Aspek Seksualitas Pada Lansia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENYAKIT DEGENERATIF DAN GANGGUAN REPRODUKSI
Advertisements

KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT
KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT
LAKI – LAKI MATI LEBIH DULU DARIPADA PEREMPUAN
Fisiologi Penyembuhan Luka
KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DEWASA MUDA
Osteoporosis Kuswati,Ns.
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
ASKEP DEPRESI PD LANSIA
KELOMPOK 9 KEPERAWATAN GERONTIK.
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
Management Inkontinensia Urine
ASUHAN KEBIDANAN IV.
Masa Usia Lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
Perilaku Seksual dan Hubungannya dengan Kesehatan
Kebutuhan Oksigenasi R Bayu KN, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
Reproduksi Sehat, Hidup Bahagia
Oleh: SILVIA PRADIPTA IIIB
Tinggalkan Rokok atau Alami Impotensi Bila penyakit jantung, stroke, ataupun kanker belum cukup menjadi alasan buat pria untuk berhenti merokok, cobalah.
Masalah Seksual Pada Lansia Wanita
oleh: susri syahjana putri
Infertilitas pada usia reproduksi dan penanganannya
INFERTILITAS YONI MAI PUTRI
Klimakterium dan menapause
Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa Madya
KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT
Infertilitas pada usia reproduksi dan penanganannya
Siklus Reaksi Seksual.
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT:IIIB.
PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DAN SEKSUALITAS PADA LANSIA
“KLIMAKTERIUM DAN MENOPOUS”
SEKSUALITAS DAN SYSTEM REPRODUKSI PEREMPUAN
Infertilitas BY: SY. SITI ROBIAH
3.
Komunikasi pada bidang maternitas
DISPAREUNIA . A. Pengertian  Dispareunia adalah nyeri di vagina atau pinggul yang dialami selama hubungan seksual dispareunia lebih sering.
PENERAPAN PROSES PERAWATAN USILA
Klimaktorium,Menopouse, Kuswati,Ns
Tita Rohita FIKES UNIGAL
Kesehatan Reproduksi Wanita
GANGGUAN IDENTITAS GENDER, PARAFILIA, DAN DISFUNGSI SEKSUAL
Infertilitas Pada Usia Reproduksi dan Penanganannya
Hormon Hormon adalah senyawa kimia yang membantu mengatur proses-proses metabolisme tubuh. Hormon beredar di dalam darah sepanjang pembuluh darah untuk.
Pembinaan Kesehatan Reproduksi Bagi Lansia
HIPERTENSI.
Adaptasi Fisiologi Hormon Sistem Endokrin Pada Masa Pubertas Oleh: Mahasiswa NIM Ganjil DIII Keperawatan STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR.
Seksualitas Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional PROVINSI JAWA BARAT 2007.
Tinjauan aspek seksualitas pada pasien kanker reproduksi
GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
Pembimbing : dr. Esther Margaretha, Sp. KJ Disusun oleh : Fara Fariha.
DITA AGUSTIAN, M.PD.. Disfungsi seksual meliputi berbagai gangguan dimana individu tidak mampu berperan serta dalam hubungan seksual seperti yang diharapkannya.
MENUJU HARI TUA YANG SEHAT
BY ASMAUL HUSNA,S.ST.,M.Kes
SISTEM REPRODUKSI. SISTEM REPRODUKSI PRIA Struktur luar terdiri dari penis dan skrotum Struktur dalamnya terdiri dari testis, epididimis, vas deferens,
SISTEM REPRODUKSI. Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. SISTEM.
Transcript presentasi:

Aspek Seksualitas Pada Lansia Kuswati,Ns.M.Kes

Perubahan fisiologi akibat proses menua Perubahan fisiologik pada aktivitas seksual pada usia lanjut berlangsung secara bertahap dan menunjukkan status dasar dari aspek vaskuler,hormonal dan neurologiknya. Untuk suatu pasangan suami-istri,bila semasa usia dewasa dan pertengahan aktivitas seksual mereka normal,akan kecil mendapat masalah . Kaplan membagi siklus tanggapan seksual dalam beberapa tahap: Fase I:Desire (hasrat ) dimana organ targetnya adalah otak . Fase II:Arousal(penggairahan),target organnya adalah vaskuler Fase III:Fase orgasmic,target organ medula spinalis dan otot dasar perineum Fase IV,Relaksasi semua organ target

