BONUS DEMOGRAFI ADALAH DIVIDEN DARI MELIMPAHNYA TENAGA MUDA YANG JUMLAHNYA BESAR SEBAGAI HASIL DARI PENURUNAN TINGKAT FERTILITAS DAN MORTALITAS YANG TINGGI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Laju Pertumbuhan Penduduk
Advertisements

Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)
PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM KERJASAMA AKADEMISI, BISNIS DAN MASYARAKAT PROF. DR. HARYONO SUYONO, MA, PH.D, Yayasan Damandiri, Jakarta ABC ACADEMICIANS,
PERAN BKKBN DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN JAMPERSAL.
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA
SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
KEBIJAKAN PROGRAM KB PASCA SALIN
POPULASI & PEMBANGUNAN
Peran Analisis Demografi dalam Perencanaan Ketenagakerjaan
GAMBARAN DEMOGRAFI Prof. Dr. Sri Moertiningsih S. Adioetomo.
Pengantar Diskusi Komisi I PAUD dan DIKMAS
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Sdki) 2012
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
Asisten Pemerintahan dan Kesra
TEORI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
KELOMPOK 10 ANALISIS DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA DAFTAR ISI DATA A B TEORI A B ANALISIS A B c KESIMPULAN.
Isu dan Kebijaksanaan Kependudukan
ASPEK PEMBANGUNAN MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN PROGRAM KULIAH KERJA
Menyongsong Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROV. SUMBAR
PUSAT PERTUMBUHAN DAN DISPARITAS EKONOMI DAERAH
ELIMINASI MALARIA DI BANYUMAS 2015
ROADMAP UNTUK MENYELAMATKAN ANAK BANGSA
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013
DALAM PERSPEKTIF KEBUDAYAAN
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI JAMBI
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
Sumber Jurnal: Agung Eddy Suryo Saputro PPT oleh: Siska Anggraeni
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN PEMECAHANNYA
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KOMPOSISI penduduk.
UPAYA UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEMISKINAN DI JAWA TENGAH
KEMISKINAN.
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk.
Universitas Negeri Jakarta
Struktur data dan persebaran penduduk
Pembangunan Ekonomi.
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah : Aspek Demografi
BONUS DEMOGRAFI DESY ACHIRILFANI RIZKA INDAYANI Pendidikan Lingkungan
PEMANFAATAN DATA SURVEI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
ICPD dan MDGS Indikator dan Pencapaian di Indonesia
Disusun oleh :       Kasmiati (H )
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL
Peluang dan Tantangan BONUS DEMOGRAFI INDONESIA.
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN. 1. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN 11. HUBUNGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN OVERVIEW.
Materi Kuliah SEJARAH PERTUMBUHAN EKONOMI
Balikpapan, 01 Nopember 2018 BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Traditional Houses of Indonesia
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA PGO 6230
MAHASISWA PEDULI KEPENDUDUKAN
Indikator Pembangunan Ekonomi
Proyek Prioritas Nasional Peningkatan Konsumsi Pangan Sehat :
MUSRENBANG Perubahan RPJMD Tahun
Peran Analisis Demografi dalam Perencanaan Ketenagakerjaan Aris Ananta Jakarta: Program Studi Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Program Pascasarjana UI,
Created By : Ira Kurnia. 1. Jumlah Penduduk 2. Persebaran Penduduk 3. Komposisi Penduduk 4. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk 5. Keragaman Etnik dan Budaya.
Transcript presentasi:

BONUS DEMOGRAFI ADALAH DIVIDEN DARI MELIMPAHNYA TENAGA MUDA YANG JUMLAHNYA BESAR SEBAGAI HASIL DARI PENURUNAN TINGKAT FERTILITAS DAN MORTALITAS YANG TINGGI DI SUATU NEGARA ATAU PROVINSI, KABUPATEN ATAU KOTA YANG MENDORONG KENAIKAN JUMLAH PENDUDUK USIA PRODUKTIF Oleh : Prof. Dr. Haryono Suyono, MA., PhD. YAYASAN DAMANDIRI, JAKARTA

APAKAH ERA BONUS DEMOGRAFI ERA BONUS DEMOGRAFI ADALAH SUATU PERIODE TERJADINYA LEDAKAN PENDUDUK USIA PRODUKTIF YANG BISA MENOPANG PENDUDUK TIDAK PRODUKTIF, BIASANYA BERLANGSUNG 20 – 30 TAHUN FERTILITAS MENURUN DAN RENDAH JUMLAH PENDUDUK DIBAWAH USIA 15 TAHUN RELATIF RENDAH JUMLAH PENDUDUK DIATAS USIA 60-65 TAHUN BELUM TINGGI JUMLAH ANAK MULAI MENURUN DAN ANGKA KETERGANTUNGAN HIDUP MULAI MENURUN, PADA POSISI DIBAWAH ANGKA 50

