penelitian sebelum-sebelumnya? Jawab : metode ini merupakan metode baru dalam penelitian penentuan kadar kreatinin dalam urin. Jadi masih belum ada yang metode baru dalam penentuan kadar kreatinin dalam urin.