Perubahan fisiologik dari aktivitas seksual Fase Tanggapan Seksual Wanita Lansia Pria Lansia Fase Desire(hasrat) Fase arousal(penggairahan)=vaskuler Fase Orgasmik(Fase muskular) Fase pasca Orgasmik Dipengaruhi penyakit,dan budaya sebagianbesar makin menurun Pembesaran payudara berkurang,elastisitas dinding vagina menurun,lubrikasi vagina menurun,iritasi uretra meningkat Tanggapan orgasmik kurang intens dan sedikit kontraksi ,kemampuan orgasme multipel berkurang Pembangkitan gairah segerah lebih sulit Interval untuk meningkatkan hasrat meningkat,tmulai usia 55 ,estosteron menurun sehingga akan mempengaruhi libido Membutuhkan waktu lebih lama untuk ereksi,sperma menurun mulai usia 40 ,Penguasaan atas ejakulasi membaik Kemampuan kontrol ejakulasi membaik, Volume ejakulasi menurun, kontraksi menurun Ereksi dan orgasme berikutnya lebih sulit

Hambatan aktivitas seksual pada usia lanjut Internal,berasal dari subyek lansia sendiri yg merasa tidak bisa dan tidak pantas berpenampilan untuk menarik pasanagannya. Ekternal,pandangan sosial yang menganggap bahwa aktivitas seksual tidak layak lagi untuk para lansia .Pandangan agama mungkin juga menekan perasaan kebutuhan seksual hingga memberikan dampak ketidakmampuan fisik (impotensi).Obat untuk gannguan multipel pada lanjut usia juga berdampak pada gangguan fungsi seksual.

Contoh obat berdampak pada aspek seksual Golongan obat contoh Pengaruh Anti Hypertensi :diuretika Anti Hypertensi:daya sentral Anti Hypertensi: penyekat β Penghambat ACE Obat Anti psikotik Anti-angietas Estrogen Progestin Sedatif Gol.Tiasid Metil Dopa Propranolol Captopril Torasin , Haloperidol Diasepam Premarin Provera Alkohol Arousal Desire dan aurosal Desire dan aurosal, Desire dan aurosal,ejakulasi retrograt Desire ,orgasme Desire

Impotensi pada Lansia dibedakan mjd: Impotensi Coendi (ketidak mampuan melakukan hubungan seksual), Impotensi erigendi/ disfungsi ereksi(DE) tak mampu ereksi Impotensi generandi (tak mampu menghasilkan keturunan)

DE dibedakan mjd DE organik ,akibat gangguan endokrin,neurogenik,vaskuler(arterosklerosis) DE endokrinologik biasannya disebabkan oleh gangguan testikuler baik primer (sindrom klinefelter)maupun sekunder (hemokromatis) DE Neurologik atau neurogenik dpt disebabkan oleh berbagai gangguan sepanjang jalur impuls tjd ereksi .Bisa krn lesi di lobus temporalis anterior sebagai akibat trauma atau stroke,gangguan atau rusaknya jalur asupan sensorik misalnya pada poli neuropati diabetik,gangguan pada medula spinalis,juga bs karena penyakit syaraf erigentes yang bisa tjd pada lansia pasca prostatektomy total,atau operasi rektosigmoid.

DE vaskuler bisa terjadi karena penyempitan atau obstruksi di daerah distal a.iliaka dapat tjd sebagai akibat proses aterosklerosis termasuk faktor resikonya hipertensi,DM,menua dan merokok . DE psikologik atau psikogenik,biasannya disebabkan oleh kecemasan,depresi,rasa bersalah ,rasa takut gagal dalam hubungan seksual,tdk byk tjd pada lansia

Penatalaksanaan masalah seksual pada lansia Penatalaksanaan penderita lansia dalam masalah seksual sama dengan sebelum lansia . Pemeriksaan dilakukan dihadapan pasangan,yg dikaji meliputi :Gangguan sistemik,psikologik,obat-obat yang diminum.Pemeriksaan fisik meliputi seluruh organ dari kepala sampai kaki,kemudian pemeriksaan keadaan gula darah,status gizi(testosteron,tiroid dan prolaktin pada pria dan estrogen dan progesteron pd wanita).

Upaya yang dilakukan pada DE (Hadi martono,1996) Terapi psikologik Medikamentosa (hormonal ) Pengobatan dengan alat vakum Pembedahan ,misalnya pembedahan vaskuleritrat Salah satu obat per-0ral untuk DE sildenafit sitrat (VIAGRA),bekerja dgn mempertahankan vasodilatasi korpora kavernosa,diberikan bila vaskuler penis intak.Obat ini bila bersama dengan golongan nitrat menyebabkan HIPOTENSI BAHKAN SYOK (vinik,1998)