FUNGSI PENUNJANG FASILITAS
Sistem-sistem Penunjang Fasilitas Hal-hal berikut harus diperhatikan oleh seorang perancang fasilitas: Sistem fasilitas sangat mempengaruhi biaya pembangunan. Sistem fasilitas merupakan faktor krtitis yang mempengaruhi fleksibilitas fasilitas. Sebuah rancangan fasilitas belum lengkap sampai semua sistem fasilitas teridentifikasi. Sistem fasilitas memiliki dampak yang penting pada performansi pekerja, moral, dan keselamatan. Sistem fasilitas memiliki dampak yang penting pada perlindungan kebakaran, maintenance, dan keamanan sebuah fasilitas. Structural System Performance Banyak faktor yang akan mempengaruhi pemilihan tipe struktur atau material; misalnya, perlindungan kebakaran, penggunaan lingkungan, dan keseluruhan perencanaan. Kesalahan yang sering dijumpai pada perancangan fasilitas gudang adalah biaya penggunaan bangunan untuk mengetahui jarak kolom dan kemudian menetukan konfigurasinya.
Sistem-sistem Penunjang Fasilitas Bangunan harus menunjukkan kestabilan pada bermacam kondisi seperti berikut : Gravitasi Angin Seismic Tujuan dari sistem struktural adalah untuk memastikan bahwa bangunan akan stabil. Enclosure System Sistem enclosure memberikan sebuah batasan yang berlawanan dengan efek berlebihan dari dingin, panas, angin, air, dan lainnya (manusia, hewan). Pintu dan jendela berfungsi sebagai penyaring untuk memberikan batasan juga akses pengendalian untuk hal yang diinginkan, ventilasi, transmisi cahaya, dan bunyi. Elemen enclosure antara lain : lantai, dinding, dan atap. enclosure bangunan + input service = kenyamanan
Sistem-sistem Penunjang Fasilitas Atmospheric System Sistem Atmospheric memberikan kenyamanan&kesehatan atas peralatan bangunan, mesin, dan penghuninya. Parameter kenyamanan menggunakan variabel: Temperatur Kelembaban Kecepatan angin Lapisan Aktivitas Metabolisme Sebagai perancang fasilitas, seringkali harus merancang untuk lingkungan dengan hati-hati untuk operasi kritis pada elektronika, kimia, atau food processing.
Contoh Kasus : Apa saja yang diperhatikan untuk perencanaan ruang dari segi atmosphere system ? Pertama, alokasi ruangan peralatan mekanik Total gross area : 240 ft x 120 ft = 28.800 ft2, dari tabel, asumsikan 5% dari gross area digunakan untuk ruang peralatan mekanik. Asumsikan system merupakan roof mounted. Kedua, menentukan kebutuhan air handling Minimum tingkat pasokan udara : 0,6 ft3/min-ft2 ; Minimum tingkat pasokan udara : 1,0 ft3/min-ft2 Exhaust : 0,3 ft3/min-ft2 Pasokan udara : 28.800 ft2 x 1,0 ft3/min-ft2 = 28.800 ft3/min (CFM) Pasokan udara : 28.800 ft2 x 0,3 ft3/min-ft2 = 8640 ft3/min (CFM) Menentukan louver cross section menggunakan CFM dan kecepatan udara Pasokan : = 28,8 ft2 Exhaust : = 4,3 ft2
Contoh Kasus : Harus diingat bahwa pasokan dan exhaust louver harus berjarak 15 ft untuk menghindari hubungan pendek ataushort circuit dari exhaust udara belakang menuju gedung. Kalkulasi duct dan layout, Pengukuran duct sebagai berikut :dua duct utama, masing-masing menutupi separuh area gedung dikalikan dengan tingkat pasokan udara 0,5 x 28.800 ft2 x 1 ft3/min-ft2 = 14.400 ft3/min CFM bagi tingkat aliran udara dengan kecepata udara pada duct utama = 8 ft2 duct utama bisa berukuran 2 ft x 4 ft Kalkulasi banyaknya duct dan layout. Untuk tiap duct utama, asumsikan 10 macam duct. Bagi tingkat aliran untuk tiap jenis duct dengan jumlah jenis. = 1440 ft3/min Bagi tingkat aliran jenis dengan kecepatan udara duct yang diperbolehkan = 1,4 ft2
Electrical and Lighting System Secara umum, setiap sistem elektrikal harus memiliki kapasitas yg mencukupi untuk menyediakan benda kerja yg dirancang, ditambah kapasitas extra untuk mengatasi pertambahan benda kerja dalam sistem. Perancang fasilitas harus dapat memastikan kebutuhan utama beban, baik masa sekarang dan masa depan dimasukkan dalam data, sehingga perancang dapat menghitung ukuran, switchgear, transformer, feeder, panel board, dan sirkuit untuk menangani perkembangan benda kerja secara efektif. Proses diawali dengan menganalisa tipe bangunaan dan muatan elektronik awal. Kategori muatan elektrikal : Pencahayaan Miscellaneous power HVAC Pipa atau peralatan kebersihan Vertical transportation equipment Kitchen equipment Special equipment
Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan dirancang menggunakan 8 tahapan sebagai berikut : Menentukan tingkat iluminasi ; Minimum tingkat iluminari untuk tugas visual yang khusus Menentukan Room Cavity Ratio (RCR) Menentukan Ceiling Cavity Ratio (CCR) Menentukan Wall Reflection dan Effective Ceiling Reflectance Menentukan koefisien utilisasi Menentukan Light Loss Factor Menghitung jumlah lampu dan iluminari Menentukan lokasi iluminari
Sistem-sistem Penunjang Fasilitas Life Safety System Sistem keselamatan dirancang untuk mengendalikan situasi bahaya yang dapat merusak operasi normal. Situasi bahaya umumnya diciptakan oleh : Api Seismic events Kelemahan tenaga Tujuan utama perancang fasilitas adalah menentukan fungsi bangunan dan tipe konstruksi seperti yang didefinisikan sesuai klasifikasi. Perancang fasilitas harus mengerti bahwa jika terjadi kebakaran, prioritasnya adalah : Nyawa pekerja Bangunan Barang-barang dan alat-alat pada bangunan Sanitation System Sistem Sanitasi (kebersihan) mencakup pasokan air panas dan dingin, sebuah jaringan distribusi untuk memasok air yang bersih dan dapat diminum, sebagaimana juga jaringan untuk pembuangan.