PENGUKURAN LAJU PENGENDAPAN “LARUTAN” SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR SUMARNA AGUS PURWANTO.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Presented by: ERNI SULISTIANA, S.Pd., M.P. NIP
Advertisements

PAM pengolahan air minum dengan cara sedimentasi
Sensor dan Tranduser “Sensor Cahaya”
PENYERAPAN-PENGALIRAN DAN KEHILANGAN AIR
PENGUKURAN DAN ANGKA PENTING
LISTRIK ARUS SEARAH.
TEKNIK PENGUKURAN Mengukur adalah membandingkan parameter pada obyek yang diukur terhadap besaran yang telah distandarkan. Pengukuran merupakan suatu usaha.
Latihan Materi UAS FISIKA FTP.
MAULANA PUTRA, Simulasi Papan Reklame Putar Tiga Sisi Berbasis Saraf Listrik.
Koloid merupakan sistem dispersi
Kristalisasi.
PERLINDUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TANAH
PERANCANGAN SAKLAR LAMPU OTOMATIS MENGGUNAKAN Adri Kristian
Latihan Materi UAS FISIKA FTP.
“ROBOT WALL FOLLOWER DENGAN MEMANFAATKAN KOMPARATOR”
BAB VII SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
PENGANTAR SISTEM PENGATURAN
Alat Ukur dan Pengukuran
PARAMETER ALAT UKUR Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MUDUL6 KOLOID DAN LARUTAN
FLUIDA.
KUALITAS AIRTANAH TIDAK TERTEKAN DI INDRAMAYU
SIFAT-SIFAT MAKROMOLEKUL
VISKOSITAS CAIRAN NEWTONIAN DAN NON NEWTONIAN
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
PENGUJIAN PRESTASI KOMPOR INDUKSI
Pembangunan Ekonomi Daerah
Sensor infrared Oleh: Sri Supatmi.
PENGEMASAN PRODUK OLAHAN
MODUL 6 Sifat Fisis Material
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
SIFAT-SIFAT MAKROMOLEKUL
Pendahuluan Dasar Sistem Kendali.
Pengantar Sistem Kendali
ELEKTROGRAVIMETRI.
BESARAN ,SATUAN DAN DEMENSI
Analisis Reologi Bahan Pangan Cair
PENGANTAR SISTEM KONTROL Oleh : Purwanto
Latihan Materi UAS FISIKA FTP.
SPESIFIKASI ALAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FTUM
(Lycopersicon esculentum)
STRES (CEKAMAN) FISIOLOGI TUMBUHAN
Pengantarmukaan Periferal Komputer
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
SIFAT-SIFAT KOLOID SEL
Aliran Permukaan Air keluar dr suatu daerah aliran sungai (DAS) dapat melalui: Aliran permukaan yi air yg mengalir di atas permukaan tanah. Bentuk ini.
Argento-Gravimetri.
GARIS EKUIPOTENSIAL.
Dasar-dasar Sistem Informasi
KOLOID PEMBUATAN “ES KRIM”
Bab 8 Ellyawan Arbintarso
Pengolahan Limbah Minyak Kelapa Sawit PT
Air Aris Fitridiana IX F 04.
KERAPATAN VS KEPEKATAN
ANGKA PENTING.
Pemeriksaan Kualitas kimia Air PERTEMUAN 9 Nayla Kamilia Fithri
KONSEP AKUISISI DATA DAN KONVERSI
Instrumentasi dan Pengukuran
Dasar-dasar Sistem Informasi
IKG2H3/ PERSAMAAN DIFERENSIAL DAN APLIKASI
BESARAN ,SATUAN DAN DEMENSI
AKUISISI DATA.
KALORIMETER M. Rif’at Basya ( ).
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Robotika Dasar AKUISISI DATA.
MENYELIDIKI PENGARUH LUAS PENAMPANG PIPA TERHADAP LAJU ALIRAN PADA SISTEM AERATOR VENTURI MENGGUNAKAN PRINSIP BERNOULLI DIAN DANITA SEMINAR.
OLEH: MIFTAHUL JANNAH NURDIYATI. Pendahuluan Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, dimana terjadi perpindahan massa (mass.
KELOMPOK IV RENY ALIM AL AYUBI SYAM NASHRAH SURYANY SERNA HAMID SRY ASTUTI
KETERAMPILAN PROSES SAINS Amelia Herlina Neneng Maryam Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia 2013.
Transcript presentasi:

PENGUKURAN LAJU PENGENDAPAN “LARUTAN” SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR SUMARNA AGUS PURWANTO

Latar Belakang Dijumpai keadaan larutan yang sebaran zat terlarutnya tidak merata. Misal larutan gula atau larutan garam, setelah beberapa lama, bagian bawah larutan tersebut menjadi lebih pekat dari pada bagian atasnya. Pada larutan gula, bagian bawah terasa lebih manis dari pada bagian atas.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai zat-zat yang berada dalam fase larutan atau sejenisnya seperti koloid dan emulsi. Pemahaman terhadap sifat-sifat berbagai jenis larutan akan sangat berguna baik bagi ilmu pengetahuan maupun aplikasi sehari-hari.