Perbandingan angka TFR menurut analisis Prof. Terry Hull AWAL BONUS DEMOGRAFI DI INDONESIA SEBAB UTAMA ADALAH BERHASILNYA GERAKAN KB, KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN SELAMA 1982 – 1999 YANG TELAH MENURUNKAN ANGKA KELAHIRAN DAN ANGKA KEMATIAN DENGAN SIGNIFIKAN MENGANTAR INDONESIA MEMASUKI ERA BONUS DEMOGRAFI SEJAK TAHUN 1990 DENGAN CEPAT Perbandingan angka TFR 1982 – 2012 (SDKI) menurut analisis Prof. Terry Hull

EMPAT JALAN MENUJU BONUS JUMLAH PENDUDUK USIA PRODUKTIF BERTAMBAH BESAR DAN JUMLAH TENAGA KERJA MENINGKAT KALAU PENDUDUK YANG BEKERJA LEBIH BANYAK DAN TANGGUNGANNYA LEBIH SEDIKIT AKAN MENINGKATKAN TABUNGAN NASIONAL MELALUI PERLAKUAN TERHADAP SUMBER DAYA MANUSIA SECARA BENAR MENDORONG PARTISIPASI ANGKATAN KERJA YANG LEBIH BESAR DENGAN DEMIKIAN TERJADI PENINGKATAN KEBUTUHAN DAN SERAPAN PASAR AKAN PRODUKSI DOMESTIK KALAU BONUS/DIVIDEN DEMOGRAFI TIDAK MASUK DALAM ANGKATAN KERJA, MAKA DIVIDEN ITU TIDAK MEMBAWA MANFAAT

MENYEPAKATI PENGERTIAN INDONESIA TERDIRI DARI BERBAGAI WILAYAH DENGAN SRUKTUR DAN CIRI DEMOGRAFI YANG BERBEDA BEDA KARENA ITU MASUKNYA SUATU DAERAH KE ERA BONUS DEMOGRAFI WAKTUNYA TIDAK SERAGAM DAERAH DENGAN PROGRAM KB, KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN YANG BERHASIL MASUK ERA BONUS PADA TAHUN 1990-AN DAERAH LAIN BARU AKAN MASUK ERA BONUS PADA TAHUN 2030 - 2040 BONUS DEMOGRAFI TERJADI PERTAMA-TAMA DI YOGYA, JATIM, DKI JAKARTA DAN SETERUSNYA

NILAI ANGKA KETERGANTUNGAN PROPVINSI 2010 2015 2020 DKI JAKARTA 37,4 39,9 42,0 DI YOGYAKARTA 45,8 44,9 45,6 JAWA TIMUR 46,2 44,3 43,9 KEPULAUAN RIAU 46,8 49,7 46,4 BALI 47,3 45,6 43,3 SULAWESI UTARA 47,9 46,6 46,4 KALIMANTAN TIMUR 48,6 46,2 44,5 KP BANGKA BELITUNG 48,6 46,2 44,9 KALIMANTAN SELATAN 49,3 48,6 47,7 JAWA BARAT 49,9 47,7 46,4 JAWA TENGAH 49,9 48,1 47,7 INDONESIA 50,5 48,6 47,7 Sumber : Proyeksi BPS PROYEKSI 2010-2020 INDONESIA TERDIRI DARI BERBAGAI WILAYAH DENGAN SRUKTUR DAN CIRI DEMOGRAFI YANG BERBEDA BEDA PROVINSI YANG MENGALAMI PENURUNAN FERTILITAS DAN MORTALITAS YANG TINGGI ATAU KEGIATAN PEMBANGUNANNYA PESAT SEGERA MEMASUKI ERA BONUS DEMOGRAFI, BAHKAN DKI JAKARTA DAN DI YOGYAKARTA TELAH MASUK ERA BONUS DEMOGRAFI SEJAK TAHUN 1990-AN DARI TABEL DIATAS NAMPAK JELAS URUTAN PROVINSINYA

