KO-1 ALKENA Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap – C = C- Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap disebut alkadiena, alkatriena,dan seterusnya. Rumus umum alkena CnH2n Rumus Molekul Nama C2H4 etena (etilena) C3H6 propena (propilena) C4H8 butena C5H10 pentena Hal.: 1
Alkane: CnH2n+2 hidrokarbon jenuh (saturated) Alkena: CnH2n hidrokarbon tak jenuh (unsaturated) propena (propilena) etena (etilena) 2-metilpropena (isobutilena) kloroetena (vinil klorida) Asam oleat (asam lemak tak jenuh)
KONFIGURASI STEREOISOMER ALKENA Ikatan rangkap dua terbentuk dari atom karbon yang terhibridisasi sp2. Masing-masing atom Karbon memiliki dua jenis orbital atom yaitu orbital sigma (σ) dan orbital phi (π) Orbital sp2 membentuk sudut 120oC, membentuk segitiga datar. Sehingga gugus yang ada memiliki rotasi yang terbatas, Molekul etilena berbentuk segi datar. Ikatan π memiliki energi ikat yang cukup besar yaitu 60 kkal/mol, sehingga bentuk segi tiga datar cukup stabil dan menyebabkan alkena hanyamemiliki isomer akibat gugus yang sejajar (cis) atau yang berseberangan atau (trans). Bentuk orbital sp2,dengan segitiga datar Trans- cis- Hal.: 3
PENAMAAN SENYAWA ALKENA Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai jumlah atom karbonnya dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian rupa sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka, yaitu nomor dari atom karbon yang berikatan rangkap yang paling kecil nomornya. Penulisan cabang-cabang sama seperti pada alkana Hal.: 4
Tatanama alkena: rantai induk yang mengandung C=C, C=C ada pada nomor terkecil (posisi C=C indicated by lower of the two numbers) polyenes: alkadiene, alkatriene, etc.
Tatanama alkena: rantai induk yang mengandung C=C, C=C ada pada nomor terkecil (posisi C=C indicated by lower of the two numbers) 1-butena 4-metil-1-pentena 3-bromosiklohexena polyenes: alkadiene, alkatriene, etc. 1,3-butadiena 5,5-dimetil-1,3-siklopentadiena 2,3,4,5-tetrametil-1,4-heksadiena
1-metiletenil (isopropenil) 1-vinilsikloheksena metilenesiklopentana gugus samping : contoh etenil (vinil) 2-propenil (alil) 1-metiletenil (isopropenil) metilena vinil klorida alil alkohol isopropenil bromida 1-vinilsikloheksena metilenesiklopentana
Hal.: 8
Isi dengan Judul Halaman Terkait SIFAT ALKENA Sifat sifat fisika wujud zatnya, alkena dengan rantai panjang (C lebih dari 15) berupa zat padat. Titik didih alkena meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah atom karbonnya. titik didih alkena lebih rendah dari pada alkana sesuku Alkena tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan alkohol. Alkena mudah larut dalam senyawa non polar seperti triklorometana (kloroform), etoksietana, benzena, dan lain lain. Sifat kimia alkena Reaktifitas senyawa alkena sangat ditentukan oleh sifat ikatan rangkapnya. secara umum relatif stabil dan ikatan antar atom karbonnya lebih kuat dibandingkan dengan ikatan tunggal pada alkana. Reaksi khas pada alkena adalah reaksi adisi dengan hidrogen,halogen, asam halogen dan sebagainya. Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Hal.: 10
Hal.: 11
Hal.: 12
Hal.: 13
Hal.: 14
Hal.: 15
Hal.: 16
Hal.: 17
Hal.: 18
Hal.: 19
Hal.: 20
Hal.: 21
Hal.: 22
Hal.: 23
Hal.: 24
CONTOH REAKSI PADA ALKENA Hal.: 25
Hal.: 26
Hal.: 27
Berilah penjelasan … Hal.: 28
Hal.: 29
Hal.: 30
SUMBER DAN KEGUNAAN ALKENA Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis, yaitu dengan proses perengkahan atau cracking Alkena khususnya suku rendah, adalah bahan baku industri yang sangat penting, misalnya untuk membuat plastik, karet sintetik, dan alkohol. **** Hal.: 31