Parameter makro yang mempengaruh sifat larutan antara lain temperatur, tekanan, medan listrik, dan medan magnet. Dengan mengetahui sifat larutan dengan baik dapat memberikan informasi atau dapat menguraikan hal- hal yang ada atau yang terjadi di balik sifat-sifat tersebut.

Pada bidang kesehatan, dengan mengetahui sifat-sifat cuplikan darah (juga urine, ludah, keringat) seseorang dapat dipelajari keadaan kesehatan orang yang bersangkutan. Pada bidang lingkungan hidup, dengan diketahui sifat-sifat cuplikan air sungai, maka dapat diketahui tingkat pencemaran sungai tersebut. Kandungan zat dalam suatu larutan juga dapat dipelajari dari sifat-sifat larutan tersebut dalam merespon suatu perlakuan yang dikenakan kepadanya.

Banyak cara untuk menyelidiki sifat-sifat larutan, dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit, tergantung dari kebutuhan dan kemampuan. Meskipun cara dan alatnya relatif sederhana, tetapi jika didukung dengan sistem pengolahan data yang memadai dapat dihasilkan informasi yang bermakna terkait dengan larutan tersebut.

Relevan dengan kehidupan moderen adalah meningkatnya tuntutan kualitas, dan kelengkapan informasi mengenai suatu produk. Tuntutan ini menciptakan tantangan baru terhadap pemahaman ilmiah mengenai suatu produk (misal larutan). Tantangannya terletak pada pemahaman yang lebih baik mengenai sifat-sifat suatu larutan. Ketika sifat- sifat yang bermakna suatu larutan diketahui lebih mendalam, maka akan memberikan bahan pertimbangan yang tepat bagi pengguna. Juga membantu terbangunnya prosedur pengujian ilmiah terhadap suatu jenis produk (larutan).

Fenomena time series dengan kondisi ekstrem (sangat singkat/cepat/halus, sangat lama, terkorup noise) tidak memadai bila diamati secara manual, sehingga diperlukan alat akusisi data yang terbebas dari kondisi (psikis) marah, jemu, lupa, tidak konsisten, tak terkalibrasi, respon lambat, dll.

Laju pengendapan menjadi salah satu parameter (bentuk respon) dalam penyelidikan untuk menentukan sifat- sifat suatu larutan. Melalui penelitian ini hendak dipelajari sifat-sifat suatu larutan, khususnya yang terkait dengan laju pengendapan pada berbagai temperatur. Tentu dengan peralatan yang dirancang sendiri.

Tujuan : 1.Rancang-bangun alat (hardware) untuk menyelidiki pola pengendapan larutan (dalam perkembangannya berbasis PC : hardware tambahan, software, otomatis). 2.Menyelidiki pengaruh temperatur terhadap laju pengendapan zat terlarut pada ‘larutan’. 3.Menyelidiki pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap laju pengendapannya pada ‘larutan’.

LF-356 _ k  1 M  Amperermeter Fotodioda Voltmeter atau VFC + 5 V - 5 V Gambar : Rangkaian penerima cahaya yang dapat dikendalikan kepekaannya

_ 330  LED + 12 V Voltmeter + - LF k  Gambar : Rangkaian pemancar cahaya yang dapat dikendalikan intensitasnya Terlebih dahulu memastikan fungsi respon dari rangkaian penerima cahaya dengan bantuan luxmeter standar. Ternyata linier untuk rentang tegangan 1,2 volt hingga 7,7 volt.

Penerima cahaya Pemancar cahaya Tabung gelas Dudukan kedap cahaya Tutup Oven LED Fotodioda

Waktu (Menit)35 o C38 o C42 o C54 o C67 o C 01, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Ada parameter-parameter yang tidak dapat dikendalikan dalam penelitian ini misalnya viskositas, konduktivitas/resistivitas, permitivitas dari larutan yang diuji. Ketika larutan mengalami perubahan temperatur, terntu viskositasnya berubah, dst.

Kesimpulan : Temperatur mempengaruhi laju pengendapan zat terlarut. Semakin tinggi temperatur suatu larutan (yang berpotensi mengendap) semakin lambat laju pengendapannya. Kurva relasi antara proses pengendapan terhadap waktu cenderung berbentuk eksponensial menurun.

Konsentrasi zat terlarut berpengaruh terhadap laju pengendapannya. Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut semakin cepat laju pengendapannya. Fenomena laju pengendapan terjadi di atas konsentrasi tertentu. Di bawah konsentrasi tersebut fenomena pengendapan tidak teramati.

Perkembangan alat selanjutnya : Tegangan keluaran dari rangkaian penerima cahaya Rangkaian VFC (pengubah tegangan ke frekuensi) PC (proses perekaman dan pengolahan secara otomatis)

MOHON MASUKAN DAN TERIMA KASIH