NILAI ANGKA KETERGANTUNGAN PROPVINSI 2030 2035 DKI JAKARTA 40,1 39,5 DI YOGYAKARTA 47,7 48,4 JAWA TIMUR 46,2 48,4 KEPULAUAN RIAU 38,1 37,9 BALI 43,3 45,8 SULAWESI UTARA 47,3 48,4 KALIMANTAN TIMUR 43,1 43,5 KP BANGKA BELITUNG 43,3 43,1 KALIMANTAN SELATAN 44,7 44,7 JAWA BARAT 46,2 46,6 JAWA TENGAH 49,9 51,7 INDONESIA 46,9 47,3 Sumber : Proyeksi BPS PROYEKSI 2030-2035 PADA SAAT NILAI ANGKA KETERGANTUNGAN UNTUK INDONESIA IDEAL, 46,9, SEMUA PROVINSI DI JAWA SUDAH MASUK ERA BONUS PROVINSI BESAR LAINNYA SUDAH MASUK JUGA KECUALI PROVINSI SUMATRA UTARA SAMPAI TAHUN 2035 MASIH TERSISA ATAU NAIK ANGKANYA PROVINSI-PROVINSI SUMATRA UTARA, SUMATRA BARAT, JATENG, NUSA TENGGARA TIMUR, SULAWESI TENGGARA, SULAWESI BARAT, MALUKU DAN MALUKU UTARA SAMPAI TAHUN 2035 MASIH ADA PROVINSI YANG BELUM MASUK DALAM ERA BONUS DEMOGRAFI

BONUS DI KABUPATEN DATANG LEBIH DULU BANYAK KEJADIAN BAHWA SUATU KABUPATEN ATAU KOTA MENDAHULUI MEMASUKI ERA BONUS DEMOGRAFI DIBANDING DATANGYA ERA BONUS ITU PADA TINGKAT PROVINSI BISA JUGA BONUS ITU DATANG SANGAT LAMBAN KARENA SUATU KABUPATEN DENGAN JUMLAH PENDUDUK BESAR BELUM MEMASUKI ERA BONUS KARENA ITU SETIAP PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA HARUS WASPADA DAN MENYIAPKAN MANAJEMEN KEPENDUDUKAN SECARA CERMAT DAN SUNGGUH-SUNGGUH

REKAYASA BONUS BONUS DEMOGRAFI PEMBANGUNAN PADAT TENAGA BISA MERANGSANG SUATU DAERAH UNTUK MEMASUKI BONUS DEMOGRAFI KARENA BANYAK TENAGA KERJA YANG DISERAP PEMBANGUNAN SEBALIKNYA DAERAH YANG LAMBAN MENYERAP TENAGA MUDA AKAN KEHILANGAN KESEMPATAN UNTUK MEMASUKI ERA BONUS DEMOGRAFI SUATU DAERAH YANG BISA MEMBANGUN BERBASIS SUMBER DAYA MANUSIA AKAN MEMELIKI KESEMPATAN UNTUK MEMASUKI ERA BONUS DEMOGRAFI SECARA POSITIF

BONUS DI DAERAH INDUSTRI BANYAK DAERAH INDUSTRI YANG MEMASUKI ERA BONUS DEMOGRAFI LEBIH DULU KARENA PROSES MIGRASI TENAGA KERJA YANG DISERAP OLEH INDUSTRI BANYAK JUGA DAERAH YANG AKAN MEMASUKI ERA BONUS PADA TAHUN 2040 ATAU BAHKAN TAHUN 2050 KARENA DAERAHNYA GAGAL DALAM PROGRAM KB DAN KESEHATAN, MISKIN DAN PEMBANGUNAN TIDAK KONDUSIF SEHINGGA PENDUDUK DEWASA BANYAK PINDAH KE DAERAH LAIN SETIAP PROVINSI PERLU WASPADA UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA POTENSIAL AGAR BISA MENGGALI KEKAYAAN DAERAHNYA

DUA INTERVENSI SECARA TERPADU PERTAMA : SEBAGIAN BESAR BONUS DEMOGRAFI TERDIRI DARI PENDUDUK DENGAN PENDIDIKAN RENDAH, KARENA ITU PERLU INTERVENSI YANG MEMIHAK KELUARGA SEDERHANA KEDUA : KELOMPOK MENENGAH DAN ATAS PERLU DIAJAK TETAP BERADA DALAM POSISI ANGKATAN KERJA, IKUT MEMBANGUN PERTUMBUHAN EKONOMI, DISERTAI KEPEDULIAN TERHADAP SEBAGIAN BESAR BONUS DEMOGRAFI YANG KEADAANNYA TERTINGGAL UKURAN KEBERHASILAN INTERVENSI DAN DUKUNGAN PEMBANGUNAN UNTUK MEMANFAATKAN BONUS ADALAH PARTISIPASI PENDUDUK ANGKATAN KERJA, UTAMANYA PENDUDUK MUDA

