Oleh: KELOMPOK III Dianing Suci S ( ) Nor Nilatul N ( ) Tri Ani Hayati ( ) Indri Tri Suyanti ( )
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kriteria Untuk Memilih Seorang Pemimpin 1. Keinginan untuk menerima tanggung jawab 2. Kemampuan bisa “perceptive” 3. Kemampuan untuk bersikap obyektif 4. Kemampuan untuk menentukan prioritas 5. Kemampuan untuk berkomunikasi
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain 2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akuntabilitas 3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas 4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual 5. Manajer adalah seorang mediator 6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat 7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Kepemimpinan merupakan hubungan yang ada dalam diri orang-orang atau pemimpin mempengaruhi orang-orang lain untuk bekerjasama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkan pemimpin. (S,George Terry,1993;116)
Pendidikan Umum yang Luas Kemampuan Berkembang Secara Mental Ingin Tahu Kemampuan Analitis Memiliki Daya Ingat yang Kuat Kapabilitas Integratif Keterampilan berkomunikasi Ketrampilan mendidik Rasionalitas dan obyektivitas Pragmatis Sense of urgency Sense of trining Sense of cohesiveness Sense of relevance Kesederhanaan Keberanian Kemampuan mendengar Adaptabilitas dan fleksibilitas Ketegasan
Tanggung Jawab Kepemimpinan Menurut Susilo Martoyo (2000;180) mengatakan bahwa tanggung jawab para pemimpin adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan pelaksanaan kerja realistis 2. Melengkapi para karyawan dengan sumber dana – sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya 3. Mengkomunikasikan pada para karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka 4. Memberikan susunan hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi.
5. Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan mengundang partisipasi apabila memungkinkan 6. Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif 7. Menilai pelaksanaan pekerjaan dan mengkomunikasikan hasilnya 8. Menunjukkan perhatian kepada karyawan
Hanya memerintah Jarang diskusi Tidak memberikan kepercayaan Tidak memberikan pujian Konflik Tidak terbuka Tidak bertanggung jawab Pemimpin yang tidak memiliki visi, tidak akan bisa menjalankan tim. Ketika pemimpin gagal memimpin dirinya sendiri Terlalu Mengandalkan Pengalaman Masa Lalu Terlibat Politik Kantor Tak Punya Tujuan Kerja Menyalahgunakan Sumber Daya Tidak Melihat Peluang Tidak Percaya Diri
kewenangan adalah sesuatu yang timbul karena adanya tanggung jawab, dan kewenangan tersebut akan lebih dituruti dan ditaati apabila diikuti atau mempunyai kewibawaan. Menurut Susilo Martoyo (1990;181) Mengenai hal ini ada 2 pendapat tentang sumber wewenang yaitu: Top down authority (kekuasaan puncak bawah) Bottom Up Authority
Menurut George R. Terry sifat-sifat yang penting bagi seorang pemimpin antara lain: 1. Penuh energi (energic) 2. Memiliki stabilitas emosi 3. Memiliki pengetahuan tentang hubungan antara manusia (Human Relation) 4. Motivasi pribadi 5. Kemahiran mengadakan komunikasi 6. Kecakapan mengajar 7. Kecakapan sosial 8. Kemampuan teknis
Menurut Heidjrachman Suad Husnan (1990;224) Gaya Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Penelitian ini dimulai dari penelitian HayGroup(2011), penelitian global yang berusaha untuk mengidentifikasikan karakteristik dan perilaku kepemimpinan yang efektif pada tahun dasar teori antara lain: Menurut (Mabey & Morrell, 2011) Kepemimpinan sering dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk menanggapi suatu bentuk krisi. Menurut Kotter (2012) berpendapat bahwa kepemimpinan mendefinisikan apa masa depan akan terlihat seperti sejalan dengan visi orang itu, dan mengilhami mereka untuk menyadari itu meskipun itu merupakan kendala. Menurut Hannah et al. (2009) bahwa konteks yang ekstrim biasanya mengubah sifat dan gaya kepemimpinan yang berpengaruh. Menurut (Heifetz et al., 2009) kepemimpinan membutuhkan keterampilan yang disesuaikan dengan lingkungan mendesak, taruhan tinggi, dan ketidakpastian. Menurut Cox et al., (2010) meneliti keterampilan kepemimpinan penting di saat krisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi berpikir dan perencanaan, kerja kemitraan, manajemen perubahan dan efektivitas pribadi adalah yang paling penting pada keterampilan kepemimpinan yang diperlukan dalam masa-masa sulit.
Penelitian terdahulu yang dikembangkan : Cox et al., (2010) meneliti keterampilan kepemimpinan penting di saat krisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi berpikir dan perencanaan, kerja kemitraan, manajemen perubahan dan efektivitas pribadi adalah yang paling penting keterampilan kepemimpinan yang diperlukan dalam masa-masa sulit.. HayGroup (2011) penelitian global berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik dan perilaku kepemimpinan efektif pada tahun Hasilnya menunjukkan kebutuhan untuk gaya kepemimpinan pasca- heroik. terdapat satu variabel yaitu kepemimpinan, variabel kepemimpinan ini menjelaskan tentang bagaimana kepemimpinan dan pemimpin untuk mengatasi masa depan, karena menurut penelitian kepemimpinan pada masa mendatang harus lebih agresif, Untuk menjawab masalah penelitian, peneliti melakukan metode pelatihan dan survey di berbagai negara.peneliti menyusun jawabannya berasal dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Teori ini didukung oleh beberapa teori : Untuk membantu para pemimpin bisnis muda mengembangkan keterampilan ini paket pelatihan diciptakan, terstruktur dalam tiga bagian, penilaian keterampilan, belajar keterampilan dan praktek keterampilan (Whetten & Cameron, 2007). itu sendiri yang disusun dari hasil penelitian awal sampai akhir
Keterkaitan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah tujuan dari peneliatian yaitu untuk mengetahui keterampilan kepemimpinan penting dalam masa krisis dan mengusulkan pelatihan metode untuk pengembangan keterampilan ini untuk memfasilitasi kerja dan partisipasi dalam Pasar tenaga kerja Eropa. Penelitian ini sangat besar peluangnya untuk ditindak lanjuti untuk masa yang akan datang, karena kepemimpinan perlu terus digali pada kemampuan ketrampilan diri yang sangat dibutuhkan pada setiap organisasi. Theoritical recommendations Tahapan dalam pengembangan program pelatihan kepemimpinan bagi para pemimpin bisnis muda disajikan di atas, mengadopsi pengalaman belajar pendekatan metodologis, di mana peserta diberi kesempatan untuk pengalaman, merefleksikan pengalaman mereka, belajar dari mereka dan bereksperimen dengan perilaku baru (Kolb, 1984). Practical recommendations bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasinya. Hasil evaluasi YBL dan umpan balik akan digunakan untuk kustomisasi paket pelatihan dengan kebutuhan para pemimpin bisnis muda
Sebagai kesimpulan pengembangan kepemimpinan adalah perjalanan hidup, pelatihan kepemimpinan. Program ini juga tidak dapat menjadi, satu-satunya jalan untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan. Sebaliknya, menginformasikan peserta tentang pentingnya keterampilan, menyajikan gambaran dari apa yang tersedia, dan memberikan konsep dasar dan alat-alat untuk membantu mereka dalam perjalanan panjang kedepan.
TERIMA KASIH