MODEL DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA JAMAAH HAJI EMBARKASI DI INDONESIA DR.RUSTIKA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSES PENELITIAN ILMIAH
Advertisements

Pertemuan Ke – 1 BAB I PENDAHULUAN.
Penggerakan Masyarakat dan Organisasi dalam perilaku Hidup Sehat dan Jantung Sehat Muhadi PB PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia)
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Penelitian Kualitatif
STUDI KOHOR FAKTOR RISIKO PTM 2014
5 Opini Yang Salah Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
APRILIANI ASMARA PUSPITASARI, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil (Studi di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
B A B II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
NELLY FARIDA RODIANA N NIM :
Oleh : Ahmad Syarif / I1A Pembimbing : Dr. Zaenab
Bantul.23 Mei 2015 By.Khotimah S.Si.Apt
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PANDUAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM P2PTM TAHUN 2017
Pencatatan dan pelaporan faktor risiko PTM berbasis posbindu
HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DAN FAKTOR LAINNYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 17 CIPUTAT Fajri Azhari Univesitas.
ANALISIS STATUS GIZI DAN GAYA HIDUP
HIV AIDS Di TEMPAT KERJA
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) & PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) dr.
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana
Evaluasi Sistem Surveilans PTM di FKTP Kabupaten Sleman (Ade Kartikasari Sebba, Baning Rahayujati, Isa Dharmawidjaja) Latar Belakang Berdasarkan.
B A B II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.
Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana
Di Daerah Istimewa Yogyakarta
HUBUNGAN KONSULTASI GIZI DENGAN PERUBAHAN PERILAKU POLA MAKAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI POLI GIZI RSUD KOTA PADANG PANJANG Oleh :Defrijon.
B A B II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.
Pengendalian PTM di Kabupaten Kulon Progo
SEMINAR GIZI KESEHATAN Hubungan antara kualitas diet dan faktor resiko kardiometabolik pada perempuan pasca-menopause Vinny Aprio Mita
Kurangi Asupan Garam, Cegah Hipertensi
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Intan Silviana Mustikawati
REVIEW CASE CONTROL STUDY COHORT STUDY Kirim jawaban ke: atau
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Faculty of Medicine & Health Sciences
PROPOSAL SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS DAN PERILAKU PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH PADA KOMUNITAS DIABETES MELLITUS PRODIA GADING.
Survei Pengertian Penelitian survei merupakan penelitian yang ingin mengetahui keadaan aktual suatu masyarakat dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian.
LAPORAN METODE PENELITIAN PROJECT WORK/TUGAS AKHIR
METODE PENELITIAN KUANTITATIF (11) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR.
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN YANG BEROBAT DI POLIKLINIK ENDOKRIN BAGIAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN TENTANG OBESITAS DAN KOMPLIKASINYA.
Contoh: Pengendalian PTM di Kabupaten Kulon Progo
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN JIWA DI DESA PARINGAN KECAMATAN JENANGAN KABUPATEN PONOROGO Oleh : RIO YANUAR B.
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN MENURUT ANDREW GOLISZEK (2005), PERSEPSI KERJA, KONDISI KERJA DENGAN STRESS KERJA PERAWAT DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD ULIN BANJARMASIN.
Presentasi Penelitian (Studi Kesehatan Masyarakat)
PENERAPAN SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TERPADU SUCI SRI WAHYUNI A1.
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
B A B II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.
BIDANG P2P DINKES & KB KOTA MADIUN
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
PENCATATAN & PELAPORAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
PKMRS MENGENAL STROKE.
POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
GAMBARAN PERILAKU MENGKONSUMSI SAYUR DAN BUAH SERTA STATUS GIZI REMAJA SMPN 1 WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE NOVITA ARYANTI P
PERAN DINAS KESEHATAN dalam mewujudkan JEMAAH HAJI YG BUGAR
dr Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S
GERAKAN MASYRAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS ) PUSKESMAS KEMURANG WETAN.
POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular dr. Ika Septi Rukmini Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta.
BIOSTATISTIK.
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2020
Kesehatan Jemaah Haji PUSKESMAS SUKAREJO DR. ANGGIA MAYA MASITA SIREGAR.
PENCEGAHAN PRIMER PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)PADA ANAK SMP DI KOTA PADANG 2019 OLEH: YONRIZAL NURDIN (BP: ) PROGRAM STUDI S3 ILMU KESEHATAN.
Sesi 5: Pengumpulan Data Non Rutin : Survei (National Sampel
GAMBARAN ASUPAN PROTEIN BERDASARKAN KELOMPOK USIA DAN ANALISIS HUBUNGAN KELOMPOK UMUR DENGAN RATA RATA ASUPAN PROTEIN Nurul Hidayati ( )
PUSKESMAS KASIHAN I. PENDAHULUAN PENGERTIAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) Suatu tempat yang didalamnya berisi kegiatan pembinaan kesehatan dimulai.
Transcript presentasi:

