ASUHAN KEPERAWATAN GIGI SEBAGAI BENTUK PELAYANAN PROFESI PERAWAT GIGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Manajemen Asuhan Keperawatan Disampaikan Oleh: Ns
Advertisements

By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
By. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
Oleh : RICO NORAHMAN.
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) DAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) Atih Rahayuningsih.
PENGANTAR RISET KEPERAWATAN
PRAKTIK KEPERAWATAN.
Konsep Kesehatan Komunitas (Public Health) dan Keperawatan Komunitas
PROSES PELAYANAN KEPERAWATAN LANSIA
By: Ns. Retno Purwandari, M.Kep DKKD PSIK UNEJ
Model Praktik Keperawatan
STANDAR PROFESI FISIOTERAPI INDONESIA
ASPEK LEGAL DAN ETIK DALAM PENDOKUMENTASIAN
RUANG LINGKUP KEPERAWATAN JIWA
OLEH: ZAENI DAHLAN.
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI
Peran & Fungsi Perawat Pertemuan IV Konsep Dasar Keperawatan (KDK)
LINGKUP DAN PERAN FUNGSI KEPERAWATAN GERONTIK
Proses keperawatan adalah suatu metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek keperawatan. Sebagai suatu pendekatan Problem – Solving yang memerlukan.
Definisi Dokumentasi Potter (2005) mendefenisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang tercetak atau tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan.
Diagnosa keperawatan Oleh: Riwayati
SEJARAH KEPERAWATAN GIGI DI INDONESIA
PROFESI DI BIDANG KESEHATAN GIGI
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PRAKTIK KEPERAWATAN.
INEL MASRAYANTI IB PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN Prinsip-prinsip pokok asuhan antenatal konsisten dengan dan didukung oleh prinsip-prinsip.
RAHMADIA IB SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI
PENGKAJIAN Ns. Jukarnain, S.Kep..
MANAJEMEN KEBIDANAN Oleh: Monarisa.
Falsafah dan Paradigma Keperawatan
MODEL DOKUMENTASI SOR, POR, FLOWSHEET
Tujuh Standar Keselamatan Pasien
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PENGANTAR KEPERAWATAN PROFESIONAL (Bagian Ke-2)
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR
PENGANTAR RISET KEPERAWATAN
PERAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT PERTEMUAN 10
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN “DOROTHEA E. OREM”
PENGANTAR KEPERAWATAN PROFESIONAL (Bagian Ke-1)
ADMINISTRASI KEPERAWATAN
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
Etika Keperawatan Oleh : Tita Rohita,S.Kep,Ns
STANDAR PROFESI KEPERAWATAN
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS
ETIK DAN DISIPLIN PROFESI
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)
KONSEP DOKUMENTASI KEPERAWATAN
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
STANDARKETERANGANELEMENTELUSURSTATUS ADA/BELUM TL/PICTARGET WAKTU AP. 1Rumah sakit menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin medis dan.
ASPEK LEGAL DAN LEGISLASI DALAM PELAYANAN DAN PRAKTEK KEBIDANAN OLEH : YUSNI FAUZIAH, S.Tr. Keb.
By. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns
PELATIHAN CARE, SUPPORT AND TREATMENT BAGI PERAWAT ,
Ns. Heriviyatno J. Siagian.  Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelyanan keperawatan.
Teknik Dokumentasi Pada Tatanan Pelayanan Kesehatan
Abriloka Vidu Nugroho, AMK, S.Kep, M.Kes. 80 an Pekerja Kesehatan 90 an Tenaga Keperawatan 2000 Profesi Perawat Abriloka Vidu Nugroho, AMK, S.Kep, M.Kes.
PERATURAN PEMERINTAHAN TENTANG STANDAR PROFESI & PRAKTIK BIDAN Sintha Wijayanti Akademi Kebidanan Assyifa Tangerang.
Prof. DR. Ratna Sitorus M.App.Sc
KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS Oleh : WIDYA PANI, SKM,SST.,M.Kes.
FERRY AMURIAWAN, AMK., SKM., MH
Rekam Medis dalam Asuhan Klien. Pengembangan Pelayanan RM dibagi menjadi 5 (lima) tingkatan (level) sebagai berikut : 1.Penyelenggaraan rekam medis secara.
Manajemen Kolaborasi Kebidanan Oleh : Rani Kusmirani.
Oleh : Rani Kusmirani. PENDAHULUAN Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan.
Transcript presentasi:

ASUHAN KEPERAWATAN GIGI SEBAGAI BENTUK PELAYANAN PROFESI PERAWAT GIGI OLEH : ZAENI DAHLAN

PENDAHULUAN Perawat Gigi termasuk rumpun tenaga kesehatan keperawatan (tetapi bukan perawat) KepMenkes Nomor 1035/Menkes/SK/1998 tentang Perawat Gigi. Bekerja di klinik dan juga di kesehatan masyarakat (dikenal dengan istilah pelayanan asuhan gigi klinik dan asuhan kesehatan gigi masyarakat) Bisa berperan sebagai asisten dokter gigi, juga bekerja mandiri dalam pelayanan kesehatan gigi promotif dan preventif di saryankes

Ciri-Ciri Profesi Expertise : mempunyai keahlian yang didukung oleh keilmuan dan pendidikan dan pelatihan yang memadai Etik : mempunyai kode etik yang menjamin akuntabilitas profesi Mempunyai organisasi profesi