SASARAN UTAMA SASARAN UTAMA ADALAH PENDUDUK USIA 25 – 35 TAHUN DENGAN PENDIDIKAN SAMPAI TINGKAT SMP DAN SMA, UTAMANYA REMAJA PEREMPUAN, BAIK YANG SUDAH MENIKAH ATAU YANG MASIH LAJANG PERSIAPAN ITU MENYANGKUT PEMBERIAN KETRAMPILAN AGAR SEMUA YANG TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN TETAP BERADA PADA POSISI ANGKATAN KERJA DAN BEKERJA ATAU MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DICEGAH AGAR ANAK MUDA TIDAK BERAKHIR SEBAGAI IBU RUMAH TANGGA SAJA ATAU IKUT ISTERI ANAK MUDA SUATU DAERAH YANG BERSEKOLAH KE DAERAH LAIN DIMINTA KEMBALI KE DAERAHNYA AGAR TIDAK MERANGSANG ANAK MUDA LAINNYA UNTUK PINDAH KE DAERAH LAIN

USAHA PADAT TENAGA INDUSTRI KREATIF DAN PADAT TENAGA BISA MENAMPUNG TENAGA AHLI DAN TERAMPIL AGAR MEMBERIKAN KONTRIBUSI UNTUK PERTUMBUHAN EKONOMI USAHA EKONOMI HARUS DILAKUKAN SECARA SEIMBANG ANTARA USAHA PADAT MODAL DAN USAHA PADAT TEHNOLOGI DENGAN USAHA PADAT TENAGA KERJA

MEMBANGUN KOMITMEN POLITIK DIPERLUKAN KOMITMEN POLITIK UNTUK MENGARAHKAN PEMBANGUNAN PADA PEMANFAATKAN BONUS YANG MELIMPAH BONUS YANG MELIMPAH HARUS MENJADI PEMERAN PEMBANGUNAN BUKAN SEKEDAR MENJADI KONSUMEN DARI PRODUK ASING KOMITMEN PERLU DIWUJUDKAN DALAM PROGRAM DAN KEGIATAN KERJA NYATA KOMITMEN POLITIK HARUS KONSISTEN SAMPAI KE TINGKAT AKAR RUMPUT KARENA LEBIH SEPARO BONUS ADA DI DESA

MEMBANGUN JARINGAN KOTA DESA BONUS DEMOGRAFI TERSEBAR HAMPIR SAMA DI KOTA DAN DI DESA KARENA ITU PEMANFAATAN BONUS DEMOGRAFI HARUS DILAKSANAKAN MELALUI JARINGAN, ANTARA LAIN POSDAYA, YANG KUAT DI KOTA DAN DI DESA JARINGAN ITU HARUS BERORIENTASI PADA PENDUDUK DAN KELUARGA UKURAN KEBERHASILAN JARINGAN ADALAH JUMLAH PENDUDUK ATAU KELUARGA YANG BERPARTISIPASI DAN DILAYANI

PENGENTASAN KEMISKINAN INTERVENSI KB KESEHATAN MENJAMIN KELUARGA MISKIN MENJADI KONTRIBUTOR DALAM ERA BONUS DEMOGRAFI KELUARGA MISKIN HARUS MENJADI PRIORITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK BEKERJA SUAMI ISTERI DISIAPKAN UNTUK BEKERJA ATAU IKUT USAHA EKONOMI KELUARGA YANG LEBIH MAMPU PROGRAM PEMBANGUNAN YANG DITAWARKAN BUKAN SAJA PRO POOR TETAPI POOR FAMILIES DIJADIKAN PARTISIPAN AKTIF

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BONUS DEMOGRAFI MENGHASILKAN ANAK-ANAK MUDA DIATAS USIA 15 TAHUN KELUARGA MISKIN BELUM TENTU MEMILIKI ANAK DIATAS USIA 15 TAHUN YANG TAMAT SMP ATAU SMA PERLU DIKEMBANGKAN PENDIDIKAN SAMPAI TAMAT SMA, KURSUS ATAU PELATIHAN KETRAMPILAN UNTUK SIAP BEKERJA PRIORITAS PENYEDIAAN LAPANGAN KERJA BAGI GENERASI MUDA DALAM ERA BONUS DEMOGRAFI KESEMPATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIARAHKAN BAGI ANAK MUDA KELUARGA MISKIN AGAR SEGERA DAPAT BEKERJA ATAU BERUSAHA