MODEL DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA JAMAAH HAJI EMBARKASI DI INDONESIA DR.RUSTIKA

LATAR BELAKANG Minat yang besar dari masyarakat Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji sangat tinggi, sehingga melampaui kuota yang telah ditetapkan yaitu sebesar 1 per 1.000 (1‰) penduduk, menimbulkan daftar tunggu yang cukup panjang dan semakin panjang. JH diharapkan dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri dan sehat. JH menghadapi faktor-faktor risiko internal dan eksternal. JH perlu dibina sedini mungkin sebelum menunaikan ibadah haji terutama kesehatannya.sehingga dapat beribadah dengan optimal.

Data jumlah jemaah di tahun 2012 lebih rendah di bandingkan pada tahun 2011 dan 2010. Pada tahun 2012 jemaah reguler sebanyak 194.756 jemaah dan jemaah haji khusus sebanyak 17.355 jemaah. Hal ini di sebabkan pengurangan quota jamaah haji yang berkurang karena perbaikan masjidil Haram. Untuk karakteristik jemaah haji tiap tahunnya tidak jauh berbeda baik dari komposisi jemaah reguler dan khusus, jenis kelamin, kelompok umur maupun dari latar belakang pendidikannya. Perempuan selalu lebih banyak daripada laki-laki, hampir separuh jemaah haji kita berusia lebih dari 50 tahun. Sebagian besar jemaah kita berpendidikan rendah (SD sederajat).

Situasi PTM pada jemaah Haji ( Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2013 ) Penyebab kematian terbanyak adalah Penyakit Jantung Pembuluh Darah yaitu 50% dan penyakit saluran napas 16,7%. Penyakit terbanyak jamaah risti adalah Hipertensi (Primer) essensial yaitu 40,36% Penyakit terbanyak rawat jalan adalah Common Cold, Hipertensi (Primer) essensial dan Diabetes mellitus Penyakit terbanyak rujukan adalah Hipertensi (Primer) essensial dan Diabetes Melitus Penyakit terbanyak rawat inap adalah Diabetes mellitus dan Hipertensi (Primer) essensial Data: sumber dari siskohatkes tahun 2013 4 4 4

Penyakit penyebab wafat 4/16/2017 Penyakit penyebab wafat 5

JEMAAH HAJI RISTI TAHUN 2013 TOTAL JEMAAH RISTI 82.406 RISTI USIA > 60 TAHUN 20,25% RISTI PENYAKIT 53,05% RISTI USIA >60 TAHUN + RISTI PENYAKIT 26,70% 10 PENYAKIT RISTI TERBANYAK RISTI PENYAKIT Essential (primary) hypertension 42,42% Non-insulin-dependent diabetes mellitus 14,98% Disorders of lipoprotein metabolism and other lipidaemias 13,97% Cardiomegaly 6,84% Other rheumatoid arthritis 4,29% Gastritis and duodenitis 3,04% Dyspepsia 2,70% Asthma 2,16% Atherosclerotic heart disease 1,78% Iron deficiency anaemia 1,76% SUMBER DATA SIKOHATKES & SISKOHAT EVALUASI KESEHATAN HAJI 2013

Program Pengendalian Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular melalui Posbindu PTM untuk jamaah haji yang dikembangkan melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) sedang dilaksanakan oleh Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dilaksanakan di wilayah Puskesmas dengan sasaran jamaah haji yang sudah terdaftar dan akan berangkat setahun sebelumnya, 7

Posbindu PTM Jamaah Haji Posbindu PTM pada Jamaah haji merupakan peran serta masyarakat / Jamaah haji dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pengendalian faktor risiko PTM yang dilakukan secara terpadu, rutin, dan periodik Kegiatan monitoring, deteksi dini dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM melalui konseling dan rujukan ke Fasyankes dasar. Posbindu PTM pada Jamaah Haji diselenggarakan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Majelis Ta’lim dll dibawah binaan Puskesmas, kegiatan di lakukan satu tahun sebelum keberangkatan Pos Pembinaan Terpadu PTM 8 8

POSBINDU PTM PADA JAMAAH HAJI 9 9

Program tersebut telah diujicobakan di 4 provinsi DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Jawa Timur, pemilihan daerah tersebut di dasarkan pada masalah pelayanan kesehatan jamaah haji yang sangat kompleks. Program ini pada tahun 2015 akan di sosialisasikan ke seluruh provinsi di Indonesia. Untuk mengetahui masalah dan kendala yang di hadapi maka dilakukan evaluasi program deteksi dini faktor risiko PTM pada jamaah haji.