Keilmuan perawat gigi Masih didominasi oleh ilmu kedokteran gigi (dentistry) Belum ada body of knowledge yang diakui sebagai ilmu perawat gigi di Indonesia Dapat dikembangkan dengan merujuk kepada konsep dental hygiene (USA, CANADA, AUSTRALIA) Body of knowledge mendasari pelaksanaan praktek klinik dan praktek di masyarakat

KONSEP DENTAL HYGIENE Dikembangkan pertama kali oleh Dr. Albert C.Fones pada tahun 1913  Dr.Albert C. Fones dikukuhkan sebagai the Father of Dental Hygienists Teori dental hygiene menekankan pentingnya pelayanan promotif dan preventif Dental hygiene dinamakan bukan dental nurse karena nursing lebih berorientasi kepada penyakit

KONSEP PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI MENURUT DENTAL HYGIENE Definisi I: Darby dan Walsh (2003), Dental Hygiene dapat difahami sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan mulut preventif, termasuk di dalamnya adalah manajemen perilaku untuk pencegahan penyakit gigi dan mulut serta peningkatan status kesehatan gigi dan mulut.

Definisi II : Wilkins (2005) menyebutkan bahwa dental hygiene adalah pelayanan kesehatan gigi yang diberikan oleh dental hygienist profesional yang mencakup pelayanan preventif, pendidikan dan pelayanan terapeutik yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan klien melalui upaya pencegahan penyakit gigi dan dan upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif).

Filosofi : Pelayanan klinis dental hygiene didasarkan pada filosofi dan karakteristik profesional yang menggabungkan aspek-aspek pengembangan ilmu pengetahuan (konsep dental hygene) berdasarkan riset yang mendalam, adanya otonomi dan batasan profesi yang jelas serta orientasi pelayanan kepada klien dan masyarakat secara maksimal

Tujuan : Menurut Darby and Walsh (2003) Untuk membantu individu-individu dalam rangka memenuhi kebutuhannya melalui intervensi- intervensi yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, sehingga pada gilirannya dapat mendorong peningkatan status kesehatan gigi dan mulut sepanjang kehidupan individu-individu tersebut

Tujuan : Wilkins (2005) Menyediakan kerangka kerja untuk memenuhi kebutuhan klien (pasien) dalam perawatan kesehatan giginya Mengidentifikasi penyebab atau faktor yang mempengaruhi kondisi penyakit/kelainan dalam gigi dan mulut yang dapat dikurangi, dihilangkan atau dicegah oleh seorang dental hygienist

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN GIGI (DENTAL HYGIENE PROCESS OF CARE) I. PENGKAJIAN II. DIAGNOSIS III. PERENCANAAN IV. IMPLEMENTASI V. EVALUASI

I. PENGKAJIAN Fase awal dalam proses perawatan gigi dan mulut oleh perawat gigi Pengumpulan data (kesehatan umum dan kesehatan gigi) secara sistematis Dasar utama bagi perawatan selanjutnya Ditulis dalam dental record (kartu status pasien)

Data yang dikumpulkan : Data Subyektif B. Data Obyektif

DENTAL HYGIENE DIAGNOSIS (DIAGNOSIS KEPERAWATAN GIGI) Pengertian: Proses identifikasi perilaku kesehatan klien (pasien) serta masalah-masalah aktual dan potensi-potensi masalah kesehatan gigi di mana perawat gigi dapat melakukan perawatannya.

FORMULASI DIAGNOSA MENURUT WILKINS (2005) Fokus pada kebutuhan pasien Menguraikan masalah-masalah aktual dan juga potensi- potensi masalah (faktor risiko) yang dapat dicegah, diminimalisir, atau dihilangkan dengan perawatan mandiri ataupun rujukan (kerjasama dengan dokter gigi) Merupakan identifikasi kondisi pasien atau potensi-potensi timbulnya risiko masalah/penyakit pada pasien

FORMULASI… Menguraikan Secara Detail (Khusus) Faktor- faktor Yang Dapat Menyebabkan Terjadinya Masalah/Penyakit Tersebut, Termasuk Di Dalamnya: Faktor Lingkungan, Fisiologis,psikologis, Sociokultural, Kepercayaan Yang Berkaitan Dengan Kondisi Kesehatan Giginya Memperlihatkan Masalah Dan Penyebabnya

Contoh diagnosa (Wilkins, 2005) MASALAH Penyebab (Faktor2 risiko dan etiology Bau Mulut (Halitosis) Sehubungan dengan Penumpukan plak dalam rongga mulut Abrasi di daerah servikal Cara menyikat gigi yang tidak tepat Karies Penumpukan plak yang tidak dibersihkan, kurangnya pemeliharaan kesehatan gigi Pendarahan pada gusi Penumpukan plak diseputar margin gingiva

PERENCANAAN PERAWATAN Ditujukan Untuk Memenuhi Kebutuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pasien (Klien) Berdasarkan Keseluruhan Data Yang Dikumpulkan Pada Waktu Proses Pengkajian

INTERVENSI KEPERAWATAN GIGI Prinsip : Evidence Based / Berbasis Bukti Ditujukan Untuk Memenuhi Kebutuhan Klien/Pasien Sesuai Dengan Diagnosa Yang Ditetapkan Dilaksanakan Dengan Tiga (Salah Satu Atau Tiga- tiganya) Kategori Intervensi : Tindakan Klinis Konseling Intruksi?Intervensi Perawatan Di Rumah

Ditujukan Untuk Memastikan Tercapainya Tujuan Perawatan EVALUASI Ditujukan Untuk Memastikan Tercapainya Tujuan Perawatan Evaluasi Dilaksanakan Melalui Tindakan Monitoring/ Pengkajian /Pemeriksaan Ulang

TERIMA KASIH