PENINGKATAN PERAN PEREMPUAN MELIMPAHNYA BONUS DEMOGRAFI TERDIRI DARI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DENGAN JUMLAH YANG SAMA PENDUDUK YANG PALING LEMAH KESETARAANNYA ADALAH PENDUDUK PEREMPUAN PRIORITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK KAUM PEREMPUAN HARUS DITINGKATKAN PRIORITAS PEKERJAAN UNTUK KAUM PEREMPUAN PRIORITAS UNTUK KAUM PEREMPUAN MENGURANGI KESENJANGAN GENDER

MENURUNKAN KEMATIAN ANAK FERTILITAS YANG MENURUN MERINGANKAN BEBAN ORANG TUA UNTUK MEMELIHARA ANAK-ANAKNYA PENDIDIKAN ORANG TUA UNTUK MENGASUH ANAKNYA DENGAN BAIK MENJADI PROGRAM UTAMA PEMERINTAH MEMBERI PRIORITAS PADA PENYEDIAAN FASILITAS DAN KESEMPATAN PELAYANAN GIZI DAN KESEHATAN UNTUK ANAK PERBAIKAN GIZI DAN KESEHATAN ANAK HARUS MENJADI PRIORITAS UTAMA KARENA BEBAN YANG MAKIN KECIL

MEMPERBAIKI KESEHATAN IBU BONUS DEMOGRAFI MENGHASILKAN PEREMPUAN MUDA YANG SUBUR YANG SEGERA BISA MENIKAH DAN MEMPUNYAI ANAK PERHATIAN PERLU DIBERIKAN UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DAN KB BAGI PEREMPUAN MUDA DAN SUBUR POTENSI SUMBER DAYA PEREMPUAN MUDA SEGERA DIAJAK MASUK DALAM ANGKATAN KERJA DAN BEKERJA PENYEDIAAN PELAYANAN JEMPUT BOLA POTENSI KAUM PEREMPUAN YANG TIDAK SEHAT MEMUDAHKAN IBU MENINGGAL PADA WAKTU MELAHIRKAN DAN MERUGIKAN DALAM ERA BONUS DEMOGRAFI

MENCEGAH PENYAKIT MENULAR BONUS DEMOGRAFI HARUS MENGHASILKAN GENERASI MUDA YANG CERDAS, TERAMPIL DAN BEKERJA BONUS GENERASI MUDA YANG MEMBLUDAK DAN TIDAK BEKERJA TIDAK ADA ARTINYA SEBAGAI BONUS APALAGI KALAU MENGIDAP PENYAKIT MENULAR, HIV/AIDS ATAU PENYAKIT LAINNYA POLA HIDUP SEHAT DAN SEJAHTERA PROMOSI HIDUP SEHAT DAN AKSES TERHADAP PEMELIHARAAN KESEHATAN BAGI GENERASI MUDA HARUS TINGGI

BERSAHABAT DENGAN LINGKUNGAN BERSAHABAT DENGAN LINGKUNGAN HARUS DIMULAI DARI HALAMAN RUMAH DENGAN KEBUN BERGIZI MEMBAWA MANFAAT UNTUK PERBAIKAN GIZI KELUARGA MEMBANGUN BUDAYA CINTA LINGKUNGAN BISA MELEBAR KEPADA LINGKUNGAN LEBIH LUAS DAN BERSAHABAT CINTA LINGKUNGAN BISA MENGHASILKAN KEGIATAN EKONOMI YANG BISA MENINGKATKAN PENDAPATAN NASIONAL

PERHATIAN PADA GENERASI LANSIA BONUS DEMOGRAFI JUGA MENYANGKUT PENDUDUK LANSIA YANG MELEDAK DAN AKAN TERUS TUMBUH DENGAN KECEPATAN TINGGI PERLU PERUBAHAN SIKAP MENTAL UNTUK MENEMPATKAN PENDUDUK LANSIA SEBAGAI POTENSI DAN PEDULI TERHADAP TIGA GENERASI LANSIA TIDAK DITEMPATKAN DI PANTI JOMPO TETAPI DIBERIKAN KESEMPATAN IKUT MENGISI PEMBANGUNAN

TERIMA KASIH MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL ANAK MUDA SEBAGAI HASIL BONUS DEMOGRAFI HARUS BELAJAR MEMBANGUN KEMITRAAN POSITIF PENGEMBANGAN SUPER TIM HARUS MENJADI ACUAN PROSES PEMBANGUNAN DI INDONESIA PERSAHABATAN ANTAR NEGARA DIARAHKAN UNTUK MEMBANGUN KESEMPATAN KERJA BAGI BONUS YANG BESAR MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KERJASAMA GLOBAL PERLU DIARAHKAN PADA TUJUAN MENYERAP POTENSI TENAGA KERJA YANG MELIMPAH TERIMA KASIH