Tujuan Umum Penelitian Mengevaluasi model deteksi dini faktor risiko PTM pada jamaah haji dalam upaya menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada jamaah haji secara mandiri.

Tujuan khusus Diketahuinya karakteristik (sosial demografi ) jemaah haji Diketahuinya secara dini faktor risiko PTM pada jemaah haji Mengevaluasi pengukuran dan pemeriksaan FR PTM jamaah haji Melacak jenis dan jumlah rujukan kasus PTM pada jamaah haji Mengevaluasi sistim dekomentasi (pencatatan dan pelaporan) kegiatan deteksi dini

Disain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional menggunakan data sekunder paket pemeriksaan pemeriksaan gula darah dan kolesterol, pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut dan tekanan darah, olahraga dan aklimatisasi pada jamaah haji, data akan di ambil dari Buku Monitoring FAKTOR RISIKO PTM pada CJH (Buku daftar CJH)

Wawancara (Indept interview) dengan Pelaksana posbindu pada jamaah haji: KBIH(Kelompok Bimbingan Ibadah Haji), PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus, AKHI(Asosiasi Kesehatan haji Indonesia) ,Kader posbindu dan Puskesmas Evaluasi dilakukan pada model posbindu yang mengacu pada buku petunjuk teknis deteksi dini faktor risiko PTM pada jamaah haji dari Direktorat Pengendalian PTM, Dirjen P2PL, 2013.

Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jakarta,Banjarmasin dan Surabaya (provinsi terpilih oleh direktorat PTM. Waktu yang dibutuhkan selama 1 tahun.

Populasi dan Sampel Populasi adalah jamaah haji yang telah terdaftar dan akan diberangkatkan tahun 2015. Sampel adalah kloter terpilih pada embarkasi Jakarta,Banjarmasin dan Surabaya, pemilihan kloter secara random sampling sederhana pada KBIH terpilih. Besar Sampel :secara purposif akan diambil dari setiap provinsi masing masing 150 ( 2 KBIH) sehingga sampel keseluruhan 450 jamaah

Variabel Penelitian Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: Karakteristik responden (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status kawin,status ekonomi, dan kepemilikan asuransi) Perilaku merokok (perokok aktif, perokok pasif, mantan perokok) Perilaku pola makan (asupan sayur, buah, konsumsi gula, garam, kopi, vetsin) Aktifitas fisik (sedang dan berat) Tinggi badan (TB) Berat badan (BB) Lingkar Perut (LP)

Variabel Penelitian Gula darah (sewaktu dengan rapid test pada jari tangan) Kolesterol (sewaktu dengan rapid test pada jari tangan) Tekanan darah Kasus PTM (stroke/jantung/DM)  Jumlah dan tempat rujukan kasus PTM Pencatatan dan pelaporan

Tahap Pengumpulan Data Di Lapangan : Menyiapkan instrumen penelitian yaitu daftar pertanyaan terstruktur/kuesioner Menyiapkan panduan wawancara untuk data kualitatif (FGD & indepth interview) Melakukan uji coba kuesioner, menganalisis hasil uji coba (validitas & reabilitas) serta memperbaiki kuesioner jika ada perubahan berdasarkan hasil analisis ujicoba kuesioner. Melakukan pengumpulan data sekunder pada responden terpilih dengan kuesioner.  

Pengolahan dan Analisis data Analisa data kuantitatif dilakukan secara deskriptif dan data kualitatif akan di lakukan dengan analisis triangulasi

Tim Peneliti Dr.Rustika,SKM,MSi dr. Tety Rachmawati, Msi (Pusat 4) dr. Betty Roosihermiatie, MS.PH,Ph.D (Pusat 4) dr. Lily Baronah,Mkes ( Direktorat PTM) Ratih Oemiati,AFM,SPd (Pusat 3) Vita Kartika,Mkes (Pusat 4) Rosana Ika,A,Spi (Pusat 4)

TERIMAKASIH