BAHAN PEMBERSIH RUMAH TANGGA
TIM PENYUSUN 1. AZIS SAEPULOH 2. MUHAMAD MUFID 3. ACELIA AFIYANTI 4. DITA KHUSNUL KHOTIMAH 5. SITI MUNAWAROH 6. RAHMATIKA RAHAYU 7. DISTI MAHARANI SYAFITRI
Bahan Pembersih Rumah Tangga Pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk membantu mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu benda. Bahan kimia utama dalam pembersih sering disebut sebagai bahan aktif. Bahan aktif ini berfungsi sebagai surfaktan.
Jenis-jenis Bahan Pembersih Rumah Tangga : 1. Bahan Pembersih Badan Bahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih badan sangat banyak misalnya sabun mandi, pasta gigi, shampo, pembersih muka dan pencuci tangan.
a. Sabun Saponifikasi adalah reaksi antara minyak atau lemak, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) maupun yang berasal dari hewan (hewani) dengan basa-basa tertentu yang dihasilkan dari abu (alkali), tumbuh-tumbuhan (natrium hidoksida dan kalium hiodroksida). Reaksi ini ternyata dapat menghasilkan sebuah senyawa yang dapat digunakan untuk membersihkan kotoran yang kemudian dikenal sebagai sabun.
Bahan utama yang umum digunakan berasal dari minyak nabati seperti minyak kelapa atau minyak zaitun. Pada sabun mandi dibuat dari campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik.
b. Pasta gigi Bahan utama dalam pasta gigi adalah deterjen dan abrasive (Penggosok seperti amplas). Salah satu deterjen yang banyak digunakan dalam pasta gigi adalah natrium laurel sulfat. Abrasive yang digunakan dalam pasta gigi diantaranya adalah silica (SiO2), kalsium karbonat (CaCO3), dan baking soda.
Bahan kimia yang terkandung didalam pasta gigi , yaitu : 1 Bahan kimia yang terkandung didalam pasta gigi , yaitu : 1.) Formaldehid. 2.) Deterjen. 3.) Paraffin.
Ada 3 Komponen Detergen antara lain : 1 Ada 3 Komponen Detergen antara lain : 1. Surfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga dapat mengendorkan dan mengangkut kotoran. 2. Penguat (builder) berfungsi meningkatkan efesiensi surfaktan 3. Parfum : berfungsi memberi aroma pada sabun atau deterjen.
Efek samping Penggunaan Bahan Pembersih Pakaian Buih detergen yang menumpuk di permukaan sungai akan menghalangi penyerapan oksigen dari udara ke dalam air sungai. Pertumbuhan ganggang dan enceng gondok akan meningkat pesat karena kehadiran detergen. Air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk mandi, dapat mengakibatkan iritasi dan gatal-gatal pada kulit yang sensitif.
Detergen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : 2. Bahan Pembersih Pakaian a. Detergen Detergen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : Detergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus. Bahan ini dapat dihancurkan oleh mikroba (Biodegradable). Detergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya bercabang. Bahan ini tidak dapat dihancurkan oleh mikroba (Unbriodegradable)
3. Bahan Pembersih Lantai Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi sebagai pembunuh kuman. Bahan utama dalam pembersih lantai adalah disinfektan (pembasmi kuman). Disinfektan yang pertama digunakan dalam pembersih lantai yaitu fenol atau asam karbolat (carbolic acid).
Jeruk Lemon, Cuka Putih dan Air Baking Soda, Minyak Kayu Putih dan Air Untuk penanganan penggunaan bahan pembersih lantai sebaiknya masyarakat menggunakan bahan pembersih lantai dari bahan alami, antara lain : Cuka Putih dengan Air Jeruk Lemon, Cuka Putih dan Air Baking Soda, Minyak Kayu Putih dan Air
Bahan kimia yang terkandung didalam bahan pembersih kaca : a. Metanol Metanol dapat menyebabkan kerusakan saraf optik jika terkena mata. b. Amoniak Amoniak bersifat toksik dan kaustik sehingga bila terhirup dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan dan bila terkena kulit dapat menimbulkan iritasi dan luka bakar.
c. Emal-70 Senyawa ini merupakan bahan inti pada produk cairan pembersih kaca. Bahan ini berbentuk pasta tidak berwarna dan bening. Emal-70 ini mempunyai kemampuan mengeluarkan busa dan mempunyai daya pembersih yang cukup tinggi. d. Parfum e. Air Air yang ideal digunakan adalah air sudah mengalami deionisasi (deionized water). Tujuannya untuk menjaga kestabilan produk.
Penggunaan bahan pembersih kaca yang berlebihan akan menimbulkan dampak yang negatif salah satunya adalah keracunan. Gejala keracunan produk pembersih kaca dapat timbul bervariasi tergantung jumlah bahan dan rute paparan.
Pertolongan pertama jika terjadi keracunan, sbb: 1. Bila kontak dengan mata : Segera cuci mata dengan air mengalir yang banyak selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. 2. Bila kontak dengan kulit : Segera cuci dengan sabun dan air mengalir yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
3. Bila terhirup : Segera pindahkan dari tempat pemaparan ke tempat berudara bersih. Bila perlu, segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. 4. Bila tertelan : Jangan dirangsang muntah dan tidak memberikan apapun kepada korban yang tidak sadar/pingsan. Bila korban dalam keadaan sadar dan terjaga, berikan air minum atau susu untuk mengencerkan bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.